Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TEKNIK LINGKUNGAN

STUDI AMDAL PADA PROYEK AUTOMALL (NIPAH MALL)

KOTA MAKASSAR SUL-SEL

Disusun Oleh :

Sidik Winata : 161.021.043

Fauzan Burhanuddin : 161.021.048

Renaldi Turnip : 161.021.092

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek fisika – kimia, ekologi, sosial – ekonomi,
sosial – budaya, dan kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang “Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup”.

B. Tujuan Studi
Tujuan studi AMDAL adalah untuk menduga kemungkinan terjadinya
dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Berikut adalah hal-hal yang
harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL:

1. Mengidentifikasi semua rencana usaha yang akan dilaksanakan


mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena
dampak besar dan penting.

2. Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha yang menimbulkan dampak


besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

3. Merumuskan RKL dan RPL.

Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL:

1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.

2. Membantu proses pengambilan.

3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dari rencana usaha.

5. Memberi informasi kepada masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari


suatu rencana usaha.
BAB II

RUANG LINGKUP STUDI

A. Dampak besar dan penting yang ditelaah


Dampak besar dan terpenting dalam studi AMDAL menurut pedoman
penyusunan AMDAL hendaknya dimuat hal-hal sebagai berikut:
Prakiraan secara dampak usaha pada saat prakonstruksi, konstruksi operasi, dan
pascaoperasi terhadap lingkungan hidup.

1. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup bagi masyarakat diwilayah


studi rencana usaha dan pemerintahan dengan mengacu pada pedoman
penentuan dampak.

2. Dalam melakukan telaah butir 1 & 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat
langsung dan tidak langsung.

3. Mengingat usaha atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif
usaha maka telaahan dilakukan untuk masing-masing alternatif.

4. Dalam melakukan analisis prakiraan dampak penting agar digunakan metode-


metode formal secara sistematis.

B. Wilayah Studi
Kalla Inti Karsa (KIK) salah satu anak perusahaan Kalla Group, membangun
mall di Panaikang, Makassar. Mall ini merupakan mall ketiga yang dimiliki Kalla
Group, sebelumnya ada Mall Ratu Indah dan Trans Studio Mall. Mall ini dibangun
di atas lahan seluas 3,5 Ha yang berlokasi di eks Terminal Panaikang, Samping
Kantor Gubernur Sulsel dan kampus UMI ini dibangun oleh PT Kalla Inti Karsa.
Peletakan batu pertama pembangunannya dilaksanakan pada, Jumat, 19 Oktober
2012, dengan perencanaan pembangunan selama 2 tahun. Secara konsep bangunan,
mall ini berdesain modern futuristik dimana bangunannya tidak menyatu, namun
berpisah- pisah. Antara gedung yang satu dengan yang lain akan ditanami
pepohonan, sehingga pengunjung dapat berbelanja dan bersantai sambil menikmati
udara yang sejuk.
Project and Development Manager, secara garis besar mall ini seperti mall
pada umumnya yang diisi oleh tenant-tenant fashion, cullinary, sport, entertaiment,
dan supermaket, namun secara khusus akan lebih banyak menyediakan kebutuhan
akan otomotif seperti aksesoris, onderdil dan pusat penjualan mobil. Mall ini juga
akan memiliki fungsi campuran dimana akan dipadukan antara bisnis, kesenian,
kuliner dan olahraga. Bangunannya unik, terdiri dari tiga box dengan desain mirip
origami. Gagasan bangunan ini bermuatan lokal terlihat dari anjungannya yang
runcing, seperti perahun phinisi.

Mall ini dibangun untuk mengakomodir tiga merek yang selama ini kita
pasarkan yakni, Toyota, KIA dan Chrysler, makanya nama mallnya Panaikang Auto
Mall, "Konsep mall, lebih ke arah green mall dengan konsep bangunan modern
futuristik untuk segmen pasar kalangan menengah ke atas. Mall ini juga telah
terintegrati dengan perencanaan monorail, sehingga sangat memungkinkan untuk
menuju ke mall ini cukup menggunakan monorail. " Mall ini merupakan hadiah dari
PT KIK untuk HUT ke 60 Kalla Group. Panaikang Auto Mall ini merupakan bisnis
properti dengan konsep yang beda, sehingga diharapkan masyarakat memiliki lebih
banyak pilihan. ”Gaya hidup masyarakat menengah ke atas yang semakin
berkembang menuntut tempat relaksasi yang nyaman.
BAB III

RENCANA KEGIATAN

A. Identitas Pemrakarsa Dan Penyusunan AMDAL

1. Identitas Pemrakarsa

Kontraktor : PT.

Industri/Jasa : Otomotif, Finance, konstruksi, transportasi dan logistik,


energi, serta pelestarian alam

Didirikan : Makassar, Sulawesi Selatan,Indonesia (1952)

Pendiri : Haji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla

Kantor pusat : Kantor Pusat di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Situs web : Kalla Group Media Advertise Pusat Niaga


Proyek : AUTOMALL (NIPAH MALL)

Lokasi : Samping Kantor Gubernur Kota Makassar Sul-Sel

Luas Lahan : ± 3,5 Ha

Alat Berat : Stamper dan Setum

Sertifikat tanah : Bersertifikat Berdasarkan Ruisiag dengan Pemerintah

Kota Makassar

Iklim : Sejuk (± 29 – 30oC).

Udara : Panas

Bising : Bising (jarak ± 50m dari jalan utama).


Getaran : Ada karena terdapat proyek pembangunan yang masih
dalam proses pembangunan kontruksi. Tepatnya disebelah
barat, samping Universitas Muslim Indonesia.
Topografi : Berada di tanah kering yang datar.
Keistimewaan :

a. Dekat dengan jalan raya.

b. Perpaduan antara bisnis, kesenian, kuliner, olahraga dan otomotif.

c. Akses akomodasi mudah.

d. Jauh dari area industri.

2. Penyusunan AMDAL
Dokumen AMDAL terdiri dari:

1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA –


ANDAL).
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL).

3. Dokumen Rencana Michelangelo Lingkungan Hidup (RKL).

4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

AMDAL digunakan untuk:

1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.

2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan


hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup.

5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:

1. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL.

2. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu
rencana usaha dan/ atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan masyarakat yang
berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan
dalam proses AMDAL.

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:


1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan /
menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib
AMDAL (one step scoping by prerequest list). Daftar kegiatan wajib AMDAL
dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun
2006.
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib
menyusun UKL – UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 86 Tahun 2002.
3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai
dengan Permen LHNO.08/2006.
4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008

B. Tujuan Rencana Kegiatan

Pada uraian rencana usaha pada suatu perusahaan di PT.KALLA GROUP.


KALLA GROUP merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
Otomotif, Finance, konstruksi, transportasi dan logistik, energi, serta pelestarian
alam. KALLA GROUP ini sudah berada pada tahun 1952an. Jadi, untuk rencana
perusahaan ini sudah berada pada zaman dahulu.

Pada pembangunan yang akan dilaksanakan di Jl.Jend. Urip Sumoharjo


Panaikkang mempunyai batas-batas lahan dalam menjalanakan usahanya yaitu
berupa batas lahan yang digunakan yaitu dekat dengan pemukiman penduduk sekitar
panaikang yang juga bersampingan dengan kantor Gubernur Sulawesi Selatan.

Tahap pelaksanaan rencana usaha pada PT. KALLA GROUP terdiri dari :

a. Tahap Pra Konstruksi : Sebelum dibangun Automall ini, wilayah sekitar


panaikang ini merupakan Kuburan pada zaman Belanda terdahulu, lalu berubah
menjadi terminal, lalu diubah lagi menjadi lahan kosong, hingga pada tahun ini
akan dibangun Automall Nipah Makassar.
b. Tahap Konstruksi : Akan dibuat saluran air pengolahan air limbah untuk
mengolah air limbah yang keluar dari PT. KALLA GROUP. Sehingga air
limbah yang keluar dan menyebar dimasyarakat itu tidak membahayakan dan
tidak menimbulkan dampak negative untuk masyarakat sekitar.
c. Tahap operasi : Timbulnya paparan medan magnet dan medan listrik disekitar
proyek menyebabkan beberapa permasalahn seperti penurunan fauna, dan
timbulnya keresahan masyarakat

d. Tahap pasca Operasi : Dari dampak timbulnya paparan medan magnet dan listrik
membuat penurunan kualitas air permukaan dan menimbulkan gangguan K3.

Automall Nipah in terletak di Jl. Jend.Urip Sumoharjo. Samping kantor


Gubernur dan Kampus UMI makassar. Lingkungan disekitar pembangunan
termasuk memiliki sosial ekonomi yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan
cukup banyak tempat-tempat perbelanjaan, wisata kuliner.
Mengidentifikasi rencana pembangunan Perumahan Gawanan Asri yang
diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik secara langsung
atau tidak langsung serta memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang
akan terjadi pada lingkungan serta akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat
pelaksanaan pembangunan maupun setelah selesai pembangunan.
Mengidentifikasi rona lingkungan awal yang terkena dampak. Menyusun
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL). Hasil penelitian dan evaluasi dari Andal ini digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan pengelolaan dan pemantauan
dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan demikian akan dicapai manfaat
pembangunan yang optimum dengan pengurangan dampak negative.
C. Manfaat Dan Kepentingan Rencana Kegiatan
Berikut ini beberapa manfaat AMDAL bagi pemerintah, pemrakarsa dan bagi
masyarakat.

1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah

a) Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.

b) Menghindarkan konflik dengan masyarakat.

c) Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan


berkelanjutan.

d) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.

2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa atau Pelaksana Usaha

a) Menjamin adanya keberlangsungan usaha.

b) Menjadi referensi untuk peminjaman kredit.

c) Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk bukti


ketaatan hukum.

3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat


a) Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.
b) Terlibat pada proses pengambilan keputusan.
BAB IV
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

Automall Panaikang (Nipah Mall) yang dibangun untuk keperluan komersial,


merupakan kawasan eks terminal panaikang. Lahan ini dipilih oleh pengmebang
karena letaknya yang strategis dan tepat.
Komponen yang ditelaah karena terkena dampak Aspek lingkungan yang ditelaah
meliputi :
1) Iklim,meliputi komponen :

a. Temperatur dan kelembaban udara

b. Kualitas udara (gas dan debu)

c. Kebisingan

d. Getaran

2) Fisiologi, meliputi komponen :


a. Topologi bentuk lahan, struktur geologi dan jenis tanah

b. Indikator lingkungan hidup

c. Keunikan, keistimewaan dan kerawanan bentuk lahan

3) Hidrologi, Meliputi komponen :


a. Kondisi daerah resapan air permukaan dan air tanah disekitar lokasi

b. Fluktasi, potensi dan kualitas air tanah

c. Tingkat penyediaan dan kebutuhan air

4) Ruang, lahan dan tanah,meliputi komponen :


a. Tata guna lahan dan potensi perkembangan ke depan

b. Penentuan lokasi pembangunan automall.

Isu – Isu Pokok

a. Kesehatan lingkungan akibat debu, bising dan getaran.

b. Dampak kegiatan terhadap air resapan pembuangan.


c. Rekrutmen tenaga kerja.

d. Masalah terjadinya genangan air pada musim hujan.

e. Transportasi menuju lokasi.

f. Keamanan lingkungan perumahan.

g. AMDAL.
(penjelasan pasal 15 ayat (1) UU Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup).
Dari hasil bahasan evaluasi dampak yang bersifat holistis secara totalitas
terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan, dilakukan evaluasi
penanganan dampak besar dan penting secara garis besar. Pengelolaan dampak negatif
yang harus diminimalkan dan pengelolaan dampak positif yang dikembangkan.
BAB V

EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING

Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak dari rencana usaha selanjutnya
menjadi masukan bagi instansi yang bertanggungjawab untuk memutuskan kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha sebagaimana dimaksud dalam PP No. 27 Tahun 1999.

1. Telaahan terhadap dampak besar dan penting

a. Yang dimaksud dengan evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah telaah secara
totalitas terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup.

b. Telaahan secara holistis dengan menggunakan metode-metode evaluasi yang lazim


dan sesuai dengan kaidah metode evaluasi dampak penting dalam AMDAL sesuai
keperluannya.

c. Dampak-dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai
dampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.

2. Telaahan sebagai dasar pengelolaan

a. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha kegiatan dan rona
lingkungan hidup dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul.

b. Ciri dampak penting juga perlu dikemukakan dengan jelas.

c. Identifikasi kesenjangan antara perubahan yang diinginkan dan perubahan yang


mungkin terjadi akibat kegiatan pembangunan.

d. Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak penting


pembangunan.

e. Analisis bencana alam dan analisis resiko bila rencana usaha berasa dalam daerah
bencana alam atau dekat sumber bencana alam.
BAB VI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) merupakan rencana pengelolaan


dampak penting dari studi ANDAL, dan pengelolaan yang telah direncanakan sejak awal
sebagai bagian dari rencana kegiatan.

Dampak Penting Yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan Pada ANDAL)

o e
Dampak Penting Yang Dikelola Sumber Dampak
Tahap Prakonstruksi
1. Terbukanya kesempatan kerja Rekruitmen tenaga kerja
2. Terbukanya peluang berusaha Rekruitmen tenaga kerja
3. Peningkatan pendapatan masyarakat Rekruitmen tenaga kerja
4. Peningkatan harga tanah, bangunan dan tanaman Pembebasan lahan
5. Timbulnya keresahan masyarakat - Penentuan jalur;
- Pembebasan lahan;
- Rekruitmen tenaga kerja
Tahap Konstruksi
1. Penurunan kualitas udara Mobilisasi alat dan bahan
2. Peningkatan kebisingan Mobilisasi alat dan bahan
3. Terjadinya longsor - Pemasangan pondasi menara;
- Pendirian menara
4. Penurunan flora (biota darat) Penyiapan lahan tapak menara
5. Penurunan fauna (hewan liar) Penyiapan lahan tapak menara
6. Gangguan transportasi dan lalulintas - Mobilisasi alat dan bahan;
- Penarikan kawat penghantar
7. Timbulnya keresahan masyarakat - Mobilisasi alat dan bahan;
- Penyiapan lahan tapak menara;
- Pemasangan pondasi menara;
- Penarikan kawat penghantar;
- Uji coba;
8. Peningkatan gangguan kesehatan masyarakat Mobilisasi alat dan bahan
Tahap Operasi
1. Timbulnya paparan medan magnet dan medan Penyaluran tenaga listrik
listrik
2. Penurunan fauna (hewan liar) Penyaluran tenaga listrik
3. Penurunan nilai estetika Penyaluran tenaga listrik
4. Penurunan harga tanah, bangunan dan tanaman Penyaluran tenaga listrik
5. Timbulnya keresahan masyarakat Penyaluran tenaga listrik;
Pemeliharaan
Pendekatan lingkungan dilakukan melalui 3 pendekatan, yakni pendekatan teknologi, ekonomi
dan pendekatan institusi.

1. Pendekatan Teknologi

a. Aktivitas yang menimbulkan kebisingan dilakukan pada pukul 08.00 – 16.00 WIB.

b. Menggunakan peralatan konstruksi yang tidak menimbulkan kebisingan yang tinggi.

c. Menggunakan kendaraan yang layak pakai.

d. Meningkatkan stabilitas tanah sesuai dengan ketentuan teknis di lokasi yang rawan
longsor.

e. Pengendalikan air permukaan dilakukan dengan cara menanam tanaman, menutup retakan
tanah dan perbaikan permukaan lereng (regrading);

2. Pendekatan Sosial Ekonomi

a. Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja konstruksi dan operasi yang berasal dari
lokasi di sekitar tapak proyek, sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

b. Memprioritaskan penyerapan bahan lokal.

c. Mengikutsertakan masyarakat di sekitar lingkungan untuk berpartisipasi aktif


dalam kegiatan pengelolaan lingkungan hidup

d. Menjalin interaksi sosial yang baik dengan masyarakat sekitar lokasi proyek

3. Pendekatan Institusi

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP).

b. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan


hidup

c. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup secara berkala kepada para pihak yang
berkepentingan

d. Melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah setempat, yaitu aparat kecamatan dan
desa untuk pendekatan kepada masyarakat dalam pengelolaan dampak sosial;
BAB VII
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) merupakan rencana untuk mengetahui


keefektifan pengelolaan dampak. Dampak yang dipantau sebagaimana tabel di bawah.

Dampak Penting Yang Dipantau (Hasil Arahan Pengelolaan Pada ANDAL)

k a
Dampa Penting Yang Dipantau Sumber Dampak
Tahap Prakonstruksi
1. Terbukanya kesempatan kerja Rekruitmen tenaga kerja
2. Terbukanya peluang berusaha Rekruitmen tenaga kerja
3. Peningkatan pendapatan masyarakat Rekruitmen tenaga kerja
4. Peningkatan harga tanah, bangunan dan Pembebasan lahan
tanaman
5. Timbulnya keresahan masyarakat - Penentuan jalur;
- Pembebaan lahan;
- Rekruitmen tenaga kerja
Tahap Konstruksi
1. Penurunan kualitas udara Mobilisasi alat dan bahan
2. Peningkatan kebisingan Mobilisasi alat dan bahan
3. Terjadinya longsor - Pemasangan pondasi menara;
- Pendirian menara
4. Penurunan flora (biota darat) Penyiapan lahan tapak menara

5. Penurunan fauna darat (hewan liar) Penyiapan lahan tapak menara


6. Gangguan transportasi dan lalu lintas - Mobilisasi alat dan bahan;
- Penarikan kawat penghantar
7. Timbulnya keresahan masyarakat - Mobilisasi alat dan bahan;
- Penyiapan lahan tapak menara;
- Pemasangan pondasi menara;
- Penarikan kawat penghantar;
- Uji coba;
8. Peningkatan gangguan kesehatan masyarakat Mobilisasi alat dan bahan
Tahap Operasi
1. Timbulnya paparan medan magnet dan medan Penyaluran tenaga listrik
listrik
2. Penurunan fauna (satwa liar) Penyaluran tenaga listrik
3. Penurunan nilai estetika Penyaluran tenaga listrik

4. Penurunan harga tanah, bangunan dan Penyaluran tenaga listrik


tanaman
5. Timbulnya keresahan masyarakat - Penyaluran tenaga listrik;
- Pemeliharaan

Dampak Lingkungan Lainnya Yang Dipantau

No Dampak Lain Yang Dipantau Sumber Dampak


I Tahap konstruksi
1. Timbulnya paparan medan listrik dan medan Uji coba
magnet
2. Perubahan penggunaan tanah/lahan dan ruang Pemasangan pondasi menara
3. Penurunan kualitas air permukaan Penyiapan lahan tapak menara
4. Penurunan biota perairan Penyiapan lahan tapak menara
5. Penurunan sanitasi lingkungan Penyiapan lahan tapak menara
6. Timbulnya gangguan K3 - Mobilisasi alat dan bahan;
- Pemasangan pondasi menara;
- Pendirian menara;
- Penarikan kawat penghantar
II Tahap Operasi
1. Penurunan flora darat (biota darat) Pemeliharaan
2. Peningkatan gangguan kesehatan masyarakat Penyaluran tenaga listrik
3. Timbulnya gangguan K3 Penyaluran tenaga listrik
BAB VIII
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis Dampak Lingkungan


(AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang
direncakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan di Indonesia. Berdasarkan objek pengamatan yang
telah kami lakukan di Automall (Nipah Mall) Panaikang yang bertempat di Jl.Jendral Urip
Sumoharjo. Automall ini dulunya merupakan eks.terminal yang letaknya pas bersampingan
dengan Kantor Gubernur Kota Makassar Sulsel. Rencana pembangunan Automall ini rencananya
di bangun dalam jangka 2 tahun, dengan total luas area 3,5 Ha. Kondisi social ekonomi yang
berada ditempat ini cukup memadai atau berada pada level menengah keatas. Hal ini didukung
dengan banyaknya tempat-tempat perbelanjaan disekitarnya seperti wisata kuliner, pakaian,
kantor gubernur, kampus umi, minimarket, dan beberapa pusat perbelanjaan dikota Makassar.

Anda mungkin juga menyukai