Disusun Oleh :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup di sini adalah aspek fisika – kimia, ekologi, sosial – ekonomi,
sosial – budaya, dan kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang “Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup”.
B. Tujuan Studi
Tujuan studi AMDAL adalah untuk menduga kemungkinan terjadinya
dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Berikut adalah hal-hal yang
harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL:
1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dari rencana usaha.
2. Dalam melakukan telaah butir 1 & 2 tersebut diperhatikan dampak yang bersifat
langsung dan tidak langsung.
3. Mengingat usaha atau kegiatan masih berada pada tahap pemilihan alternatif
usaha maka telaahan dilakukan untuk masing-masing alternatif.
B. Wilayah Studi
Kalla Inti Karsa (KIK) salah satu anak perusahaan Kalla Group, membangun
mall di Panaikang, Makassar. Mall ini merupakan mall ketiga yang dimiliki Kalla
Group, sebelumnya ada Mall Ratu Indah dan Trans Studio Mall. Mall ini dibangun
di atas lahan seluas 3,5 Ha yang berlokasi di eks Terminal Panaikang, Samping
Kantor Gubernur Sulsel dan kampus UMI ini dibangun oleh PT Kalla Inti Karsa.
Peletakan batu pertama pembangunannya dilaksanakan pada, Jumat, 19 Oktober
2012, dengan perencanaan pembangunan selama 2 tahun. Secara konsep bangunan,
mall ini berdesain modern futuristik dimana bangunannya tidak menyatu, namun
berpisah- pisah. Antara gedung yang satu dengan yang lain akan ditanami
pepohonan, sehingga pengunjung dapat berbelanja dan bersantai sambil menikmati
udara yang sejuk.
Project and Development Manager, secara garis besar mall ini seperti mall
pada umumnya yang diisi oleh tenant-tenant fashion, cullinary, sport, entertaiment,
dan supermaket, namun secara khusus akan lebih banyak menyediakan kebutuhan
akan otomotif seperti aksesoris, onderdil dan pusat penjualan mobil. Mall ini juga
akan memiliki fungsi campuran dimana akan dipadukan antara bisnis, kesenian,
kuliner dan olahraga. Bangunannya unik, terdiri dari tiga box dengan desain mirip
origami. Gagasan bangunan ini bermuatan lokal terlihat dari anjungannya yang
runcing, seperti perahun phinisi.
Mall ini dibangun untuk mengakomodir tiga merek yang selama ini kita
pasarkan yakni, Toyota, KIA dan Chrysler, makanya nama mallnya Panaikang Auto
Mall, "Konsep mall, lebih ke arah green mall dengan konsep bangunan modern
futuristik untuk segmen pasar kalangan menengah ke atas. Mall ini juga telah
terintegrati dengan perencanaan monorail, sehingga sangat memungkinkan untuk
menuju ke mall ini cukup menggunakan monorail. " Mall ini merupakan hadiah dari
PT KIK untuk HUT ke 60 Kalla Group. Panaikang Auto Mall ini merupakan bisnis
properti dengan konsep yang beda, sehingga diharapkan masyarakat memiliki lebih
banyak pilihan. ”Gaya hidup masyarakat menengah ke atas yang semakin
berkembang menuntut tempat relaksasi yang nyaman.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
1. Identitas Pemrakarsa
Kontraktor : PT.
Kota Makassar
Udara : Panas
2. Penyusunan AMDAL
Dokumen AMDAL terdiri dari:
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan.
2. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu
rencana usaha dan/ atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan masyarakat yang
berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan
dalam proses AMDAL.
Tahap pelaksanaan rencana usaha pada PT. KALLA GROUP terdiri dari :
d. Tahap pasca Operasi : Dari dampak timbulnya paparan medan magnet dan listrik
membuat penurunan kualitas air permukaan dan menimbulkan gangguan K3.
c. Kebisingan
d. Getaran
g. AMDAL.
(penjelasan pasal 15 ayat (1) UU Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup).
Dari hasil bahasan evaluasi dampak yang bersifat holistis secara totalitas
terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan, dilakukan evaluasi
penanganan dampak besar dan penting secara garis besar. Pengelolaan dampak negatif
yang harus diminimalkan dan pengelolaan dampak positif yang dikembangkan.
BAB V
Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak dari rencana usaha selanjutnya
menjadi masukan bagi instansi yang bertanggungjawab untuk memutuskan kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha sebagaimana dimaksud dalam PP No. 27 Tahun 1999.
a. Yang dimaksud dengan evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah telaah secara
totalitas terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup.
c. Dampak-dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai
dampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.
a. Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha kegiatan dan rona
lingkungan hidup dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul.
e. Analisis bencana alam dan analisis resiko bila rencana usaha berasa dalam daerah
bencana alam atau dekat sumber bencana alam.
BAB VI
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
o e
Dampak Penting Yang Dikelola Sumber Dampak
Tahap Prakonstruksi
1. Terbukanya kesempatan kerja Rekruitmen tenaga kerja
2. Terbukanya peluang berusaha Rekruitmen tenaga kerja
3. Peningkatan pendapatan masyarakat Rekruitmen tenaga kerja
4. Peningkatan harga tanah, bangunan dan tanaman Pembebasan lahan
5. Timbulnya keresahan masyarakat - Penentuan jalur;
- Pembebasan lahan;
- Rekruitmen tenaga kerja
Tahap Konstruksi
1. Penurunan kualitas udara Mobilisasi alat dan bahan
2. Peningkatan kebisingan Mobilisasi alat dan bahan
3. Terjadinya longsor - Pemasangan pondasi menara;
- Pendirian menara
4. Penurunan flora (biota darat) Penyiapan lahan tapak menara
5. Penurunan fauna (hewan liar) Penyiapan lahan tapak menara
6. Gangguan transportasi dan lalulintas - Mobilisasi alat dan bahan;
- Penarikan kawat penghantar
7. Timbulnya keresahan masyarakat - Mobilisasi alat dan bahan;
- Penyiapan lahan tapak menara;
- Pemasangan pondasi menara;
- Penarikan kawat penghantar;
- Uji coba;
8. Peningkatan gangguan kesehatan masyarakat Mobilisasi alat dan bahan
Tahap Operasi
1. Timbulnya paparan medan magnet dan medan Penyaluran tenaga listrik
listrik
2. Penurunan fauna (hewan liar) Penyaluran tenaga listrik
3. Penurunan nilai estetika Penyaluran tenaga listrik
4. Penurunan harga tanah, bangunan dan tanaman Penyaluran tenaga listrik
5. Timbulnya keresahan masyarakat Penyaluran tenaga listrik;
Pemeliharaan
Pendekatan lingkungan dilakukan melalui 3 pendekatan, yakni pendekatan teknologi, ekonomi
dan pendekatan institusi.
1. Pendekatan Teknologi
a. Aktivitas yang menimbulkan kebisingan dilakukan pada pukul 08.00 – 16.00 WIB.
d. Meningkatkan stabilitas tanah sesuai dengan ketentuan teknis di lokasi yang rawan
longsor.
e. Pengendalikan air permukaan dilakukan dengan cara menanam tanaman, menutup retakan
tanah dan perbaikan permukaan lereng (regrading);
a. Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja konstruksi dan operasi yang berasal dari
lokasi di sekitar tapak proyek, sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
d. Menjalin interaksi sosial yang baik dengan masyarakat sekitar lokasi proyek
3. Pendekatan Institusi
c. Pelaporan hasil pengelolaan lingkungan hidup secara berkala kepada para pihak yang
berkepentingan
d. Melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah setempat, yaitu aparat kecamatan dan
desa untuk pendekatan kepada masyarakat dalam pengelolaan dampak sosial;
BAB VII
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
k a
Dampa Penting Yang Dipantau Sumber Dampak
Tahap Prakonstruksi
1. Terbukanya kesempatan kerja Rekruitmen tenaga kerja
2. Terbukanya peluang berusaha Rekruitmen tenaga kerja
3. Peningkatan pendapatan masyarakat Rekruitmen tenaga kerja
4. Peningkatan harga tanah, bangunan dan Pembebasan lahan
tanaman
5. Timbulnya keresahan masyarakat - Penentuan jalur;
- Pembebaan lahan;
- Rekruitmen tenaga kerja
Tahap Konstruksi
1. Penurunan kualitas udara Mobilisasi alat dan bahan
2. Peningkatan kebisingan Mobilisasi alat dan bahan
3. Terjadinya longsor - Pemasangan pondasi menara;
- Pendirian menara
4. Penurunan flora (biota darat) Penyiapan lahan tapak menara