Anda di halaman 1dari 14

JENIS- JENIS R

UANG
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR
2020
DOSEN:
Syamfitriani Asnur
ST.,MSc.

NAMA:
Fivi Windasari
(4517043011)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
 RUANG TERBUKA
Ruang terbuka (Open Space) merupakan ruang terbuka yang selalu terletak di luar massa bangunan
yang dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang serta memberikan kesempatan untuk
melakukan bermacam-macam kegiatan. Yang dimaksud dengan ruang terbuka antara lain jalan, pedestrian,
taman lingkungan, plaza, lapangan olahraga, taman kota dan taman rekreasi (Hakim, 2003 : 50).

Menurut Lao Tze adalah bukan hanya sesuatu yang dibatasi secara fisik oleh lantai, dinding dan
langit-langit, tetapi “kekosongan” yang terkandung di dalam bentuk pembatas ruang tadi (ITS, 1976 : 9).

Ruang terbuka ini terbentuk karena adanya kebutuhan akan perlunya tempat untuk bertemu atau
berkomonikasi satu sama lain. Dalam satu kawasan permukiman baik yang tradisional maupun permukiman
kota sering kita jumpai sebuah alahan kosong yang dijadikan sebagai ruang bersama bagi penghuni yang
ada disekitarnya dengan jarak radius tertentu (Bappeda Tk. I Bali , 1992 : 28).
Berdasarkan bentuk, macam dan fungsi, ruang terbuka dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu (Jayadinata, 1999 : 33) :

 Kebudayaan misalnya : lapang olah raga, kolam renang terbuka,


taman, kampus universitas, dan sebagainya.
 Kehidupan ekonomi (mata pencaharian), misalnya : sawah, kebun,
kolam, hutan, pasar, pelabuhan, dan sebgainya.
 Kehidupan sosial, misalnya : kawasan rumah sakit, kawasan
perumnas, tanah lapang untuk latihan militer, danau untuk rekreasi
berperahu, dan sebagainya.
Macam-macam Bentuk Ruang Terbuka
Ruang terbuka sebagai wadah kegiatan bersama, dapat dibedakan menjadi dua kelompok be
sar, yaitu (Hakim, 2003 : 50) :

1. Ruang Terbuka Umum, dapat diuraikan menjadi berikut :


• Bentuk dasar dari ruang terbuka selalu terletak diluar massa bangunan
• Dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang (warga)
• Memberi kesempatan untuk bermacam-macam kegiatan (multi fungsi).

Contoh ruang terbuka umum adalah jalan, pedestrian, taman lingkungan, plaza lapangan olahraga, taman kot
a dan taman rekreasi.

2. Ruang Terbuka Khusus, pengertiannya adalah sebagai berikut:


• Bentuk dasar ruang terbuka selalu terletak di luar massa bangunan.
• Dimanfaatkan untuk kegiatan terbatas dan dipergunakan untuk keperluan khusus/ spesifik.

Contoh ruang terbuka khusus adalah taman rumah tinggal, taman lapangan upacara, daerah lapangan terban
g, dan daerah untuk latihan kemiliteran.
Fungsi Ruang Terbuka
Pada dasarnya fungsi ruang terbuka dapat dibedakan menjadi dua fungsi utama yaitu (Hakim, 2
003 : 52):

 · Fungsi Sosial  Fungsi Ekologis


Fungsi sosial dari ruang terbuka anatar lain: Fungsi ekologis dari ruang terbuka antara lain
a. tempat bermain dan berolahraga; (ITS, 1976 : 8) :
b. tempat bermain dan sarana olahraga;
c. tempat komunikasi sosial a. penyegaran udara, mempengaruhi dan me
d. tempat peralihan dan menunggu; mperbaiki iklim mikro;
e. tempat untuk mendapatkan udara segar b. menyerap air hujan;
f. sarana penghubung satu tempat dengan te c. pengendali banjir dan pengatur tata air;
mpat lainnya; d. memelihara ekosistem tertentu dan perlind
g. pembatas diantara massa bangunan; ungan plasma nuftah;
h. sarana penelitian dan pendidikan serta pen e. pelembut arsitektur bangunan.
yuluhan bagi masyarakat untuk membentuk k
esadaran lingkungan;
i. sarana untuk menciptakan kebersihan, kese
hatan, keserasian, dan keindahan lingkungan.
Fungsi alam dapat dibedakan menjadi 2, yaitu (ITS, 1976 : 8) :

1. Fungsi Psikologis

Bersifat kesenangan yang bersivat visual misalnya dengan digunakannya


tumbuhan yang merambat dapat memperlunak garis-garis arsitekturnya.

2. Fungsi Fisik

Dapat mengurangi silau, mengurangi kegaduhan (alam buatan yang bersifat


masif)
 Ruang Publik
Ruang publik adalah ruang untuk umum, tempat berkumpulnya masyarakat. Ruang publik dapat berbentuk
aula atau selasar yang bisa menampung lebih banyak orang. Contoh ruang publik yaitu : ruang tunggu, ruang ta
mu, aula, selasar, ruang pameran, lapangan, taman kota, lobby dan sebagainya. Sementara syarat-syarat fisik d
an psikis ruang publik adalah sebagai berikut :
a. Memiliki akses yang mudah dicapai oleh banyak orang
b. Mudah masuk/keluar dari ruangan
c. Pintunya biasanya besar dan memiliki daun ganda
d. Ruang publik biasanya memiliki akses ke taman/ruang terbuka   
e. Penataan ruangan yang fleksibel
f. Sirkulasi dalam ruangan yang lancar
g. Ruangan memiliki penerangan yang baik
h. Penghawaan alami atau menggunakan AC besar
i. Terdapat jendela-jendela dengan ukuran besar
j. Biasanya memiliki plafon yang tinggi
k. Lebih luas dari ruangan lainnya
 Ruang Privat / Ruang Individu
Ruang individu merupakan ruang yang melindungi privasi pengguna dan kegiatan penggunanya. Aktivitas d
i ruang individu biasanya tidak boleh terlihat atau terganggu oleh publik. Ruang individu umumnya terdapat pada
kamar-kamar bangunan dengan fungsi tertentu. Contoh ruang individu misalnya : kamar tidur, studio, ruang kerj
a, ruang kepala, ruang istirahat, ruang menyusui, dan lainnya. Sementara syarat fisik dan psikis ruang individu a
dalah sebagai berikut :
a. Ruangan umumnya berukuran manusiawi, tidak terlalu besar
b. Tinggi plafon lebih pendek, sekitar 2,7 - 3,2 meter
c. Dapat terisolasi dari keramaian
d. Bebas dari bising dan getaran
e. Memiliki pencahayaan yang cukup
f. Menampung sekelompok kecil orang
g. Dapat menggunakan AC split
h. Aksesnya dibatasi hanya untuk orang tertentu
i. Menggunakan daun pintu tunggal
j. Nyaman untuk melakukan aktivitas yang ditujukan
 Ruang Servis
Ruang servis adalah ruang yang berfungsi untuk melayani fungsi utama bangunan. Misalnya untu
k sebuah lapangan futsal maka ruang servisnya adalah ruang ganti pemain yang lengkap dengan toilet
dan kamar mandi. Ruang servis dibagi menjadi ruang servis orang dan perlengkapan. Berfungsinya seb
uah bangunan akan efektif bila ruang servisnya juga berfungsi optimal. Berikut adalah syarat fisik dan p
sikis ruang servis :
a. Letaknya agak di belakang mengikuti zona/area servis bangunan
b. Posisinya tidak lebih menonjol dari fungsi ruang utama
c. Dikelompokan dengan ruang servis yang sejenis, misalnya ruang ganti dan kamar mandi
d. Mudah dicapai, meskipun sirkulasinya dibuat lebih sempit
e. Memiliki koneksi dengan sistem pembuangan keluar bangunan
f. Biasanya berukuran lebih kecil dari ruang utama
 Ruang Sirkulasi
Ruang sirkulasi adalah jalan yang berfungsi untuk menghubungkan orang dari ruang yang satu ke ruang
lainnya. Ruang sirkulasi sering menjadi satu dengan ruang-ruang lainnya. Meskipun demikian, perencanaan
ruang sirkulasi adalah hal dasar dalam menata ruang pada bangunan. Ruang-ruang dalam bangunan harus
terhubung agar bisa dicapai pengguna. Perencanaan sirkulasi akan memperlihatkan tingkat efisiensi
penggunaan ruang.
Berikut adalah syarat fisik dan psikis ruang sirkulasi :
a. Memiliki urutan yang logis dan mudah dimengerti pengguna
b. Berurutan, menunjukan sebuah pola ruang yang jelas
c. Pencapaian yang mudah dan langsung
d. Memberikan pengalaman bermakna bagi penggunanya
e. Bangunan harus menyediakan sirkulasi saat keadaan darurat atau bencana
f. Memiliki perencanaan kapasitas yang baik sehingga cukup untuk dilalui sejumlah orang
 RUANG MATI/NEGATIF
Salah merancang desain kerapkali memunculkan ruang negatif atau ruang mati di dalam hunian. Bila dibiar
kan, apakah berpengaruh buruk? Bila terus dibiarkan, ruang negatif atau ruang mati akan mempengaruhi tampila
n keseluruhan hunian. Ruangan bersifat negatif akan membuat keberadaan ruang tersebut mengurangi luas ruan
g efektif. Rumah lalu terasa menyempit, karena lama kelamaan ruang negatif bertambah luas atau berantakan. B
isa juga, ruang negatif ini menjadi "rumah kedua" untuk hama pengganggu seperti kecoa dan tikus. Ini mungkin t
erjadi bila ruang kosong ini Anda gunakan untuk menumpuk barang dan jarang dibersihkan. Contoh desain yang
dapat menimbulkan ruang negatif seperti bentuk ruang dengan sudut lancip atau kurang dari 90 derajat, atau rua
ngan berbentuk lingkaran. Bentuk tersebut terkadang sulit diefektifkan untuk menjalankan sebuah fungsi. Bentuk
-bentuk sulit ini tercipta karena lahannya rumit seperti trapesium, jajaran genjang atau segitiga. Faktor utama pen
yebab ruang kosong adalah salah rancang desain. Jika memang Anda tidak memiliki kapasitas urusan desain, ja
sa arsitek dapat digunakan untuk menciptakan desain rumah efisien namun tetap nyaman dihuni. Selain itu, kebi
asaan penghuni rumah perlu diubah. Seperti kebiasaan menumpuk barang dan membersihkan secara rutin adala
h contohnya. Ruang negatif dalam hunian banyak berupa sudut ruangan yang kosong. Sudut ini kebanyakan tera
baikan karena tidak mengemban fungsi tertentu. Padahal, ruang berupa sudut-sudut ini seharusnya dapat dimanf
aatkan. Mengolah sudut ruangan dapat Anda ciptakan dengan menempatkan furnitur, seperti rak buku, aksesori
s, menempatkan almari sebagai storage, cermin rias, serta wastafel. Atau, Anda bisa menambahkan rak sepatu,
rak handuk, dispenser, gantungan baju, atau tempat payung dan topi. Sudut ruang bisa diolah pula menjadi sudu
t sebagai ruang penyimpanan juga sebagai ajang "memamerkan" koleksi pribadi. Ada baiknya bila Anda memanf
aatkan ruang ini menjadi focal point di dalam ruangan ketimbang menjadikannya "gudang" dadakan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai