Anda di halaman 1dari 16

ARSITEKTUR METAFORA

OLEH
KELOMPOK 6
-
-
-
- Yanri N. Ratu Pa
(1606090099)
-
PENGERTIAN ARSITETUR METAFORA

Metafora berasal dari bahasa


latin, yaitu “Methapherein”
yang terdiri dari 2 buah kata
yaitu “metha”yang berarti
setelah, melawati dan
“pherein” yang berarti
membawa.
Pengertian Metafora dalam
arsitektur adalah kiasan atau
ungkapan bentuk, diwujudkan
dalam bangunan dengan
harapan akan menimbulkan
tanggapan dari orang yang
menikmati atau memakai
karyanya.
Kategori arsitektur metafora (
Anthony C. Antoniades )

1. Metafora Intangible
Metafora Intangible adalah Metafora yang
tidak diraba yang termasuk dalam kategori
ini misalnya suatu konsep, sebuah ide,
kondisi manusia atau kualitas-kualitas
khusus (individual, naturalistis, komunitas,
tradisi dan budaya).
Contoh bangunan
• Nagoya City Museum
Nagoya City Museum didirikan pada tahun 1977 oleh Kisho
Kurukawa. Kisho Kurokawa mencoba ‘membawa’ elemen sejarah
dan budaya pada engawa (tempat peralihan sebagai “ruang antara”
pada bangunan: antara alam dan buatan, antara masa lalu dan
masa depan. Konsep ini diterapkan pada salah satu karya Kisho
Kurokawa yaitu Nagoya City Art Museum. Sejarah dan budaya
adalah sesuatu obyek yang abstrak dan tidak dapat dibendakan
(intangible). Oleh karena itu, karya Kisho Kurokawa ini tergolong
pada metafora abstrak.
di dalam museum ini terdapat berbagai koleksi yang berasal dari zaman paleolithic
Jepang seperti benda bersejarah, karya seni kerajinan tangan, dokumen dan materi
folk. Pengunjung yang berkunjung ke museum ini bisa menikmati berbagai koleksi
bersejarah yang ada dan menikmati informasi dalam berbagai bahasa.
2. Metafora Tangible
Metafora Tangible adalah metafora yang
dapat diraba dan dapat dirasakan dari
suatu karakter visual atau material.
Seperti sebuah rumah adalah puri atau
istana, maka wujud rumah menyerupai
istana.
Contoh bangunan
• Stasiun TGV
Terletak di Lyon, Perancis, adalah salah satu contoh
karya arsitektur yang menggunakan gaya bahasa
metafora konkrit karena menggunakan kiasan obyek
benda nyata (tangible). Stasiun TGV ini dirancang oleh
Santiago Calatrava, seorang arsitek kelahiran Spanyol.
Melalui pendekatan tektonika struktur, Santiago
Calatrava merancang Stasiun TGV dengan konsep
metafora seekor burung. Bentuk Stasiun TGV ini
didesain menyerupai seekor burung. Bagian depan
bangunan ini runcing seperti bentuk paruh burung. Dan
sisi-sisi bangunannya pun dirancang menyerupai bentuk
sayap burung. kegunannya sebagai tempat
pemberhentian kereta api.
Dengan kata lain, tangible metaphor lebih mudah untuk
diraba, karena lebih bersifat fisik, yaitu sebuah arsitektur
menampilkan sifat fisik dari sesuatu yang lain.
 3. Metafora Kombinasi
Metafora Kombinasi merupakan
penggabungan kategori 1 dan kategori 2
dengan membandingkan suatu objek visual
dengan yang lain dimana mempunyai
persamaan nilai konsep dengan objek
visualnya. Dapat dipakai sebagai acuan
kreativitas perancangan.
Jadi dalam merancang bukan hanya
menampilkan sifat-sifat fisik dari subyek
yang lain, tapi juga sifat non fisiknya.
Kategori ini merupakan kategori yang
paling sulit untuk diterapkan.
Contoh bangunan
• Museum Of Fruit
dirancang oleh Itzuko Hazegawa dan didirikan pada tahun 1996 di
kota Yamanazhi, Jepang. Berfungsi sebagai museum dan
greenhouse dengan material baja dan kaca. Pada bangunan ini
perancang menghadirkan sifat-sifat buah dan bibit, sehingga dapat
dikatakan bahwa bangunan Museum of Fruit ini merupakan
perumpamaan arsitektur sebagai sebaran bibit dan buah. Bukan
hanya bentuk buah dan bibit, tetapi sifat-sifatnya juga muncul
dalam bangunan Museum Of Fruit ini.
 Itsuko Hazegwa menggunakan bentuk bibit-bibit yang
berbeda yang disebar ke tanah dalam penampilan
keseluruhan kompleks bangunannya, termasuk dalam
menemukan bentuk denah dari tiga massa utama. Serta,
gambaran sebuah bibit yang kemudian tumbuh menjadi
pohon yang besar yang ditampilkannya ke dalam salah satu
massa, yaitu Fruit Plaza.
 Bangunan dari kaca bulat, yang memiliki ketinggian lebih dari 10 m
dengan diameter 55 m, serta luas lantai yang mencapai 1800 meter
persegi ini tidak nampak seperti bibit yang tumbuh menjadi pohon
besar bila dilihat dari eksterior. Tapi bila dilihat dari interior, memang
dapat dilihat seperti pohon besar yang menaungi pohon-pohon
kecil, dan kolomnya tampak seperti batang pohonnya. Fruit
Plaza kerap menjadi panggung istimewa bagi beragam atraksi seni
dan budaya seperti musik, tari, hingga film edukasi pendek.
Pada workshop atau fruit museum, ada yang mengatakan
bangunan ini seperti buah, dan ada pula yang mengatakan
seperti biji. Di dalamnya pengunjung dapat mengeksplorasi
sejarah buah-buahan yang ada di Yamanashi dari berabad-
abad silam pada display yang dipamerkan.
Untuk green house, ada yang melihatnya sebagai matahari,
tapi ada pula yang melihatnya sebagai buah semangka yang
dibelah. Di sini dapat ditemui beragam tampilan pohon buah-
buahan yang dibuat seperti aslinya. Dan bagian ini, didesain
tembus pandang memiliki teras luas. Di dalamnya juga
dilengkapi perpustakaan, toko cinderamata hingga restoran
yang meyuguhkan aneka penganan dari buah-buahan.
Terdapat juga pusat informasi dengan
desain kanopi seperti bibit yang
melayang.
Kesimpulan
Metafora digunakan oleh seorang arsitek
sebagai alat kreaifitas dengan menguji atau
mengembangkan fantasi, imajinasi yang dapat
dikatakan sebagai stimulan atau batu
landasan yang baik (titik tolak), sehingga
dapat mengembangkan pemikiran,
pertanyaan-pertanyaan baru terhadap objek
yang sedang dipikirkan dan muncul
intrepertasi baru. Dapat juga memberikan
suasana baru dalam konsep perancangan
sehingga menghasilkan konsep-konsep baru
yang substansial dan inovatif.

Anda mungkin juga menyukai