Untuk dibahas mendalam dan disahkan yang tertuang dalam putusan (konsiderasi) organisasi
Berharap pola kaderisasi ini menjadi penuntas cita-cita periode sebelumnya yang belum dapat tergarap,
bahwa pola kaderisasi bukan hanya untuk hari ini jadi dan tereksekusi dengan baik praktisnya, akan
tetapi untuk legacy seumur PRIMA DMI ada sesuai dengan zamannya.
BAB I
MUQODDIMAH
Bismillahirrahmanirrahim
اهلل ِ اَشهد اَ ْن اۤل اِٰله ا، الَّ ِذي هدانا هِل ٰ َذا وما ُكنَّا لِنهت ِدي لَواَل َأ ْن هدانا ال ٰلّه هلل
اَّل ِ اَحْل م ُد
ُ َ َُْ ُ َ ََ ْ َ َْ َ ََ َ ََ َْ
َ ْاح َدهُ اَل َش ِري
ُ َو اَ ْش َه ُد اَ َّن حُمَ َّم ًد َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه،ُك لَه ْ َو
Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami agama ini, dan tidaklah kami
memperoleh petunjuk sekiranya Allah Subhaanahu wa ta’aala tidak memberi petunjuk
kepada kami, Shalawat dan salam semoga selalu terhatur curahkan kepada sang pengibar
dan pengobar semangat panji mulia, Rasulullah Sholallahu alaihi wasallam, beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Bersama ini Pimpinan Pusat (PP) PRIMA-DMI menerbitkan pedoman kaderisasi sebagai
acuan dan arahan umum dalam membentuk dan mempersiapkan kader-kader PRIMA-
DMI dalam penguatan pembinaan baik kompetensi maupun pengembangan kader guna
regenerasi dan keberlangsungan eksistensi organisasi yang berorientasikan ke-Islam-an,
ke-Masjid-an, ke-Ummat-an, ke-Manusia-an dan ke-Indonesia-an.
Proses kaderisasi remaja dalam ruang ke-masjid-an dengan mengedepankan konsep Islam
rahmatan lil aalamin dan wasatahan melalui lima dasar kompetensi “Iman, Ilmu, Akhlak,
Profetik of Ulul Azmi Values, Humanitas ” sebagai refresentatif Rahmatan lil aalamiin
dalam upaya mendorong tunas estafet remaja masjid yang siap menyonsong masa depan
dan adaptif terhadap perubahan zaman dengan mengelaborasikan tuntunan al-Qur’an
dan as-Sunnah serta kesadaran akan nilai Pancasila dan UUD 1945 yang kemudian
diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA-DMI) sebagai angkatan
muda Dewan Masjid Indonesia, memiliki langkah dan peran strategis dalam kaderisasi
sebagai wadah menghimpun, menggerakkan dan membina potensi Remaja Masjid di
seluruh Indonesia dalam membangun generasi remaja yang beriman, berilmua dan
berakhlak, kesadaran profetik dan humanitas. Dalam hal ini, PRIMA-DMI secara umum
serta Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan secara khusus berkewajiban untuk menjaga
keberlangsungan dan eksistensi serta pengembangan kader organisasi melalui penguatan
kaderisasi yang tertib dan terstruktur serta sistematis melalui tahapan kaderisasi yang
inklusif di seluruh Indonesia mulai dari tingkat Pimpinan Ranting (PR) Dusun, tingkat
Pimpinan Cabang (PC) Kecamatan, tingkat Pimpinan Daerah (PD) – Kabupten/Kota,
Pimpinan Wilayah (PW) – Provinsi, sampai pada tingkat Pimpinan Pusat (PP). Selanjutnya,
Pedoman ini sebagai panduan umum PRIMA-DMI (Perhimpunan Remaja Masjid – Dewan
Masjid Indonesia) dalam proses kaderisasi sesuai jenjang organisasi di seluruh Indonesia.
Bidang kaderisasi dan keanggotaan berfokus pada pembinaan dan percepatan kader:
Pembinaan dilakukan dengan pendekatan mentoring atau selanjutnya disebut
mentor/instruktur/fasilitator yang ditunjuk berdasarkan keputusan organisasi yang di
inisiasi oleh bidang kaderisasi dan keanggotaan berdasarkan kebutuhan organisasi, serta
melalui pelatihan dan pengambangan kader. Percepatan dilakukan dengan cara
memastikan berjalannya proses kaderisasi sampai pada tingkat ranting melalui
mekanisme kebijakan struktural dengan mekanisma yaitu paling banyak dua tahap di
atasnya sesuai kebutuhan infrastruktur organisasi. Arah dan kebijakan kaderisasi dan
keanggotaan PRIMA-DMI pada pengembangan potensi kader guna mewujudkan kader
yang bermutu berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dengan tanpa
menghilangkan unsur kearifan lokal (local wisdom).
BAB II
LANDASAN FILOSOFIS DAN PERGERAKAN KADERISASI PRIMA-DMI
Pasal 1
Landasan Filosofis
1. Eksistensi Manusia
Q.S. Adz-Dzaariyaat [51]: 56
َ ت ۡٱل ِج َّن َوٱِإۡل
٥٦ نس ِإاَّل لِيَ ۡعبُدُو ِن ُ َو َما َخلَ ۡق
Artinya:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
PRIMA-DMI dalam setiap aktifitas organisasi dan atau pribadi selalu memiliki spirit dan
nilai-nila iibadah kepada Allah Subhanahu wa taala.
Pasal 2
Landasan Pergerakan
1. Istiqomah di Jalan Allah
Q.S. Ar-Rum [30]: 30
٠..فََأقِمۡ َو ۡجهَكَ لِلدِّي ِن َحنِ ٗيف ۚا
Artinya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah…
2. Senantiasa Bersatu
Q.S. Ali Imran [3]: 103-104
م4ُۡوا نِ ۡع َمتَ ٱهَّلل ِ َعلَ ۡي ُكمۡ ِإ ۡذ ُكنتُمۡ َأ ۡعدَٓاءٗ فََألَّفَ بَ ۡينَ قُلُوبِ ُك ْ 4ۚ ُوا بِ َح ۡب ِل ٱهَّلل ِ َج ِميعٗ ا َواَل تَفَ َّرق
4ْ وا َو ۡٱذ ُكر ْ َص ُم
ِ ٱعت ۡ َو
ٰ هَّلل ٰ ۗ ۡ َأ ۡ ۡ ۡ فََأ
ار فَ نقَ َذ ُكم ِّمنهَا َك َذلِكَ يُبَيِّنُ ٱ ُ لَ ُكمۡ َءايَتِِۦه ِ َّ بِنِ ۡع َمتِ ِٓۦه ِإخ ٰ َو ٗنا َو ُكنتُمۡ َعلَ ٰى َشفَا حُف َر ٖة ِّمنَ ٱلن4صبَ ۡحتُم
ُوف َويَ ۡنهَ ۡونَ ع َِن ۡٱل ُمن َك ۚ ِر4ِ خَي ِر َويَ ۡأ ُمرُونَ بِ ۡٱل َم ۡعر ۡ ة يَ ۡد ُعونَ ِإلَى ۡٱلٞ َو ۡلتَ ُكن ِّمن ُكمۡ ُأ َّم١٠٣ َلَ َعلَّ ُكمۡ ت َۡهتَ ُدون
ٓ
١٠٤ َك هُ ُم ۡٱل ُم ۡفلِحُون َ َوُأوْ ٰلَِئ
Artinya:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung.
BAB III
KERANGKA UMUM KADERISASI DAN KEANGGOTAAN PRIMA-DMI
Pasal 3
Kaderisasi PRIMA-DMI
Kaderisasi adalah proses pembinaan anggota PRIMA-DMI di seluruh Indonesia yaitu segala
kegiatan yang dilakukan merupakan implementasi dalam bentuk arena didik, pelatihan dan atau
pembinaan dalam mempersiapkan kader sebagai pemimpin organisasi, umat dan bangsa.
Pasal 4
Keanggotaan PRIMA-DMI
1. Anggota Struktural
a. Anggota struktural adalah anggota PRIMA-DMI yang secara resmi berdasarkan
putusan organisasi sebagai bagian dari struktural organisasi yang menempati posisi
struktural di seluruh tingkatan organisasi yang dibuktikan dengan Surat Keputusan
Struktural. Keanggotan Struktural PRIMA-DMI adalah:
1) Tingkat Pimpinan Pusat yaitu tingkat Pimpinan Wilayah di seluruh Indonesia.
2) Tingkat Pimpinan Wilayah yaitu tingkat Pimpinan Daerah (kabupaten/kota) yang
berada di dalam cakupan wilayah organisasi.
3) Tingkat Pimpinan Daerah yaitu tingkat Pimpinan Cabang (Kecamatan) yang
berada di dalam cakupan daerah organisasi.
4) Tingkat Pimpinan Cabang yaitu tingkat Pimpinan Ranting (Kelurahan/Desa) yang
berada di dalam cakupan daerah organisasi.
5) Tingkat Pimpinan Ranting yaitu perorangan baik tingkat Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas maupun Perguruan Tinggi/Universitas
dalam lingkup remaja Islam serta lingkungan masjid secara spesfik.
b. Prosedur menjadi anggota strukrutal:
1) Calon Anggota Struktural adalah anggota aktif satu tingkat di bawah jenjang
pimpinan dalam setiap tingkatan organisasi sesuai ART.
2) Calon anggota struktural adalah anggota demisioner OKP Islam yang memiliki
komitmen tinggi untuk mengembangkan organisasi PRIMA-DMI berdasarkan
tingkatan organisasi setelah melalui tahapan asesmen dan putusan organisasi.
2. Anggota non-Struktural
a. Anggota non-struktural adalah remaja masjid di seluruh Indonesia baik terafiliasi
pembinaan langsung maupun tidak langsung dan setiap tingkatan pimpinan memiliki
kewajiban untuk menghimpun remaja masjid sesuai dengan jenjang organisasi.
b. Prosedur menjadi anggota non-struktural
1) Pernah mengikuti pelatihan dan atau kegiatan apapun yang diselenggarakan oleh
PRIMA DMI sesuai dengan tingkatan organisasi.
2) Remaja masjid yang menjadi binaan khusus PRIMA-DMI sesuai jenjang
organisasi.
.
3. Anggota Luar Biasa
Anggota luar biasa adalah alumni PRIMA-DMI yang tetap membaktikan diri dalam
pengembangan PRIMA-DMI dan atau pihak lainnya melalui tahapan putusan sesuai
kebutuhan organisasi.
BAB IV
SISTEM & MODEL KADERISASI PRIMA-DMI
Pasal 5
Sistem Kaderisasi
Keterangan:
Merah : segmen kader.
Kuning : Anggota (pra-kader) Remaja Masjid Binaan.
Hijau : kader inti (fungsional, mandatori) baik regeneratif kepemimpinan dan atau berada
dalam struktur organisasi PRIMA-DMI secara sah melalui putusan organisasi sejak tahapan
asesmen sampai pada SK kepengurusan.
Note:
Indikator Assesment: Membaca al-Qur’an Tahsin & Tartil, Wawasan Ke-Islam-an, ke-Organisas-
an, Komitmen penuh dalam gerakan PRIMA-DMI dan ke-remaja masjid-an. (format asesment:
disediakan ruang asesment (screening kader) dalam proses perekrutan melalui metode: diskusi,
dialog/tanya jawab, makalah dan lainnya sesuai kebutuhan).
2. Konspe/Model Tawaf Latihan Kader Masjid PRIMA DMI
INSTRUKTUR
MASJID
Note: Materi inti dapat disesuaikan berdasarkan hasil rapat dan putusan pimpinan pusat.
Kaderisasi PRIMA-DMI adalah sirkulasi lingkaran kerucut atau di sebut dengan Konsepsi/Model
Tawaf Latihan Kader Masjid PRIMA-DMI yang memiliki pusat dimana penggerak tawaf adalah
bidang kaderisasi dan atau bidang lainnya yang memiliki orientasi pembinaan kader dan secara
spesifik lebih mendalam oleh instruktur/personal mentoring/fasilitator untuk memastikan
proses pembinaan kader pada setiap jenjang organisasi mulai dari tingkat ranting, cabang,
Daerah (Kabupaten/Kota), Wilayah dan Sampai Pada tingkat Pusat PRIMA-DMI baik pelatihan
maupun regenerasinya.
Adapun materi terbagi dalam 3 (tiga) Kaderisasi Tawaf Requirement (secara teknis dijelaskan
pada Bab VI tentang kurikulum), yaitu:
Tawaf requrement LKM Awwal (Weak Form) : *Pengenalan Dasar-dasar materi
Tareq Requirement LKM Tsanie : *Pemahaman & Implementasi Dasar-dasar
materi
Tareq LKM Uula (Strong Form) : *Konsepsi, Advokasi, Grand Design.
Tareq LKM Khusus Kepemimpinan : Kepimpinan
Posisi dan jenjang kader dalam model tawaf sesuai dengan tingkatan organisasi yang dinilai
berdasarkan asessment kader melalui screening dan atau opsi yang dipilih berdasarkan putusan
organisasi.
Dasar pemikiran kaderisasi tawaf LKM ini agar sistem kaderisasi PRIMA-DMI bersifat inklusif,
artinya levelling kader diukur dengan kapasitas dan kapabilitas kader tidak hanya mengacu pada
jenjang usia maupun tingkatan organisasi, sehingga akan mempermudah posisi kebutuhan kader
PRIMA-DMI dan tercapainya efektifitas dan efisiensi pembinaan kader dan/atau kaderisasi
PRIMA-DMI bagi setiap materi pembinaan.
Paduan lingkaran yang di awali dengan Iman (warna biru) merupakan fondasi utama kader
PRIMA-DMI, yang kemudian diseimbangkan oleh Ilmu, Taqwa dan Akhlak sebagai integrasi
remaja islam yang komprehensif sehingga aspek ini menjadi fokus utama dalam proses
kaderisasi PRIMA-DMI, adapun hal-hal yang terkait dengan peningkatan kader malalui
mekanisme pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan kader
sesuai dengan kurikulum kaderisasi.
BAB V
VISI, MISI, FUNGSI, TUJUAN, TERMINOLOGI DAN PELAKSANAAN
Pasal 6
Visi
Membentuk kader PRIMA-DMI yang beriman, berilmu dan berakhlak mulia sebagai generasi
pemimpin Islam kini dan masa depan yang berwawaskan global
Pasal 7
Misi
1. Percepatan kader melalui model inklusif, kreatif, inovatif dan aspiratif.
2. Memastikan proses pembinaan yang baik dan berkelanjutan dari bidang kaderisasi,
fasilitator serta bidang lainnya yang bertujuan meningkatkan kualitas kader.
3. Melaksanakan pokok kaderisasi di setiap jenjang organisasi di seluruh Indonesia.
4. Meningkatkan kompetensi dan skill kader melalui mekanisme pelatihan dan internalisasi
sesuai dengan kebutuhan kader dan organisasi di seluruh Indonesia.
Pasal 8
Fungsi
Pedoman kaderisasi ini berfungsi sebagai pedoman umum penyelenggaraan kegiatan kaderisasi
PRIMA-DMI yang bersifat sistematis, konseptual dan berkesinambungan yang berfungsi untuk
kepastian kader dalam organisasi sesuai AD/ART PRIMA DMI.
Pasal 9
Tujuan
Pedoman kaderisasi ini bertujuan agar kegiatan kaderisasi PRIMA-DMI berjalan secara
sistematis, konseptual (matang) dan berkesinambungan sehingga tercipta kesesuaian gerakan
PRIMA-DMI dari sistem kaderisasi sebagai cerminan khittah Organisasi, yang pada akhirnya
proses kaderisasi bertujuan untuk:
A. Tujuan Umum
1. Menanamkam dan membina kader PRIMA-DMI yang beriman, berilmu, bertakwa
dan berakhlak mulia.
2. Membina kader PRIMA-DMI sebagai penerus estafeta pemimpin organisasi, ummat
dan bangsa di masa depan.
3. Meningkatkan kompetensi anggota dan membentuk kader remaja masjid sebagai
insan akademis, insan pencipta, dan insan pengabdi yang siap berkompetensi secara
lokal domestik maupun global.
4. Menanamkan dan membina kader sebagai penggerak amar ma’ruf nahi mungkar.
5. Kader PRIMA-DMI memiliki kepekaan sosial dan ke-masjid-an
6. Kader PRIMA-DMI mampu memposisikan diri sebagai agen kemajuan dan
kemakmuran Masjid (Pemberdayaan berbasis Masjid).
B. Tujuan Khusus
1. Memahami Konsep Islam (Akidah, Syariah dan Akhlak) washatiyah (moderat).
2. Mampu membaca Al-Quran dengan tahsin dan tartil.
3. Kader mampu memahami peran dan fungsi PRIMA-DMI.
4. Mampu melakukan manajeman dan ketakmiran masjid.
5. Memahami dan implementasi nilai kekaderan PRIMA
6. Memiliki kepribadian PRIMA (silakan disepakati slogan prima dmi)
7. Mampu menjadi pemimpian profetik dalam ruang-ruang ke-Islam-an.
8. Mampu menjadi Imam dan khatib, Da’I muda.
Pasal 10
Terminologi, Pelaksanaan Jenjang Kaderisasi
A. Terminologi
PRIMA-DMI memiliki terminologi kaderisasi model tawaf yaitu Tareq (Tawaf
Requirement) yang disebut LKM melalui mekanisme sirkulasi kader dengan dasar
asesment kemampuan, keahlian, keterampilan dan kecakapan kader dari masing-masing
sasaran dan pencapaian kaderisasi yang ditunjang melalui skema Literasi, Pelatihan,
Instruktur/Fasilitator serta ke-Masjid-an.
1. Literasi
Sebagai dasar dari enlightment dan enrichment ke-Islam-an, ke-Masjid-an dan ke-
Indonesia-an yang mampu mendorong kader selalu aktif dalam menggali dan
menanamkan spirit intelektualitas kader yang secara berkesinambungan menjadi
kultur bagi pribadi kader dan organisasi yang senantiasa terus dijaga oleh setiap
kader PRIMA-DMI untuk tercipta dan terbinanya kader dengan baik secara
berkelanjutan sehingga mampu menanamkan sikap dan sifat:
1) Haqqul yaqin (meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan terus
menanamkan sikap ihsan)
2) siddiq dan amanah (mampu menjadi kader yang benar dan amanah)
3) Peningkatan dan pengayaan keilmuan dan pengetahuan kader untuk
kemaslahatan organisasi dan masyarakat.
4) Memiliki konsepsi profetik dalam pribadi kader.
2. Latihan
Latihan adalah proses pembinaan kader baik secara pembentukan maupun
pengembangan kapasitas dan kapabilitas kader, baik manajemen individu, waktu
dan organisasi, kemampuan public speaking melalui pelatihan ceramah dan diskusi,
soft dan hard skill kader melalui pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan kader
terutama menanamkan peran aktif sebagai kader PRIMA DMI.
3. Instruktur
Kader prima mampu menjadi instruktur bagi dirinya maupun bagi lingkungan masjid
dan social keagamaan serta kemanusiaan sebagai bagian dari individu penting dalam
memakmurkan dan dimakmurkan masjid yang diharapkan dapat menstimulus intuisi
dan kepedulian kader sesuai fungsi dan peran PRIMA DMI secara organisasi.
4. Ke-Masjid-an
Masjid sebagai rumah besar umat islam, tidak hanya dipahami sebagai benda dalam
bentuk bangunan akan tetapi lebih luhur yaitu memahami ruh serta nilai-nilai masjid
sebagai episentrum peradaban Islam, dengan demikian maka kader PRIMA-DMI
harus mampu menjadi teladan yang baik serta simbol pemersatu ummat khususnya
generasi muda dan remaja islam maupun lintas agama lainnya sebagai bagian dari
ke-bhineka-an dalam berbangsa dan bernegara dan mampu menjadi agen
perubahan dalam menuju masjid sebagai pusat peradaban Islam sehingga tercipta
baldatun toyyibatun wa robbun ghofur.
5. Internalisasi Kader
Internalisasi kader merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas, kecakapan dan
loyalitas kader melalui metode sharing, nilai-nilai operasional organisasi,
harmonisasi, serta memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk kader
berkontribusi aktif dalam organisasi.
c. Tahapan Implementasi
1. Tahap Skrining
Bertujuan untuk melakukan penilaian/assesmen calon kader dalam hal ini
kesesuaian dengan kurikulum yang dibutuhkan. Tahap skrining paling tidak memuat:
a. Baca tulis alquran
b. Motivasi mengikuti kegiatan kaderisasi
c. Assesmen materi berdasarkan kurikulum yang ditetapkan yang telah disesuaikan
dengan kebutuhan tiap jenjang organisasi.
2. Tahap Pelatihan
Pengayaan dan pengampuan materi kaderisasi berdasarkan kurikulum inti yang
telah ditetapkan dengan tanpa mengesampingkan kebutuhan tiap jenjang organisasi
jika diperlukan dengan kurikulum inti yaitu:
a. Ke-PRIMA-DMI-an (Sejarah, Visi Misi, AD-ART)
b. Ke-Masjid-an, Ke-Organisasi-an dan Kepemimpinan
c. Gerakan Pembinaan, Ekonomi, Digitalisasi berbasis Masjid.
2. Tareq Tsani (Semi Strong Form) LKM Tsanie : *Implementasi Dasar-dasar materi,
Pelopor, Fungsional Mandatoris
Proses kaderisasi Tareq Tsani dilakukan oleh Pimpinan Daerah kepada PR, PC, PK Sekolah
dan Universitas.
3. Tareq Uula (Strong Form) LKM Uula : *Konsepsi, Advokasi, Grand Design,
Fungsional, Mandatori, Misionaris
Proses kaderisasi Tareq Uula dilakukan oleh Pimpinan Wilayah kepada fungsionaris
struktural Pimpinan Daerah.
5. Dalam kondisi asesmen kader berdasarkan putusan organisasi telah memenuhi kualitas,
keahlian, kecakapan satu tingkat di atas jenjang organisasi dimana kader berada maka dapat
ditunjuk sebagai fasilitator melalui putusan organisasi satu tingkat di atasnya berdasarkan
rekomendasi oleh pimpinan dimana kader berada dan atau oleh pimpinan satu level di
atasnya.
6. Dalam rangka memastikan berjalannya pelaksanaan kaderisasi tareq maka setiap pimpinan
organisasi dapat melakukan proses kaderisasi dua tingkat di bawahnya sampai insfastruktur
organisasi dapat melakukan proses kaderisasi secara mandiri.
BAB VI
KURIKULUM KADERISASI PRIMA-DMI
Pelaksanan kurikulum dan sasaran sesuai dengan jenjang kaderisasi di tiap pimpinan organisasi
melalui bidang kaderisasi yang ditunjang oleh fasilitator melalui putusan organisasi
Pasal 11
Kaderisasi Pimpinan Ranting, Cabang dan Pimpinan Khusus Sekolah & Universitas (PK.
Sekolah & PK. Universitas disebut LKM Awwal PRIMA DMI
Pasal 12
Kaderisasi Pimpinan Daerah disebut LKM Tsanie PRIMA DMI
Nilai-Nilai PRIMA-DMI
Dilaksanakan dalam
- Menjaga Memastikan khittah dan nilai-
operasional organisasi
kemurnian Iman nilai organisasi dapat dipahami
dengan metode
- Melaksanakan oleh setiap kader dan berjalan
Sharing Interaktif.
tuntunan Rukun secara berkesinambungan.
Islam
- Ukhuwwah
Isalmiyah,
Wathoniyah dan
Insaniyah.
- Menjunjung tinggi
akhlak mulia
- Wasathiya
- Akademis dan
Humanis
Pasal 13
Pimpinan Wilayah LKM Uula PRIMA DMI
Note:
Materi pada tahap transformasi dilakukan oleh bidang kaderisasi di tiap jenjang pimpinan yang
bertujuan melahirkan fasilitator.
Materi pada tahap pembinaan dapat dilakukan oleh bidang-bidang sesuai dengan tupoksinya.
Materi pada tahap internalisasi lanjutan dapat dilakukan oleh seluruh pimpinan sesuai dengan
jenjang organisasi melalui operasional organisasi.
Kursus Instruktur Masjid dilakukan oleh Instruktur yang sah sesuai putusan organisasi.
BAB VII
PENUTUP
Catatan:
Kaderisasi Jangka Pendek
Melalui kegiatan pelatihan umum