MAKALAH
Makalah Ini Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadis Tematik Kelas PAI 3E
Dosen Pengampu: Dr. Kasan Bisri, M.A.
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan anak menjadi prioritas yang sangat penting untuk
diperhatikan dalam menjamin tumbuh kembangnya anak sebagai pribadi yang sesuai dengan
tuntunan al-Qur’an. Apabila diteliti secara mendalam, ada beberapa ayat dalam al-Qur’an
yang menempatkan kedudukan pendidikan anak menjadi sangat sentral. Salah satu surat
dalam al-Qur’an menyinggung betapa pentingnya keberadaan anak itu sendiri. Seperti yang
ada dalam surat Al-Kahfi ayat 46, Allah berfirman: “Harta dan anak anak adalah perhiasan
dalam kehidupan dunia”. Dari firman Allah SWT tersebut, anak digambarkan sebagai
perhiasan dimana keberadaannya sangat berharga dan bernilai. Bahkan keberadaanya bisa
memberi manfaat bagi orang lain. Kehadiran anak-anak menjadi sebuah berkah, penyejuk
jiwa dan rejeki bagi orang tua dan sekelilingnya. Namun demikian, kehadiran anak di sisi
yang lain terkadang dianggap beban oleh sebagian orang. Seperti halnya ditemukan dalam
beberapa pemberitaan dimana orang tua menelantarkan Konsep Pendidikan Anak bahkan
tidak segan-segan membunuh anaknya yang ada dalam kandungan atau dalam bahasa yang
lain, melakukan aborsi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hadis tentang pendidikan Al-Qur’an?
2. Apa maksud hadis tentang Pendidikan Al-Qur’an?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hadis tentang pendidikan Al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui maksud hadis tentang pendidikan Al-Qur’an.
1
BAB II
PEMBAHASAN
حدثن محمد بن جعفر وبهز وحجاج قالوا حدثن شعبة قال سمعت علقمة بن مرثد يحدث عن
سعد بن عبيدة عن أبي عبد الرحمن السلمي عن عثمان بن عفان رضي هللا عنه عن النبي
صلى هللا عليه وسلم أنه قال إن خيركم من علم القرأن أو تعلمه قال محمد بن جعفر وحجاج
فقال أبوعبد الرحمن فذاك الذي أقعدني هذا المقعد قال حجاج قال شعبة ولم يسمع أبو عبد
الرحمن من عثمان رضي هللا عنه وال من عبد هللا ولكن قد سمع من علي رضي هللا عنه
قال أبي وقال بهز عن شعبة قال علقمة بن مرثد أخبرني وقال خيركم من تعلم القرأن وعلمه
حدثنا عفان حدثن شعبة أخبرني علقمة بن مرثد وقال فيه من تعلم القرأن او علمه
Terjemah
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far, Bahz dan Hajjaj mereka berkata,
telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dia berkata, aku mendengar ‘Alqamah bin
Martsad bercerita dari Sa’ad bin Ubaidah dari Abdurrahman As-Sulami dari Usman bin
Affan, dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah
orang yang mengajarkan Al-Qur’an atau mempelajarinya”. Muhammad bin Ja’far dan Hajjaj
berkata, Abu Abdurrahman berkata “Itulah yang membuat aku duduk ditempat duduk ini”.
Hajjaj berkata, Syu’bah berkata, “Abu Abdurrahman tidak mendengar dari usman dan juga
tidak dari Abdullah, akan tetapi dia mendengar dari Ali “. Bapakku berkata, dan Bahz
berkata, dari Syu’bah, dia berkata, ‘Alqamah bin Martsad telah mengabarkan kepadaku; Dan
beliau berkata, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan
mengajarkannya.” Telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami
Syu’bah, telah menceritakan kepada kami Alqamah bin Martsad dan dihadis ini, dia berkata,
“Orang yang belajar Al-Qur’an atau mengajarkannya.
2
Takhrij Hadis
Hadis ini shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad No. 389, Diriwayatkan juga oleh Bukhari
No. 4640, Abu Dawud No. 1240, Tirmidzi No. 2834, Ibnu Majah No. 208, Darimi No. 3203
isnad dhaif.
Analisis
Ditujukan kepada seluruh umat. Sebaik-baik manusia adalah orang yang memadukan
antara dua kriteria ini, yakni mempelajari Al-Qur`ān dan mengajarkannya, ia
mempelajarinya dari orang lain lalu mengajarkannya pada orang lain. Orang yang menjadi
guru hafalan Al-Qur`ān, yakni yang mengajarkan tilawah pada manusia dan membimbing
mereka menghafalnya, maka ia termasuk kategori orang yang mengajarkannya, demikian
pula orang yang mempelajari Al-Qur`ān dalam konteks ini, ia juga termasuk kategori orang
yang mempelajarinya. Apabila seseorang mengajari orang lain tata cara menafsirkan Al-
Qur`ān dan mengajarkannya berbagai kaidah tafsir di dalamnya, maka aktifitasnya ini
termasuk kategori mengajarkan Al-Qur`an.
B. Pendidikan Al-Qur’an
Pendidikan Al-Qur’an adalah proses dimana anak mampu untuk membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Nabi SAW memberikan perhatian yang
besar terhadap pendidikan Al-Qur’an, khususnya untuk kalangan anak-anak. Hal itu
bertujuan untuk mengarahkan mereka berkeyakinan bahwa sesungguhnya Allah SWT itu
tuhanya, dan Al-Qur’an adalah kalamnya. Juga bertujuan agar mereka menerima aqidah-
aqidah Al-Qur’an sejak dini, tumbuh dan beranjak dewasa senantiasa mencintai Al-Qur’an,
menjalankan perintah dan menjauhi larangan didalamnya, berakhlak seperti Al-Qur’an, serta
berjalan diatas prinsip-prinsipnya. Begitu pentingnya pendidikan Al-Qur’an sesuai dengan
hadis Rasulullah SAW:
حب نبيكم وحب أهل بيته وحب قراءة القرأن:أدبو أوالدكم على ثالث حصال
3
memperoleh kebaikan dan keberkahan yang dijaminkan Nabi SAW, dengan izin Allah bagi
orang-orang yang melaksanakannya, sebagaimana beliau sabdakan dalam sebuah hadis, dari
Abu Hurairah Ra:
ما من رجل يعلم ولده القرأن فى الدنيا إال توج أبوه بتاج فى الجنة يعرفه به أهل الجنة
بتعليم ولده القرأن فى الدنيا
4
Agar bacaan shalat dapat dibaca secara benar dan fasih serta menggunakan aturan dalam
ilmu tajwid, maka mempelajari, melatih dan membaca Al-Qur’an di luar waktu shalat
termasuk kewajiban.
Disebutkan dalam hadis bahwa orang yang membaca satu huruf Al-Qur’an akan
diberikan pahala sebanyak sepuluh kali lipat. Keutamaan lainnya disebutkan pula bahwa
orang yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, maka pada hari kiamat kelak
Allah akan memakaikan mahkota yang bercahaya lebih terang daripada matahari. Bahkan
bagi umat muslim yang mampu membaca Al-Qur’an pada setiap malam sebanyak seratus
ayat, maka bacaanya itu sama dengan orang yang bangun shalat malam (tahajjud).
Selanjutnya jika seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an, maka ia mendapatkan doa dari
para malaikat sebanyak enam puluh ribu. Adapun cara mengajari anak membaca Al-
Qur’an:
a. Anak sering diperdengarkan dengan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an baik dari televisi
maupun handphone.
b. Konsisten dalam pengajaran Al-Qur’an. Syarat utamanya adalah konsisten dan jangan
putus-putus agar keberhasilan dapat tercapai.
c. Orang tua harus menjadi suri teladan bagi anaknya, jangan sampai menyuruh anaknya
membaca Al-Qur’an tapi dirinya sendiri tidak pernah mencontohkan.
d. Memberikan reward kepada anak apabila berhasil menghapal ayat-ayat Al-Qur’an. Hal
ini bertujuan untuk memotivasi agar lebih semangat.3
Dari hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim yang berasal dari Aisyah,
Rasulullah bersabda: “Orang yang membaca Al-Quran dan mahir, kelak mendapat tempat
dalam surga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik; dan orang yang
membaca Al-Quran, tetapi tidak mahir, membacanya tertatih-tatih dan tampak agak berat
lidahnya (belum lancar), ia akan mendapat dua pahala.”
3
Tazkiyah Basa’ad, Membudayakan Pendidikan Al-Qur’an...hlm. 597.
5
a. Ditinjau dari segi religiusitas, Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia menuntuk
kepada jalan kebaikan, kebenaran dan keselamatan. Tiap ayat yang dibaca mengandung
10 kebaikan didalamnya. Sebagai sarana komunikasi diri dengan Allah SWT. Juga
keistimewaanya yang dimiliki Al-Qur’an sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat bagi
yang membaca.
b. Berpengaruh bagi kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan
kecerdasan emosional (EQ).
c. Al-Qadhi melalui penelitiannya yang panjang dan serius di klinik besar Florida Amerika
Serikat berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan Al-Qur’an, seorang
muslim dapat merasakan perubahan fisiologis dan psikologis yang sangat besar.
d. Al-Qur’an menjadi pelindung diri bagi siapa saja yang membacanya. Karena Allah telah
berjanji akan memberikan segala kebutuhan dan mencukupi segala kehidupan manusia
di dunia dan akhirat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Al-Qur'an adalah proses dimana anak mampu untuk membaca Al-
Qur'an dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Nabi SAW memberikan
perhatian yang besar terhadap pendidikan Al-Qur'an, khususnya untuk kalangan anak-
anak. Hal itu bertujuan untuk mengarahkan mereka berkeyakinan bahwa
sesungguhnya Allah SWT itu tuhanya, dan Al-Qur'an adalah kalamnya. Juga bertujuan
agar mereka menerima aqidah-aqidah Al-Qur'an sejak dini, tumbuh dan beranjak
dewasa senantiasa mencintai Al-Qur'an, menjalankan perintah dan menjauhi larangan
didalamnya, berakhlak seperti Al-Qur'an, serta berjalan di atas prinsip-prinsipnya.
Pendidikan Al-Qur'an juga meliputi pembelajaran tata cara menafsirkan Al-Qur'an dan
mengajarkan berbagai kaidah tafsir di dalamnya.
Cara mendidik anak dalam membaca Al-Qur'an dapat dilakukan dengan beberapa
langkah, antara lain:Sering memperdengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an baik dari
televisi maupun handphone kepada anak .Konsisten dalam pengajaran Al-Qur'an,
dengan memberikan contoh yang baik dan tidak putus-putus dalam memberikan
pendidikan Al-Qur'an kepada anak .Memberikan reward kepada anak apabila berhasil
menghapal ayat-ayat Al-Qur'an, hal ini bertujuan untuk memotivasi anak agar lebih
6
semangat dalam belajar Al-Qur'an. Orang tua harus menjadi suri teladan bagi anaknya,
dengan tidak hanya menyuruh anaknya membaca Al-Qur'an, tetapi juga
mencontohkan dengan membaca Al-Qur'an sendiri .
Manfaat membaca Al-Qur'an antara lain adalah memberikan ketenangan dan
rahmat bagi pembacanya, berpengaruh pada kecerdasan intelektual, spiritual, dan
emosional, serta menjadi pelindung bagi siapa saja yang membacanya. Selain itu,
membaca Al-Qur'an juga memiliki keutamaan seperti pahala yang berlipat ganda,
pahala bagi orang yang membaca dan mengamalkan isinya, serta mendapatkan doa
dari para malaikat bagi yang mengkhatamkan Al-Qur'an.
7
DAFTAR PUSTAKA