Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN

DOSEN PEMBIMBING
Drs. Syuhud M.Ag

Disusun Oleh:
Vinka Wilma Putri
Tingkat 1A

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


PRODI D3 KEPERAWATAN BOGOR
2020/2021
BAB I
PEMBAHASAN

A. Keutamaan Al-Qur’an

Al- Qur’an merupakan kalam Allah yang merupakan mukjizat terbesar yang diberikan
kepada Nabi Muhammad, yang berfungsi sebagai penyempurna kitab-kitab Allah lain
yang diturunkan pada nabi-nabi sebelumnya (Taurat, Injil, dan Zabur) yang masih berupa
mushaf/ lembaran-lembaran/ gulungan-gulungan, juga hanya berlaku pada masa kenabian
tersebut. Berbeda halnya dengan Al-Qur’an yang merupakan kitab Universal, yang
digunakan sebagai pedoman bagi setiap insan yang ada di dunia ini dalam menapaki
hidup, agar selamat dan berhasil baik di dunia maupun diakhirat, baik mereka (orang
yang tidak mengimani Al-Qur’an) percaya ataupun tidak.

Mengenai keutamaan Al-Qur’an, baik secara keseluruhan maupun keutamaan dari surat-
surat dalam Al-Qur’an, sungguh terdapat banyak hadist Nabi yang menerangkan
keutamaan Al-Qur’an itu sendiri, bahkan walaupun kita baru membacanya, pahalanya
sangat besar sekali di sisi Allah Azza wa Jalla, apalagi apabila kita mengkaji dan
memahami kandungan yang terdapat dalam Al-Qur’an juga mengamalkannya, sungguh
kita akan menjadi manusia pilihan yang dijanjikan Allah yaitu termasuk ke dalam
golongan orang-orang bertaqwa, sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al Baqarah ayat
2: “Tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Qur-an), dan merupakan petunjuk bagi orang
yang bertaqwa”.

Dari Abu Umamah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bacalah
olehmu semua akan al-Quran itu, sebab al-Quran itu akan datang pada hari kiamat
sebagai sesuatu yang dapat memberikan syafaat - yakni pertolongan - kepada orang-orang
yang mempunyainya." (Riwayat Muslim)[1]

Maksudnya mempunyainya ialah membaca al-Quran yang dilakukan dengan mengingat-


ingat makna dan kandungannya lalu mengamalkan isinya, mana-mana yang merupakan
perintah dilakukan dan yang merupakan larangan dijauhi.
“Sesungguhnya Allah mengangkat banyak kaum lantaran kitab Al-Qur’an ini”
maksudnya ialah bahwa dengan sebab beriman kepada Al-Qur’an, menghormatinya, serta
mengamalkan isinya dengan ikhlas, Allah akan mengangkat derajat kaum-kaum. Allah
akan menghormati mereka dan akan memuliakan mereka baik di dunia aupun d akhirat.
“dan dengannya Allah merendahkan (kaum-kaum) yang lain” Maksudnya ialah bahwa
Allah akan merendahkan dan menghinakan orang-orang yang tidak beriman kepada Al-
Qur’an, atau beriman saja, tidak mau mengamalkannya sebagai acuan hidupnya, atau
mereka membaca ataupun mengamalkannya namun riya ( pamer) sehingga mereka ini
diposisikan kedalam kelompok orang-orang yang paling hina. Kemudian, dengan Al-
Qur’an pula, Allah merendahkan kaum-kaum yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
betapa jauhnya mereka dari posisi Allah dan dari orang-orang yang berbakti dengan tulus
kepada-Nya.

Selain itu Al-Qur’an pun memiliki keistimewaan dan keutamaan dibandingkan dengan
kitab-kitab suci lainnya, yaitu :
1. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh umat manusia di mana pun berada serta di
segala zaman / periode waktu.
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci Al-Qur'an
dapat dipengaruhi jiwanya.
3. Memutus rantai taqlid yang menghilangkan kebebasan berfikir serta memperlemah
kemampuan berupaya dan berkarya manusia.
4. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai
ilmu.
5. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk
memahami hukum dunia manusia.
6. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah takwa.
7. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap
makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.

B. Mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an

Mempelajari Al-Qur’an tidak sebatas hanya belajar membaca saja tetapi termasuk juga
memikirkan, memahami, mendalami dan sekaligus melaksanakan ajaran-ajarannya.
Jika di lihat dari segi pahala dan keutamaannya. Al-Qur’an menyimpan sekian banyak
pahala dan keutamaan bagi orang yang membaca, mempelajari, memahami dan
mengamalkannya. Orang yang mahir membaca Al-Qur’an maka pada hari kiamat akan di
kumpulkan bersama rombongan malaikat yang mulia. Sedangkan bagi orang yang
terbata-bata dalam membacanya akan mendapatkan dua pahala, yaitu pahala dia
membaca Al-Qur’an dan pahala kesungguhan dalam membacanya dengan baik dan benar.

Akan tetapi kebaikan, keutamaan dan pahala tersebut tidak dapat di rasakan kecuali
orang-orang yang diberi taufik dan hidayah Allah Ta’ala agar mau beriman kepadanya,
membaca, mempelajarinya, dan mampu mengaplikasikannya. Adapun orang yang ingkar
terhadapnya, tidak mau beriman kepadanya, tidak mau membaca maupun
mempelajarinya, apalagi mengamalkannya, maka sekali-kali dia tidak akan merasakan
manfaat sedikitpun. Bahkan Al-Qur’an akan menjadi sebab di hinakan dan di sesatkannya
orang tersebut, dan akan menjadi hujjah (alasan) di hadapan Allah Ta’ala untuk
menyiksakan pada hari kiamat.

Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah SAW bersabda; “Belajarlah Al-Qur’an dan bacalah ia.
Sesungguhnya perumpamaan Al-Qur’an bagi orang yang mempelajarinya, lalu
membacakannya dan mengamalkannya, adalah seperti sebuah mangkuk terbuka yang
penuh dengan kasturi. Baunya semerbak menyebar ke seluruh tempat. Dan
perumpamaan orang yang belajar Al-Qur’an tetapi tidur sedangkan Al-Qur’an berada
dalam hatinya, adalah seperti mangkuk yang penuh kasturi, tetapi mulutnya
tertutup.” (HR. Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)

Orang yang mempelajari dan membaca Al-Qur’an ditengah malam dalam sholat
diibaratkan sebuah mangkuk kasturi yang terbuka, yang baunya menyebar keseluruh
tempat.

Orang yang sibuk menghafal, mempelajari, atau memahami Al-Qur’an sehingga tidak
sempat berdo’a, maka Allah akan mengaruniakan kepadanya sesuatu yang lebih utama
daripada yang diberikan kepada orang yang berdo’a. Dengan demikian semakin
lengkaplah betapa besar keutamaan dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an.
Adapun cara yang bisa ditempuh untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an adalah
sebagai berikut:
1. Meyakini dan mengimani segi-segi akidah dan informasi yang ada didalam Al-
Qur’an.
2. Mematuhi perintah dan larangan serta mempraktikannya dalam perilaku sehari-
hari baik terhadap diri maupun orang lain.

C. Nilai-Nilai Tarbawi

Adapun nilai-nilai tarbawi yang dapat diambil dari hadits-hadits di atas yang berkenaan
dengan keutamaan Al-Qur’an, dorongan membaca, mempelajari dan mengamalkannya,
diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Bagi pendidik dan peserta didik dianjurkan untuk senantiasa membaca,


mempelajari serta mengamalkan Al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Telah kita ketahui bahwasanya esensi dari hidup ini adalah untuk beribadah,
sebagaimana firman Allah SWT. yang artinya “dan kami ciptakan jin dan manusia
melainkan untuk menyembah-Ku”. Dari situlah berarti ibadah merupakan suatu
kewajiban, dimana apabila tidak mengerjakannya mendapatkan dosa. Ibadah
memiliki arti luas, ada ibadah mahdloh dan ada juga ibadah ghoir mahdloh.
Membaca, mempelajari serta mengamalkan Al-qur’an merupakan kewajiban kita
semua yang mana itu semua adalah ibadah.

Adapun Allah SWT  memerintahkan sesuatu hal berarti terdapat hikmah atau


manfaat untuk kebaikan manusia itu sendiri. Ketika kita dianjurkan untuk
membaca, mempelajari serta mengamalkan Al-qur’an dalam kehidupan sehari-
hari itu semua selain merupakan kewajiban kita terdapat banyak manfaat. Dengan
membaca Al-qur’an kita mendapatkan pahala, mempelajarinya lebih dalam dapat
mendapatkan ilmu pengetahuan karena sumber ilmu pengetahuan adalah Al-
qur’an, dan mengamalkan Al-qur’an diharapkan terbentuknya jiwa dan akhlaq
Qur’ani baik itu si pendidik ataupun si peserta didik, karena seperti halnya
Rasulullah SAW, beliau adalah manusia yang berakhlaq Al-qur’an.
2. Sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk membaca, mempelajari serta
mengamalkan Al-Qur’an sejak dini dan menjaganya sampai akhir hayat.

perintah membaca, mempelajari serta mengamalkan Al-qur’an itu diperintahkan


sejak dini supaya setelah dewasa jadi terbiasa untuk terus mengamalkan Al-
qur’an. Selain itu juga, setelah terbiasa menbaca, mempelajari, serta mengamalkan
Al-qur’an itu dianjurkan untuk menjaganya sampai akhir hayat. Maksudnya,
kebiasaan tersebut yakni membaca, mempelajari, serta mengamalkan Al-qur’an
yang sudah dilatih sejak dini harus bisa di istiqomahkan atau di dawamkan hingga
Allah SWT. memanggil kita.  Karena hal itu semua memiliki keistimewaan dan
keutamaannya bagi orang tersebut yang mau membaca, mempelajari, serta
mengamalkan Al-qur’an sejak dini dan mengistiqomahkannya sampai akhir hayat
yang salah satunya Al-qur’an tersebut kelak di Yaumil Qiamat akan memberi
syafaat kepada ahlinya yaitu orang-orang yang mau membaca Al-qur’an,
mempelajari serta mengamalkannya secara istiqomah.

3. Menunjukkan betapa agung dan mulianya Al-Qur’an dibandingkan dengan kitab-


kitab lainnya sebelum Al-Qur’an.

Al- Qur’an merupakan kalam Allah yang merupakan mukjizat terbesar yang
diberikan kepada Nabi Muhammad, yang berfungsi sebagai penyempurna kitab-
kitab Allah lain yang diturunkan pada nabi-nabi sebelumnya (Taurat, Injil, dan
Zabur) yang masih berupa mushaf/ lembaran-lembaran/ gulungan-gulungan, juga
hanya berlaku pada masa kenabian tersebut.

Selain itu juga Al-qur’anpun memiliki keistimewaan dan keutamaan dibandingkan


dengan kitab-kitab yang lainnya diantaranya Al-qur’an member pedoman dan
petunjuk hidup lengkap beserta hokum-hukum untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan seluruh umat manusia dimanapun berada serta disegala zaman atau
oeriode waktu, Al-qur’an memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga
pendengar ayat suci Al-qur’an dapat dipengaruhi jiwanya, Al-qur’an memutus
rantai yaqlid yang menghilangkan kebebasan berfikir serta memperlemah
kemampuan berupaya dan berkarya manusia, Al-qur’an juga memberikan
gambaran umum ilmu alam sehingga merangsang perkembangan berbagai ilmu
dan banyak sekali mengenai keistimewaan dan keutamaan Al-qur’an
dibandingkan dengan kitab-kitab yang lainnya.

4. Al-Qur’an sebagai penentu derajat (tinggi atau rendahnya) di syurga bagi


pembacanya.

Telah kita ketahui bahwa perumpamaan Al-Qur’an bagi orang yang


mempelajarinya, lalu membacakannya dan mengamalkannya, adalah seperti
sebuah mangkuk terbuka yang penuh dengan kasturi. Baunya semerbak menyebar
ke seluruh tempat. Dan perumpamaan orang yang belajar Al-Qur’an tetapi tidur
sedangkan Al-Qur’an berada dalam hatinya, adalah seperti mangkuk yang penuh
kasturi, tetapi mulutnya tertutup.

Selain itu juga, perumpamaan orang mu'min yang suka membaca al-Qur’an ialah
separti buah jeruk utrujah, baunya enak dan rasanya pun enak dan perumpamaan
orang mu'min yang tidak suka membaca al-Qur’an ialah separti buah kurma, tidak
ada baunya, tetapi rasanya manis. Adapun perumpamaan orang munafik yang
suka membaca al-Qur’an ialah separti minyak harum, baunya enak sedang rasanya
pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak suka membaca al-Qur’an ialah
separti rumput hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanyapun pahit.

5. Menumbuhkan rasa cinta kepada Al-Qur’an sehingga kita senantiasa bersemangat


dalam membaca, mempelajari dan mentadaburi Al-Qur’an juga melaksanakan
ajaran-ajarannya baik itu berupa perintah ataupun berupa larangan.

Begitu banyak keistimewaan dan keutamaan bagi orang yang membaca,


mempelajari serta mengamalkan Al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Maksudnya yaitu dengan melaksanakan ajaran-ajarannya baik itu berupa perintah
ataupun berupa larangan, maka dari itu diharapkan kita semua bersemangat untuk
membaca, mempelajari serta mengamalkan Al-qur’an sehingga timbulah rasa
cinta terhadap Al-qu’an itu sendiri.
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas tentang keutamaan Al-Qur’an, dorongan membaca, mempelajari, dan
mengamalkan A-Qur’an dapat disimpulkan bahwa :

1. Keutamaan Al-Qur’an, baik secara keseluruhan maupun keutamaan dari surat-


surat dalam Al-Qur’an, sungguh terdapat banyak hadist Nabi yang menerangkan
keutamaan Al-Qur’an itu sendiri, bahkan walaupun kita baru membacanya,
pahalanya sangat besar sekali di sisi Allah Azza wa Jalla, apalagi apabila kita
mengkaji dan memahami kandungan yang terdapat dalam Al-Qur’an juga
mengamalkannya, sungguh kita akan menjadi manusia pilihan yang dijanjikan
Allah yaitu termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertaqwa.
2. Keutamaan dalam mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an diantaranya
mendapat syafaat atau perlindungan dari Allah SWT di hari kiamat kelak. Selain
itu tersirat pula di dalamnya suatu bimbingan bagi mereka yang menginginkan
konsep hidup yang mapan demi meraih kesejahteraan di dunia dan akhirat.
3. Sebagaimana dari beberapa hadits di atas terkait dorongan membaca Al-Quran
tentulah sangat dianjurkan dengan berbagai keutamaannya yang diantaranya
mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan dikumpulkan bersama para malaikat
Allah SWT.
4. Nilai-nilai tarbawi yang dapat diambil dari hadits di atas diantaranya yaitu kita
dianjurkan untuk senantiasa membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an
dalam kehidupan sehari-hari serta mengistiqomahkannya sampai akhir hayat,
menunjukkan betapa agung dan mulianya Al-Qur’an, dan menumbuhkan rasa
cinta kita kepada Al-Qur’an sehingga kita selalu bersemangat dalam membaca,
mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai