Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) 2

RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Diajukan untuk memenuhi praktikum mata kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Tantri W Utami,M.Kep,SpJiwa

Disusun Oleh :

Muhamad Reza Yogaswara

P17320320021

Tingkat 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG


PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
2021
STRATEGI PELAKSANAAN 2 RESIKO PERILAKU KEKERASAN

KONDISI KLIEN

Klien mengatakan mudah mulai dapat menahan emosi dengan memukul kasur dan bantal,
klien tampak tenang, kooperatif, serta terlihat melakukan kontak mata saat komunikasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Risiko Perilaku Kekerasan

TUJUAN KHUSUS

Klien dapat mencegah/mengendalikan perilaku kekerasannya dengan terapi psikofarmaka

TINDAKAN KEPERAWATAN

Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan obat ( bantu pasien
minum obat secara teratur dengan prinsip 6 benar ( benar jenis, benar guna, benar dosis,
benar frekuensi, benar cara, dan benar kontinuitas) disertai penjelasan guna minum obat dan
akibat berhenti minum obat, susun jadwal minum obat secara teratur)
ORIENTASI

1. SALAM TERAPEUTIK
“Assalamu’alaikum bapak, masih ingat nama saya?”
“Ya benar saya perawat Reza. Sesuai kontrak kemarin kita bertemu lagi ya bapak.”
2. EVALUASI/VALIDASI
“Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, serta pukul kasur dan
bantalnya? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”

3. KONTRAK
TOPIK : “Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat
yang benar untuk mengontrol rasa marah?”
WAKTU : “Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang?... Baik 15 menit saja ya
pak…”
TEMPAT : “Untuk tempatnya disini saja atau bapak mau dimana?...Baik disini saja ya
pak”
KERJA

“Baik sekarang kita mulai ya pak, sebelumnya apakah bapak sudah dapat obat dari dokter?”
“Berapa macam obat yang bapak minum? Baik ada 3 ya bapak, jam berapa bapa minum?
Bagus”
“Obatnya ada 3 macam ya pak, yang pertama namanya Clozapine gunanya agar pikiran
tenang, yang kedua namanya Triheksifenidil, gunanya agar rileks dan tidak tegang, serta
mengobati Gerakan yang tidakbisa bapak kendalikan dan yang ketiga ini namanya
Risperidone gunanya agar rasa marah bapak berkurang. Semuanya ini harus bapak minum 3x
sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”
“Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya
bapak bisa mengisap-isap es batu”.
“Bila terasa berkunang-kunang, bapak sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu”.
“Nanti sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di kotak obat apakah benar nama bapak
tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum, baca juga
apakah nama obatnya sudah benar”.
“Jangan penah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya pak,
karena dapat terjadi kekambuhan.”
“Sekarang kita masukkan waktu minum obat kedalam jadwal ya pak”.
TERMINASI
1. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berdiskusi dengan saya hari ini?...Apakah masih ada
yang belum jelas pak?...
2. Evaluasi Obyektif
“Bisa bapak jelaskan lagi jenis jenis obat yang bapak minum beserta fungsinya, serta
bagaiman cara minum obat yang benar?”
1. TINDAK LANJUT KLIEN
“Nah, baik bapak, sekarang kita tambahkan kegiatan minum obat kedalam jadwal ya pak,
yaitu pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam ya pak. Nanti pada lembar jadwal
harian, bapak bisa isikan M jika bapak melakukannya secara mandiri, lalu jika bapak perlu
bantuan dari orang lain seperti keluarga bapak, bapak bisa isikan B, dan jika bapak tidak
melakukan sama sekali, silahkan ibu tulis T. Baik bapak, jangan lupa laksanakan semua
dengan teratur sesuai jadwal ya pak”
2. KONTRAK YANG AKAN DATANG
TOPIK :“Baik, besok kita ketemu lagi untuk melakukan Latihan yang selanjutnya,
yaitu menahan rasa marah dengan cara berbicara baik dengan orang lain”
WAKTU : “Untuk waktunya bapak ingin jam berapa?... Baik jam 09.00 WIB ya pak…”
TEMPAT : “Baik pak untuk tempatnya bapak ingin dimana ya pak?...baik bapak disini
lagi ya ditempat yang sama.. Kalau begitu saya pamit ya pak… Sampai jumpa…
Assalamualaikum…”

Anda mungkin juga menyukai