Anda di halaman 1dari 3

TUGAS STRATEGI PELAKSAAN RESIKO PERILAKU

KEKERASAN
BLOK KEPERAWATAN JIWA

Disusun oleh :

HESTI FATHAN NURFAIS FAUZIAH (20180320004)

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2020
STRATEGI PELAKSANAAN MANEJEMEN RESIKO PERILAKU
KEKERASAN
1. Tindakan Keperawatan pada Pasien
STRATEGI PELAKSANAAN KE- 1 Resiko Perilaku Kekerasan
Identifikasi penyebab, tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan, PK yang dilakukan,
akibat dari PK, Jelaskan cara mengontrol PK secara fisik, obat, verbal, dan spiritual, Latihan
cara mengontrol PK secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul kasur bantal, Masukkan
dalam jadwal kegiatan harian untuk latihan menghardik.
Orientasi :
‘’Asssalamualaikum, selamat pagi mbak. Bagaimana keadaannya hari ini? Perkenalkan
sebelumnya saya perawat Hesti, saya perawat yang akan merawat mbak selama disini. Kalau
boleh saya tau nama mbak siapa ya? Mbak senangnya dipanggil apa?’’
‘’Bagaimana perasaan mbak saat ini? Adakah perasaan kesal atau marah mbak?’’
‘’Baik, mbak. Kalau begitu bagaimana jika kita berbincang-bincang mengenai perasaan yang
mbak rasakan?’’
‘’Berapa lama mbak ingin kita berbincang-bincang? Bagaimana jika kurang lebih 10-15 menit
mbak?’’
‘’Dimana mbak ingin berbincang-bincang? Bagaimana jika ditaman saja mbak?’’

Kerja :
‘’Apa yang menyebabkan mbak merasa kesal dan marah? Apa sebelumnya mbak juga
merasakan perasaan kesal dan marah seperti saat ini? Jika pernah penyebabnya apa mbak
jika saya boleh tau? Apa penyebabnya sama mbak dengan perasaan kesal dan marah
sekarang ini?’’
‘’Saat mbak merasakan marah dan kesal, apa mbak kemudian merasakan dada mbak
berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”
“Apa yang mbak lakukan selanjutnya?”
“ Apakah dengan mbak marah-marah kemudian mbak membanting barang-barag yang ada
dirumah, keadaan jadi lebih baik mbak?’’
“ Menurut mbak adakah cara lain yang lebih baik selain meluapkan dengan marah-mara?’’
“Maukah mbak belajar mengungkapkan marah dengan baik tanpa menyakiti diri sendiri dan
orang lain mbak?’’
‘’Ada beberapa cara untuk mengendalikan perasaan kesal dan marah mbak, tapi hari ini kita
belajar salah satu cara dulu, yaitu dengan cara fisik dan spiritual.’’
‘’Begini mbak, jika tanda-tanda marah itu sudah mbak rasakan mbak bisa berdiri lalu tarik
nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan secara perlahan-lahan dari mulut seperti
mengeluarkan kemarahan, coba lagi mbak dan lakukan sebanyak 5 kali. Kemudian setelah
itu mbak dapat beristigfatr sebanyak 3 kali. Iya Bagus sekali mbak sudah dapat
melakukannya dengan baik.’’
“Nah sebaiknya latihan ini mbak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu perasaan
kesal dan marah itu muncul mbak sudah terbiasa melakukan untuk mengatasinya”.
Terminasi :
“ Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang tentang perasaan kesal dan marah
mbak? ”
“ Coba mbak sebutkan kembali penyebab mbak marah dan yang mbak rasakan  dan apa
yang mbak lakukan serta akibatnya.
“Baik, sekarang latihan tadi kita masukkan ke jadwal harian ya mbak”
” berapa kali sehari mbak mau latihan nafas dalam?” Bagus..
“Nanti tolong mbak tulis M, bila mbak melakukannya sendiri, tulis B, bila mbak dibantu dan
T, bila mbak tidak melakukan”
“baik mbak, bagaimana kalau besok kita latihan cara lain untuk mencegah dan
mengendalikan perasaan marah dan kesal mbak.’’
”Dimana kita akan latihan, bagaimana kalau tempatnya disini saja ya mbak?”
“Berapa lama kita akan lakukan, bagaimana kalau 10-15 menit seperti ini saja ya mbak”
‘’Baik mbak, kalau begitu sebelum saya akhiri apa ada yang ingin mbak tanyakan?’’
jika tidak ada saya pamit dulu mbak, Assalamulaikum.’’

Anda mungkin juga menyukai