Anda di halaman 1dari 6

ni namanya THP guanya supaya rileks, dan yang merah jambu ini namanya

HLP gunanya agar pikiran tenang semuanya ini harus diminum secara teratur 3
kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam, jangan dihentikan sebelum
berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan R kambuh kembali”
(Libatkan keluarga saat memberikan penjelasan tentang obat kepada klien). Mas
R sudah mempunyai jadwal minum obat. Jika dia minta obat sesuai jamnya,
segera beri pujian
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
merawat R di rumah?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi
setiap kali.”
RTL
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi saya datang kembali kesini dan kita
akan mencoba melakukan langsung cara merawat R sesuai dengan pembicaraan
kita tadi”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa ?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”

SP.2 Melatih keluarga cara merawat pasien


ORIENTASI:
Salam terapeutik
”Selamat pagi pak/bu, masih ingatkah dengan saya, ya saya Abdul.
Validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini?
Kontrak (waktu, topik, dan tempat)
“Sesuai kontrak kemarin ketemu lagi”
“Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan
dua hari yang lalu?”
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak, bu?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke mas R ya?”

1
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu?”
KERJA
“Sekarang anggap saya mas R yang sedang mengaku-aku sebagai nabi, coba
bapak dan ibu praktekkan cara bicara yang benar bila mas R sedang dalam
keadaan yang seperti ini”
“Bagus, betul begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada kemampuan yang
dimiliki mas R. Bagus.”
“Sekarang coba cara memotivasi mas R minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat R”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada R?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat mas R?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
bapak dan ibu membesuk mas R”
RTL
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi saya datang kembali kesini dan kita
akan mencoba melakukan langsung cara merawat R sesuai dengan pembicaraan
kita tadi”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa ?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”

SP.3 Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien
waham
ORIENTASI:
Salam terapeutik
”Selamat pagi pak/bu, masih ingatkah dengan saya?”
Ya saya perawat Abdul.
Validasi

2
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana?” “Apakah latihan yang
kemarin sudah dipraktekan ke mas R?” “iya bagus”
Kontrak (waktu, topik, dan tempat)
“Sesuai janji kemarin kita bertemu lagi ya pak/bu?”. Sekarang kita akan
mendiskusikan tentang dampak yang dapat terjadi pada mas R jika tidak dapat
menerima realita atau kenyataan, bagaimana?
“Apakah bapak/ibu ssetuju?”
“Disini saya ya, waktunya tidaqk lama sekitar 10 menit”.
KERJA
“Jadi mas R menganggap bahwa dirinya adalah seorang nabi yang pada
kenyataannya bukan seperti itu.”
Jika keadaan ini terus menerus terjadi tanpa ada yang memaparkan realita
kehidupan ke mas R, mas R akan hidup layaknya seperti apa yang dia fikirkan,
tanpa sadar mas R melakukan hal itu.”
Disini tugas bapak/ibu sebagai orang tua sangat diperlukan untuk memaparkan
realita kehidupan mas R bahwa mas R adalah seorang manusia biasa bukan
seorang nabi. Bagaimana apakah bapak ibu mengerti?”
“Bagus. Butuh ketekunan keuletan serta kesabaran untuk menjelaskan kepada
mas R, baik dijelaskan tiap harinya agar mas R mengingat kebenaran atas
dirinya sediri.”
TERMINASI
Evaluasi
“Apa yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?Bagaimana perasaan Bpk/Ibu? Sudah siap
melakukannya?
RTL
“Alangkah baiknya besok kita bertemu lagi, untuk membahas tentang kesiapan
bapak/ibu dalam merawat mas R selama dirumah nanti.

SP.4 Menjelaskan perawatan lanjutan pasien (Menjelaskan cara


memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up, cara
rujukan kesehatan klien dan mencegah kekambuhan)
ORIENTASI:

3
Salam terapeutik
”Selamat pagi pak/bu, masih ingatkah dengan saya?”
Ya saya perawat Abdul.
Validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana?” “Apakah latihan yang
kemarin sudah dipraktekan ke mas R?” “iya bagus”
Kontrak (waktu, topik, dan tempat)
“Karena mas R rencana mau pulang, bagaimana kalau kita berbincang tentang
perawatan lanjutan untuk R?”
“Nah sekarang bagaimana kalau bicarakan jadual di rumah? Mari Bpk/Ibu
duduk di sini”
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu? Baik 30 menit saja, sebelum Bpk/Ibu
menyelesaikan administrasi di depan.”

KERJA
“Pak/Bu, ini jadwal mas R yang sudah dibuat. Coba diperhatikan. Apakah kira-
kira dapat dilaksanakan semu? Jangan lupa memperhatikan mas R, agar ia tetap
menjalankan di rumah, dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri), B
(bantuan), atau T (tidak mau melaksanakan).”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya mas R mengaku
sebagai seorang nabi terus menerus dan tidak memperlihatkan perbaikan,
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain.
Jika hal ini terjadi segera kontrol ke rumah sakit ya”.

TERMINASI
Evaluasi
“Apa yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?Bagaimana perasaan Bpk/Ibu? Sudah siap
melanjutkan di rumah?”

4
RTL
“Jika mas R menunjukan tanda dan gejala yang aneh aneh lagi seperti mengaku
sebagai nabi, langsung saja periksakan lagi mas R ke rumah sakit”
“Terima kasih, sampai jumpa”.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, I.S. (2006). Skizofrenia memahami dinamika keluarga pasien. Cetakan I.


Jakarta : penerbit Refina Aditama
Carpenito, L.J., (2000). Diagnosa keperawatan aplikasi pada praktik klinis
(terjemahan). Edisi 6. Jakarta : EGC
Doenges, M.E, Townsend, M.C dan Moorhouse, M.F. (2007). Rencana Asuhan
Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Erawati,E., Keliat, B. A., Daulima, N., H., C. (2013). Pengaruh Terapi
Metakognitif terhadap intensitas waham dan kemampuan metakognitif di
RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. FIK UI : Depok
Hawari, D., (2006). Pendekatan holistik pada gangguan jiwa skizofrenia. Edisi
kedua. Jakarta : Balai Penerbit Fakultasi Kedokteran Universitas Indonesia.

5
Keliat, B.A dan Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kusumawati, F dan Hartono, Y. (2010). Buku ajar keperawatan jiwa. Cetakan I.
Jakarta : Penerbit Salemba Medika
Townsend. M.C, (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana
Asuhan & Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Yosep, I. (2007), Keperawatan jiwa. Cetakan I. Jakarta : Penerbit Refika Aditama
FKUI dan WHO., (2006). Modul praktek keperawayan profesional jiwa (MPKP
Jiwa). (Cetakan I). Fakultasi Kedokteran Universitasi Indonesia dan WHO
NANDA, (2012). Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Cetakan 2012. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC 104

Anda mungkin juga menyukai