Anda di halaman 1dari 3

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN BST

(SP 3 RPK)

1. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan :


Melakukan strategi pelaksanaan Resiko Perilaku Kekerasan
Nama Klien : Ny.
Diagnosa Medis : Skezofrenia paranoid ( F. 20.0)

2. Diagnosa Keperawatan :

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

SP 3 RPK
 Mengevaluasi latihan fisik dan beri pujian
 Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal (3 cara
yaitu: mengungkapkan, meminta, menolah dengan benar)
 Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat dan
verbal
Orientasi
Selamat Pagibu, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita ketemu lagi” “Bagaimana
pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur bantal?, apa yang
dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?” “Coba saya lihat jadwal kegiatan
hariannya.”“Bagus. Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya
mandiri; kalau diingatkan suster baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau diingatkan.
Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa melakukan. “Bagaimana kalau
sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah marah?” “Dimana enaknya kita
berbincang-bincang?Bagaimana kalau di tempat yang sama?” “Berapa lama ibu mau kita
berbincang-bincang?Bagaimana kalau 15 menit?”
Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah
dusalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka
kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya pak:Meminta
dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-
kata kasar. Kemarin Bapak bilang penyebab marahnya karena minta uang sama suami
tidak diberi. Coba ibu minta uang dengan baik:”Bapak, saya perlu uang untuk membeli
sayur.”Nanti bisa dicoba di sini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain.Coba ibu
praktekkan.Bagus bu.” Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan’.
Coba ibu praktekkan. Bagus bu”Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang
lain yang membuat kesal bapak dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena
perkataanmu itu’. Coba praktekkan. Bagus”
Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah
dengan bicara yang baik?” “Coba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita
pelajari” “Bagus sekal, sekarang mari kita masukkan dalam jadual. Berapa kali sehari ibu
mau latihan bicara yang baik?, bisa kita buat jadwalnya?” Coba masukkan dalam jadual
latihan sehari-hari, misalnya meminta obat, uang, dll. Bagus nanti dicoba ya bu!”
“Bagaimana kalau dua jam lagi kita ketemu lagi?” “Nanti kita akan membicarakan cara
lain untuk mengatasi rasa marah ibu yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju? Mau di
mana bu?Di sini lagi? Baik sampai nanti

4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya :
Bahaya-bahaya :
- Pasien bisa saja mengamuk
- Pasien mungkin tersinggung
- Pasien bisa marah
- Pasien salah pemahaman

Pencegahan :
- Menerapkan komunikasi terapeutik
- Tunjukkan sikap yang empati dan jujur, janji setiap kali interaksi
- Berikan perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar pasien.
- Bersikap ramah kepada pasien dan jangan memaksa pasien untuk
berbincang jika pasien tidak bersedia.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


- Membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu memahami cara verbal
- Pasien mampu memahami bagaiman cara mendapatkan obat
- Pasien mampu mengontrol PK
- Pasien mampu memasukkan cara verbal dan minum obat kedalam jadwal
kegiatan harian

6. Hasil yang didapat dan maknanya :


- Pasien mampu menyebutkan nama perawat, maknanya BHSP terjalin
dengan baik
- Pasien mampu melakukan kegiatan fisik secara rutin dan benar
- Pasien belum mampu memahami bagaimana cara minum obat, cara
verbal dan tempat untuk berobat
- Pasien mampu belajar mengontrol PK secara verbal

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/diagnosa tersebut (Mandiri dan Kolaborasi):
Mandiri : melanjutkan SP 4 RPK dan mengevaluasi kembali SP 1,2,3, RPK
Kolaborasi : kolaborasi dengan tim medis pemberian obat THP 2 mg , HLP 5
mg, CPZ, Hepa Q, Biokombin

Banjarmasin, Mei 2017

Ners Muda

( Kelompok 4 )

Preseptor Klinik,

( ...........................................)

Anda mungkin juga menyukai