Anda di halaman 1dari 19

CV.

MBSM
Nama : Moh. Badrus. SM,ST
Lahir : Sumenep, 06-09-1976
Alamat : Bumi Royal Park A.21 Jl. Kiyai
Parseh Jaya Malang
HP. : 087885886527, 081246558018
E-mail : badrs.bidila@gmail.com
Kantor : Al Qur’an Education Center (QEC)
& Ummi Malang
Pengalaman Mengajar Al Qur’an :
 Mengajar Iqro’ tahun 1993 – 1996
 Mengajar Metode Tartila tahun 2000 - 2002
 Pengajar, Pembina dan Pentashih Qiroati tahun 1999
– 2006
 Koordinator Trainer Metode Tilawati tahun 2006 – 2008
 Yan bu’a, thoriqoti,anbata,an nur dll
 Direktur QEC Malang
 Ketua Ummi Malang Raya
AKTIFITAS TRAINING :
• Training Pembelajaran Qur’an Metode Ummi
• Training Komunication Skill
• Training Parenting (Sekolah Menjadi Orang Tua)
• Training Guru Super Kreatif
• Training Out Bound Religi
BAGAIMANA CARA MEMBACA AL QUR’AN?.

ْْ ُ َ َ ِ ِ َ ُ ِ ْٔ ُ َ ٔ ِ َ ْ ُٔ َِ ِ َ ِ ُ ْ َ ْ ُ
َ ُ َ َ َ ِ ُ َ َْٓ َ
ِِ ِ
َ ُِ َْ ُ ُ َ ٔ ِ َ ْ ُٔ َ
Orang-orang yang telah Kami Beri Kitab, mereka
membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang
beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya,
mereka itulah orang-orang yang rugi.
َْ َ ْ ُ ‫ََﱢ‬
‫ورت ِل القرآن ت ِرت ﻼ‬

dan bacalah Al Qur’an dengan tartil” (QS. Al Muzammil:
4)
Tingkatan Bacaan Al Quran
1. Tahqiq “‫”التحقيق‬

(Yaitu membaca seperti halnya tartil tetapi lebih tenang dan


perlahah-lahan )
Yaitu membaca dengan memberikan haknya pada tiap-tiap
huruf, membaca huruf sesuai dengan makhroj dan sifatnya,
serta melafazkannya masing-masing huruf dengan tenang
dan perlahan-lahan, juga memperhatikan kalimat-kalimat
yang diperbolehkan untuk waqof dan ibtida’
2. Tartil
Yaitu bacaan yang perlahan-lahan dan jelas, mengeluarkan
setiap huruf dan makhrojnya dan menerapkan sifat -
sifatnya, serta mentadabburi maknanya.
Tingkatan ini yang paling bagus karena dengan bacaan itulah
al Qur’an diturunkan.
“dan Kami membacanya secara tartil ( teratur dan benar).
QS Al Furqon 32.
3. Tadwir “‫”التدوير‬

Yaitu membaca tengah antara Tahqiq dan Hadr.

4. Hadr “‫”الحدر‬

(Yaitu membaca dengan cepat tetapi masih menjaga hukum-hukumnya)


Yaitu membaca dengan cepat dan ringan, akan tetapi tetap berpegang pada
hukum-hukum bacaan yang benar dan riwayat qiro’ah shohihah, serta tetap
menjaga pada lurusnya (kebenarannya) lafazh serta kedudukan huruf.

Keempat macam bacaan ini semuanya masuk dalam kategori TARTIL

Dari 3 tingakatan ini yang paling utama adalah membaca al Qur’an dengan Tahqiq
kemudian Tadwir dan paling rendah adalah Hadr (Haqqu Tilawah)
Macam-Macam Bacaan Yang Dilarang (16 Macam) :

1. Tatrib “‫”التطريب‬
Yaitu ; menambah huruf dalam membaca lafazh
Contohnya: ‫ ْال َح ْم ُد < ْالئْ َح ْمئْ ُد‬، ‫ِب ْس ِم < ِب ْس ْم ِم‬

2. Tarji’ “‫”الترجيع‬
Yaitu: membaca dengan suara bergelombang-gelombang
(meninggikan dan merendahkan suara berulang-ulang). Bacaan
ini sering terjadi pada mad wajib, mad jaiz dan mad aridh
lissukun.
Contohnya : ِ‫ح‬......‫ي َعلَى ْالفَ َﻶ‬
‫َح ﱠ‬

3. Tarqis “‫”الترقيص‬
Yaitu : menambah-nambah harokat dalam membaca kalimat,
seperti penyanyi dengan suara terpecah-pecah
4. Tahzin “‫”التحزين‬
Yaitu : meninggalkan watak dan kebiasaan dalam membaca
alQuran, membaca dengan seolah-olah susah dan mau
menangis, menampakkan kekhusyuan dan khidmad, tetapi
semuanya karena riya’ dan syum’ah

5. Tar’id “‫”الترعيد‬
Yaitu: membaca dengan suara bergetar-getar seperti orang
kedinginan atau kesakitan

6. Takhrif “‫”التخريف‬
Yaitu: membaca berkelompok, bersama-sama kemudian sebagian
berhenti dan diteruskan oleh sebagian yang lain pada
pertengahan kalimat.
7. Taqti’ “‫”التقطيع‬
Yaitu: memutus mutus suara huruf, apalagi huruf nun yang dibaca
izhhar sampai seperti saktah

8. Terlalu memonyongkan bibir ketika mengucapkan huruf tafkhim


yang berharokat fathah.

9. Mencampurkan imalah pada huruf tarqiq karena berlebihan


dalam membaca tarqiq

10. Berlebihan dalam menekan dan menaikkan suara hamzah


sampai menyerupai suara orang yang akan muntah
11. Qori’ membaca dengan tempo amat lambat hingga huruf
keluar menjadi tidak jelas dan terseret seperti orang yang
malas berjalan

12. Qori membaca dengan sentakan sentakan atau kejutan pada


tempat tertentu dan biasanya hanya untuk menarik perhatian
pendengar.

13. Qori’ membaca dengan memutus-memutuskan suara pada


tempat tetentu seperti saktah dengan tujuan untuk memberi
penekanan pada tempat tersebut
14. Qori’ membaca dengan tempo yang amat cepat terutama
pengucapan huruf pertama bacan (Ibtida’) hingga tidak
terdengar dengan jelas.
15. Qori’membaca dengan terlalu ringan atau lemah pengucapan
sifat qolqolah hingga membentuk bunyi harokat baru .

16. Qori’ membaca dengan melebihkan huruf mad ashli hingga


melewati dua harokat atau terlalu pendek hingga kurang dari
dua harokat

(Nihayatul Qoulil Mufid dan Haqquttilawah)


Tingkatan Qori` ٌ al ْ ُ
ْْ ُ ٔ َQur’an
1. Muhsin Ma`jur ( ٌ ِ )

Yaitu: Qori` yang baik dan akan mendapatkan pahala, artinya seseorang yang
telah mempelajari qira`at dari sanad yang shahih. Dia juga membaca ayat-
ayatnya sesuai dengan kaedah tajwid yang benar. Tingkatan inilah yang dimaksud
dengan hadits Rasulullah:

ِ ‫ال رسو ُل‬


ُ‫ الﱠ ِذي يَـ ْق َرأ‬-‫ﷲ –ص‬ َ ‫ق‬
َ : ‫ت‬َ ‫ـ‬َ‫ق‬ ‫ة‬ ‫ش‬ِ
ْ َ َ ‫َع ْن َعئ‬
‫ل‬
ُْ َ

‫ْك َر ِام الْبَـ َرَرِة‬


ِ ‫س َفرِة ال‬
َ ‫ﱠ‬ ‫ال‬ ‫ع‬‫م‬ ِ
‫ه‬ ِ
‫ب‬ ‫ر‬ ِ
‫اه‬ ‫م‬
ََ ٌ َ َ َ ْ ‫و‬ ‫ه‬
ُ ‫و‬ ‫ن‬
َ ‫آ‬‫ر‬‫ق‬ُ ْ
‫ل‬ ‫ا‬
Dari ‘Aisyah, dia berkata: Rasulullah saw Bersabda: “Orang yang mahir
membaca al Quran akan bersama-sama dengan para malaikat
safarah yang mulia lagi taat
2. Ma’dzur (‫) َم ْعذُ ْو ٌر‬

Qori` yang masih ditolelir. Artinya adalah orang yang lisannya


tidak bisa fashih melafalkan al Quran sekalipun dia telah belajar
dengan giat. Atau ketika membaca al Quran, dia tidak menjumpai
orang yang bisa membenarkan bacaannya. Tingkatan ini sesuai
dengan hadits Rasulullah Saw:

ِ َ‫ان اثْـن‬
‫ان‬ ِ ‫َجر‬‫أ‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ﱞ‬
‫ق‬ ‫ا‬ ‫ش‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ ِ ‫ﱠ‬
َْ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ ‫َو ال‬
َ‫ل‬‫ع‬ ‫و‬‫ه‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ع‬ ‫ـ‬ ‫ت‬‫ـ‬‫ت‬ ‫ـ‬‫ي‬ ‫ه‬‫ؤ‬‫ر‬‫ق‬ْ ‫ـ‬‫ي‬ ‫ي‬‫ذ‬
Orang yang membaca al Quran dan
tersendat-sendat dan merasa sangat berat,
maka dia akan mendapatkan dua pahala
3. Musi` `Atsim
ٌ( ِ ٓ ‫) ُ ِ ْ ٌء‬

Qori` yang bacaannya buruk dan tidak akan mendapatkan pahala, yaitu :

1. Orang yang sebenarnya mampu untuk membaca al Quran dengan baik

dan fashih, namun dia malah membacanya dengan cara yang buruk.

2. Dia sangat keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasehat

oranglain.

3. Dia juga tidak mau belajar kepada orang ‘alim untuk membenahi cara

bacanya. Tentunya orang yang seperti diatas adalah orang yang

teledor dan akan mendapatkan dosa


ALLOH BERFIRMAN 4 x
DALAM SURAT AL QOMAR
17,22, 32 dan 40 :

‫آن ِلل ِذّ ْك ِر فَ َه ْل‬


َ ‫س ْرنَا ا ْلقُ ْر‬
‫َولَقَ ْد َي ﱠ‬
‫ِمن ﱡم ﱠد ِك ٍر‬
Dan sungguh, telah Kami Mudahkan al-Quran
untuk peringatan, maka adakah orang yang
mau mengambil pelajaran?
KEUTAMAAN BELAJAR AL QUR’AN

Anda mungkin juga menyukai