Anda di halaman 1dari 4

PR TAHSIN AL-HAQQ LEVEL TAJWIDI

Nama : Amirah Sahda Argaricha

Asal : Samarinda

Asatidzah : Ustadzah Arina

1. Jelaskan pengertian musyafahah!


Cara seorang murid belajar dari ustadz dan silsilah tersebut sampai kepada
Rasulullah SAW. yang mana Rasulullah SAW. belajar langsung kepada malaikat Jibril
dan malaikat Jibril mendengar langsung dari Allah SWT.
2. Sebutkan 4 nama sahabat yang dipercaya Rasulullah SAW. untuk mengajarkan Al-
Qur’an!
a. Ibnu Mas’ud.
b. Ubay bin Ka’b.
c. Mu’adz bin Jabal.
d. Salim Maula Abi Hudzaifah.
3. Ada berapa riwayat Al-Qur’an yang benar dan shohih?
Ada sepuluh riwayat yang benar dan shohih yang semuanya sampai kepada
Rasulullah SAW.
4. Riwayat apakah yang sedang kita pelajari?
Riwayat Hafs dari ‘Ashim.
5. Sebutkan pengertian dari mustahaq huruf!
Sifat yang timbul karena pengaruh sifat lazhimah seperti tafkhim karena sifat
isti’la dan tarqiq karena sifat istifal, contohnya pada huruf ra’ yang memiliki mustahaq
huruf tafkhim dan tarqiq.
6. Apa hukum mempelajari ilmu tajwid dari segi teori dan praktek?
Secara teori, hukum belajar ilmu tajwid ialah fardhu kifayah, yakni apabila dalam
suatu tempat ada seorang yang menguasai ilmu ini maka bagi yang lainnya tidak
berdosa namun jikalau tidak ada yang menguasai seorang pun maka seluruh kamu
muslimin menanggung dosa.
Secara praktik, hukum membaca Al-Qur’an dengan tajwid ialah fardhu/wajib ‘ain
bagi mukallaf baik lelaki maupun perempuan, jikalau tidak maka berdosa.
7. Sebutkan kesalahan dalam membaca Al-Qur’an dan jelaskan pengertiannya!
a. Kesalahan yang jelas atau lahnul jalli yakni salah dalam pengucapan lafal
sehingga rusak menurut teori bacaan, baik merusak makna atau tidak merusak
makna, seperti berubahnya huruf atau harokat.
b. Kesalahan yang tersembunyi atau lahnul khofii yakni salah dalam
pengucapan lafal sehingga merusak menurut teori bacaan tapi tidak merusak
makna ayat, seperti meninggalkan ghunnah, kurang panjang dalam membaca
mad dan membaca izhar pada lafadz yang seharusnya dibaca ikhfa’.
8. Sebutkan macam-macam lahnul jalli yang merubah makna dan contohnya!
a. Bergantinya suatu huruf dengan huruf lain, contohnya :
َ‫َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬
“… dan mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS. Al-Jatsiyah : 12).
Apabila lafadz “tasykurun” yang tadinya pakai huruf syin lalu diubah menjadi
pakai huruf sin (“taskurun”), maka artinya berubah menjadi “… dan mudah-
mudahan kamu mabuk.”
b. Bergantinya suatu harokat dengan harokat lain, contohnya :
‫ص َراطَ الَّ ِذ ْينَ اَ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم‬
ِ
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
mereka…” (QS. Al-Fatihah :7)
Apabila lafadz “an’amta” huruf ta’nya yang difathah diubah menjadi
dhommah (“an’amtu”), maka dhammirnya berubah dari anta (kamu) mejadi
ana (ana) dan artinya akan berubah menjadi “(yaitu) orang-orang yang telah
aku anugerahkan nikmat kepada mereka.”
c. Bertambah atau berkurangnya huruf, contohnya :
َ‫اَ ْن َع ْمت‬
Lafadz “an’amta” diubah menjadi “anamta” yang mana menjadi minus ‘ain.
Lafadz “an’amta” fiubah menjadi “an’amtah” yang mana menjadi ditambah
hha.
9. Berikan contoh lahnul khofii!
a. Tidak dibaca ghunnah, contohnya pada QS. An-Nas : 1

ِ َّ‫قُلْ َأعُو ُذ بِ َربِّ ٱلن‬


‫اس‬

b. Kurang panjang dalam membaca mad (4,5 atau 6 harokat), contohnya pada
QS. Al-Baqarah : 49

ِ ‫س ُٓو َء ْٱل َع َذا‬


‫ب‬

c. Membaca izhar pada nun, contohnya pada QS. Al-Baqarah : 44

‫َوتَن َسوْ نَ َأنفُ َس ُك ْم‬

10. Sebutkan 3 tingkatan bacaan Al-Qur’an!


 At tahqiq, yaitu bacaan yang sangat lambat tetapi tidak memanjangkan,
biasanya digunakan saat belajar dan mengajar. Contohnya saat mengaji di
level asasi dan al itqon.
 At tadwir, yaitu bacaan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
(sedang). Contohnya ketika dibaca saat sholat, tilawah sehari-hari maupun
saat ziyadah.
 Al hadr, yaitu bacaan cepat tetapi tetap menjaga hukum tajwid. Contohnya
saat melakukan muroja’ah.

Tiga bacaan ini termasuk dalam kategori tartil selama menjaga hukum-hukum
tajwid.

11. Apa hukum ta’awudz menurut jumhur ulama atau mayoritas ulama?
Menurut mayoritas ulama, hukumnya sunnah membaca ta’awudz setiap memulai
membaca Al-Qur’an. Mereka berpendapat ayat tersebut menunjukkan kata perintah
sunnah bukan wajib. Adapun membaca basmalah di awal surat sangat dianjurkan kecuali
pada surat At-Taubah.
Ketika memulai membaca Al-Qur’an di pertengahan surat, maka kita boleh
memilih antara membaca basmalah atau tidak membacanya. Namun, kita selalu memulai
bacaan Al-Qur’an dengan membaca ta’awudz baik di awal maupun tengah surat.

Anda mungkin juga menyukai