Tugas Mentoring
Disusun Oleh :
Risalatul Mugniyah
NIM : 13211010
Kesalahan yang terlihat dengan jelas baik dikalangan awam maupun para ahli
tajwid.
perubahan bunyi huruf dengan huruf lain
perubahan harakat dengan harakat lain
memanjangkan huruf yang pendek atau sebaliknya.
Mentasydidkan huruf yang tidak seharusnya atau sebaliknya.
Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam Alquran
yang dapat mengubah arti dan menyalahi urf qurro. Melakukan kesalahan ini,
hukumnya HARAM.
Yang termasuk kesalahan jenis ini antara lain
Kesalahan makhroj (titik/tempat keluarnya) huruf. Kesalahan ini biasanya
terjadi pada pengucapan huruf-huruf yang hampir serupa, seperti : a (ain) dibaca a
(hamzah), dlo dibaca dho, dza dibaca da, tsa dibaca sa, ha dibaca kha, thi dibaca ti ,
dan sebagainya.
Salah membaca mad, yaitu yang seharusnya dibaca pendek (1 ketukan)
dibaca lebih panjang (2 ketukan atau lebih) dan sebaliknya. Misalnya: Laa (aa
dibaca panjang; artinya TIDAK) dibaca La (a dibaca pendek; artinya SUNGGUHSUNGGUH)
Salah membaca harokat. Contohnya: kharokat di akhir kata benda, karena
kharokat akhir kata menunjukan jabatan kata itu dalam kalimat. Contoh:
yarfaullohu (artinya: Allah mengangkat) di baca yarfaulloha (artinya menjadi: dia
mengangkat Allah).
Al-Lahnul Khofiy ()
Kesalahan ringan yang tidak diketahui secara umum, kecuali oleh orang yang
memiliki pengetahuan mengenai kesempurnaan membaca Al-Quran. Diantaranya:
hukum-hukum pembacaan seperti membaca mad wajib muttashil atau lazim
dengan dua atau tiga harakat
tidak menerapkan kaidah ghunnah pada huruf-huruf yang seharusnya dibaca
dengan ghunnah.
Contoh :
Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam Alquran yang
menyalahi urf qurro namun tidak mengubah arti. Melakukan kesalahan ini
hukumnya makruh.
Yang termasuk kesalahan jenis ini antara lain: kesalahan dalam membaca
dengung (idghom, ikhfa, iqlaab, dll), kesalahan (lebih/kurang panjang) dalam
membaca mad, kesalahan menampakkan sifat huruf (seperti: hams, qolqolah, keliru
membaca tahkhim/tarqiq), dan lain sebagainya.
Kesalahan membaca Alquran, baik yang jaly maupun yang khofiy, tetaplah
sebuah kesalahan. Bila kesalahan itu tetap muncul, maka bacaan Alquran kita tidak
lagi sesuai dengan bacaan saat pertama kali Alquran diturunkan. Karena itu,
marilah kita belajar ilmu tajwid ini, mudah-mudahan kita terhindar dari segala
kesalahan dalam membaca Alquran.
Dengan demikian hal ini menjadi kewajiban kita sebagai seorang muslim,
bahwa kita harus menjaga dan memelihara kehormatan, kesucian, dan kemurnian
al-Quran dengan cara membaca al-Quran secara baik dan benar sesuai dengan
kaidah ilmu tajwidnya.
Keutamaan Al-Quran
a. Mendapat syafa'at di hari Qiyamat.
Dari Abi Umamah RA, ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : Bacalah oleh kamu sekalian AlQuran,
karena sesungguhnya ia akan datang pada hari qiamat sebagai penolong bagi para
pembacanya. (HR. Muslim).
2. Idhgham Bighunnah
Idhgham Bighunnah adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah
satu dari empat huruf, yaitu , , , . Adapun cara membacanya suara nun
mati/tanwin dimasukkan kedalam suara huruf tersebut dengan mendengung.
Contoh :
3. Idhgham Bilaghunnah
Idhgham Bilaghunnah adalah apabils ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah
satu dari huruf dua, yaitu dan . Cara membacanya suara nun mati/tanwin
dimasukkan kedalam huruf tersebut tanpa mendengung.
Contoh :
4. Iqlab
Iqlab adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan ba (). Cara
membacanya yaitu suara nun mati/tanwin diganti dengan suara mim mati ( )
dengan merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh :
5. Ikhfa
Ikhfa adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf,
yaitu ., , , , , , , , , , , -, , , cara membacanya suara nun
mati/tanwin dibaca samar-samar dengan sengau dihidung.
Contoh :
Qalqalah kubra berarti salah satu huruf qalqalah berharakat mati/sukun tidak asli
yang disebabkan adanya waqaf. Cara membacanya harus lebih jelas dan memantul.
Contoh :
b. Qalqalah Sughra
Qalqalah sughra berarti apabila salah satu huruf qalqalah berharakat sukun (mati)
asli bukan karena waqaf. Cara membacanya juga harus jelas dan memantul.
Contoh :
C. Hukum Bacaan Lam
1. Lam Mufakhamah
((
Lam mufakhamah adalah apabila lam dalam lafal didahului oleh harakat fathah
atau dlommah, maka harus dibaca tebal.
Contoh :
2. Lam Muraqqah
((
Lam muraqqah adalah apabila lam dalam lafal didahului oleh harakat kasrah,
maka harus dibaca tipis. Semua lam yang terdapat dalam lafal harus dibaca tipis.
Contoh :
D. Hukum Bacaan Ra
3. Ra Mufakhamah ((
Ra mufakhamah adalah ra yang dibaca tebal. Ra dibaca tebal apabila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1) Ra berharakat fathah
Contoh :
2) Ra berharakat dlommah
Contoh :
Contoh :
1. Ra Muraqqaqah ((
Ra muraqqaqah adalah ra yang dibaca tipis. Ra dibaca tipis apabila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a) Ra berharakat kasrah
Contoh :
2. Jawaazul Wajhaini
Dalam hukum jawaazul wajhaini ra boleh dibaca tarqiq atau tafkhim. Hukum
jawaazul wajhaini bisa terjadi apabila ada ra sukun yang didahului huruf berharakat
kasrah dan sesudahnya ada salah satu huruf istila yang berharakat kasrah.
Contoh :
Mad thabii adalah bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa, atau
sering disebut mad pokok (mad asli). Cara membacanya yaitu dipanjangkan satu
alif (2 harakat). Disebut mad Thabii apabila terdapat hal-hal berikut :
1.
2.
3.
b. Mad Fari
Mad fari adalah semua mad selain mad thabii, karena bersumber dari mad thabii
maka disebut mad fari yang mempunyai arti mad cabang.
Adapun mad fari ini ada 13 macam :
1) Mad Wajib Muttashil
Mad wajib muttashil adalah bacaan mad thabii yang bertemu dengan huruf hamzah
dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :
, , ,
3) Mad Layyin
Mad layyin adalah apabila ada salah satu huruf hijaiyyah yang berharakat fathah
sebelum wawu sukun atau ya sukun.
Contoh :
5) Mad Iwadl
Mad iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin yang
dibaca waqaf diakhir kalimat. Panjang bacaanya 1 alif (2 harakat).
Contoh :
dibaca
dibaca
6) Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah dan huruf hamzah yang
pertama berharakat sedangakan huruf hamzah yang ke-2 disukun (mati), maka
hamzah yang ke-2 diganti dengan :
-
menjadi
-
menjadi
menjadi
Contoh :
Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada kata ganti (ha dlomir) yang didahului
dengan huruf yang berharakat ( )/ ( ). Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2
harakat).
Contoh :
Mad Shilah Thawilah
Mad Shilah Thawilah adalah apabila ada mad shilah qashirah yang bertemu dengan
hamzah. Adapun panjang bacaanya yaitu 2 alif (5 harakat).
Contoh :
2. Idzhar Syafawi
Idzhar syafawi yaitu apabila ada mim sukun (mati) bertemu dengan huruf hijaiyah
yang selain dan , yaitu : , , ,- , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
, , ,. Adapun cara membacanya yaitu harus jelas, tidak mendengung dan juga
tidak samar-samar.
Contoh :
3. Idhghom Mimi
Idhghom mimi yaitu apabila ada mim mati bertemu dengan huruf mim (). Cara
membacanya yaitu dengan cara merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh :
Sumber
http://cahayaummulquro.com/muqaddimah-ilmu-tajwid/
http://www.alquran-sunnah.com/alquran/ilmu-tajwid.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tajwid
http://farizsalmanalfarisi.blogspot.com/2012/12/hubungan-ilmu-tahsin-tajwid-danilmu.html
http://dinulislami.blogspot.com/2013/06/hukum-dan-tujuan-mempelajari-ilmutajwid.html
http://anshorimujahid.wordpress.com/2011/02/19/pengertian-dan-hukummempelari-ilmu-tajwid/
http://ilmu-tajwid-lengkap-syemzoel.blogspot.com/2011/10/ilmu-tajwid.html
http://save4your.blogspot.com/2011/06/hukum-mempelajari-ilmu-tajwid.html
http://tajwidmu.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-hukum-belajar-ilmu.html
Sumber: http://dakwahsyariah.blogspot.com/2014/01/ilmu-tajwid-tahsin-tilawatilquran.html#ixzz3SvgU4ClD