Anda di halaman 1dari 2

ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan

huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an maupun bukan.

Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap
bacaan ayat Al-Qur'an. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardu
kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur'an adalah fardu ain atau wajib kepada lelaki
dan perempuan yang mukalaf atau dewasa. Sebagaimana ayat dibawah ini:
ٓ ٓ
١٢١ َ‫ٱلَّذِينَ ءَا َت ۡي ٰ َن ُه ُم ۡٱل ِك ٰ َتبَ ي َۡتلُو َنهُۥ حَ َّق ِتاَل َو ِت ِهۦٓ أ ُ ْو ٰلَئِكَ ي ُۡؤ ِم ُنونَ ِب ِهۦۗ َومَن ي َۡكفُ ۡر ِبهِۦ َفأ ُ ْو ٰلَئِكَ ُه ُم ۡٱل ٰ َخسِ رُون‬
Artinya: “Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitâb kepadanya, mereka membacanya dengan
bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. al-Baqârah: 121)

Secara umum, Dasar ilmu tajwid di bagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :

1. Ahkam al-Hurûf
2. Ahkam at-Tajwid
3. Al-Madd wa al-Qoshr
4. Al-Washlu, al-Waqfu wa al-Ibtida’
5. Al-Ghorîb wa al-Musykilât

Setelah melewati Materi Dasar ilmu tajwid, terdapat pembelajaran lebih rinci mengenai ilmu tajwid ini
yang terbagi menjadi beberapa kelompok, seperti :

1) ‫( ال ّتهجّ ي‬at-Tahajjî); yaitu tingkatan bacaan yang didasarkan kepada kaidah pembacaan huruf yang benar
(mustahaqq al-hurûf) yang meliputi makhraj dan shifat-hurûf(al-fashôhah),

2) ‫( المر ّتل‬al-murattal atau tartîl); yaitu pembacaan dengan menerapkan kaidah ‘ilmu tajwîd serta gharîb
secara baik dan benar dan memenuhi kriteria shihhah al-adâ’-nya,

3) ‫( المجوّ د‬al-Mujawwad); yaitu pembacaan yang melibatkan aspek lagu (ghinâ’).


pendalaman pada nomor tiga itulah yg semakin berkembang hingga munculnya berbagai metode
termasuk dinegara kita. metode apapun yg lahir dan berkembang akan tetap bermuara pada empat
bagian, yaitu:

1. ‫( ال ّتحقيق‬at-Tahqîq); berarti anca (dalam bahasa Jawa), detail, nyata, jelas, dan tuntas. Yaitu suatu
cara pembacaan yang sesuai dengan haqq dan mustahaqqal-hurûf, pengucapan madd optimal,
baik madd, harôkât, tasydîd, tahqîq al-hamzah, ghunnah, tempo antar huruf, washol, waqof, dan
lain-lain.

2. ‫( ال ّترتيل‬at-Tartîl); yaitu cara pembacaan yang perlahan-lahan dan jelas, mengeluarkan setiap huruf
darimakhrojnya dan menerapkan shifat-shifatnya, serta men-tadabburi maknanya.
Tingkat bacaan ini adalah yang paling bagus karena dengan bacaan itulah al-Qur’an diturunkan.

3. ‫( الحدر‬al-Hadr); menurut bahasa berarti cepat, yaitu bacaan yang dilakukan dengan cepat serta
memelihara hukum-hukum bacaan tajwîd. Tingkatan bacaan hadr ini biasanya bagi mereka yang
telah menghafalal-Qur’an, supaya mereka dapat mengulang bacaannya dalam waktu yang
singkat. Sayyidina Ali karromahulloh wajhah menyatakan; “Tartîl” yaitu membaguskan huruf-huruf
dan mengetahui tempat-tempat waqof (berhenti).
4. ‫( ال ّتدوير‬at-Tadwîr); secara bahasa berarti menjadikan sesuatu dalam bentuknya yang utuh dan
bulat. Yaitu suatu pembacaan yang berada di antara tahqîq danhadr.

Anda mungkin juga menyukai