LANDASAN TEORI
tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta
memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca. Belajar ilmu tajwid itu
hukumnya fardlu kifayah, sedang membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan
ilmu tajwid) itu hukumnya Fardlu ‘Ain. Dalil Wajib Mempraktekkan Tajwid
1
Wawan Sjahriyanto, Qur’an Player 2.0.1.0, Departemen Agama RI,
Jakarta, 2005
17
18
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a. (istri Nabi
s.a.w.), ketika beliau ditanya tentang bagaiman bacaan dan sholat Rasulullah
s.a.w. bersabda :
membaca Al-Qur’an secara bertajwid adalah suatu yang fardhu dan wajib.
semua imam dari kalangan ulama yang dipercaya bahwa tajwid adalah suatu
hal yang wajib sejak zaman Nabi s.a.w. sampai dengan sekarang dan tiada
2. Tingkatan Bacaan
Terdapat 4 tingkatan atau mertabat bacaan Al Quran yaitu bacaan dari segi
1. At-Tahqiq
dan dengung. Tingkatan bacaan tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru
belajar membaca Al Quran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan
2. Al-Hadar
Tingkatan bacaan hadar ini biasanya bagi mereka yang telah menghafal Al Quran,
3. At-Tadwir
4. At-Tartil
Tingkatan bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah mengenal
3. Tanda Baris
Tanda sukun di atas sebuah huruf berarti huruf itu mati, contoh: (ab)
Contoh: (abba).
Contoh: (abbi).
Contoh: (abbu).
Contoh: (abban).
Contoh: (abbin).
Contoh: (abbun).
Contoh: (baa).
Contoh: (bii).
Contoh: (buu).
22
Contoh: (baaa) .
Artinya :
Artinya :
khusu’ yaitu pada surat dan ayat : 4:82, 18:54, 23:68, 25:73, 47:24, 59:21,
2
Wawan Sjahriyanto, Qur’an Player 2.0.1.0, Departemen Agama RI,
Jakarta, 2005
3
Ibid.
23
Artinya :
Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan
Artinya :
(4). atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-
lahan.5
Artinya :
4
Ibid.
5
Ibid.
6
Ibid.
24
Artinya :
Dengan mengenal metode secara baik, akan menjadi bekal bagi guru
secara efektif sesuai dengan konteks yang sedang dihadapi. Yang dimaksud
dengan konteks ini adalah keseluruhan faktor yang ada, yang melingkupi saat
pada bentuk dan model metode itu semata, melainkan ditentukan oleh kondisi dan
QUR’AN
7
Ibid.
25
belajar disini adalah suatu rencana dalam suatu proses, dalam arti tidak
terjadi secara tiba-tiba, tetapi memerlukan kerja yang giat. Sehingga untuk
membutuhkan suatu usaha dan dalam usaha ini membutuhkan suatu cara atau
metode.
menambah Ilmu Pengetahuan saja, dan bukan pula hanya dilihat dari
atau sukses apabila pada diri siswa tersebut terdapat perubahan cara
itu ditentukan oleh pencapaian tujuan yang ditetapkan atau tujuan yang
- Cognitif ( Pengetahuan )
- Psychomotorik ( Ketrampilan )
26
mengembangkan diri menjadi santri yang baik, yaitu santri yang mempunyai
yang dititikberatkan pada segi afektif, yaitu sikap warga negaranya. Tetapi
diluar segi afektif ini Peningkatan Prestasi Membaca Al Qur-an juga tidak
studi yang diajarkan di sekolah baik tujuan tersebut bermuatan nasional (Inti)
maupun tujuan yang bermuatan lokal, atau bahkan hal ini diaplikasikan pada
8
UU RI No.2 tahun 1989, tentang, Sistem Pendidikan nasional dan
Penjelasannya, Aneka Ilmu, Semarang, 1989, hal. 2
27
berprilaku).9
dan ketiganya harus dipandang sebagai hasil belajar siswa dalam proses
9
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru,
Bandung, 1989, hal. 49
10
Prof. Dr. S. Nasution, MA. Kurikulum dan Pengajaran, Bumi
Aksara, Jakarta, 1955, hal, hal. 94
28
Adalah kesan suatu konsep, ide, rumus dalam situasi yang baru, Kata
berkenaan dengan sikap dan nilai, tipe ini nampak pada siswa dalam
disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekel as, kebiasaan
Tingkatan aspek hasil belajar bidang Afektif sebagai tujuan dan tipe
hasil belajar :
11
Ibid, hal. 78
30
termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai yang lain dan
lakunya.
ketrampilan, yaitu :
5) Gerakan gerakan skill, mulai dari ketrampilan dasar sampai ke hal yang
kompleks.
12
Ibid, hal. 34
31
membina pribadi yang mukmin, kemauan yang baik, dan hati nurani yang
selalu waspada.
Prinsip ini wajib dipelihara bukan hanya pada ilmu-ilmu baca tulis
dan pengajian Islam, tetapi pada segala yang terkandung oleh kurikulum
termasuk ilmu-ilmu akal, fisik, profesional dan segala macam kegiatan dan
pengalaman, sebab semuanya harus berjalan dalam rangka agama dan akhlak
saja, akan tetapi juga mengajarkan kepada anak agar semakin gemar membaca Al
Oleh karena itu Pembelajaran Ilmu Tajwid sangat besar artinya bagi