ADAB MEMBACA
AL QUR’AN DAN BERDO’A
V. Materi Pokok
A. ADAB MEMBACA AL-QUR’AN
1. Pengertian Membaca al-Qur’an
Membaca dalam bahasa Arab adalah qira’ah. Ia meupakan bentuk masdar dari
qara’a. Kata al-Qur’an juga merupakan bentuk masdar kedua dari qara’a yang artinya
memadukan atau mengumpulkan. Menurut sebagian ulama hal yang demikian itu
karena al-Qur’an merupakan kumpulan dari kitab suci-kitab suci terdahulu bahkan
merupakan muara dari seluruh ilmu pengetahuan. Sementara dalam kamus bahasa
Indonesia membaca berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, baik
melisankannya atau hanya di dalam hati. Dengan demikian membaca bukan hanya
sekedar menyuarakan tetapi masuk juga di dalamnya tadabbur atau memahami dan
mengkaji.
Sementara al-Qur’an secara terminology berarti firman Allah Swt yang diturunkan
kepada nabi Muhammad Saw yang membacanya merupakan ibadah.
َ َ َ َّ َ ّ َ ۡ ۡ َ ۡ
١ ٱقرأ بِٱس ِم ربِك ٱلِي خلق
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”.(QS. al ‘Alaq(96:1)
B. ADAB BERDO’A
1. Pengertian
Doa berarti permohonan, harapan dan memuji kepada Allah Swt. Doa dilakukan
oleh manusia karena manusia meyakini ada kekuatan besar yang memberikan andil
dalam kehidupan, yaitu Allah Swt. Doa menurut Ibnu al-Qayyim doa merupakan sebab
yang paling kuat dalam menolak sesuatu yang tidak diinginkan dan merupakan sebab
terkuat bagi sesuatu yang diinginkan. Doalah yang menolak, mengobati dan mencegah
timbulnya musibah bahkan melenyapkan atau meringankan musibah itu sendiri karena
ُ ْ ُْ َ ُ َ ْ َ َْ َ َ َ َّ َ َ ْ َ ُ ُ ٌ َ ّ َ ّ َ َ َ ََ َ َ
جيبوا ِل ولؤمِنوا ِ جيب دعوة ادل
ِ اع إِذا دع ِن فليست ِ ِإَوذا سألك عِبادِي ع ِن فإ ِ ِن ق ِريب أ
َ ُ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ
ِب لعلهم يرشدون
”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah(2) : 186)
Rasulullah Saw juga menganjurkan untuk berdoa. Di dalam hadits qudsi rasulullah
Saw bersabda:
َ َ ُ ُ َ َ َّ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُْ َُ َ َ َ َ َْ ُ َ َ ََْ ُ َ ْ َ
اهلل يق ْول انا هلل صل اهلل علي ِه وسلم ِان
ِ قال رسول ا:ض اهلل عنه ٌقال ِ عن ا ِب ه ِريرة ر
َ َ ُ َ َ َ َ ْ
ِعن َد ظ ِّن عبْ ِدى ِب َوانا َم َعه ِاذا د َع ِن
Dari Abu Hurairah R.A. berkata: Rasulullah Saw bersabda sesungguhnya Allah Swt
berfirman: “Aku berada di sisi prasangka hambaKu denganKu dan Aku bersamanya
apabila ia berdoa kepadaKu”. (HR. Muslim)
Doa terbagi menjadi dua macam, yaitu: Doa masalah dan doa ibadah.
Doa masalah ialah permohonan seorang hamba akan hal-hal yang bermanfaat
baginya atau agar terhindar dari kerusakan.
Sementara doa ibadah adalah memohon kepada Allah Swt dengan berlaku ikhlas
kepadaNya dalam beribadah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan atau agar
ia terhindar dari suatu kejahatan yang akan menimpanya. Hanya saja dua hal ini
sesungguhnya terkait dengan kuat.
2. Adab Berdo’a
Meskipun berdo’a bukan termasuk ibadah yang memiliki syarat atau rukun tetapi ada
beberapa hal yang harus kita perhatikan pada saat berdo’a, kita mengenalnya dengan
adab atau etika berdo’a. yaitu :
a. Berdoa di waktu-waktu khusus seperti di hari jum’at atau hari ‘Arafah
b. Berdoa pada keadaan tertentu seperti antara adzan dan iqamah
c. Menghadap kiblat
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mencermati gambar yang ada di kolom “Mari
Renungkan”.
2) Siswa mengemukakan hasil pencermatan tersebut.
3) Siswa mengamati gambar yang ada pada kolom “Mari Mengamati”.
4) Siswa mengemukakan isi gambar.