Anda di halaman 1dari 11

A.

PENDAHULUAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis dan membiasakan adab shalat, zikir, membaca al-Qur’an,
berdoa, adab kepada orang tua, guru, saudara, teman, tetangga, adab berjalan, berpakaian,
makan, minum, dan adab bersosial media dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk
pribadi yang cerdas, berkarakter, berakhlaqul Karimah dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis dan membiasakan adab membaca Al-Qur'an dan berdoa

B.MATERI
Membaca Al-Qur’an adalah perintah langsung dari Allah Swt, yang menunjukkan adanya
hikmah besar yang terkandung dibalik perintah tersebut. Allah Swt berfirman.

ِ ‫”… فَا ْق َرؤُوا ما ت َ َيس ََّر مِ نَ ْالقُ ْر‬


“‫آن‬
Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an. (Qs. Al-Muzammil: 20).

Ketika membaca Al-Qur’an, maka seorang muslim perlu memperhatikan adab-adab berikut ini
untuk mendapatkan kesempurnaan dalam membaca Al-Qur’an:

2
1. Dalam keadaan suci, duduk yang sopan dan tenang.

Dalam membaca Al-Qur’an seseorang dianjurkan dalam keadaan suci. Hal ini berdasarkan
sebuah riwayat, ketika Rosulullah SAW, menulis surat untuk penduduk negeri Yaman.
Diantara isi surat tersebut berbunyi :

َ َّ‫س القُ ْرآنَ ِإال‬


‫طاهِر‬ ُّ ‫الَ َي َم‬

“Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an kecuali seorang yang suci” (HR. Malik dan selainnya).

Hadits tersebut telah diriwayatkan dari ‘Amer bin Hazm, Hakim bin Hizam, Ibnu Umar dan
Utsman bin Abil Ash.

Ketika mengambil Al Qur’an hendaknya dengan tangan kanan dan membawa dengan kedua
tangan, serta duduk dengan menghadap kiblat.

Namun, diperbolehkan apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis dan tidak
mendapatkan keutamaan (fadhilah) dalam membaca Al Qur’an. Atau bisa dikatakan hanya
berniat berdzikir dan tidak mengharapkan pahala dalam membacanya. Imam Haromain
berkata, “Orang yang membaca Al Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan
mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.” (At-
Tibyan, hal. 58-59).

3
2. Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat menghayati ayat yang
dibaca.

Tartil (bahasa Arab: ‫ )ترتيل‬merupakan sebuah bentuk aturan dalam pembacaan Al Qur’an yang
berarti membaca Al Qur’an secara perlahan dengan tajwid dan makhraj yang jelas dan benar.

Rosulullah SAW, bersabda, “Siapa saja yang membaca Al-Qur’an (khatam) kurang dari tiga
hari, berarti dia tidak memahami.” (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan). Hal
ini berarti kita dianjurkan dalam taddarus Al Qur’an tidak diperkenankan tergesa-gesa.
Rosululloh SAW memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatam kan Al-Qur’an
setiap satu minggu (7 hari) (HR. Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin
Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam
seminggu.

3. Membaca Al-Qur’an dengan khusyu’, dengan menangis-trenyuh karena sentuhan


pengaruh ayat yang dibaca sehingga bisa menyentuh jiwa dan perasaan.

4
Alloh Ta’ala menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya yang shalih, “Dan mereka
menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” (QS. Al-
Isra’: 109). Namun demikian, tidaklah disyariatkan bagi seseorang untuk pura-pura menangis
dengan tangisan yang dibuat-buat.

bagi yang sudah mengerti arti dan maksudnya, disunatkan membacanya dengan penuh
perhatian dan memikirkan tentang maksud dan kandunganya.

4. Membaguskan suara ketika membacanya.

Sebagaimana sabda Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Hiasilah Al-Qur’an dengan


suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadits lain dijelaskan, “Tidak
termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksud hadits ini adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan
terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan
kaidah tajwid.

5. Membaca Al-Qur’an dimulai dengan isti’adzah.

5
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan bila kamu akan membaca Al-
Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Alloh dari (godaan-godaan) syaithan yang
terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98). Membaca Al-Qur’an dengan tidak mengganggu orang yang
sedang shalat, dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang
banyak orang. Bacalah dengan suara yang lirih secara khusyu’.
Rosululloh SAW bersabda, “Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada
Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari
kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Al-
Qur’an).” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi dan Hakim).

_______________________________

B. ADAB BERDO’A

Doa adalah senjata orang yang beriman, karena dengan berdoa seorang hamba dengan
sendirinya telah menyatakan kelemahan, kebutuhan sekaligus kekurangannya akan
pertolongan dari Dzat penguasa alam semesta, Allah SWT.

Kita selaku hamba yang beriman tentu dianjurkan untuk selalu berdoa dan memohon
pertolongan hanya kepada Allah semata. Namun ternyata doa-doa kita kadang tak selaras
dengan apa yang kita inginkan. Terkadang apa yang kita harapkan dan cintai belum tentu itu
baik bagi kita, begitu juga sebaliknya apa yang kita benci ternyata itu baik bagi kita. Namun
yakinlah bahwa semua yang Allah kehendaki itu adalah untuk kebaikan kita.

6
Apa sajakah adab dalam doa agar dikabulkan tersebut?

1. Dengan menghadirkan Hati

Salah satu kunci dikabulkannya doa adalah merasa senantiasa kita diawasi oleh Allah SWT
dengan ‘ihsan’. Yaitu merasakan kehadiran Allah dimanapun dalam keadaan bagaimanapun.
Selalu sadar bahwa saat kita berdoa, Allah sedang melihat dan mengawasi kita. Allah Maha
Mengetahui bisikan hati kita, Allah begitu dekat dengan kita, lebih dekat dari urat nadi kita.

Allah SWT, berfirman,

ِ ‫يب َدع َْوةَ الدَّاعِ إِذَا َدع‬


‫َان‬ ٌ ‫سأَلَكَ ِعبَادِي عَنِي فَ ِإنِي قَ ِر‬
ُ ‫يب ۖ أ ُ ِج‬ َ ‫َوإِذَا‬

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada-mu tentang Aku, maka (jawablah)


bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a.” [Al-
Baqarah/2: 186]

2. Dengan rasa Takut dan Penuh Harap

Disaat kita berdoa, sekalikali jangan pernah ada kerguan dalam hati. Tapi pasrahkan segalanya
kepadaNya dan selalu berprasangka baik disetiap ketetapannya. Pasrahkan diri kita dan yakini
Allah akan segera mengabulkan doa-doa kita.

7
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ا ُ ْدعُوا هللاَ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْوقِنُ ْونَ ِبا ْ ِإلجَابَ ِة‬

“Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin akan dikabulkannya do’a.”

3. Dengan suara lembut

Karena Allah begitu dekat dan Maha Mengetahui, maka suara orang yang berdoa itu bagaikan
mendesah, meratap dan mengiba. Orang yang dalam keadaan seperti itu sudah barang tentu
akan menunjukkan bentuk suaranya yang keluar dari hatinya dan bila mengucapkannya ia
ucapkan dengan suara yang lembut. Allah berfirman dalam Al Quran: ”berdoalah kepada
Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas”QS 7;55.

4. Di awali dengan beristighfar, Menyesal dan Mengakui dosa.

8
Banyak contoh dalam Al Quran bagaimana para Nabi dan Rasul berdoa. Nabi Adam as, Nuh
as, Yunus as dan lainnya, senantiasa berdoa dengan penuh kekhusyukan dan kerendahan hati,
seraya diawali doanya dengan memuji dan mensucikan (tasbih) serta menyisipkan
penyesalannya, mereka mengakui dosa-dosa dan kelemahan dirinya.

Sebagai contoh: Robbana zholamna anfusana, begitulah da nabi Adam as yang diawali dengan
pengakuan dosanya. Nabi Yunus as mengwalinya dengan pengakuan Tauhid, bertasbih dan
mengakui keadaanya berada dalam kegelapan. “Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu mina
dzalimin.

9
C.EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Di bawah ini bukan janji Allah Swt bagi seseorang yang membaca, mempelajari,memahami
dan mengamalkan Al-Qur'anialah . ...
o Surga yang indah
o Kecukupan dalam hidupnya
o banyak angan-angannyaS
o kemurahan rezeki

2. Rasulullah pernah bersabda yang artinya sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari Al-
Qur'an dan ....
o Mengamalkannya
o Memahaminya
o Mengajarkannya
o Mengabaikannya

3. Membersihkan mulut dan menggosok gigi (bersiwak) terlebih dahulu adalah termasuk ...
o Adab berdoa
o Tata cara atau adab membaca Al-Qur'an
o Tata cara atau adab berwudu
o Gantinya berwudu adalah bertayamum

4. Berikut ini adalah salah satu adab dalam membaca Al-Qur'an adalah ....
o Membacanya dengan keras
o Membacanya dengan pelan-pelan
o Membacanya dengan berdiri
o Membacanya dengan suara yang merdu

5. Lafal berikut maksudnya adalah ....

o Tidak membaca Al-Qur'an kecuali orang yang suci


o Tidak menyentuh Al-Qur'an kecuali orang yang suci
o Tidak memahami Al-Qur'an kecuali orang yang suci
o Tidak mempelajari Al-Qur'an kecuali or

6. Berdoa akan menentramkan jiwa serta penawar dan penenang hati yang lagi gundah atau
bersedih, ini adalah termasuk ....
o Adab membaca AI-Qur'an
o Hikmah berdoa
o Adab-adab dalam berdoa
o Tanda doa yang sungguh-sungguh

7. Ketika berdoa, hendaknya kita ....


o Tergesa-gesa

10
o Keras-keras
o Khusyuk
o Percaya diri

8. Berikut ini adalah waktu-waktu utama dalam berdoa, yaitu ....


o Waktu matahari terbit
o Waktu matahari terbenam
o Waktu awan mendung
o Waktu hampir untuk berbuka puasa

9. Berikut ini adalah salah satu adab dalam berdoa, yaitu ....
o Mengawali dengan tasbih
o Mengawalidengan takbir
o Mengawali dengan bismillah
o Mengawali dengan tahmid

10. Berikut ini adalah bulan-bulan yang bukan terbaik untuk berdoa ....
o Bulan Rajab
o Bulan Sya'ban
o Bulan Syawal
o Bulan zulhijjah (bulan hajj)

11

Anda mungkin juga menyukai