Anda di halaman 1dari 10

HADITS TENTANG ETIKA GURU TERHADAP SISWA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hadits Tarbawi

Dosen Pengampu Niswatun Sholihah,M.Pd.I

Disusun oleh:
Bachtiar Aldiyanto (23010170182)

Wisnu Aji (23010170)

Maria Ulfa (23010170295)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya. Yang telah
melimpahkan rahmat,inayahserta hidayah kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Hadis Tarbawi.

Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin.Makalah yang kami


susun ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang berkontribusi dalam pembuatan ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
sistematika penulisan, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberi
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Salatiga, 23September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru harus mempunyai sifat dan etika yang baik dan benar dengan
siswanya, agar dalam kegiatan belajar ilmu yang di transfer oleh guru
kepada muridnya akan di terima dan difahami lebih cepat. Etika pada diri
seorang guru sangatlah penting, karena dapat mempengaruhi psikologi dan
mental anak didik yang di didiknya. Seorang guru harus
mencontohkandirinya dengan etika-etika yang baik, agar mampu
berkomunikasi dengan baik dan memberikan pemahaman yang baik.
Seorang guru harus memiliki etika terhadap anak didik, karena seorang
guru memiliki tangung jawab yang besar. tanggung jawab pendidik terjadi
karena adanya sifat tergantung dari anak didik terhadap guru.Maka etika
terhadap anak didik sangat perlu agar antara pendidik dengan anak didik
tidak terjadi sebuah keharmonisan.
B. Rumusan
1. Apa itu etika?
2. Apasaja hadist etika guru terhadap siswa?
3. Bagaimana etika guru terhadap siswa dalam perspektif hadist?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian etika.
2. Untuk mengetahui apa saja hadist etika guruterhadap siswa.
3. Untuk mengetahui Bagaimana etika guru terhadap siswa dalam
perspektif hadist.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika berasal dari kata ethics berarti kebiasaan, juga berhasal dari ynani
yaitu ethos yang artinya adat-istiadat,kebiasaan, cara berfikir, akhlak,
sikap, watak, dan cara bertindak. Etika adalah suatu ilmu yang
membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang
dinilai baik dan mana yang dapat dinilai buruk dengan memperlihatkan
amal perbuatan manusia sejauh yang dapat direncana akal pikiran.
Secara etimplogis, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika
dairtikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak moral. Etika
menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk. Etika
yang dijalani guru harus diimbangi sengan wawasan pengetahuan yang
menyeluruh. Orang tertentu ynag terpilih menjadi seorang guru tentu
memahami kode etik guru.1
B. Hadist Etika Guru Terhadap Siswa
1. Pendidik Tidak Boleh Mudah Marah

‫التغضب‬:‫قال‬,‫"التغضب"فرددمرارا‬:‫أوصنيقال‬:‫عنأبيهريرةرضياللهعنهأنرجالقالللنبيصلىاللهعليهوسلم‬
ِ

Artinya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, bahwa ada seorang laki-laki


berkata kepada Nabi Shallallahu‘alaihiwaSallam: “Berilah wasiat
kepadaku”. SabdaNabiShallallahu‘alaihiwasallam: “Janganlah engkau
mudah marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapakali.
Sabdabeliau: “Janganlah engkau mudah marah”.2

2. Pendidik Harus Adil

1
Istigfaritur Rahmaniyah, pendidikan Etika Konsep Jiwa dan Etika Prespektif Ibnu
Maskawaih, (Malang: Aditya Media, 2010),hlm.58.
2
Imam An-Nahrawi, Hadits Arbain An-Nawawi,Terj Ahkmakh Syaikhu, (Jakarta; Darul
Haq, 2016),hlm.62
:‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ قَال‬،‫ِير‬
َ ِ‫سو ُل هللا‬ ٍ ‫َع ِن النُّ ْع َمانَ بْنَ بَش‬

‫ ا ْع ِدلُوا َبيْنَ أَ ْبنَائِ ُكم‬،‫" ا ْع ِدلُوا َبيْنَ أ َ ْبنَائِ ُك ْم‬

Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata bahwa Rosullullah saw bersabda,


“Berlaku adilah kamu diantara anak-anakmu! Berlaku adilah kamu
diantara anak-anakmu” (HR. An-Nasa’I dan Al-Baihaqi).3

3. Pendidik Harus Berniat Ikhlas

:‫ سمعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول‬:‫عن عمر ابن الخطاب رضى هللا عنه قال‬

ِ‫س ْو ِل ِه فَ ِهجْ َرت ُهُ إَلَى هللا‬ ْ ‫ فَ َم ْن كَان‬،‫ئ ماَّن ََوى‬


ُ ‫َت هِجْ َرتُهُ ِإلَى هللاِ َو َر‬ ِ ‫ِإنَّ َما األ َ ْع َما ُ ُل ِبالنِيَّا‬
ٍ ‫ت َو ِإنَّ َما ِل ُك ِل ا ْم ِر‬
‫ُص ْيبُ َها أَو ا ْم َرأَةٍ َي ْن ِك ُح َها فَ ِهجْ َرتُهُ إِلَى َماهَا َج َر إِلَيْه ) رواه البخارى‬
ِ ‫َت هِجْ َرتُهُ ِلد ُ ْنيَا ي‬ ْ ‫ َو َم ْن كَان‬،‫س ْو ِل ِه‬ ُ ‫َو َر‬
( ‫ومسلم‬

Artinya:

“Umar bin Khotob ra. Berkata, “Aku mendengar Rosulullah saw


bersabda, “setiap amal perbuatan harus disertai dengan niat ,balasan bagi
setiap amal manusia sesuai dengan apa yang diniatkan. Barang iapa yang
berhijrah untuk mengharapkan dunia atau seorang perempuan untuk
dinikahi, maka hijrahnya sesuai apa yang diniatkan.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim).4

3
Umar,HaditsTarbawi,Pendidikan dalam Prespektif Islam ,(Jakarta:Amzah,2012),hlm. 36

4
Bukhori Umar,Hadis Tarbawi, Pendidikan Dalam Prespektif Hadist,(Jakarta:
Amzah,2012,Hlm.56.
4. Pendidik Harus Berlaku Dan Berkata Jujur

َّ ‫سؤ ُْو ُل َع ْن َها بِأ َ ْعلَ َم ِمنَ ال‬


‫ رواه البخارى‬....‫ساِئ ِل‬ َ ‫ قا َ َل فَأ َ ْخبِ ْرنِي َع ِن السَّا‬... ‫عن عمر بن الخطاب‬
َ ‫ع ِة قا َ َل ما َ ال ْم‬
.‫ومسلم‬

Artinya:

“umar bin khotob meriwayatkan, “....Jibril berkata lagi, “beritahukan


kepadaku tentang hari kiamat.Rasulullah menjawab, tentang masalah ini,
saya tidak lebih tau dari engkau” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).5

C. Etika guru terhadap siswa dalam perspektif hadist


1. Pendidik Tidak Boleh Mudah Marah
Hadist Tersebut telah menegaskan bahwaRasulullah telah melarang
seseorang untuk marah, bahkan Rasulullah mengulangi kalimat
"jangan marah" sampai dua kali.
Jangan marah yang dimaksud bukanlah melarang marah yang
merupakan salah satu tabiat manusia tetapi maksudnya kuasailah
dirimu ketika marah dengan tidak meluapkan tuntutan kemarahan,
karena kemarahan adalah bara api yang dilemparkan setan dalam hati
anak cucu Adam.6
Pendidik harus bisa mengontrol emosinya dengan tidak mudah
marah terhadap siswa yang diajar nya. Seorang pendidik juga harus
memperhatikan keadaan orang yang diberi pelajaran serta berbicara
kepada siswa sesuai keadaan yang menuntutnya.
2. Pendidik Harus Adil
Hadis tersebut telah ditegaskan bahwa Rosulullah saw yang
memerintahkan kepada para sahabat (umatnya) agar berlaku adil

5
Bukhori Umar,Hadis Tarbawi, Pendidikan Dalam Prespektif Hadist,(Jakarta:
Amzah,2012,Hlm.56.

6
Imam An-Nahrawi, Hadits Arbain An-Nawawi,Terj Ahkmakh Syaikhu, (Jakarta; Darul
Haq, 2016),hlm.63
terhadap anak-anaknya. Dalam konteks pendidikan, peserta didik
adalah anak si pendidik. Oleh karena itu, pendidik wajib berlaku adil
di dalam berbagai hal terhadap peserta didiknya.7
Pendidik harus memiliki sifat-sifat keadilan, kesucian, dan
kesempurnaan. Keadilan pendidik terhadap peserta didik mencakup
dalam berbagai hal, seperti memberikan perhatian, kasih sayang,
pemenuhan kebutuhan, bimbingan, pengajaran, dan pemberian nilai.
Apabila sifat ini tidak dimiliki oleh seorang pendidik, maka akan
terjadi sebuah kesenjangan dan pendidik tidak akan disenangi oleh
siswa. proses pembelajarantidak akan mendapatkan hasil yang optimal.
3. Pendidik harus berniat ikhlas
Seorang pendidik harus meluruskan nia nia hanya semata-mata
untuk mencari ridho Allah. Seorang pendidik harus menghilangkan
niat untuk mendapatkan imbalan dari pengajian nya terhadap
masyarakat. Ikhlas di dalam perkataan dan pengamalan merupakan
sebuah landasan iman dan keharusan di dalam islam.Alloh tidak akan
menerima seseorang tanpa dikerjakan secara ikhlas.8
Seorang pendidik yang melakukan pengajarannya dengan niat yang
ikhlas akan dimudahkan jalan segala urusannya. Selain itu perbuatan
yang diawali dengan niat yang ikhlas akan dihitung ibadah olehAlloh.
Seorang peserta didik juga rise mengajarkan anak didiknya untuk
berbuat ikhlas baik dalam perilaku sehari-hari maupun dalam proses
belajar.
4. Pendidik Harus Berlaku dan Berkata Jujur
Hadis di atas dikatakan bahwa ketika Nabi saw ditanya oleh
malaikat Jibril tentang hari kiamat, beliau menjawab, “saya tidak lebih
tahu daripada engkau.”beliau tidak mentang-mentang sebagai
Rosulullah lalu menjawab semua yang ditanyakan kepadanya. Beliau

7
Bukhori Umar,Hadis Tarbawi, Pendidikan Dalam Prespektif Hadist,(Jakarta:
Amzah,2012,Hlm.37
8
Bukhori Umar,Hadis Tarbawi, Pendidikan Dalam Prespektif Hadist,(Jakarta:
Amzah,2012,Hlm.68
tidak segan-segan mengatakan tidak tahu, apabila yang ditanyakan
seseorang memang tidak diketahui jawabanya. Seperti inilah sifat yang
harus dimiliki oleh setiap pendidik.9
Seorang ilmuan, guru, dan pendidik harus bersifat jujur dan
terbuka. Apabila ditanya seseorang tentang suatu hal yang tidak
diketahuinya, sseorang pendidik harus berani mengatakan tidak tahu.
Seorang pendidik tidak boleh bergaya serba tahu, karena setiap
perkataan dan pemaparan dari seorang pendidik akan sangat
berpengaruh terhadap siswa yang didirikannya.
Seorang pendidik selain memberikan contoh dengan berbuat dan
berkata yang sebenar-benarnya seorang pendidik juga harus
mengajarkan terhadap peserta didik agar selalu menerapkan perbuatan
dan perkataan yang jujur.

BAB III
PENUTUP

9
Bukhori Umar,Hadis Tarbawi, Pendidikan Dalam Prespektif Hadist,(Jakarta:
Amzah,2012,Hlm.56
A. Kesimpulan
Etika merupakan perbuatan atau kebiasaan yang dilakukan oleh
seseorang. Adapun etika yang harus dimiliki guru terhadap anak didiknya
adalah tidak mudah marah, harus adil, berhati ikhlas,berlaku dan berkata
jujur.
B. Saran
Sebagai calon guru Pendidikan Agama Islam diharapkan mahasiswa
mampu memahami dan dapat menerapkan etika guru terhadap siswa yang
baik dan sesuai dengan siswa yang di ajar, sehingga para guru masa depan
bisa lebih memperhatikan perilakunya karena sebagai gurusetiap tindak
perbuatan akan di contoh oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA

An-Nahrawi, Imam. 2016. Hadits ArbainAn-Nawawi. Jakarta: Darul Haq.


Rahmaniyah,Istigfaritur.2010.Pendidikan Etika Konsep Jiwa Dan Etika Prespektif
Ibnu Maskawih. Malang: Aditya Media.
Umar, Bukhori. 2012.Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta:
Amzah.

Anda mungkin juga menyukai