Terhadap Guru
Pendahuluan (Muqaddimah)
Belajar Ilmu agama tidaklah sama dengan belajar disiplin ilmu yang
lain. Setiap hamba yang kewajibannya mengabdi kepada Sang
Penciptanya, dituntut untuk belajar apa-apa yang menjadi fardhu ‘ain bagi
dirinya, tidak boleh tidak. Dia harus mempelajari ilmu syar’i yang
hukumnya wajib, memahaminya, dan mengamalkannya. Dan Orang yang
secara khusus menghabiskan waktu mempelajari dan menelaah ilmu
agama, disebut alim. Kelak dia akan menjadi guru bagi generasi penerus
selanjutnya.
Pendahuluan (Muqaddimah)
Seorang guru sangat berperan besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika
yang disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi begitu
julukan mereka para pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi kedudukan
mereka di hadapan Allah Ta’ala Yang Maha Kuasa.
Jika seorang murid atau penuntut ilmu berakhlak (berprilaku) buruk kepada
gurunya maka akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah
dari ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan ilmunya, atau tidak dapat
menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh dari dampak buruk.”
Kenapa Peran Seorang Guru itu Sangat
Penting?
ٍّ فَ َم ْن َأ َخ َذ بِ ِه َأ َخ َذ بِ َح، ِإ َّن اَأل ْنبِيَا َء لَ ْم يُ َورِّ ثُوا ِدينَارًا َواَل ِدرْ هَ ًما ِإنَّ َما َو َّرثُوا ال ِع ْل َم،ِإ َّن ال ُعلَ َما َء َو َرثَةُ اَأل ْنبِيَا ِء
ظ َوا ِف ٍر
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi dan sesungguhnya para nabi
tidak mewariskan dinar dan dirham (Uang Zaman Dulu, seperti Uang Rupiah)
mereka hanya mewariskan ilmu, maka siapa yang mengambilnya berarti ia
telah mengambil bagian yang banyak”
(HR. at-Tirmidzi, no. 2682, dan lainnya. Ahli hadits syaikh Al-Albani
mengatakan sanadnya hasan dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib, 1/139).
Kenapa Peran Seorang Guru itu Sangat
Penting?
Jika seorang murid atau penuntut ilmu berakhlak buruk kepada gurunya maka akan
menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah dari ilmu yang didapat, tidak
dapat mengamalkan ilmunya, atau tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh
dari dampak buruk.”
3. Bersabar
4. Menjaga Sikap Ketika Berinteraksi Dengannya
5. Mendoakannya
1. Memilih Guru Terbaik
الع ْل َم ِدي ٌْن فَا ْنظُر ُْوا َع َّم ْن تَْأ ُخ ُذ ْو َن ِد ْينَ ُك ْم
ِ ِإ َّن هَ َذا
“Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kamu mengambil agama kamu.”
(lihat Al-‘Ilal, karya Ibnu Rojab, 1/355).
Imam Malik bin Anas rahimahullah pernah menasihatkan, “Ilmu tidak diambil dari
seorang Syaikh yang memiliki keutamaan, kesholihan serta banyak ibadah namun dia
tidak memahami apa yang diucapkan (bukan ahlinya).”
(Tadribur Rowi 1/43)
2. Rendah Hati Dengan Memuliakan
Para Salaf, suri tauladan untuk manusia setelahnya telah memberikan contoh dalam
penghormatan terhadap seorang guru. Sahabat Abdullah Bin Abbas radhiallahu ‘anhuma
seorang sahabat yang ‘alim, mufasir Quran umat ini, seorang dari Ahli Bait Nabi pernah
menuntun tali kendaraan Zaid bin Tsabit al-Anshari radhiallahu ‘anhu dan berkata,
Manusia pasti pernah berbuat dosa, sebaik apapun agamanya, sebaik apapun amalnya
nya, sebanyak apapun ilmunya, selembut apapun perangainya, tetap ada
kekurangannya. Tetap bersabarlah bersama mereka dan jangan berpaling darinya.
Dan termasuk bersabar yang terbaik adalah bersabar bersama para guru kita ahli ilmu
untuk menimba ilmu dari mereka.
Mulai dari sikap ketika hadir di majelis ilmu, cara duduk, gaya bertanya, tata cara
berbicara, bahkan ketika ada sebuah masalah, dimana murid berbeda pandangan
dengan sang guru, dan bagaimana menyikapinya dengan benar.
Imam Ibnu Jama’ah rahimahullah, Seorang alim di zamannya pernah berpesan;
“Seorang penuntut ilmu hendaknya melihat gurunya dengan pandangan penuh
kehormatan dan percaya kepada gurunya dengan derajat kesempurnaan, karena hal
itu lebih dekat pada nilai manfaat. Sebagian salaf terbiasa apabila menghadap kepada
gurunya kemudian bersedekah terlebih dahulu dan berdo’a,
اللهم استر عيب شيخي عني وال تذهب بركة علمه مني
‘Ya Allah tutuplah aib guruku dariku dan janganlah hilangkan keberkahan ilmunya
dariku’…
4. Menjaga Sikap Ketika Berinteraksi
Dengannya
Mendo’akan guru yang telah mengajarkan ilmu agama merupakan bagian dari
adab penuntut ilmu. Dalam sebuah hadits dari sahabat mulia Abdullah bin Umar
radhiallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
َحتَّى يَعلَ َم أن قَد َكافَْئتُ ُموه،َُو َم ْن َأتَى ِإل ْي ُكم َمعْروفا ً فَ َكافُِئوه فَِإ ْن لَ ْم تَ ِجدوا فَا ْد ُعوا لَه
“Dan barangsiapa berbuat baik kepada kalian maka balaslah kebaikannya. Jika
kamu tidak mampu (membalas kebaikannya), maka doakanlah dia hingga
engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang
setimpal.”
(HR. Bukhari dalam Al-Adabul Mufrod no. 216).
Title and Content Layout with Chart
Chart Title
6
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Class 3 84 90
Two Content Layout with SmartArt
Group C
• Task 1
Add a Slide Title - 1
Add a Slide Title - 2
Add a Slide Title - 3
Add a Slide Title - 4
Add a Slide Title - 5