Anda di halaman 1dari 4

www.muslim.or.

id

Apapun Keadaanya, Jangan Pernah Tinggalkan


Majelis Ilmu
muslim.or.id/45155-apapun-keadaanya-jangan-pernah-tinggalkan-majelis-ilmu.html

dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, 18 Februari 2019


Sp.PK

“Pada mejelis ilmu ada dua hal utama yang membuat istiqamah sampai ajal
menjemput: pertama adalah ilmu yang menjaga kita dan kedua adalah sahabat yang
shalih yang selalu meingingatkan akan akhirat”

Saudaraku, apapun keadaannya dan bagaimanapun kondisinya, jangan pernah


meninggalkan majelis ilmu. Jangan lah tinggalkan secara total, jika tidak bisa sepekan
sekali, mungkin sebulan sekali, jika tidak bisa mungkin 2 atau 3 bulan sekali, insyaallah
waktu itu selalu ada, yang menjadi intinya adalah apakah kita memprioritaskan atau
tidak? Jika tidak menjadi prioritas, maka tidak akan ada waktu dan tidak akan ada
1/4
usaha untuk itu. Jangan pernah juga meninggalkan majelis ilmu karena sudah merasa
berilmu atau telah menjadi “ikhwan senior”, para ustadz dan ulama pun terus belajar
dan menuntut ilmu.

Baca Juga: 60 Adab Dalam Menuntut Ilmu

Saudaraku, mereka yang berguguran dipersimpangan jalan dakwah adalah orang


perlahan-lahan meninggalkan majelis ilmu secara total, baik itu tenggelam dengan
kesibukan dunia atau merasa sudah berilmu kemudian menjadi sombong dan
tergelincir.

Abdullan bin Mubarak menunjukkan keheranan, bagaimana mungkin seseorang


jiwanya baik jika tidak mau menuntut ilmu dan menghadiri majelis ilmu. Beliau
berkata,

‫ ﻛﯿ ﻒ ﺗﺪ ﻋ ﻮ ﻧﻔ ﺴ ﻪ إﻟ ﻰ ﻣ ﻜ ﺮ ﻣ ﺔ‬, ‫ﻋ ﺠﺒ ﺖ ﻟ ﻤ ﻦ ﻟ ﻢ ﯾ ﻄﻠ ﺐ اﻟ ﻌﻠ ﻢ‬

“Aku heran dengan mereka yang tidak menuntut ilmu, bagaimana mungkin jiwanya
bisa mengajak kepada kebaikan.”? [Siyar A’lam AN-Nubala 8/398]

Sebagaimana yang kita sampai di awal bahwa pada majelis ilmu terdapat dua faktor
utama agar seseorang bisa istiqamah:

Baca Juga: Menunda Nikah Karena Menuntut Ilmu

[1] Ilmu yang menjaganya


Dengan ilmu dan pemahaman yang benar seseorang agar terjaga dari kesalahan dan
ketergelinciran.

Ibnul Qayyim berkata,

‫أ ن ا ﻟ ﻌ ﻠ ﻢ ﯾ ﺤ ﺮ س ﺻﺎ ﺣ ﺒ ﻪ و ﺻﺎ ﺣ ﺐ ا ﻟ ﻤﺎ ل ﯾ ﺤ ﺮ س ﻣﺎ ﻟ ﻪ‬

“Ilmu itu menjaga pemiliknya sedangkan pemilik harta akan menjaga hartanya.”[Miftah
Daris Sa’adah 1/29]

Dengan menghadiri majelis ilmu juga akan menimbulkan ketenangan dan kebahagiaan
yang mejadi tujuan seseorang hidup di dunia ini. Apabila niatnya ikhlas, maka ia akan
merasakan ketenangan di majelis ilmu dan akan terus mencari majelis ilmu di mana
pun berada.

Majelis ilmu adalah taman surga yang membuat seseorang merasakan ketenangan.
‫ﱠ‬ ‫َ ﱢَ ّ ﱡ‬ ‫ﱡ‬
‫ض اْﻟَﺠﱢَﻨﺔ‬ ُ ‫ض اْﻟَﺠﱢَﻨﺔ َﻓﺎْرﺗَُﻌﻮا َﻗﺎُﻟﻮا َوَﻣﺎ ِرَﯾﺎ‬
ِ ‫ﺻﻠَﻰ اَﷲ َﻋﻠَْﯿِﻪ َوَﺳﻠَﻢ َﻗﺎَل ِإَذا َﻣَﺮْرُﺗْﻢ ِﺑِﺮَﯾﺎ‬ َ
َ ‫ﺿﻲ اَﷲ َﻋْﻨُﻪ أَّن َرُﺳﻮل اﷲ‬ ِ ‫َﻋْﻦ أََﻧ‬
ِ ‫ﺲ ْﺑِﻦ َﻣﺎﻟٍِﻚ َر‬
‫َﻗﺎَل ِﺣﻠَُﻖ اﻟِّﺬْﻛِﺮ‬

2/4
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,”Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah
dengan senang.” Para sahabat bertanya,”Apakah taman-taman surga itu?” Beliau
menjawab,”Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir.” [HR Tirmidzi,
no. 3510, Ash Shahihah, no. 2562]

Baca Juga: Pertarungan Sengit Dengan Setan Dalam Menuntut Ilmu

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

‫ ﻓ ﻠ ﻮ ﻟ ﻢ ﯾ ﻜ ﻦ ﻟ ﻠ ﻌ ﺒﺪ ﻣ ﻦ ﺛ ﻮ ا ﺑ ﻪ إ ﻻ ا ﻟ ﻠﺬ ة ا ﻟ ﺤﺎ ﺻ ﻠ ﺔ ﻟ ﻠﺬ ا ﻛ ﺮ و ا ﻟ ﻨ ﻌ ﯿ ﻢ ا ﻟﺬ ي ﯾ ﺤ ﺼ ﻞ ﻟﻘ ﻠ ﺒ ﻪ ﻟ ﻜﻔ ﻰ‬، ‫إ ن ﻟ ﻠﺬ ﻛ ﺮ ﻣ ﻦ ﺑ ﯿ ﻦ ا ﻷ ﻋ ﻤﺎ ل ﻟﺬ ة ﻻ ﯾ ﺸ ﺒ ﻬ ﻬﺎ ﺷ ﻲ ء‬
‫ و ﻟ ﻬﺬ ا ﺳ ﻤ ﯿ ﺖ ﻣ ﺠﺎ ﻟ ﺲ ا ﻟﺬ ﻛ ﺮ ر ﯾﺎ ض ا ﻟ ﺠ ﻨ ﺔ‬، ‫ﺑ ﻪ‬

“Sesungguhnya dzikir di antara amal memiliki kelezatan yang tidak bisa diserupai
oleh sesuatupun, seandaikan tidak ada balasan pahala bagi hamba kecuali
kelezatan dan kenikmatan hati yang dirasakan oleh orang yang berdziki,
maka hal itu [kenikmatan berdzikit saja, pent] sudah mencukupi, oleh
karena itu majelis-majelis dzikir dinamakan taman-taman surga.” [Al-Wabilush
Shayyib hal. 81, Darul Hadist, Koiro,, Asy-Syamilah]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


‫ﱢ‬ ‫ﱢ‬
‫َوَﻣﺎ اْﺟَﺘَﻤَﻊ َﻗْﻮٌم ِﻓﻲ َﺑْﯿٍﺖ ِﻣْﻦ ُﺑُﯿﻮِت اَﷲ َﯾْﺘُﻠﻮَن ِﻛَﺘﺎَب اَﷲ َوَﯾَﺘَﺪاَرُﺳﻮَﻧُﻪ َﺑْﯿَﻨُﻬْﻢ ِإَّﻻ َﻧَﺰﻟَْﺖ َﻋﻠَْﯿِﻬُﻢ اﻟﱢَﺴﻜﯿَﻨُﺔ َوَﻏِﺸَﯿْﺘُﻬُﻢ اﻟَّﺮْﺣَﻤُﺔ َوَﺣَّﻔْﺘُﻬُﻢ‬
‫ﱡ‬
‫اْﻟَﻤَﻼﺋَِﻜُﺔ َوَذَﻛَﺮُﻫُﻢ اَﷲ ﻓِﯿَﻤْﻦ ِﻋْﻨَﺪُه‬

Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-
rumah Allah; mereka membaca Kitab Allah dan saling belajar diantara mereka,
kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat
mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para
malaikat) di hadapanNya.” [HR Muslim, no. 2699].

Baca Juga: Kiat Mengobati Futur Dan Malas Menuntut Ilmu Agama

[2] Di majelis ilmu kita akan bertemu dengan sahabat yang selalu
mengingatkan akan akhirat
Di majelis ilmu kita akan berjumpa dengan sahabat yang benar-benar sejati, yaitu
sahabat yang selalu memberikan nasihat dan mengingatkan kita apabila salah. Sebuah
ungkapan arab berbunyi:

‫ﺻﺪﯾﻘ ﻚ ﻣ ﻦ ﺻﺪ ﻗ ﻚ ﻻ ﻣ ﻦ ﺻﺪ ﻗ ﻚ‬

“Shadiqaka man shadaqaka laa man shaddaqaka”

“Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang
senantiasa membenarkanmu”

3/4
Dengan Sering berjumpa dengan orang shalih yang sabar dengan kehidupan dunia ini
dan tidak rakus akan harta dan kedudukan, hidup kita akan mudah dan lebih bahagia.

Perhatikan bagaimana Ibnul Qayyim mengisahkan tentang guru beliau Ibnu Taimiyyah,
beliau berkata:

‫ ﻓ ﻤﺎ ﻫ ﻮ إ ﻻ أ ن ﻧ ﺮ ا ه و ﻧ ﺴ ﻤ ﻊ ﻛ ﻼ ﻣ ﻪ ﻓ ﯿﺬ ﻫ ﺐ ذ ﻟ ﻚ ﻛ ﻠ ﻪ و ﯾ ﻨﻘ ﻠ ﺐ‬، ‫و ﻛ ﻨﺎ إذ ا ا ﺷ ﺘﺪ ﺑ ﻨﺎ ا ﻟ ﺨ ﻮ ف و ﺳﺎ ء ت ﻣ ﻨﺎ ا ﻟ ﻈ ﻨ ﻮ ن و ﺿﺎ ﻗ ﺖ ﺑ ﻨﺎ ا ﻷ ر ض أ ﺗ ﯿ ﻨﺎ ه‬
‫اﻧﺸﺮاﺣًﺎ وﻗﻮة وﯾﻘﯿﻨًﺎ وﻃﻤﺄﻧﯿﻨﺔ‬

“Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana
atau muncul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk atau ketika kami
merasakan kesempitan hidup, kami segera mendatangi beliau untuk meminta
nasehat, maka dengan hanya memandang wajah beliau dan
mendengarkan nasehat beliau, serta merta hilang semua kegundahan
yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin
dan tenang”[ Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits, Syamilah]

Baca Juga:

Meneladani Semangat Para Ulama dalam Menuntut Ilmu


Tanda Ikhlas dalam Menuntut Ilmu

Demikian semoga bermanfaat

@ Lombok, Pulau Seribu Masjid

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslim.or.id

Sahabat muslim, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan
klik disini. Jazakallahu khaira

Copyright 2020 Muslim.Or.Id. All Rights Reserved.

4/4

Anda mungkin juga menyukai