Anda di halaman 1dari 23

7/11/2017 Dzulqarnain.

Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Share:

Home
Katalog Karya
Merajut Mutiara
Pustaka As-Sunnah
Tasjilat An-Nashihah
Radio Live
Ketik disini ... Cari

Home
Pelajaran
Tulisan
Khutbah
Makalah
Tanya Jawab
Doa & Dzikir
Asmaul Husna
Renungan dari Ayat-Ayat Al-Qur`an
Lembaran Hikmah & Aqidah Salaf
Merajut Mutiara
Agenda
Jihad & Terorisme

Jumlah Kunjungan

Do’a dan Dzikir

Targhib wat Tarhib

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 1/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

َ ‫ َوأ َ ْن ﯾُ ْﺒﻨَﻰ‬،‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ‬


‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ‬ َ ‫ َوأ َ ْن ﯾُ ْﻘﻌَ َﺪ‬،‫ﺺ ا ْﻟﻘَﺒ ُْﺮ‬ ‫ﺳﻠﱠ َﻢ أ َ ْن ﯾُ َﺠ ﱠ‬
َ ‫ﺼ‬ َ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو‬
َ ُ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ‬ ُ ‫ﻧَ َﮭﻰ َر‬
َ ِ‫ﺳﻮ ُل ﷲ‬

“Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam melarang untuk mengapuri kuburan, duduk di atasnya, dan
membangun di atasnya.” [Diriwayatkan oleh Muslim]

Lentera Wahyu

Mutiara Salaf

Home » Featured, Nasihat & Bantahan Ilmiah » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz
Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 2/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda


kepada Hal yang Lebih Baik)
Diposting: 14-11-2013 || 18,884 klik

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َوا ْﻟﻌَ َﺠﻠَﺔُ ِﻣﻦَ اﻟ ﱠ‬،ِ ‫اﻟﺘﱠﺄ َ ِﻧّﻲ ِﻣﻦَ ﱠ‬


ِ ‫ﺸ ْﯿ َﻄ‬
‫ﺎن‬

“Ketenangan ‘tidak tergesa-gesa’ adalah dari Allah, sedangkan ketergesa-gesaan adalah dari syaithan.” [1]

Memang syaithan sangat pandai menyesatkan manusia. Dengan ketergesa-gesaan, seseorang dicelakakan masuk
ke dalam perbuatan-perbuatan yang akibatnya tidak dia pertimbangkan pada masa mendatang. Termasuk
ketergesa-gesaan, seseorang menulis sebelum mencermati seluruh cabang permasalahan serta menjawab
sebelum berpikir lebih dalam. Oleh karena itu, dalam buku-buku adab, disebutkan bahwa ketergesa-gesaan
adalah sumber segala penyesalan.

Setelah bagian pertama yang merupakan pendahuluan dari tulisan Saya yang berjudul Membela Dakwah
Salafiyah dan Ulama Umat dari Kenistaan Pemikiran Firanda keluar, dalam waktu ringkas Ustadz Firanda
sudah mengeluarkan tiga tulisan:

1. Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 8)? – Gelaran-Gelaran Indah Ustadz Dzulqarnain

2. Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 9)? – Tanggapan Buat Al-Ustadz Dzulqornain hafizohulloh

3. Ada Apa Dengan Radio Rodja & Rodja TV (bag 10)? – Tanggapan untuk Al-Ustadz bag 2

Memang suatu hal yang menyedihkan tatkala seseorang menulis dalam keadaan panik dan tidak memikirkan
manfaat tulisannya.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak Ustadz Firanda untuk menuju kepada hal yang lebih baik dan
bermanfaat, insya Allah.

Pertama, hendaknya seseorang menulis sesuatu yang memberi manfaat ilmiah kepada para pembaca.

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 3/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Dalam penyajian bantahan, Saya berusaha untuk menampilkan pendalilan-pendalilan dari Al-Qur`an dan
Sunnah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, disertai dengan “kemilau mutiara” tuturan para Salaf dan para
ulama masa kini serta syair-syair bijaksana, baik dalam penanaman kaidah maupun dalam sela-sela bantahan.

Walaupun tidak menyetujui bantahan Saya terhadap Ustadz Firanda, Saya berharap agar seorang pembaca akan
keluar dengan suatu faidah yang bisa dia ambil manfaatnya -meski hanya sebuah faidah- dari tulisan Saya untuk
masa mendatang dalam kehidupannya.

Alhamdulillah, ulama-ulama Kita memang selalu menghiasi setiap tulisannya dengan faidah-faidah ilmiah
sehingga murid-muridnya terbiasa dengan hal tersebut.

Namun, Kita sangat menyayangkan bahwa, pada tulisan Ustadz Firanda bagian ke-8, ke-9, dan ke-10, Kita tidak
menemukan satu ayat dan satu hadits pun, kecuali satu ayat dari status orang lain yang Ustadz Firanda sebut di
tulisan bagian ke-8. Juga, Kita sangat menyayangkan bahwa Kita tidak menemukan satu atsar pun dari
“mutiara” Salaf yang bisa menjadi bekal pembacanya.

Yang lebih menakjubkan lagi adalah bahwa, dari tulisan pertamanya hingga ke-7, Ustadz Firanda tidak
menyebutkan satu ayat pun dari dirinya sendiri, dan hanya menyebut tiga hadits di tulisan pertama. Memang ada
beberapa ayat dan hadits yang terikut dalam ucapan fatwa ulama yang Ustadz Firanda bawakan.

Seharusnya, dalam bantahan ilmiah, seseorang menundukkan argumen pembantahnya dengan dalil-dalil dari Al-
Qur`an dan Sunnah serta ucapan para Salaf dan ulama.

Adapun sekadar berpendapat, semua manusia bisa berpendapat dan mampu membantah pendapat orang lain
dengan pendapatnya sendiri.

Yang Saya ketahui adalah bahwa, apabila seseorang terbiasa dengan sesuatu atau sesuatu itu melekat di hatinya,
niscaya sesuatu itu akan banyak dia sebut dan mewarnai ucapannya.

Malik bin Dînar berkata,

ُ‫ﺷ ْﯿﺌ ًﺎ أ َ ْﻛﺜ َ َﺮ ِذﻛ َْﺮه‬


َ ‫ﺐ‬ ِ ّ ‫ﻋَﻼ َﻣﺔُ ُﺣ‬
‫ ﻷَنﱠ َﻣ ْﻦ أ َ َﺣ ﱠ‬،ِ‫ﺐ ﱠ ِ د ََوا ُم ِذﻛ ِْﺮه‬

“Tanda kecintaan kepada Allah adalah terus-menerus mengingat-Nya. Karena, siapa saja yang mencintai
sesuatu, dia akan banyak mengingat sesuatu tersebut.” [2]

Demikian pula, seseorang yang hatinya terlalu terikat dengan dunia akan banyak membicarakan dunia,
sebagaimana perkataan sejumlah Salaf.

Oleh karena itu, Saya berharap agar Ustadz Firanda tidak usah memuat status Facebook dalam bantahannya,
apalagi bukan merupakan hal yang diperhitungkan sebagaimana pada bantahan ke-8, juga tidak perlu terlalu
banyak memperhitungkan like karena hal itu bisa merusak keikhlasan, dan tidak perlu sibuk memperhatikan
komentar atau curhat seseorang yang kebenarannya belum tentu bisa dipastikan.

Kedua, janganlah memperluas permasalahan, dan fokuslah pada inti pembahasan.

Ustadz Firanda sendiri telah mengajak, “Akan tetapi, Kita kembali ke PERMASALAHAN INTI !!!, kenapa al-
Ustadz mentahdzir Radiorodja, Ustadz Yazid Jawas dll, bahkan pernah al-Ustadz mengumpulkan tanda tangan
sembilan ustadz untuk mentahdzir atau mentabdi’ para ustadz, diantaranya al-Ustadz Yazid !!!.”[3]

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 4/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Namun, Ustadz Firanda sendiri lebih banyak membias dan ingin memalingkan perhatian dari inti permasalahan.
Ustadz Firanda telah mengakui hal tersebut dalam ucapannya, “Demikian dulu catatan ringan atas tanggapan al-
Ustadz Dzulqornain, akan tetapi semua catatan tersebut bukan masalah pokok dan inti. Saya lebih tertarik
untuk membahas masalah manhaj yang saya utarakan, seperti aqidah syaikh Robi’ bahwa wajib membenci
mubtadi’ muslim 100 persen, dan para salaf dahulu menghajr tanpa melihat maslahat. Ini yang saya lebih
nantikan, karena inilah yang sangat berpengaruh pada sifat keras saudara-saudara kita dari jama’ah tahdzir.
Demikian juga kesalahan firanda dalam persalahan muwaazanah, itu juga sangat saya nantikan, dan saya harap
al-Ustadz Dzulqornain mendahulukan permasalahan ilmiyah ini setelah permasalahan Syaikh Robi’ agar dialog
menjadi focus, bukan katanya dan katanya…”[4]

Pada tulisan saya di bagian pertama, Saya telah menjelaskan inti pembahasan yang akan kita bahas, yaitu:

1. Dosa Firanda terhadap Ilmu dan Ulama

2. Membela Prinsip Ahlus Sunnah Seputar Pembahasan Iman

3. Penyimpangan Firanda Seputar Manhaj Muwâzanah

4. Mengupas Pemikiran Firanda Seputar Hajr, Tahdzir, dan Menyikapi Kesalahan

5. Firanda dan Pembelaan terhadap Ihyâ` At-Turâts

6. Memeriksa Orang-Orang Bermasalah yang Dibela oleh Firanda

7. Tuduhan Haddadiyah terhadap Orang yang Mengkritik dengan Haq

8. Harga Kedustaan di sisi Firanda

9. Mengharuskan Pendapat yang Tidak Diucapkan oleh Pengkritiknya

10. Firanda dan Menimbang dengan Dua Timbangan

Insya Allah hal-hal yang diusulkan sebagai pokok pembahasan dan ditunggu oleh Ustadz Firanda itu akan
masuk dalam rangkaian pembahasan di atas. Oleh karena itu, hendaknya Ustadz Firanda fokus pada
pembahasan.

Juga, Saya perlu mengingatkan bahwa pembahasan seputar sisi-sisi ilmiah tahdzir terhadap Rodja, Ustadz
Yazid, dan lain-lain akan Saya terangkan dalam pembahasan Mengupas Pemikiran Firanda Seputar Hajr,
Tahdzir, dan Menyikapi Kesalahan.

Ketiga, berkaitan dengan tantangan dialog terbuka dan “meja hijau”.

Kedua hal tersebut sangatlah mengherankan, atau mungkin lebih tepat dikatakan panik dan membabi buta.

Pada bagian pertama bantahan Saya, Saya telah menerangkan berbagai proses yang ditempuh untuk mengajak
Ustadz Firanda dan kawan-kawan untuk lebih baik. Juga, setelah jawaban Syaikh Shalih Al-Fauzân terhadap
surat Saya keluar, Saya tidak membuat bantahan apapun dan masih membuka pintu untuk Ustadz Firanda dan
kawan-kawannya jika ingin duduk bersama.

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 5/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Ternyata, Ustadz Firanda sendiri yang mulai menantang Saya untuk mengeluarkan bantahan yang telah Saya
hapus dari situs Saya sebagaimana dalam e-mail-nya, pada Kamis, 3 Oktober 2013, “Aslamu’laikum, ustadz
insya Allah ana akan posting kembali tulisan tentang ada apa dengan radio rodja, mengingat kawan-kawan
antum berbicara seenaknya tentang radiorodja yg menebarkan sunnah. kalau antum ingin posting kembali
tulisan bantahan antum tafaddol. Oh iya atau bila perlu dan sangat perlu antum terjemahkan surat antum ke
syaikh sholeh fauzam, agar menjadi pembelajaran. Jika antum tdk punya waktu dan kesempatan insya Allah
nanti ada yang nerjmahkan. Baarokallahu fiik”.

Kemudian, Ustadz Firanda membuat berbagai bantahan yang mengandung sejumlah penyimpangan besar dari
dakwah Salafiyah dan pelecehan terhadap ulama.

Hingga tulisan ke-7, Ustadz Firanda masih saja menantang Saya untuk meladeninya dengan ucapannya, “Ala
kulli Haal…saya masih menunggu bantahan ilmiyah dari ketiga ustad yang mulia, al-Ustadz Dzulqornai, al-
Ustadz Luqman Ba’abduh (sang nara sumber penyesatan radiorodja) dan al-Ustadz Askari hafizohumulloh.”[5]

Setelah bagian pertama tulisan Saya keluar, Ustadz Firanda mungkin kalang kabut, panik, dan membabi buta.
Hal ini sangat tampak dalam tiga tulisannya yang menanggapi keluarnya bagian pertama tulisan Saya.

Jadi, sungguh sangat mengherankan bila, pada saat Saya sudah mulai masuk membantah secara ilmiah dan telah
menentukan pokok-pokok pembahasan, tiba-tiba Ustadz Firanda meminta dialog terbuka secara live agar diikuti
oleh seluruh Salafiyyin. Sekali lagi ini adalah sikap Ustadz Firanda yang tidak fokus dan cenderung ingin
memperunyam masalah.

Alhamdulillah, Saya bersyukur kepada Allah yang memberi keberanian di dalam hati Saya untuk berdialog
menghadapi orang yang menyimpang menurut Saya. Barangkali Ustadz Firanda juga mengetahui hal itu.

Akan tetapi, kalau dialog dalam tulisan ilmiah (yang lebih valid daripada dialog terbuka) saja keadaan Ustadz
Firanda sudah seperti ini, bagaimana mungkin Saya menyia-nyiakan waktu Saya menghadapi Ustadz Firanda
dalam suatu dialog terbuka!?

Para Salaf hanya memperbolehkan dialog yang bermashlahat. Adapun hal yang tidak bermashlahat dan
bermanfaat, perkara tersebut tercela di kalangan Salaf.

Dari Abu Umamah radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

{ َ‫ ﺛ ُ ﱠﻢ ﺗ َ َﻼ َھ ِﺬ ِه ْاﻵﯾَﺔَ } َﻣﺎ ﺿ ََﺮﺑُﻮهُ ﻟَﻚَ ِإ ﱠﻻ َﺟﺪ ًَﻻ ﺑَ ْﻞ ُھ ْﻢ ﻗَ ْﻮ ٌم َﺧ ِﺼ ُﻤﻮن‬،َ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ ِإ ﱠﻻ أُوﺗ ُﻮا ا ْﻟ َﺠ َﺪل‬
َ ‫ﺿ ﱠﻞ ﻗَ ْﻮ ٌم ﺑَ ْﻌ َﺪ ُھﺪًى ﻛَﺎﻧُﻮا‬
َ ‫َﻣﺎ‬

“Tidaklah suatu kaum tersesat setelah berada di atas suatu petunjuk, kecuali orang-orang senang ber-jidal
‘debat, bantah-membantah’. Kemudian beliau membaca, ‘Mereka tidak memberikan perumpamaan itu
kepadamu, kecuali dengan maksud ber-jidal saja. Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.’ [Az-
Zukhruf: 58].” [6]

Berkaitan dengan ancaman “meja hijau”, hal ini juga Saya anggap sebagai kepanikan dan ketergesa-gesaan.
Seakan-akan Ustadz Firanda tidak memikirkan arti kalimat yang ia ucapkan.

Seorang penuntut ilmu, apalagi seseorang yang merasa dirinya sudah layak membantah para ulama, seharusnya
selalu mengingat bahaya dan konsekuensi berhukum dengan selain hukum Allah, serta tidak memberi contoh
kepada manusia berupa hal yang bertentangan dengan syariat. Karena, hukum yang berlaku di negara Kita ini
secara umum tidak bersumber dari Al-Qur`an dan hadits, apalagi disertai dengan pemahaman Salaf.

Meski selalu memohon kepada Allah agar dijaga dari segala fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi,
Saya menyadari bahwa memang harus ada kesabaran terhadap berbagai risiko dalam dakwah. Kepada
http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 6/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, Sa’d bin Abu Waqqâsh radhiyallâhu ‘anhu bertanya, “Wahai
Rasulullah, siapakah manusia yang cobaannya paling berat?”

Beliau shallallâhu ‘alaihi wa sallam menjawab,

ُ ‫ﺐ ِد ْﯾﻨِ ِﮫ ﻓَ َﻤﺎ ﯾَﺒ َْﺮ‬


‫ح‬ َ ‫ﺷﺘ َ ﱠﺪ ﺑَﻼَ ُؤهُ َو ِإ ْن ﻛَﺎنَ ﻓِ ْﻲ ِد ْﯾﻨِ ِﮫ ِرﻗﱠﺔٌ ا ْﺑﺘ ُ ِﻠ َﻲ‬
َ ‫ﻋﻠَﻰ َﺣ‬
ِ ‫ﺴ‬ ُ ‫ﺐ ِد ْﯾﻨِ ِﮫ ﻓَ ِﺈ ْن ﻛَﺎنَ ﻓِ ْﻲ ِد ْﯾﻨِ ِﮫ‬
ْ ‫ﺻ ْﻠﺒًﺎ ا‬ ِ ‫ﺴ‬ َ ‫ﻋﻠَﻰ َﺣ‬ َ ‫اﻷ َ ْﻧﺒِﯿَﺎ ُء ﺛ ُ ﱠﻢ اﻷ َ ْﻣﺜ َ ُﻞ ﻓَﺎﻷ َ ْﻣﺜ َ ُﻞ ﯾُ ْﺒﺘَﻠَﻰ ا ْﻟﻌَ ْﺒ ُﺪ‬
‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ ِﻣ ْﻦ َﺧ ِﻄ ْﯿﺌ َ ٍﺔ‬
َ ‫ض َو َﻣﺎ‬ َ
ِ ‫ﻋﻠَﻰ اﻷ ْر‬ َ ‫ِﻲ‬ ْ ‫ا ْﻟﺒَﻼَ ُء ﺑِﺎ ْﻟﻌَ ْﺒ ِﺪ َﺣﺘﱠﻰ ﯾَﺘْ ُﺮ َﻛﮫُ ﯾَ ْﻤﺸ‬
“(Manusia yang paling berat cobaannya) adalah para nabi, kemudian orang-orang yang semisal (dengan
mereka), lalu orang-orang yang semisal (dengan mereka). Seorang hamba diuji sesuai dengan kadar
agamanya. Apabila agamanya kuat, cobaannya akan bertambah. Jika agamanya lembek, dia diuji sesuai
dengan kadar agamanya. Cobaan terus-menerus menimpa hamba hingga dia dibiarkan berjalan di atas bumi
tanpa (menyandang) satu dosa pun.” [7]

Yang jelas, Saya tidak akan pernah mundur dari membela suatu kebenaran dan tidak takut menghadapi risiko
apapun di belakang hal tersebut.

Pemuka ulama Hanbaliyah pada masanya, Abu Ismail Abdullah bin Muhammad Al-Anshâry rahimahullâh,
berkata,

ْ َ ‫ َﻻ أ‬:‫ ﻓَﺄَﻗُﻮ ُل‬،‫ﻋ ﱠﻤ ْﻦ َﺧﺎﻟَﻔَﻚ‬


ُ‫ﺳﻜُﺖ‬ ْ ُ ‫ ِﻟﻲ ا‬:‫ ﻟَ ِﻜ ْﻦ ﯾُﻘَﺎ ُل‬،‫ار ِﺟ ْﻊ ﻋ َْﻦ َﻣ ْﺬ َھﺒِﻚ‬
َ ْ‫ﺳﻜُﺖ‬ ْ :‫ َﻻ ﯾُﻘَﺎ ُل ِﻟﻲ‬،ٍ‫ﺲ َﻣ ﱠﺮات‬
َ ‫ْﻒ َﺧ ْﻤ‬ ‫ﻋﻠَﻰ اﻟ ﱠ‬
ِ ‫ﺴﯿ‬ ْ ‫ﻋ ُِﺮ‬
َ ‫ﺿﺖ‬

“Saya diperhadapkan kepada pedang sebanyak lima kali. Tidak dikatakan kepadaku, ‘Rujuklah dari
madzhabmu,’ tetapi dikatakan, ‘Diamlah dari siapa saja yang menyelisihimu,’ maka Saya berkata, ‘Saya tidak
akan diam.’.” [8]

Muhammad bin Ibrahim Al-Wazîr rahimahullâh berkata,

ً ‫ وﺧﺎﻓﻮا ﺣﻘﯿﺮا‬،ً‫ ﻟﻜﺎﻧﻮا ﻗﺪ أﺿﺎﻋﻮا ﻛﺜﯿﺮا‬،‫اﻟﺬب ﻋﻦ اﻟﺤﻖ ﺧﻮﻓﺎ ً ﻣﻦ ﻛﻼم اﻟﺨﻠﻖ‬


‫ﱠ‬ ‫وﻟﻮ أن اﻟﻌﻠﻤﺎء رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮭﻢ ﺗﺮﻛﻮا‬

“Dan Andaikata para ulama -semoga Allah meridhai mereka- meninggalkan pembelaan terhadap kebenaran
karena takut terhadap ucapan makhluk, mereka telah menelantarkan banyak (hal) dan mengkhawatirkan
sesuatu yang hina.” [9]

Oleh karena itu, Saya sendiri akan melanjutkan bantahan-bantahan terhadap Ustadz Firanda secara ilmiah, insya
Allah, sebagaimana pepatah daerah yang dalam bahasa Indonesia berbunyi, “Sekali layar terkembang, pantang
biduk surut ke pantai”.

Silakan Ustadz Firanda melanjutkan usaha yang telah Dia mulai.

Saya menasihatkan agar bersikap lebih tenang, meneliti letak kemashlahatan, dan tidak tergesa-gesa, serta
menimbang setiap huruf yang dituliskan dan memperhitungkan akibat dari suatu pemikiran.

Saya tidak akan meladeninya pada setiap saat karena memang Saya juga punya banyak kegiatan dan tanggung
jawab.

Akan tetapi, Saya akan memberi waktu agar Ustadz Firanda bisa berpikir dan merenungi bantahan yang
menguraikan penyimpangan pemikirannya.

Semoga Allah memberi hidayah kepada Ustadz Firanda untuk rujuk ke jalan yang lurus.

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 7/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Keempat, dalam tulisan ke-9 dan ke-10, Ustadz Firanda menyebut delapan belas tanggapan terhadap kritikan
Saya.

Insya Allah, beberapa tanggapan nanti akan Saya bahas dalam tulisan-tulisan mendatang. Terdapat sedikit
perkara yang tidak penting. Akan tetapi, kebanyakan dari delapan belas tanggapan itu, kalau dijelaskan lagi,
Saya khawatir kembali ada yang membisikkan kepada Ustadz Firanda, “…, walaupun terbang.”

Imam Asy-Syâfi’iy rahimahullâh telah berucap indah,

‫ ھ َُﻮ ا ْﻟﻔَ ِﻄﻦُ ا ْﻟ ُﻤﺘَﻐَﺎﻓِ ُﻞ‬،‫ﯿﺐ ا ْﻟﻌَﺎﻗِ ُﻞ‬


ُ ِ‫اﻟﻠﱠﺒ‬

“Seorang yang cerdas lagi berakal adalah orang yang segera memahami lagi seakan-akan tidak tahu.” [10]

Akan tetapi, ada dua masalah akan Saya tanggapi di sini. Salah satunya sangatlah penting untuk segera Saya
jelaskan. Saya memang sudah mencari tempat yang cocok untuk segera menjelaskannya sebagai bentuk keadilan
dan tidak menzhalimi. Alhamdulillah, ada kesempatan tepat untuk itu.

Masalah pertama, tentang Muhammad Hassan Al-Misry.

Ustadz Firanda berkata, “Al-Ustadz menyatakan Syaikh Muhammad Hasan diputar videonya di Radiorodja,
serta syaikh-syaikh menyimpang yang lain…, bukankah ini kedustaan al-Ustadz?. Kalau bukan dusta tolong
datangkan buktinya. Selain itu siapa lagi syaikh-syaikh yang menyimpang selain Syaikh al-Arifi yang diputar
videonya di Radiorodja?”[11]

Juga di tulisan bagian ke-2, Ustadz Firanda berkata,

“Adapun pernyataan Al-Ustadz Dzulqornain kepada Syaikh Sholeh Al-Fauzan bahwa Syaikh Muhammad
Hassan Al-Mishri dan juga syaikh-syaikh bermasalah lainnya !!!.

Maka sebelumnya saya ingin penjelasan dari Al-Ustadz Dzulqornain apa maksudnya dengan “Syaikh-Syaikh
yang tidak jelas lainnya selain al-‘Arifi dan Muhammad Hasaan??” Siapa saja mereka??. Agar saya bisa
memberi masukan kepada pihak Radio Rodja.

Adapun Syaikh Muhammad Hassan, maka tidak pernah ditayangkan di Rodja TV –demikian informasi yang
telah saya tanyakan langsung ke para kru Rodja-. Karenanya informasi ini yang telah disampaikan oleh Al-
Ustadz Dzulqornain kepada Syaikh Fauzan merupakan informasi yang bohong. Kami sangat kawatir akan
terbayangkan kepada Syaikh Fauzan bahwasanya Radio Rodja ikut politik mengingat Syaikh Muhammad
Hassan ikut dalam kancah politik !!”[12]

Tanggapan

Pertama, jauh hari sebelum menulis surat kepada Syaikh Shalih Al-Fauzân hafizhahullâh, Saya mempersiapkan
data-data untuk penulisan, termasuk rekaman sebagian dai yang tampil di TV Rodja. Data rekaman tersebut
Saya peroleh dari internet dan Saya simpan pada suatu folder di laptop saya. Seingat Saya, ada rekaman
Muhammad Al-‘Arîfy dan Muhammad Hassan. Hal ini yang melekat di ingatan Saya.

Kemudian, saat umrah pada akhir Jumadal Ulâ 1434 H/akhir Maret 2013 M, Saya bertemu dengan Ustadz
Firanda di Madinah. Ketika terjadi pembicaraan, Saya sempat mengkritik keberadaan Muhammad Al-‘Arîfy dan
Muhammad Hassan di Rodja. Pada waktu itu, Ustadz Firanda tidak mengingkari, bahkan menambahkan satu
nama baru, yaitu Shalih Al-Maghâmisy, meski Ustadz Firanda sendiri mengaku telah menasihati kru Rodja agar
tidak menampilkan Shalih Al-Maghâmisy.

Karena hal tersebut sudah melekat di ingatan Saya, ketika menulis surat kepada Syaikh Shalih Al-Fauzân pada
sekitar awal Sya’ban, Saya tidak lagi memeriksa kembali folder yang Saya simpan itu.
http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 8/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Setelah Ustadz Firanda menerjemahkan surat kepada khalayak umum dan meminta klarifikasi tentang hal
tersebut, barulah Saya memeriksanya pada beberapa hari yang telah berlalu. Ternyata, folder yang Saya cari
tidak Saya temukan karena memang, selama menunaikan ibadah haji, laptop Saya dipakai oleh anak-anak dan
sebagian saudara.

Setelah beberapa waktu mencari di internet, Saya hanya menemukan tautan video Muhammad Al-Arîfy di situs
Youtube dengan user tvrodja[13].

Adapun Muhammad Hassan, sama sekali tidak Saya temukan.

Oleh karena itu, saya beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dari hal tersebut. Saya
menegaskan rujuk dari hal tersebut dan memohon maaf akan kesalahan ini.

Insya Allah, Saya akan meluruskan hal tersebut kepada Syaikh Shalih Al-Fauzân hafizhahullâh.

Adapun berkaitan dengan penerjemahan surat pribadi Saya kepada Syaikh Shalih Al-Fauzân hafizhahullâh yang
telah tersebar, yang menanggungnya adalah penerjemahnya, yaitu Ustadz Firanda. Karena, dalam penulisan
yang akan dibaca oleh khalayak umum, kebiasaan Saya adalah mendetailkan pembahasan seperti itu dengan
menyebutkan sumber rujukan sebagaimana yang telah Saya lakukan dalam buku Saya, Antara Jihad dan
Terorisme, ketika membantah para pemikir yang memicu kemunculan terorisme, dengan menyebut rujukan
ucapan-ucapan mereka.

Kalau Ustadz Firanda menganggap kesalahan tersebut sebagia kedustaan, itu adalah urusan Ustadz Firanda.
Akan tetapi, Saya sendiri tidak menghalalkan dusta terhadap orang kafir, apalagi terhadap seorang muslim. Hal
itu murni Saya anggap kesalahan sebagai manusia.

Semoga Allah mengampuni segala kesalahan dan merahmati Saya dalam setiap kekurangan dan kelemahan
Saya.

Kedua, tentang ucapan Ustadz Firanda, “Kami sangat kawatir akan terbayangkan kepada Syaikh Fauzan
bahwasanya Radio Rodja ikut politik mengingat Syaikh Muhammad Hassan ikut dalam kancah politik !!”

Harus diketahui bahwa, tanpa penyebutan Muhammad Hassan pun, kekhawatiran tersebut mungkin akan lebih
besar dengan keberadaan Muhammad Al-Arify. Sebab, Muhammad bin Hassan adalah orang Mesir, sedangkan
Muhammad Al-Arîfy berdomisili di Riyadh, Arab Saudi. Selain itu pula, fatwa-fatwa Al-Arîfy telah jelas
mengajak kepada kudeta dan mendukung beberapa gejolak di Timur Tengah, serta keberadaannya dalam jamaah
Ikhwanul Muslimin.

Insya Allah, kita akan menerangkan tentang Muhammad Al-Arîfy dalam pembahasan muwâzanah Ustadz
Firanda, juga dalam tulisan Memeriksa Orang-Orang Bermasalah yang Dibela oleh Firanda.

Sebagai tambahan lagi, Ihyâ` At-Turâts adalah mirip atau lebih besar bahayanya daripada Muhammad Al-Arîfy
dalam hal tersebut sebagaimana yang akan kita bahas pada tempatnya.

Masalah kedua, berkaitan dengan Syaikh Shalih As-Suhaimy hafizahullâh.

Kalau Ustadz Firanda tidak menganggap Syaikh Shalih As-Suhaimy hafizahullâh sebagai ulama besar. Itu
urusan Ustadz Firanda. Namun, alasan yang dia sebutkan adalah hal yang sangat aneh.

Syaikh Shalih As-Suhaimy hafizahullâh adalah salah satu ulama yang paling tawadhu yang pernah Saya jumpai.
Keberadaan beliau yang mengajarkan buku ulama di bawah tingkatan beliau tidaklah menunjukkan bahwa

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 9/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

beliau bukanlah salah seorang ulama kibâr, demikian pula ketika beliau tidak menyebut diri beliau sebagai
ulama besar.

Adapun Syaikh Shalih Al-Fauzân hafizhahullâh, pandangannya berbeda dengan Ustadz Firanda. Syaikh Shalih
Al-Fauzân hafizhahullâh berkata,

‫ ﻛﺬﻟﻚ ﻓﻀﯿﻠﺔ اﻟﺸﯿﺦ ﺻﺎﻟﺢ‬،‫ ﻓﻀﯿﻠﺔ اﻟﺸﯿﺦ رﺑﯿﻊ ھﺎدي‬،‫ ﻓﻀﯿﻠﺔ اﻟﺸﯿﺦ ﻋﺒﺪاﻟﻤﺤﺴﻦ اﻟﻌﺒﺎد‬،‫ﻛﺬﻟﻚ ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻤﺎء اﻟﺒﺎرزﯾﻦ اﻟﺬﯾﻦ ﻟﮭﻢ ﻗﺪم ﻓﻲ اﻟﺪﻋﻮة‬
‫ واﻟﺮد ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﯾﺮﯾﺪون اﻹﻧﺤﺮاف ﺑﺎﻟﺪﻋﻮة ﻋﻦ‬،‫ إن ھﺆﻻء ﻟﮭﻢ ﺟﮭﻮد ﻓﻲ اﻟﺪﻋﻮة واﻹﺧﻼص‬،‫ ﻛﺬﻟﻚ ﻓﻀﯿﻠﺔ اﻟﺸﯿﺦ ﻣﺤﻤﺪ أﻣﺎن اﻟﺠﺎﻣﻲ‬،‫اﻟﺴﺤﯿﻤﻲ‬
‫ ﻓﯿﺠﺐ أن‬،‫ ھﺆﻻء ﻟﮭﻢ ﺗﺠﺎرب وﻟﮭﻢ ﺧﺒﺮة وﻟﮭﻢ ﺳﺒﺮ ﻟﻸﻗﻮال وﻣﻌﺮﻓﺔ اﻟﺼﺤﯿﺢ ﻣﻦ اﻟﺴﻘﯿﻢ‬،‫ ﺳﻮاء ﻋﻦ ﻗﺼﺪ أو ﻋﻦ ﻏﯿﺮ ﻗﺼﺪ‬،‫ﻣﺴﺎرھﺎ اﻟﺼﺤﯿﺢ‬
.‫ُﺮوج أﺷﺮطﺘﮭﻢ ودروﺳﮭﻢ وأن ﯾﻨﺘﻔﻊ ﺑﮭﺎ؛ ﻷن ﻓﯿﮭﺎ ﻓﺎﺋﺪة ﻛﺒﯿﺮة ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﯿﻦ‬‫ﺗ ﱠ‬

“Demikian pula, di antara ulama terkemuka yang memiliki “kukuhan kaki” dalam dakwah (adalah) Fadhîlatusy
Syaikh Abdul Muhsin Al-‘Abbâd, Fadhilatusy Syaikh Rabî’ bin Hâdy, Fadhilatusy Syaikh Shalih As-Suhaimy,
dan Fadhîlatusy Syaikh Muhammad Amân Al-Jâmy. Sesungguhnya mereka mempunyai jasa-jasa dalam hal
dakwah dan keikhlasan, serta membantah siapa saja yang ingin memalingkan dakwah dari jalannya yang benar,
baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Mereka memiliki berbagai berpengalaman, mempunyai keahlian dan
penelitian mendalam terhadap perkataan-perkataan (yang menyimpang), serta pengetahuan terhadap
(pembedaan antara) yang benar dan yang keliru. Oleh karena itu, wajib menyebarkan kaset-kaset dan pelajaran-
pelajaran mereka serta mengambil manfaat darinya karena padanya terdapat faidah besar bagi kaum
muslimin.”[14]

Kelima dan terakhir, jika menganggap dirinya benar dan berada di atas jalan yang lurus, seseorang tidaklah
perlu panik dan khawatir terhadap pembicaraan, bantahan, maupun celaan manusia. Cukuplah hal itu dihadapi
dengan ketakwaan dan kesabaran, niscaya Allah Ta’âlâ menjamin perlindungan bagi mereka. Allah ‘Azza wa
Jalla berfirman,

ِ ْ‫ﺼﺒِ ْﺮ ﻓَ ِﺈنﱠ ﱠ َ َﻻ ﯾُ ِﻀﯿ ُﻊ أَﺟْ َﺮ ا ْﻟ ُﻤﺤ‬


َ‫ﺴﻨِﯿﻦ‬ ِ ‫إِﻧﱠﮫُ َﻣ ْﻦ ﯾَﺘ ﱠ‬
ْ َ‫ﻖ َوﯾ‬

“Sesungguhnya, siapa saja yang bertakwa dan bersabar, niscaya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-
orang yang berbuat baik.” [Yûsuf: 90]

Juga Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,


ٌ ‫ﺷ ْﯿﺌ ًﺎ إِنﱠ ﱠ َ ِﺑ َﻤﺎ ﯾَ ْﻌ َﻤﻠُﻮنَ ُﻣ ِﺤﯿ‬
‫ﻂ‬ َ ‫ﺼ ِﺒ ُﺮوا َوﺗَﺘﱠﻘُﻮا َﻻ ﯾَﻀ ﱡُﺮ ُﻛ ْﻢ َﻛ ْﯿ ُﺪ ُھ ْﻢ‬
ْ َ ‫َوإِ ْن ﺗ‬

“Jika kalian bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidaklah membahayakan kalian.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu yang mereka kerjakan.” [Âli ‘Imrân: 120]

Juga jika memang seseorang memiliki aqidah yang benar, manhaj yang lurus, dan niat yang ikhlas. Allah telah
berfirman,
َ ُ ‫إِ ْن ﯾَ ْﻌﻠَ ِﻢ ﱠ ُ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِ ُﻜ ْﻢ َﺧﯿ ًْﺮا ﯾُﺆْ ﺗِ ُﻜ ْﻢ َﺧﯿ ًْﺮا ِﻣ ﱠﻤﺎ أ ُ ِﺧﺬَ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ َوﯾَ ْﻐ ِﻔ ْﺮ ﻟَ ُﻜ ْﻢ َو ﱠ‬
ٌ ُ‫ﻏﻔ‬
‫ﻮر َر ِﺣﯿ ٌﻢ‬

“Jika Allah mengetahui ada kebaikan di dalam hati kalian, niscaya kepada kalian Dia akan memberikan
sesuatu yang lebih baik daripada sesuatu yang telah diambil dari kalian, dan Dia akan mengampuni kalian.
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-Anfâl: 70]

Oleh karena itu, Saya memandang bahwa sikap panik dan ancaman-ancaman Ustadz Firanda adalah hal yang
bukan pada tempatnya dan cenderung gegabah, serta tidak ilmiah dan tidak memikirkan kemashlahatan. Saya

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 10/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

khawatir bahwa ancaman-ancaman itu adalah cerminan perasaan Ustadz Firanda yang selalu merasa benar dan
tidak mau dikritik, apapun bentuk kritikan tersebut.

Tambahan

Setelah menulis tulisan di atas, ternyata Ustadz Firanda sudah mengeluarkan bantahan terhadap tulisan Saya
bagian ke-2.

Seluruh isi tulisannya adalah di luar dugaan dan sangkaan baik Saya. Saya menganggap bahwa seorang muslim
itu gampang mengakui kesalahan, karena mengakui kesalahan adalah suatu keutamaan, bukan celaan sama
sekali. Telah masyhur ucapan Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhumâ tatkala beliau mengalah dan
menyerahkan urusan khilafah kepada Mu’âwiyah radhiyallâhu ‘anhu sehingga tahun tersebut disebut sebagai
“Tahun Persatuan”. Ketika ada yang mencela Al-Hasan radhiyallâhu ‘anhumâ dalam hal tersebut, beliau
bertutur,

ُ َ‫ا ْﻟﻌ‬
‫ﺎر َﺧﯿ ٌْﺮ ِﻣﻦَ اﻟﻨﱠﺎر‬

“(Menanggung) celaan adalah lebih baik daripada (menanggung) neraka.” [15]

Namun, ternyata Ustadz Firanda tidak seperti itu.

Bantahan yang baru Ustadz Firanda tampilkan tersebut menggambarkan beberapa hal:

1. Ketergesa-gesaan, panik, dan membabi buta.

2. Membangun bantahan di atas kaidah “kambing, walaupun terbang”.

3. Membangun bantahan di atas cara-cara pendalilannya yang miring dan jauh dari metode ilmiah.

Oleh karena itu, sekali lagi, sangat tidak pantas meladeni Ustadz Firanda, baik dalam tulisan ilmiah maupun
dialog.

Akan tetapi, karena kenistaan pemikirannya yang sudah tersebar, Saya akan tetap memuat bantahan untuk
menjelaskan kebenaran dan membela manhaj Salaf dengan membantah pemikiran-pemikiran tersebut secara
fokus. Wallâhu Al-Musta’ân.

Semoga Allah senantiasa mengampuni segala kesalahan Kita dan selalu memberi hidayah kepada Kita semua di
atas jalan yang lurus.

[1] Diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Abi Syaibah sebagaimana dalam Ithâf Al-Khîrah Al-Maharah, Abu Ya’lâ,
dan Al-Baihaqy dari Anas bin Malik radhiyallâhu ‘anhu. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-
Shahîhah no. 1795.

[2] Disebutkan oleh Al-Baihaqy dalam Syu’abul Îmân 2/49 tahqiq Mukhtâr An-Nadwy.

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 11/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

[3] http://www.firanda.com/index.php/artikel/manhaj/568-ada-apa-dengan-radio-rodja-rodja-tv-bag-10-
tanggapan-untuk-al-ustadz-bag-2.

[4] http://www.firanda.com/index.php/artikel/manhaj/566-ada-apa-dengan-radio-rodja-rodja-tv-bag-9-
tanggapan-buat-al-ustadz-dzulqornain-hafizohulloh. Cetak tebal adalah dari Kami.

[5] http://www.firanda.com/index.php/artikel/manhaj/558-ada-apa-dengan-radio-rodja-rodja-tv-bag-7.

[6] Diriwayatkan oleh At-Tirmidzy dan Ibnu Majah. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dan Syaikh Muqbil.

[7] Diriwayatkan oleh At-Tirmidzy, Ibnu Mâjah, dan selainnya. Dishahihkan oleh Al-Albâny dalam Ash-
Shahîhah no. 143.

[8] Disebutkan oleh Ibnu Rajab dalam Dza`il Thabaqât Al-Hanâbilah 3/53-54, Adz-Dzahaby dalam Târikh Al-
Islâm 33/54-55, dan Ibnu Muflih dalam Al-Âdâb Asy-Syar’iyyah 1/227.

[9] Al-‘Awâshim Wa Al-Qawâshim Fî Adz-Dzabbi ‘An Sunnati Abil Qâsim 1/24.

[10] Diriwayatkan oleh Ibnul Muqri` dalam Mu’jam-nya no. 66, Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 9/123 dan Al-
Baihaqy dalam Syu’abul Îmân 10/575.

[11] http://www.firanda.com/index.php/artikel/manhaj/566-ada-apa-dengan-radio-rodja-rodja-tv-bag-9-
tanggapan-buat-al-ustadz-dzulqornain-hafizohulloh.

[12] http://www.firanda.com/index.php/artikel/manhaj/534-ada-apa-dengan-radio-rodja-rodja-tv-bag-2-surat-al-
ustadz-dzulqornain-kepada-syaikh-sholeh-al-fauzaan.

[13] http://www.youtube.com/watch?v=cXzPmj6HzXM .

[14] Dari kaset Al-As`ilah As-Suwaidiyyah sebagaimana dalam Ats-Tsanâ` Al-Badî’ Min Al-Ulamâ` ‘Alâ Asy-
Syaikh Rabî’ hal. 19-20.

[15] Disebutkan oleh Ibnu Abdil Bârr dalam Al-Istî’âb, Adz-Dzahaby, dan Al-Mizzy dalam biografi Al-Hasan
radhiyallâhu ‘anhumâ.

Tags: firanda, ihya at-turats, nasihat, salafiyah, tergesa-gesa

Artikel Lainnya :
[Audio] Taushiyyah: Sepucuk Nasihat untuk Kaum Muslimin – Makassar
Nasihat Seputar Kejadian Tolikara
Sejuk Salju dalam Memadamkan Perselisihan seputar Qiro’ah dengan Langgam Jawa
Kajian Kitab Tauhid (Lanjutan) – Semarang
[Pdf] Transkrip Ceramah Syaikh Shalih Al-Fauzan via Telepon untuk Indonesia
Fatwa dan Nasihat Syaikh Shalih Al-Fauzan untuk Para Da’i di Jalan Allah

47 Comments
1. berkacalah says:
November 14, 2013 at 05:49

alhamdulillah ya ustadz semoga tidak salah penilain saya, sesungguhnya ini adalah jalan awal untuk
persatuan…semoga allah selalu merahmati antum dan memilih antum menjadi pemersatu dakwah ini…
dan membalasnya dengan apa apa yg menyejukan pandangan amin

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 12/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Reply
Abu Faaqih Al-Jawiy says:
November 14, 2013 at 15:43

aamiyn.. da’wah salafiyyah yang hakiki

Reply
2. loveIslam says:
November 14, 2013 at 06:19

Subhanallah..
Semoga Allah senantiasa meluruskan keikhlasan, menambah kesabaran & ketakwaan ustadz
Masyaallah ustadz, begitu cepatnya ustadz beristigfar & meminta maaf akan kesalahan,. semoga Allah
mengampuni kesalahan2mu ya ustadz
barakallahufiik.. jazakallah khairan katsir nasihat2nya ustadz

Reply
3. alsof says:
November 14, 2013 at 07:25

masya allah ustadz Dzulqarnain begitu mudah untuk mengakui kesalahan!!!!!! masya allah saya takjub ya
ustadz..tulisannya begitu ilmiah sejak bagian pertama berkali2 saya membaca tdk ada bosan krn masya
allah begitu bnyk faidah.ustadz saya doakan smoga ustadz slalu dirahmati Allah slalu istiqamah sehingga
dakwah salafiyyah smakin jaya.aku padamu taaddzzz..ya Allah tolong yah para fans firandabaca
tulisannya ust dzul dengan teliti&seksama!!!

Reply
4. capilagraph.com says:
November 14, 2013 at 07:57

Masya Allah! Barakallahu fiykum.

Reply
5. Sudik says:
November 14, 2013 at 08:00

Semoga Terjadi islah antara antum berdua, Antum berdua adalah panutan umat. hendaklah berjiwa besar
dalam menyelesaikan masalah, dan ana yakin antum berdua jauh lebih faqih dalam ham ini.
barokallohufiykum

Reply
6. tafakur says:
November 14, 2013 at 08:01

@berkacalah.. Persatuan hakiki di dalam Islam adalah Persatuan di atas al haq bukan bersatunya kebatilan
(syubhat) dengan al haq. Karena Allah melarang mencampurkan yang haq dan yang bathil. “sikap lembut”
al ust dzuqarnain terhadap turatsiyyun adalah hal yang mereka harapkan akan tetapi mereka tidak mau jika
diajak meninggalkan Ali Hasan Al halaby dan sepaham dengannya. kebenaran adalah hal yang haq untuk
diiukti Hatta hati condong “dekat” kepada pengusung Syubhat terelbih kesesatan. Saatnya memfirasati diri
sudah sejauh mana manhaj ini dengan manhaj para salaf dan ‘ulama.. Baarokallaahu fiyk

Reply
7. Abu Abdillah says:
November 14, 2013 at 08:03

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 13/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

‫آﻣﯿﻦ‬

Reply
8. Sofyan K says:
November 14, 2013 at 09:57

Jazakallahu Khairan ustadzuna, Semoga Allah selalu menambah ilmu dan ketaqwaan kepada
ustadz..amiin….

Reply
9. hamzah poso says:
November 14, 2013 at 10:11

Bismillah. Subhanalloh sangat lembut hati seorang muslim yg mau mengakui kesalahan. Di banding org
yg sdh menganggap dirinya sdh di jajaran sekelas ulama tdk mau mengakui kesalahan,. Smoga Alloh
menjagamu ust dan selalu meridhoi jalanmu.. Tetaplah membersihkan agama ini dari orang-orang yg
membuat rancuh dan ingin melariskan” ulama” yg banyak penyimpangannya

Reply
10. hamzah poso says:
November 14, 2013 at 10:34

Bismillah.. Allohu akbar hanya orang yg berhati besar dan jujur yg mau mengakui kesalahan. Smoga
Alloh menjgamu dan membalas kebaikan dari setiap huruf yg kau tuliskan utk menjelaskan
penyimpangan.

Reply
11. Abdullah says:
November 14, 2013 at 11:02

Allahu akbar
Tulisan yg kokoh,jernih, dan ilmiah. Begitu ksatria antum ya Ustadz mengakui kekhilafan. Kita tunggu
sikap ksatria ust Firanda utk ruju’ dan bertaubat.

Reply
12. Abdulloh says:
November 14, 2013 at 11:15

١٧:٥٣] ‫ﻋﺪُوا ﱡﻣ ِﺒﯿﻨًﺎ‬


َ ‫ﺎن‬
ِ ‫ﺴ‬ ِ ْ ‫ﻄﺎنَ َﻛﺎنَ ِﻟ‬
َ ‫ﻺﻧ‬ َ ‫ﺸ ْﯿ‬ ُ َ‫ﻄﺎنَ ﯾَﻨﺰ‬
‫غ ﺑَ ْﯿﻨَ ُﮭ ْﻢ ۚ ِإ ﱠن اﻟ ﱠ‬ َ ‫ﺸ ْﯿ‬
‫ﺴﻦُ ۚ ِإ ﱠن اﻟ ﱠ‬ َ ‫]وﻗُﻞ ِﻟّ ِﻌﺒَﺎدِي ﯾَﻘُﻮﻟُﻮا اﻟﱠﺘِﻲ ھ‬
َ ْ‫ِﻲ أَﺣ‬ َ
Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik
(benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Reply
13. Mastono says:
November 14, 2013 at 11:42

Semoga Allah senantiasa mengampuni segala kesalahan Kita dan selalu memberi hidayah kepada Kita
semua di atas jalan yang lurus.( Doa ustadz Dzul di akhir tulisan )…aamiin

Reply
14. Abu fairuz says:
November 14, 2013 at 12:15

Alhamdulillah ‘ala kulli hal…semoga ‫ ﷲ‬menjaga ust.dzulqornain..Afwan apa nggak


http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html sebaiknya ustadz 14/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Alhamdulillah ‘ala kulli hal…semoga ‫ ﷲ‬menjaga ust.dzulqornain..Afwan apa nggak sebaiknya ustadz
firanda diajak ke syekh Robi’ (semoga ‫ ﷲ‬menjaga beliau) untuk menyelesaikan ketidak sepakatan ust
firanda dgn syekh & ust firanda bisa mengklarifikasi tentang roja’ apa yg dianggapnya salah. Sehingga
bisa menjaga kehormatan Syekh Robi’ ….mumpung syekh masih bisa ditemui di dunia.

Reply
Abdullah says:
November 20, 2013 at 22:47

Memangnya ust Firanda gak malu bertemu syaikh yang telah dinistakannya dengan tulisan ust
Firanda yg telah tersebar ke seantero dunia?

Kalau mau mengklarifikasi keterangan, mengapa tidak dilakukan sebelum tulisan penistaan itu
keluar???

Reply
Umarwoto Abu Ibrahim says:
December 25, 2013 at 04:37

Akhi @Abdullah , Pintu taubat masih terbuka luebaaar buat alUstadz Firanda Andirja, MA sebelum
nyawa2 yang bersangkutan di kerongkongan (ghor2 sakaratul maut) . Kullu bani adam khoto
(berbuat salah) maka istighfar bertaubat minta ampunlah kepada Alloh Yang Maha Pengampun

Reply
15. mas anto says:
November 14, 2013 at 12:18

ust, data antm tidak valid lagi nih, tvrodja itu bukan akun resmi rodja tv di youtube….
allahul musta’an

Reply
16. abu annisa says:
November 14, 2013 at 12:32

masyaallah,tulisan yg khimad dan lembut namun bernuansa kritikan dan kekhilafan sebagaimana manusia
biasa…

ana doakan antum berdua ustadzuna bisa sejalan dlm dakwah kpd umat dlm menebar cahaya sunnah..
aamiin…

Reply
17. Abu Muthiah says:
November 14, 2013 at 13:11

sungguh indah dan mendalam ke ilmuan beliau dalam menerangkan setiap permasalahan,,,saya berdoa
mudah2 Allah Subhana Wata’ala memanjangkan umur beliau dan merahmati beliau lantaran ilmu dan
hikmah serta saya berdoa mdh2han kedua orang tuanya di berikan pahala dan rahmat d karenakan
didikannya kpd anak-anak dan menantu nya shingga melahirkan manusia2 yang beriman dan bertaqwa
kpd Allah serta membela sunnah dari pemikiran2/faham2 yang menyimpang. Amin ya Robbal a’lamiin

Reply
18. ABU abdillah MUBAROK says:
November 14, 2013 at 13:32

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 15/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Alhamdulillah, tak henti-hentinya saya memuji kepada ALLAH…


Demikian pula tidak pula saya bosan untuk mendoakanmu ya Ustadz, semoga ALLAH senantiasa
menjaga dan mengokohkan antum di atas jalan yang lurus dalam membela agama ALLAH dan manhaj
yang haq ini…

Reply
19. cah angon says:
November 14, 2013 at 14:26

Barakallahufiik ustadz…. semoga Allah menolong kebenaran dan ahlinya.

Reply
20. nasihat says:
November 14, 2013 at 15:46

@tafakur,
akhi..mohon tidak mendahului ust. dalam berkomentar.
Barokallahu fiikum

Reply
21. Abu alia says:
November 14, 2013 at 16:16

Smga Allah menjaga kalian berdua ustaz dalam kebaikan… Smga akhir dari pertikaian ini adalah
persatuan..

Reply
Abdullah says:
November 20, 2013 at 22:56

Na’am semoga setelah ini ust Firanda ruju’ dan bertaubat dari menistakan ulama pembawa panji
Jarh Watta’dil, yang telah dipuji, direkomendasi, dan dihormati ulama kibar. Baru setelah itu bersatu
dibawah panji dakwah Ahlussunnah dibawah bimbingan ulama rabbani. Barakallahufikum.

Reply
22. awwam says:
November 14, 2013 at 16:29

Faqihul zaman Asy Syaikh Utsaimin rahimahullah , dalam sebuah acara dialog dengan para dokter…
seseorang Moderator acara tersebut berkata di depan beliau, dan memuji beliau rahimahullah. ketika
moderator tsb ( baru ) menyebutkan kalimat ” Asy Syaikh Utsaimin adalah anggota KIBARUL
‘ULAMA….” mk Asy Syaikh rahimahullaah langsung menimpali dan berkata “cukup cukup cukup ( 3x
).”
ketika moderator tsb menyampaikan bhw pengenalan ini penting agar peserta dialog mengenal siapa
beliau mk Asy syaikh rahimahullah menjawab ” TIDAK PERLU… “inilah Bukti ketawadhu’an ‘ulama yg
tidak ingin disebut2 dan disanjung2.. hatta di depannya. Ahsan do’a kita utk al ust dzulqarnain , tanpa
diketahui oleh yg didoakan. mustajab Insya Allaah.. wallahua’lam

Reply
23. Hidayat says:
November 14, 2013 at 16:57

“Walaupun tidak menyetujui bantahan Saya terhadap Ustadz Firanda, Saya berharap agar seorang
pembaca akan keluar dengan suatu faidah yang bisa dia ambil manfaatnya -meski hanya sebuah faidah-
dari tulisan Saya untuk masa mendatang dalam kehidupannya.”
http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 16/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

MasyaAllah…kalau tulisan ini bukan keikhlasan untuk menuntun saudaranya ke jalan yang benar lalu apa
lagi? semoga Allah menjaga antum, ustadz…

Reply
24. abdullah says:
November 14, 2013 at 17:42

Assalamu’alaikum ustadz
semoga Allah senantiasa menjaga antum, memberkahi ilmu dan umur antum, serta menjadikan antum
sebagai manusia yang bermanfaat bagi umat

usul saja ustadz, akan lebih baik jika ustadz firanda diajak ketemuan duduk bareng bersama syaikh shalih
fauzan.
ini jauh lebih baik ketimbang ajakan dialog terbukanya, dan insya Allah lebih maslahat.
di depan syaikh silahkan antum berdua memaparkan data yang antum berdua miliki serta keluarkan segala
uneg-uneg yang selama ini mungkin tersimpan.
insya Allah syaikh akan memberikan penilaian yang adil dan bijak.

hayyakumullah
wassalamu’alaikum

Reply
25. awam juga says:
November 14, 2013 at 19:05

Apa salahnya mendoakan kebaikan buat saudaranya muslim. Lihatlah rasulullah mendoakan Ibnu Abbas,
dll. Para ulama demikian pula dlm karya2 mereka dg rahimakallah, barakallahu fikum. Majelis ulama
senantiasa bertabur doa kebaikan untuk murid2 mereka. Harap dibedakan antara penghormatan dan doa.
Barakallahu fikum

Reply
26. awam juga says:
November 14, 2013 at 20:15

Syaikh juga minta didoakan. Berikut kisahnya.


Abu Khalid Abdul Karim berkisah, bhw ktk berada di studio radio, seseorang bernama Sa’ad sll brkata
kpd Syaikh Utsaimin”smg Allah memberi balasan kpd anda dg kebaikan wahai syaikh, dan smg Allah
merahmati kedua otang tua anda”. Syaikh berkata”amin, lalu utk saya mana?
Akhirnya Sa’ad paham maksud Syaikh, dan brkata”semoga Allah merahmati anda dan orang tua anda,
dan smg Allah mmberi blsn dg yg lbh baik kpd anda” Syaikh Utsaimin pun tersenyum dan tertawa. Kami
pun trtawa bersama.
(Arba’ah ‘Ashar ‘am ma’Assalamualaikum Samahatil ‘Allamah Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin-hal 63.
Untaian Mutiara Kehidupan Ulama Ahlussunnah-hal 117)

Reply
27. Abu aisyah wonogiri says:
November 14, 2013 at 20:39

Ustadz ahsan dibawa ke meja lajnah saja atau ke hadapan syaikh fauzan.
Ana kira ustadz firanda siap untuk ini, tinggal pihak ustadz yang bersedia atau tidak ? Karena semua
merasa di bawah bimbingan ulama

Reply
Abu Salman says:
November 15, 2013 at 14:02
http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 17/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

kalo pengakuan saja semua orang bisa mengaku dibawah bimbingan syaikh…..akhirnya akan
terjawab yang nampak dari yang sesungguhnya siapa yang dibawah bimbingan syaikh…..dan siapa
yang hanya mengaku ngaku…..Barolkallohu fiik ustad Dzul….

Reply
28. shuhaib daeng mone says:
November 14, 2013 at 21:53

Uhibbuka fillah yaa ustadzuna ustadz dzulqarnain hafidzahulloh

Reply
29. Abu ahmad says:
November 15, 2013 at 07:03

Barakallahufiikum. Jazakumullahu khairon atas tulisannya. Perbanyak pujian atas tulisan dari ustadz ahlus
sunnah yang lain , insyaallah akan menambah kecintaan dan ukhuwah antum. Mencukupkan dengan
tulisan2 dari al ustadz Luqman, Ust Ruwaifi dan Ust Askari untuk perkara2 yang sudah dibantah akan
meninggalkan kesan seolah-olah lebih dibanding yang lain, Tulisan yang bermanfaat, insyallah

Reply
30. Abu Ashilah says:
November 15, 2013 at 09:37

Ya, mungkin Ustadz Firanda bisa dikatakan “tergesa-gesa”. Tapi mungkin karena waktu itu beliau
mengira cukup meluruskan dengan tulisan ilmiah saja, tetapi masalah malah menjadi-jadi. yang kemudian
mungkin beliau berfikir, alangkah dicukupkan untuk berbantah-bantahan dalam tulisan karena tidak ada
ujungnya.
Saya sebagai orang awam sedih melihat pertikaian antara ahlus sunnah. Alangkah baiknya al-Ustadz
duduk bersama, ditengahi oleh Syaikh yang antum berdua akan menerima keputusan dari Syaikh tersebut.
Mudah-mudahan setelah itu tidak adalagi permasalahan-permasalahan yang muncul seperti ini.. Aamiiiin
Baarakallaahu fiikum

Reply
31. Abu Khiflan says:
November 15, 2013 at 10:27

Bismillah. Ibrahim at-Taimi rahimahullah berkata, “Tidaklah aku membandingkan ucapanku dengan
perbuatanku kecuali aku khawatir termasuk orang yang didustakan.” (lihat Aqwal at-Tabi’in fi Masa’il at-
Tauhid wa al-Iman, hal. 1167)

Reply
32. tsabat says:
November 15, 2013 at 16:36

*asy syaikh bukhari hafizhahullah

Reply
33. Iskandar syafni says:
November 15, 2013 at 16:53

Uhibbuka fillah yaa ustadzuna ustadz dzulqarnain hafidzahulloh…


Ingin Rasanya bertemu Antum…Semoga ALLAH Mudahkan Urusan antum..
Pontianak ( Kalimantan Barat )

Reply

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 18/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

34. Abu Khiflan says:


November 15, 2013 at 19:46

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Manusia itu, sebagaimana telah dijelaskan sifatnya oleh Yang
menciptakannya. Pada dasarnya ia suka berlaku zalim dan bersifat bodoh. Oleh sebab itu, tidak
sepantasnya dia menjadikan kecenderungan dirinya, rasa suka, tidak suka, ataupun kebenciannya terhadap
sesuatu sebagai standar untuk menilai perkara yang berbahaya atau bermanfaat baginya. Akan tetapi
sesungguhnya standar yang benar adalah apa yang Allah pilihkan baginya, yang hal itu tercermin dalam
perintah dan larangan-Nya…” (lihat al-Fawa’id, hal. 89)

Reply
35. arif says:
November 15, 2013 at 21:24

smg Ustd ALLOH meridhoi jln yg nt tempuh..tiada habis2nya ujian dan cobaan yg menimpa nt,tapi nt
hadapi dg tegar dan penuh keiklasan Insyaalloh,smg ALLOh memberi keistiqomahan nt sampai bertemu
dgNya kelak…amin…

Reply
36. muhlis says:
November 15, 2013 at 23:57

Aminn

Reply
37. abu nashir says:
November 16, 2013 at 05:35

bismillah,. Alhamdulillah, sekarang semakin jelas mana yang salah mana yang benar, mana yang sunnah
mana yang bid’ah.. Jazakallohu khoiron katsiron

Reply
38. denny says:
November 19, 2013 at 13:47

Masya Allah. Adkholaniyallaahu wa iyyak aljannah. Aamiin

Reply
39. abu faqih says:
January 6, 2014 at 23:37

Allahulmustaan…

Reply
40. Ummu Zizi says:
February 4, 2014 at 01:39

MasyaAllah.begitu tenang dari alur paparan dari tulisan diatas .hanya itu yang dapat saya ucapkan. saya
belum tahu banyak tentang manhaj salafi. Namun saya sering mengikuti tulisan-tulisan dari dakwah salaf.
Saya berdoa agar kedua dari ustad tersebut bisa menemukan jalan keluarnya dari persoalan yang ada
diantara mereka Aamiin….

Reply
41. Wahyu Kalbuadi says:
June 13, 2014 at 19:20

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 19/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Islah… jangan sampai dakwah salaf pecah. Jangan buat kami dalam kebingungan.
Ya Allah, berikan kefahaman kapadaku untuk mengikuti yang benar disisiMu.

Reply
42. Abu Hafiz says:
December 11, 2014 at 18:45

Alhamdulillah.. Jazakallah khaeron ustadz

Reply

Leave a Reply
Nama (Harus diisi)

Email (Tidak akan ditampilkan) (Harus diisi)

Website (Jika ada)

Submit

Silahkan centang untuk mengirimkan komentar

Kegiatan

Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1438 H – Maros

Tabligh Akbar: Fiqih Pembatal-Pembatal Puasa Kontemporer – Makassar

Tabligh Akbar: Menyambut Ramadhan dengan Bekal Ilmu dan Taqwa – Bulukumba

Tabligh Akbar: Merajut Harmonisasi Pemerintah dan Rakyat – Pare-Pare

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 20/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Kajian Intensif: Bijak dalam Beragama – Banyumas

Ikuti Kami di Facebook & Twitter

Like Elvi Rahmi and 414k others like this.

Tweet

Intisari Tauhid

Faedah Hadits

1. Penjelasan tentang bahaya kesyirikan, meskipun pada sesuatu yang sepele.

2. Bahwa kesyirikan mewajibkan pelakunya untuk masuk ke dalam neraka, sedangkan tauhid mewajibkan
Info Terbaru

Kajian Rutin Ba'da Maghrib di Mahad As-Sunnah


Makassar: Senin (Kitab Bulughul Maram), Rabu
(Tafsir Surah Al-Baqarah). Live di dzulqarnain.net

Berlangganan Artikel via Email

Tuliskan email anda disini


Catatan : Setelah melewati proses diatas, silahkan klik link aktivasi di email Anda untuk bisa mendapatkan
update artikel dari Dzulqarnain.Net

Radio An-Nashihah 1

0:00

Radio An-Nashihah 2

0:00

Statistik Radio

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 21/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Radio Online An-Nashihah

Statistik Radio Online An-Nashihah

Status : ONLINE @ 24 kbps


Pendengar: 10 dari 999 (Terbanyak: 109)
Rata-rata waktu dengar: 1h 09m 38s
Stream Title: Radio An Nashihah FM

Siaran saat ini

Radio An Nashihah 88 2 FM Sakinah dengan Sunnah

Website Ulama
Lembaga Fatwa Saudi Arabia
Syaikh Abdul Aziz Bin Baz
Syaikh Ibnu 'Utsaimin
Syaikh Nashiruddin Al-Albany
Syaikh Muqbil
Syaikh Ahmad An-Najmy
Syaikh Rabi' Al-Madkhali
Syaikh Shalih Fauzan
Syaikh Zaid Al-Madkhaly
Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihy
Ulama Yaman

Artikel Terbaru

Agar Engkau Bertemu dengan Keluarga di Surga


[Audio] Khutbah Idul Fithri 1438 H – Idul Fithri sebagai Momen Menjaga Keutuhan Negeri – Maros
Idul Fithri sebagai Momen Menjaga Keutuhan Negeri [Khutbah Idul Fithri 1438 H]
Husnul Khatimah dan Akhir Ramadhan
Telah Datang Sepuluh Malam Terakhir

Komentar Terbaru
Zulfikar on Telah Datang Sepuluh Malam Terakhir
humaira on [Audio] Sebab-Sebab Kecintaan Allah kepada Hamba – Denpasar
benny ibrohim on Rahasia antara Hamba dan Rabbnya
rahmatramadan on [Audio] Kuliah Mafatihul ‘Ilm: Keutamaan Islam – Makassar
Farah on Semua Kekuasaan akan Tumbang, kecuali Kekuasaan Allah (Renungan Tafsir Ali Imran: 26)

Terbanyak dilihat

Dalil-dalil Tentang Kewajiban dan Keutamaan Puasa Ramadhan (Dibaca 213,698 kali)
Beberapa Amalan yang Dianjurkan pada Sepuluh Malam Terakhir Ramadhan (Dibaca 41,714 kali)
Hukum Menerima Pemberian dari Harta Haram (Dibaca 36,970 kali)
http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 22/23
7/11/2017 Dzulqarnain.Net » Tergesa-gesa adalah dari Syaithan (Nasihat untuk Ustadz Firanda kepada Hal yang Lebih Baik)

Siapa Bilang Tidak ada Larangan Memberi Salam Natal? (Dibaca 34,484 kali)
Katalog Karya (Dibaca 33,630 kali)

© 1434 H / 2013 Dzulqarnain.Net · Developed by Abu Fudhail Ulla · Powered by WordPress

http://dzulqarnain.net/tergesa-gesa-adalah-dari-syaithan-nasihat-untuk-ustadz-firanda-kepada-hal-yang-lebih-baik.html 23/23

Anda mungkin juga menyukai