Npm: ca201110492
Prodi: administrasi public
Saya hadir
“Dengan memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian
pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.”
Sehingga belajar adab sangat penting bagi orang yang mau menuntut ilmu
syar’i. oleh karena itulah Imam Malik rahimahullah mengatakan:
Adab dalam menuntut ilmu merupakan bagian dari ilmu, karena bersumber dari dalil-dalil
yang kuat. dan para ulama juga membuat kitab-kitab dan bab tersendiri tentang adab
menuntut ilmu. Adab dalam menuntut ilmu juga sesuatu yang mesti diamalkan tidak hanya
ilmu untuk ilmu, tetapi ilmu untuk amal. Sehingga perkara ini mencakup ilmu dan amal.
“Kalian lebih membutuhkan adab yang sedikit, dari pada ilmu yang banyak” (Syarafu Ash-
habil Hadits [122], dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [17]).
Adab yang Baik Merupakan
Tanda Diterimanya Amalan
Artinya:
“Ya Allah, tunjukilah padaku akhlak yang baik, tidak ada yang
dapat menunjukinya kecuali Engkau. Dan palingkanlah kejelekan
akhlak dariku, tidak ada yang memalinggkannya kecuali Engkau”
(HR. Muslim no. 771, dari ‘Ali bin Abi Tholib)
Syarat Mendapatkan ilmu
1. Memiliki Kecerdasan
2. Tamak Terhadap Ilmu
3. Sungguh sungguh dalam belajar
4. Biaya oprasinal
5. Belajar dengan guru pembimbing ( bukan hanya dari
buku saja atau dari google )
6. Proses waktu yang panjang
Adab Mahasiswa Kepada Dosen
( Kutipan dlm kitab Bidayatul Hidayah Al Imam Ghozali ).
2. Tidak banyak bicara di hadapan Dosen, tidak bicara sebelum Dosen bertanya dan tidak
bertanya sebelum mohon izin darinya.
7. Jangan banyak bertanya kepadanya saat Dosen lelah atau sedang letih.
8. Ikut berdiri ketika dia berdiri, tidak meneruskan perkataan atau pertanyaan
saat dia bangun dari duduknya, tdk bertanya ketika sedang di jalan kecuali
dhorurot
Jangan menyakiti hati seorang guru ( Dosen ) karena ilmu yang dipelajarinya
akan tidak berkah
“Sesungguhnya guru dan dokter keduanya tidak akan menasihati kecuali bila
keduanya dimuliakan. Maka rasakan penyakitmu jika tidak menuruti dokter,
dan terimalah kebodohanmu bila kamu mengabaikan gurumu”
Jadi sangat jelas bahwa menghormati guru ( Dosen ) itu harus ditanamkan
sejak dini kepada mahasiswa, agar mahasiswa mengetahui adab terhadap guru
(Dosen ) , sehingga dalam menuntut ilmu para mahasiswa diberi kemudahan
untuk memahami berbagai macam ilmu
Dosen dan mahasiswa tentunya mempunya maqom yang
berbeda. sekalipun mereka merasa cukup akrab dan begitu
dekat dengan Dosen tentunya mahasiswa tetap punya adab
bagaimana menempatkan diri tetap sebagai mahasiswa.
Al Imam Alquthub Alhabib Ali bin Hasan al Atthas pengarang kitab "Syarah Ratib
Al attas" radhiyallah anhu pernah mengatakan :
Oleh karena itu diceritakan bahwa Al -Imam Nawawi ra ketika hendak belajar
kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa:
“Ya Allah, tutuplah dariku dari kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat
kekurangannya dan tidak seorangpun yang menyampaikan kekurangan guruku
kepadaku ".(Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah, hal, 155).
Al Imam Alquthub Alhabib Ali bin Hasan al Atthas
pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :
Diceritakan bahwa ada seorang santri yg tengah menyapu tempat belajar milik
gurunya, tiba – tiba Nabi Khidir Alaihissalam datang kepadanya.
Maka santri tersebut tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara kepada Nabi
Khidhir Alaihissalam
Lalu Nabi Khidhir pun berkata kepadanya, "Hai santri adakah engkau tidak
mengenalku ?.
Santri itu menjawab, " Iya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir
Alaihissalam ".Maka Nabi Khidhir berkata kembali, "Mengapa kamu tidak
meminta sesuatu dariku ?“
Santri itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, sehingga tidak lagi tersisa satu
hajatpun kepadamu ".( cerita dari al Habib Idrus )
Kesimpulannya
" Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " Perintahkan
aku ini, berikan aku ini", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi
sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ".(Ghoyah al Qashd
wa al Murad, jilid 2, hal 177).
"Tujuh puluh persen ilmu itu diperoleh karena faktor kuatnya hubungan batin,
adab dan baik sangka antara murid dengan gurunya "
Ilmu itu terebagi menjadi dua macam
1. Ilmu lahiriah seperti ilmu fiqih,
2. Ilmu batiniah seperti tasawuf.
Untuk ilmu lahiriah prinsipnya ==> makin banyak guru makin bagus
Untuk ilmu batiniah prinsipnya ==> makin sedikit guru, makin bagus
Mengapa Demikian ?
Karena ilmu lahiriah itu untuk mengisi otakmu dengan ilmu pengetahuan, dan kamu perlu
wawasan yang luas dan itu perlu banyak guru. Sedang ilmu batiniah itu untuk mengisi
hatimu, maka kamu perlu keistiqomahan.
Lihatlah kisah para kekasih Alloh SWT , sangat jarang terjadi ada kekasih Alloh SWT yang
Mempunyai terlalu banyak guru.
Bila ingin mendapat berkah atau tidaknya ilmu sangat erat kaitannya dengan ridho seorang
guru Boleh kita cerdas luar biasa saat di kelas. tapi jika sikap kita melukai guru, jgn harap
ilmu kamu menjadi berkah.
Adab Murid kepada Guru
Mabadi issuluk fi ma'rifati 'alaqatil abdil mamluk ma'al malikil muluk ,
karya (sayyidil habib Doktor abu bakar al'adny bin ali almasyhur )
1. Hendaknya sang murid memulai terlebih dahulu sapaan dengan sapaan (yang agung) dan
salam kepada Dosen
3. Tidak membicarakan (hal yg tidak pantas) kecuali jawaban atas apa yang ditanyakan oleh
gurunya jika ditanya.
4. Tidak serta merta langsung bertanya kecuali sampai dengan telah diizinkanya dengan
penuh sopan
6. Tidak berbisik (apa lagi ngobrol) dengan yang hadhir pada saat majlis guru berlangsun
7. Mencukupkan suatu pembicaraan pada saat nampak kejenuhan pada sang guru.
8. Jikalau sang guru berdiri maka berdirilah juga dengannya dan tidak mengikutinya
( tidak mengurubunginya yang terlalu).
9.Tidak langsung berburuk sangka kepada suatu perbuatan sang guru yang
disaksikan dimana perbuatan tersebut kita yaqini adalah salah, akan tetapi kita
bertanya terlebih dahulu dengan penuh sopan santun dan menafsirkan ( hal
tersebut kepada yang baik ) apa-apa yang telah dilakukannya.
10. Tidak ghoib (absensinya tidak hadhir) tanpa 'udzur pada majlis ilmunya sang
guru.
11. Ikut senang atas atas apa-apa yang disenangi oleh sang guru juga ikut tidak
senang atas apa-apa yang tidak disenangi oleh sang guru.
Adab Bergaul Mahasiswa
Teman sebaya adalah teman yang sederajat dengan kita. Contoh teman sebaya
adalah teman satu jurusan di kampus, teman belajar atau teman bermain. Sesama
teman sebaya harus saling menolong, saling menghormati, dan saling peduli satu
sama lainnya. kalau kita bergaul baik dengan teman sebaya, kita akan mempunyai
banyak teman di mana saja kita berada.
1. Mengucapkan salam setiap kali bertemu teman
2. Menghormati teman sebaya dan selalu berbaik hati kepada mereka
3. Memaafkan kesalahan teman bila mereka lupa atau tidak sengaja melakukan kesalahan
4. Tidak menghina dan meremehkan teman
5. Tidak pelit dan tidak sombong kepada teman
6. Memberikan kasih sayang dan bimbingan kepada mereka
7. Memberikan contoh dengan berbuat sesuai ucapan
8. Berbicara dengan sopan kepadanya
9. Menolong bila ia dalam kesulitan
10. Bersabar menghadapi kemauannya
Anak yang bagus adabnya akan disukai oleh teman-temannya. oleh karena itu, agar dicintai dan
dihormati teman-teman sebaya, kita harus bergaul kepada mereka dengan adab yang baik.
Sikap Mahasiswa Terhadap Sarana Belajar Seperti Kitab
Menghormati buku pelajaran adalah sebagian dari pada menghormati ilmu.
4. Tidak meletakkan sesuatu seperti pena, penggaris atau penghapus diatas buku pelajaran
6. Tidak mencorat coret buku serta memperindah tulisan dalam buku dan tidak menulis
dengan tinta merah.
Tugas Praktek
Hadirlah ke majlis ilmu yang terdekat rumahmu dengan membuktikan
sebagai berikut:
Institut STIAMI