Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HADIST TARBAWI

HADIST TENTANG BELAJAR DAN UKURANNYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Hadist Tarbawi


Dosen pengampu : Achmad Zuhri, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Mila Innatul Ulya (2010210005)


2. Mukhlishotul Azizah (2010210021)
3. Zahrotun Nisak (2010210022)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BAHASA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah SWT, sebagai khalifah di bumi, bertujuan untuk
memakmurkan dunia. Oleh karena itu Allah memberi bekal kepadanya, segala bentuk pancaindra
dan kemampuan untuk berpikir. Bekal yang diberikan oleh Allah SWT tersebut seluruhnya senantiasa
dipupuk dan ditingkatkan untuk mencapai kesempurnaan insani. Untuk mencapai suatu
kesempurnaan insani diperlukan belajar. Belajar atau menuntut ilmu merupakan hal yang sangat
penting untuk mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Tanpa ilmu, manusia
tidak dapat melakukan segala hal. Untuk mencari nafkah perlu ilmu, beribadah perlu ilmu,
bahkan makan dan minum pun perlu ilmu. Dengan demikian belajar merupakan sebuah
kemestian yang tidak dapat ditolak apalagi terkait dengan kewajiban seorang sebagai hamba
Allah swt. Jika seorang tidak mengetahui kewajibannya sebagai hamba bagaimana bisa dia
dapat memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat. Pada hakikatnya belajar diartikan sebagai
proses membangun makna/pemahaman terhadap informasi dan/pengalaman. Proses membangun
makna tersebut dapatdilakukansendiriataubersamaorang lain.Proses itu disaring dengan persepsi,
pikiran (pengetahuan awal), dan perasaan. Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya”. Artinya selama dalam proses pembelajaran itu adanya perubahan-perubahan
mental dalam diri seseorang dan perubahan-perubahan yang sangat penting dalam diri seseorang.
Selain itu belajar merupakan salah satu langkah positif yang harus ditempuh manusia untuk
mengembangkan potensi dan kemampuannya. Islam telah membuat konsepsi-konsepsi tentang
peningkatan kemampuan dan potensi manusia. Hal ini telah termaktub dalam kedua landasan, yaitu
al Quran dan al-Hadis. Hal ini juga harus memperhatikan kesesuain porsi dan kemampuan atau tidak
berlebihan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka akan kami sajikan
makalah dengan judul “Hadits Tentang Belajar Dan Ukurannya”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan hadis tentang belajar?
2. Bagaimana penjelasan dan hadis tentang ukuran belajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dan hadis tentang belajar.
2. Untuk mengetahui penjelasan dan hadis tentang ukuran belajar.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Hadis tentang Belajar


a. Definisi Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar
juga merupakan sesuatu yang dilakukan untuk menguasai hal tertentu. Berhasil atau
tidaknya pencapaian pendidikan tergantung pada proses belajar. Menurut Evelin
Siregar dkk, belajar merupakan sebuah yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (dalam kandungan) hingga liang lahat.
Sedangkan menurut Sumiati, secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan.
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan
perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak
yang ada pada diri seseorang.

b. Hadis tentang Belajar

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬


‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم‬
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”
(HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim maupun muslimah. Ketika sudah turun
perintah Allah SWT yang mewajibkan suatu hal, yang harus dilakukan setiap
Muslim adalah sami’na wa atha’na (kami dengar dan kami taat).

)‫ (طلب العلم فريضة على كل مسلم‬:‫شرح حديث‬


‫قال المؤلف رحمه هللا تعالى‪[ :‬حدثنا هشام بن عمار حدثنا حفص بن سليمان البزاز قال‪ :‬حدثنا كثير بن‬
‫شنظير عن محمد بن سيرين عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال‪ :‬قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‪( :‬طلب‬
‫العلم فريضة على كل مسلم‪ ،‬وواضع العلم عند غير أهله كمقلد الخنازير الجوهر واللؤلؤ والذهب)]‪.‬‬
‫هذا الحديث ضعيف ألجل حفص بن سليمان ضعيف جداً‪ ،‬لكن قوله‪( :‬طلب العلم فريضة على كل مس‪ŠŠ‬لم)‬
‫له شواهد تدل عليها‪ ،‬وال شك أن قوله‪( :‬فريضة على كل مس‪Š‬لم) الم‪Š‬راد‪ :‬العلم ال‪Š‬ذي ه‪Š‬و فريض‪Š‬ة يق‪Š‬وم ب‪Š‬ه دين‬
‫اإلس‪ŠŠ‬الم‪ ،‬فيجب على ك‪ŠŠ‬ل إنس‪ŠŠ‬ان أن يتعلم م‪ŠŠ‬ا يق‪ŠŠ‬وم ب‪ŠŠ‬ه دين‪ŠŠ‬ه‪ ،‬يتعلم كي‪ŠŠ‬ف يعب‪ŠŠ‬د هللا‪ ،‬ويتعلم أن هللا أوجب علي‪ŠŠ‬ه‬
‫التوحيد‪ ،‬وأن الشرك محرم‪ ،‬ويتعلم كيف يصلي‪ ،‬وكيف يزكي إذا كان عنده مال‪ ،‬وكيف يحج‪ ،‬وكي‪ŠŠ‬ف يص‪ŠŠ‬وم‪،‬‬
‫هذا فرض على كل مسلم أن يتعلم كيف يعب‪Š‬د‪ Š‬هللا‪ ،‬فك‪ŠŠ‬ل مس‪ŠŠ‬لم ال ب‪ŠŠ‬د أن يطلب العلم ح‪ŠŠ‬تى يع‪ŠŠ‬رف كي‪ŠŠ‬ف يص‪ŠŠ‬لي‪،‬‬
‫وكيف يزكي‪ ،‬وكيف يحج‪ ،‬وكيف يقيم دينه‪ Š،‬وما زاد على ذلك فهو فرض كفاية‪.‬‬

‫‪Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda,‬‬

‫ضعُوْ الِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم َولَيَلَوْ ا لِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم ( َرواهُ الطَّ ْب َرانِ ْي)‬ ‫تَ َعلَّ ُموْ ا َو َعلِّ ُموْ َ‬
‫اوتَ َوا َ‬

‫‪"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-‬‬
‫‪gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani).‬‬
‫‪Ilmu agama menjadi yang prioritas untuk dipelajari. Namun bukan berarti ilmu-‬‬
‫‪ilmu lain bisa diabaikan. Apalagi, ada juga dalam satu hadist disebutkan bahwa‬‬
‫‪menuntut ilmu juga merupakan jihad di jalan Allah SWT.‬‬

‫‪B. Hadis tentang Ukuran belajar‬‬


‫‪Dalam proses pembelajaran, terdapat berbagai ukuran/ kuantitas dari segi‬‬
‫‪materinya. Setiap peserta didik dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan‬‬
‫‪mendapatkan materi yang lebih sulit dibandingkan dengan peserta didik yang masih‬‬
‫‪berada di jenjang pendidikan rendah seperti SD. Adapun ukuran tersebut selalu‬‬
‫‪bertambah sejalan dengan bertambahnya usia/ kelas peserta didik. Terdapat beberapa‬‬
‫‪hadits ataupun kitab yang menjelaskan tentang ukuran-ukuran dalam belajar. Adapun‬‬
‫‪penjelasannya adalah sebagai berikut:‬‬

‫وأما قدر السبق فى اإلبتداء‪ :‬كان أبو حنيفة رحمه هللا يحكى عن الشيخ القاضى اإلمام عمر بن أبى بكر‬
‫الزنجى رحمه هللا أنه قال‪ :‬قال مشايخنا رحمهم هللا‪ :‬ينبغى أن يكون قدر السبق للمبتدئ قدر ما يمكن ضبطه‬
‫باإلعادة مرتين ويزيد كل يوم كلمة حتى أنه وإن طال وكثر يمكن ضبطه باإلعادة مرتين‪ ،‬ويزيد بالرفق‬
‫والتدريج‪ ،‬فأما إذا طال السبق فى اإلبتداء واحتاج المتعلم إلى إعادة عشر مرات فهو فى اإلنتهاء أيضا يكون‬
‫كذلك‪ ،‬ألنه يعتاد ذلك‪ ،‬وال يترك تلك العادة إال بجهد كثير‬
‫‪Mengenai ukuran belajar bagi pemula, menurut keterangan yang diriwayatkan‬‬
‫‪oleh Abu Hanifah rahimahullahu Ta’ala dari Asy-Syaikh Al-Qadli Al-Imam ‘Umar‬‬
bin Abu Bakar Az-Zanji rahimahullahu Ta’ala bahwa ia berkata; Guru-guru kami
rahimahumullah berkata; Seharusnya, ukuran belajar bagi pemula yaitu sebatas apa
yang ia mampu menghafalnya dengan mengulanginya sebanyak dua kali, dan setiap
hari ia menambah satu kalimat hingga sekalipun nantinya panjang dan banyak ia
tetap mampu menghafalnya dengan mengulanginya dua kali. Demikianlah
seterusnya, ia menambah secara sedikit demi sedikit dan bertahap. Karena apabila
pada permulaan belajar terlalu banyak, dan para pelajar perlu mengulang-ulang
hingga sepuluh kali untuk menghafalnya, maka seterusnya pun juga demikian,
karena sejak pertama ia terbiasa seperti itu, dan ia tidak akan meninggalkan
kebiasaannya itu kecuali dengan susah payah.
‫ والتكرار ألف‬،‫ السبق حرف‬:‫وقيل‬
Ada yang mengatakan; Pelajaran cukup satu huruf, pengulangannya
hingga seribu kali.
،‫وينبغى أن يبتدئ بشيئ يكون أقرب إلى فهمه‬
‫ايخنا رحمهم‬ŠŠ‫ الصواب عندى فى هذا ما فعله مش‬:‫وكان الشيخ اإلمام األستاذ شرف الدين العقيلى رحمه هللا يقول‬
‫ثر‬ŠŠ‫ وأك‬،‫ة‬ŠŠ‫د من المالل‬ŠŠ‫ وأبع‬،‫بط‬ŠŠ‫رب إلى الفهم والض‬ŠŠ‫ فإنهم كانوا يختارون للمبتدئ صغارات المبسوط ألنه أق‬،‫هللا‬
.‫وقوعا‬
Dan bagi pemula sebaiknya memulai belajar pelajaran yang lebih mudah di
faham.
Asy-Syaikh Al-Imam Al-Ustadz Syarifuddin Al-Uqaili rahimahullah berkata;
Menurutku cara yang benar dalam hal ini adalah meniru apa yang telah dilakukan
oleh guru-guru kami rahimahumullah, dimana mereka memilih kitab-kitab kecil
yang ringkas untuk pemula, karena itu lebih mudah di faham dan di hafal, tidak
membosankan dan sering terjadi di kalangan orang banyak
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan


sesuatu yang dilakukan untuk menguasai hal tertentu. Berhasil atau tidaknya
pencapaian pendidikan tergantung pada proses belajar. Belajar juga diartikan sebagai
suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar
untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir,
merasa maupun dalam bertindak yang ada pada diri seseorang. S

Selain itu, dalam pembelajaran juga harus deperhatikan kesesuain ukuran


belajar sehingga tidak berlebihan dan dapat dijalankan sesuai porsi dan kemampaun
masing-masing. Hal ini telah termuat dalam hadits-hadits terkenal yang telah
dipaparkan dalam makalah.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami susun. Kami menyadari bahwa makalah ini banyak
sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca tentang
pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Zulfahmi. (2016). Kewajiban Belajar. Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Arab 2 (2). (http://jurnal.uinsu.ac.id/, diakses 01 Oktober 2021).
Indrawati, F. 2013. Pengaruh kemampuan numerik dan cara belajar terhadap prestasi
belajar matematika. Jurnal Formatif, 3(3), 215-223.
(https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/126/122, diakses
03 Oktober 2021)
(https://wakidyusuf.wordpress.com/2020/02/17/memulai-belajar-ukuran-dan-urut-
urutannya/ , diakses pada 02 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai