Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Memori; Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka

Panjang

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikolinguistik

Dosen pengampu: Azwar Annas, M.Pd.I

Oleh :

1. Nikmatul Mustamiroh (2010210002)

2. Kharisma Deviana (2010210019)

3. Mukhlishotul Azizah (2010210021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia terlahir dilengkapi organ yang sangat penting yaitu otak. Otak
berfungsi dalam segala hal yang akan kita lakukan termasuk berpikir.
Sementara itu, berpikir sangat erat kaitannya dengan memori atau ingatan.
Setiap kali kita dapat menimbulkan kembali pengertian atau kesan-kesan kita
yang sudah lama berada di dalam kesadaran kita dengan menggunakan
kekuatan jiwa kita. Daya jiwa itu adalah memori atau ingatan.

Ilmu psikologi mendefenisikan memori sebagai sebuah proses


pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi (retrieval)
oleh manusia dan organisme lainnya. Pengkodean berkaitan dengan persepsi
awal dan pengenalan. Menurut perspektif psikologi kognitif bahwa memori
atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan
mereproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan yaitu
: menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.

Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti


ada suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan
menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami, jika tidak atau
jarang menimbulkan kembali ataupun melakukan pengulangan terhadap
informasi maka hal tersebut masuk kedalam ingatan jangka pendek (short
therm memory).

Pentingnya pemahaman mengenai memori atau ingatan manusia untuk


kebutuhan manusia sendiri dalam melakukan kegiatan akademik maupun non
akademik, untuk itu makalah ini membahas teori-teori yang berkaitan dengan
memori.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian memori ?

2. Apa saja jenis - jenis memori ?

3. Bagaimana Tahapan - Tahapan memori?

4. Bagaimana perbandingan memori jangka pendek dan memori jangka


panjang

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian memori

2. Untuk mengetahui jenis - jenis memori

3. Untuk mengetahui tahapan - tahapan memori

4. Untuk mengetahui perbandingan memori jangka pendek dan memori


jangka panjang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Memori

Memori adalah kemampuan untuk menyimpan, mempertahankan,


dan mengingat informasi dari pengalaman masa lalu pada otak
manusia. Memori merupakan kumpulan apa yang diingat sehingga
memberikan kemampuan individu untuk belajar dan beradaptasi serta
memberikan kontrol dari penggunaan pengalaman masa lalu terhadap
perilaku saat ini dan pengolahan berpikir di masa yang akan datang.

Memori merupakan salah satu bagian dari fungsi kognitif


sehingga sangat penting dalam proses belajar. Individu yang memiliki
fungsi memori yang baik maka pada umumnya memiliki kemampuan
belajar yang baik pula. Kognisi atau cognition merujuk kepada
tindakan dan proses “mengetahui”, serta kesadaran dan penilaian.
Fungsi kognitif memuat kemampuan berpikir rasional termasuk proses
belajar, mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan.
Hal ini meliputi : bagaimana seseorang memperoleh informasi,
bagaimana informasi itu kemudian direpresentasikan dan
ditransformasikan sebagai pengetahuan, bagaimana pengetahuan itu
disimpan di dalam ingatan kemudian dimunculkan kembali, dan
bagaimana pengetahuan itu digunakan seseorang untuk mengarahkan
sik ap-sikap danperilaku-perilakunya. Secara garis besar fungsi
kognitif terdiri dari beberapa fungsi, antara lain:

a. Fungsi reseptif, yang melibatkan kemampuan untuk


mendapatkan informasi.

b. Fungsi memori dan belajar, dimana informasi yang telah


didapat disimpan dan dapat dipanggil kembali.

c. Fungsi berpikir, yaitu cara mengorganisasi informasi.


d. Fungsi ekspresif, dimana informasi yang telah diperoleh
kemudian diinformasikan dan digunakan.

Dari berbagai penelitian didapatkan bahwa ternyata


memori tidak dapat dihubungkan dengan bagian otak tertentu
yang spesifik, bagian utama pada otak yang berperan penting
dalam terbentuknya memori adalah sistem limbik dan
hipokampus, struktur-struktur di lobus temporalis medial,
serebelum, korteks prefrontalis, dan bagian lain korteks
serebri.

B. Jenis – Jenis Memori

Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffirin (dalam


Matlin, 1998), ingatan disimpan dalam tiga sistem penyimpanan
informasi, yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka
pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term
memory).

1. Memori Sensoris
Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan
informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap
pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris
adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus
diambil. Jadi, di dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-
motorik, yaitu sensori-motorik visual (penglihatan), sensori-motorik
audio (pendengaran), dan sebagainya. Memori sensorik cukup
pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita
rasakan berakhir. Sebagai contoh, ketika anda melihat. Kita melihat
ratusan hal ketika berjalan selama beberapa menit. Meskipun perhatian
tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu segera terlupakan oleh sesuatu
yang lain yang menarik perhatian anda di antara sekian banyak yang
ditangkap indera penglihatan.

2. Ingatan Jangka Pendek

Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory


atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori
sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan
selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek
adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan.
Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan
jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama
dari memori sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu,
anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek. Sebagai
contoh, jika anda berbicara dengan seseorang yang memiliki aksen
asing, maka secara tidak sengaja anda terpengaruh dan mengubah cara
bicara anda mengikuti aksen mereka, maka anda dipengaruhi oleh
alam bawah sadar anda (dan itu tidak dapat dikontrol) aspek dari
memori jangka pendek.
3. Ingatan Jangka Panjang

Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses


memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang
disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang.
Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas.
Memori jangka panjang adalah gudangnya informasi yang dimiliki
oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi
psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan,
tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.

Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang diduga dapat


bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya. Kehilangan
ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila
seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.
Sebagai contoh, memori otobiografis yaitu memori seseorang
mengenai masa lalunya. Walaupun memori pribadi telah ada sejak
lama menjadi minat kaum awam, sesungguhnya sejumlah studi dalam
ilmu psikologi telah membahas topik tersebut. Salah satu alasan yang
menarik mengenai memori pribadi adalah karena memori ini berkaitan
dengan individu beserta seluruh sejarah hidupnya yang unik dan
sangat bernilai.

Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap


melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang
diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai
dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural
yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek.
Setelah informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi
sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian
diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi yang telah
disaring pada ingatan jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic
atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis
lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang
mengatakan, “Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita
tidak hanya mengerti arti masing-masing kata dalam kalimat tersebut,
tetapi kita juga berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari
keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-
kata lain yang unsurnya sama, seperti “Nana dihina Atun sampai sakit
hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang
pertama. Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita mengingat arti dari
kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang melakukan
semantic coding; tetapi kalau kita membayangkan reaksi dari Atun
atau Budi dalam peristiwa itu, maka kita melakukan imagery coding.

C. Tahapan Memori

Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa


lalu, ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk dapat
muncul kembali. Menurut Atkinson (2000), tahapan yang terjadi pada proses
mengingat adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan pesan dalam ingatan (encoding). Mengacu pada cara


individu mentransformasikan input fisik indrawi menjadi sejenis
representasi mental dalam memori.

2. Penyimpanan ingatan (storage). Mengacu pada cara individu


menahan informasi yang sudah disimpan dalam memori.

3. Mengingat kembali (retrieval). Mengacu pada bagaimana individu


memperoleh akses menuju informasi yang sudah disimpan dalam
memori.
4. Pengkodean, penyimpanan, dan pengeluaran sering kali dilihat
sebagai tahapan proses memori yang berurutan. Proses ini tidak
berdiri sendiri atau terpisah-pisah, melainkan saling berkaitan dan
bergantung satu sama lain.

Menurut Walgito (2004), terdapat tiga tahapan dalam


mengingat atau memori, dimulai dari memasukkan informasi
(learning), menyimpan (retention), menimbulkan kembali
(remembering).

Gambar dan penjelasan tahapan memori adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan (learning). Cara memperoleh ingatan pada dasarnya dibagi


menjadi dua, yang pertama secara sengaja, yaitu seseorang dengan sengaja
memasukkan informasi, pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman ke
dalam ingatannya. yang kedua secara tidak disengaja, yaitu seseorang
secara tidak sengaja memasukkan pengetahuan, pengalaman dan informasi
ke dalam ingatannya. Misalnya: jika gelas kaca terjatuh maka akan pecah.
Informasi ini disimpan sebagai pengertian-pengertian.

2. Menyimpan. Tahapan kedua dari ingatan adalah penyimpanan atau


(retention) apa yang telah dipelajari. Apa yang telah dipelajari biasanya
akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan dapat ditimbulkan
kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces.
Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory
traces tersebut mungkin sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga
hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan.

3. Menimbulkan kembali. Menimbulkan kembali ingatan yang sudah


disimpan dapat ditempuh dengan mengingat kembali (to recall) dan
mengenal kembali (to recognize). Pemanggilan kembali informasi terkait
suatu peristiwa atau suatu objek secara sadar dapat diukur melalui dua
metode. Metode pertama adalah recall, yakni kemampuan menggali
kembali dan memproduksi informasi yang telah dimiliki sebelumnya.
Metode kedua adalah recognition, yakni kemampuan mengenali informasi
yang telah diobservasi, dibaca, atau didengar sebelumnya.

D. Perbandingan Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka


Panjang

Perbedaan penyimpanan antara memori jangka pendek dan memori


jangka panjang terletak pada dua hal yaitu: durasi dan kapasitas.
Durasi berarti dalam memori jangka pendek penyimpanan ingatan
dihilangkan dalam waktu singkat. Konsep memori jangka pendek
dibatasi oleh kehilangan ingatan dalam durasi waktu. Kapasitas berarti
ada batas tertentu dan seberapa banyak memori jangka pendek dapat
menyimpan. Jika ada batas kapasitas, sejumlah ingatan yang lebih
kecil dari jumlah kapasitas masih dapat disimpan dalam memori
jangka pendek sampai digantikan oleh sejumlah ingatan yang lain.
Oleh karena itu, untuk menilai kegunaan konsep memori jangka
pendek perlu dinilai durasi dan batas kapasitas.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Memori adalah kemampuan untuk menyimpan,
mempertahankan, dan mengingat informasi dari pengalaman
masa lalu pada otak manusia. Memori merupakan kumpulan
apa yang diingat sehingga memberikan kemampuan individu
untuk belajar dan beradaptasi serta memberikan kontrol dari
penggunaan pengalaman masa lalu terhadap perilaku saat ini
dan pengolahan berpikir di masa yang akan datang.
Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffirin (dalam
Matlin, 1998), ingatan disimpan dalam tiga sistem
penyimpanan informasi, yaitu memori sensori (sensory
memory), memori jangka pendek (short term memory), dan
memori jangka panjang (long term memory).
Menurut Walgito (2004), terdapat tiga tahapan dalam
mengingat atau memori, dimulai dari memasukkan informasi
(learning), menyimpan (retention), menimbulkan kembali
(remembering).
Perbedaan penyimpanan antara memori jangka pendek dan
memori jangka panjang terletak pada dua hal yaitu: durasi dan
kapasitas.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun. Kami menyadari
bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh
dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami sangat
mengaharapkan kritik dan saran pembaca tentang pembahasan
makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, J.R. 1995. Learning and Memory  ‐  An Integrated


Approach. New York: John Wiley & Sons, Inc. 

D Yusdiyanti, H Hardian, TA Sumekar - 2017 - eprints.undip.ac.id

Bhinnety - Buletin Psikologi, 2008 - journal.ugm.ac.id

Yusdiyanti, H Hardian, TA Sumekar - 2017 - eprints.undip.ac.id

GUNARTA - 2019 - eprints.umm.ac.id

https://psikognitifblog.wordpress.com/2017/11/15/memori-jangka-
pendek-dan-jangka-panjang-2/

https://www.kajianpustaka.com/2020/10/daya-ingat-atau-
memori.html?m=1

https://dosenpsikologi.com/contoh-memori-jangka-panjang

Anda mungkin juga menyukai