KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Tahsin
Secara bahasa metode tahsin terdiri dari dua suku kata, metode
dan tahsin. Metode sendiri berasal dari bahasa Yunani “metodos” yang
terdiri dari “metha” berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti
jalan atau cara. Metode diartikan sebagai suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan (Armai Arif, 2002:40). Metode adalah cara yang sistematik
pengajaran.
menurut Usman metode tidak mempunyai target, dengan kata lain yang
َاعهَا لِيَ ُكوْ نَا اَ ْدنَّي اِلَي فَه ِْم ْال َم َعانِ ْي
ِ فِي آدKتِاَل َوتُهُ تِاَل َوةً تُبَيِّنُ ُحرُوْ فَهَا َويُتَانَّي
"Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan
memberi hak dan mustahaknya”.
Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu
bersama dengan huruf tersebut, seperti Al Jahr, Isti‟la‟, istifal dan lain
ً تِالَ َوة- يَ ْتلُو-َ تَالyang artinya bacaan, dan تِاَل َوةُ اَ ْلقُرْ آ ِنartinya bacaan Al-Qur‟an.
Tilawah secara istilah:
فِي آدَا ِعهَا لِيَ ُكوْ نَا اَ ْدنَّي اِلَي فَه ِْم ْال َم َعانِ ْيKتِاَل َوتُهُ تِاَل َوةً تُبَيِّنُ ُحرُوْ فَهَا َويُتَانَّي
21
Karena itu, Rasul pun menunjuk dan memberi kepercayaan kepada
Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka‟ab, dan Salim Maula Abi Hudzaifah. Para
kepada setiap muslim untuk membaca dengan tajwid atau tahsin, karena hal
metode asasi dan asli dalam mempelajari Al-Qur‟an adalah dengan metode
terutama dalam hal tilawah, maka ulama‟ ahli qira‟at meletakkan kaidah-
kaidah cara membaca yang baik dan benar yang disebut tajwid (Abdur Rouf,
2014:9-11).
Abu Musa bin Ubaidillah bin Yahya bin Khaqan. Mengenai asal dari nama
al-Khaqani ada yang berpendapat bahwa itu adalah nama marga (gelar
kebangsawanan) dari kerajaan Turki dan adapula yang mengatakan bahw
bin Rasyid) wafat pada tahun 247 H. Jabatan ayahnya masih berlanjut pada
Qadduri, 2002).
perkataan imam ibnul jazari “Dialah orang yang pertama kali menulis
tentang tajwid” para ulama‟ pun menyebut kitab yang ditulis oleh Abu
lainnya yang menuliskan ilmu serupa. Mereka antara lain: (1) Abul Hasan
Ali bin Ja‟far Muhammad As Sa‟idi ar Razi, wafat pada 410 H, kitab beliau
bernama At Tanbih „ala al Lahnil Jaily wal Lahnil Khafiy, (2) Abu
Muhammad Makki bin Abu Thalib al Qaisi wafat pada 437 H dengan
Tilawah. Kemudian Abu Umr Utsman bin Said ad Dhani, kitabnya adalah at
Tahdid fil Itqan wattajwid. Semenjak itu ilmu yang berkaitan dengan
23
makharijul huruf dan sifat-sifatnya dikenal dengan nama Ilmu
Tajwid(www.kabarmakkah.com/2016/04/ulama-yang-pertama-kali-
menemukan-dan-menulis-ilmu-tajwid.html.
banyak orang yang menguasai teori tajwid, tetapi jika ia tak membaca Al-
sesungguhnya itu tak banyak berarti. Laksana ilmu bela diri dan bahasa
(arab atau inggris misalnya), jika hanya mempelajari dari buku tanpa pernah
Tujuh huruf ini bukan berarti tujuh macam bacaan. Karena menurut para
ulama‟, angka tujuh disini bukanlah bilangan tertentu dalam arti sebenarnya,
arab waktu itu) terdiri dari banyak suku dan kabilah, dimana masing-masing
mempunyai sejumlah perbedaan dalam kosa kata dan logat, maka sangat
Al-Qur‟an yang tujuh) dan qiraat asyrah (bacaan Al-Qur‟an yang sepuluh).
Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf Aljazari ad-
Ibnul Jazari. Dimana dalam dunia qiraat, beliau digelari sebagai syaikhul
Lalu, Ibnul Jazari kembali menulis kitab dua jilid tebal berjudul An-Nasyr fi
yang berdasarkan kitab ini pun dikenal sebagai thariq Athayyibah. Selain
sebagai Matan Al-Jazariyah, dua kitab ini bisa dibilang merupakan rujukan
utama para ulama‟ tajwid yang datang setelah beliau (Annuri, 2016.
Metode tahsin ini ditulis dan dibukukan oleh Dra. Sarotun. Beliau
di Jl. Tabing III No.3 Rt.02/V Beji, Ungaran Kabupaten Semarang. Ketika
waktu remaja beliau sangat gigih dalam belajar Al-Qur‟an, haus akan ilmu
FHQ Nurul Hikmah, Ciputat Tangerang, dan beliau adalah juara MHQ
pedoman Dauroh Al-Qur‟an, ustadz Abdul Aziz Abdur Ra‟uf, LC. Al-
Hafidz dimana beliau juga mengambil rujukan dari matan Al-Jazari. Dan
26
Metode tahsin pertama kali digunakan di Indonesia tepatnya
ma‟had Al-Hikmah Jakarta oleh Abdur Rauf sekitar tahun 80 an,
Dauroh Qur‟an dari imam-imam Timur Tengah . Membaca Al-Qur‟an
itu butuh sanad dan beliau urutan 29 dari Rasul, dari salah satu
kekhawatiran beliau berinisiatif untuk membuat buku kemudian
mengajarkan kepada masyarakat agar bacaan Al-Qur‟an masyarakat
Indonesia lebih bagus. Dahulu sering ada Wami lembaga lsm Timur
Tengah yang sering mengadakan Dauroh Qur‟an, waktu di tes
kebanyakan tidak lulus terutama huruf isti‟la‟ seperti shod dan kho‟.
Baca Al-Qur‟an satu huruf berpahala, ketika membaca makhrojnya
benar. Karena satu huruf itu mempengaruhi artinya dalam Al-Qur‟an.
Kemudian Tahsin mulai berkembang di Indonesia mulai dari tempat ke
tempat. Atas dasar keprihatinan yang dalam serta keinginan untuk bisa
berbuat yang terbaik dengan memberikan konstribusi bagi da‟wah dan
pengembangan Al-Qur‟an, maka Sarotun menghadirkan metode
Tahsin Al-Qur‟an dalam bentuk buku. Metode ini ditulis dari
pengalaman penulis dalam mengikuti program Tahsin Al-Qur‟an pada
Lembaga
Qur‟an agar sesuai haq dan mustahaqnya. Metode Tahsin adalah salah satu
keluarnya huruf), sifat-sifat huruf dan ilmu tajwid. Metode ini melalui
27
membaca Al-Qur‟an, Metode Tahsin mempunyai tujuan agar dalam
Qur‟an dari cara membaca yang benar, sesuai kaidah tajwid sebagaimana
b. Menyebarkan ilmu baca Al-Qur‟an yang benar dengan cara yang benar.
maka metode tahsin berusaha agar dalam mengajarkan ilmu baca Al-
Rasulullah SAW.
kekeliruan makna yang akan berakibat dosa bagi para pembacanya, untuk
28
Unsur-unsur dalam Metode Tahsin .3
1) Pengertian
:Makhraj ditinjau dari morfologi, berasal dari fi‟il madhi َخ َر َج
isim makan, maka menjadi َمخَ ِر ُج. Bentuk jamaknya adalah َمخَا َر ٌج.
Karena itu, makharijul huruf ) ( َمخ َِر ُج ْال ُحرُوْ ِفyang diindonesiakan
29
Hendaklah kamu mematikan huruf atau mentasydidkannya, “
lalu masukkan hamzah al-washal (alif berharakat). Kemudian
ucapkan (dan dengarkan). Saat suara tertahan, maka
.disanalah letak makhrajnya” (Annuri, 2016:21)
,ketujuh belas makhraj tersebut berada pada lima tempat ,)tujuh belas(
)c
ق-ن-ٞ-ش-ج-ض-ر-ْ-ي-ط-د-خ-ظ-ر-ز-ص-س-ز
30
ق Keluar dari pangkal lidah (dekat tenggorokan) dengan
ضKeluar dari dua sisi lidah atau salah satunya bertemu dengan
gigi geraham.
ط-د- خKeluar dari ujung lidah yang bertemu dengan gigi bagian
atas.
ظ-ر- زKeluar dari ujung lidah. Ujung lidah keluar sedikit dan
d) َِْارف ٌَّشا
َ Keluar dari bibir
31
فKeluar dari bibir bawah bagian dalam yang bertemu dengan
ٚ-ب-َ Huruf mim dan ba keluar dari dua bibir yang dirapatkan,
َُْٛ
e) ٌٌََْخاK ١ْ ُ شYang keluar dari rongga hidung adalah huruf-huruf
ghunnah (dengung). Terdapat pada tujuh tempat berikut:Ghunnah
b. Sifat-sifat Huruf
menjadi dua, yaitu: Sifat yang memiliki lawan kata, sifat yang tidak
ْ َّْٙ ُٙ
)a ٌَُسٙاKْ َx جرKَُْْٙ ٌَْا
ْ َّْٙ
ٌَُسٙاKْ َmenurut bahasa adalah suara yang samar, sedangkan
خ-ن-س-ص-خ-ش-ٖ-ز-ح-ف
ْ َّْٙ
ٌَُسٙاKَْ
َُٚ
)b َ اٌِّ َش ُذجx ُجKَ اٚ ٌََّرخKٌَّ َا
َُٚ
ُجKَ اٚ ٌٌََّّرخKَ َاmenurut bahasa adalah lemah. Sementara menurut
33
ْسِْرْ ع َُلءKِ ِ َاإل,terangkat artinya bahasa menurut nakgnades
yaitu ,7:ظ-ق-ط-غ-ض-ص-خ
)d ْ َْ َ
ُ اإلطثا
ق x
َُKَ ٔاإل
فراُح
َ ِ ِ
اإلطثاق
َ ُ ْ َِ menurut bahasa artinya lengket, sedangka
ظ-ط-ض-ص
ْ َ
huruf اإلِطَثاق
)e ِ x خ
ُ َ اإلْ َرَل
ق ُ َ اإلِصْ َّا
34
َاإلِصْ َّا ُخ ,tertahan artinya bahasa menurut nakgnades
:yaitu 7, ada jumlahnya ini Sifat ,١ٌٍُٓ َِّ ْا,ٍََمُحKµ ٍَْ َْاٌَم, ُر١ف َِّ ٌَ ا
ْ ص
, ُر٠ َّْاٌرْ ىر, َُاإْٔلِ ِحراَف, ش ْس ِططَاٌَُحٟ ِ ْـَاإلْٟ , َّ اٌ َّ ِرف
ِ
)a ر١ُف َِّ ٌَ ا.menurut bahasa artinya suara yang mirip burung
ْ ص
Harus kelihatan lebih jelas dan kuat ketika waqaf pada huruf
ْٛ
sebelumnya huruf berkharakat fathah, seperti: ٌَخْٛفK , ت١ٌَْد
bergetarnya ujung lidah. Sifat ini hanya dimiliki oleh huruf ر
36
)2( ,ٌََجَْاKٌ ُرْٙKْٙ Dari segi suara, ia bersifat ُ)3( ,ٌَِّشاKَِّ ج َذDari segi
ِ َُُءلعKَ Dari segi
terangkatnya pangkal lidah, ia bersifat )4( ,ْرسْإلَِا
ُ ْ َ
pertemuan lidah dan langit-langit, ia bersifat )5( ,ثطإلا
ِ َقاDari
(6) Sifat lainnya adalah memantulnya suara ٍَََُح ٍ َمْ ٌمَْاKµ (Abdur Rouf,
2003:27-31).
c. Tajwid
ruang lingkup tajwid secara garis besar dapat kita bagi menjadi dua
bagian:
1) Haqqul Harf yaitu segala sesuatu yang wajib ada (‟azimah)
pada setiap huruf. Hak huruf meliputi (shifatul hurf) dan tempat-
37
ditiadakan, maka semua suara yang dikeluarkan tidak mungkin
tersebut. Adapun haq dari sifat itu adalah sifat lazim yang tidak
َُٛ٘ ْ ْٛ ٌ
فاخ
ِ ص َِّ ٌَِٓ اKَ ِٗمKُُٗ ْسرَّحKََْ َُُِٚٚKِ ٗمKُُٗ رف َّح ٌٍِKٌُ ٌٍُْ ُ ُ٘Kَ ذ٠ُ ْٛرج
ٍ ِٗا ْعطَا ُء ُِّ ًو َْحKِ ْع َرفُِ ِٗت٠ُ ٍِْع K َّ ا
ِ
ْ َٚاٌُُّ ِْٚKِْ ٚذد َْ َ ٚغَ ١ر ٌِKره َ َّواٌرْ رلْ ١ك َّKََٚٚاٌرْ ْ َِ٘ٛ ٔٚ
فح َُِ Kِْ Kََٚ ١
ْ٘ٛحّا ِ ِ ٌِ َ
ِ ِ
38
“ilmu tajwid adalah ilmu yang berguna untuk mengetahui
bahgaimana cara memenuhkan/memberikan haq huruf dan
mustahaqnya. Baik yang berkaitan dengan sifat, mad dan
sebagainya, seperti tarqiq dan tafkhim dan selain keduanya
(Annuri, 2016:17).
secara jaliy. Lahn Jaliy adalah kerusakan pada lafadz secara nyata
Qattan, 2007:265-266).
Namun, jika dalam satu kaum tidak ada seorang pun yang
mempelajari ilmu tajwid, berdosalah kaum itu. Adapun hukum
40
fardu „ain atau merupakan kewajiban pribadi. Membaca Al-Qur‟an
hukumnya wajib bagi setiap orang, tidak bisa diwakili oleh orang
bagi setiap pembaca Al-Qur‟an (qori‟) dari umat islam laki -laki
.dan perempuan (Annuri, 2016:17)
1. Pembelajaran Al-Qur’an
saling mempengaruhi.
tujuan, artinya apabila guru dapat memilih metode yang tepat yang
42
disesuaikan dengan bahan pembelajaran, murid, situasi, kondisi,
pembelajaran.
istilah ahli agama („uf syara‟) ialah nama bagi Kalamullah yang
bagiannya.
didik.
ini ada ilmu tersendiri baginya, yaitu yang disebut dengan” ilmu
45
Ketiga, mempelajari maknanya (arti kata-kata) karena Al-
akan tetapi isinya sangat luas dan dengan sastra yang sangat tinggi.
2. Pola Pembelajaran
46
sekarang terutama untuk daerah Madinah dan Makkah dan Mesir.
Metode Talaqqi adalah cara pertemuan guru dan murid secara face
berdasarkan urutan dan tertib materi yang harus dilalui dengan cara
48
Guru tidak boleh menuntun, cukup mengingatkan bila terjadi
َ Kََٚ ٚ َ ََ ف.
Mengajarkan huruf-huruf yang keluar dari dua bibir yaitu ب
َ ص َز
س َ َKَْ ْ َر. Pertemuan (5,6) Huruf-huruf yang keluar
َ ي َخ َد َط َظ زَ َر
َ Kَ َٞٞ ق
dari tengah, pangkal dan sisi lidah yakni: ش َج َ . Pertemuan
َ َض ن
jilid 1 diadakan tes, bila tidak ada kesalahan dan lancar maka anak
b. Jilid 2
c. Jilid 3
4) Qolqolah
5) Idghom: idghom bilagunnah, idghom mutamasilain, idghom
50
6) Mad yang bertemu sukun murni, tasydid: mad farqi, mad lazim
jalalah.
sesuai dengan tajwid yang sudah dipelajari pada jilid 1-3. Bila
lulus test siswa naik ke Al-Qur‟an juz 27, mulai surat (Adzariyat
telah menyelesaikan jilid 4+ juz 27, 28, 29 baru masuk juz 1 dan
d. Jilid 4
2013:6).
51
dengan harakatnya, sedangkan pada mushaf cetakan timur
bagi pembacanya.
tilawah.
yang digunakan.
sebagai berikut:
a. Individual
b. Klasikal Individual
53
semangat belajar), minat, perhatian anak didik dalam belajar.
lebih antara 10-15 menit untuk mengajar secara klasikal dan 45-
(bukan alif fathah A, ba‟ fathah ba), dan dibaca pendek jangan
pelajaran yang lalu itu sudah biasa dan wajar, anak lupa dan
guru diam itulah yang tidak wajar. Terlalu sering anak membaca
salah itu akan dirasa benar oleh murid, dan salah merasa benar
55
terjadi dalam bacaan Al-Qur‟an, maka harus waspada setiap ada
5. Strategi Pembelajaran
langsung dengan guru, agar anak tidak jenuh dan bosan dalam
pembelajaran:
a. Metode Pembelajaran Tutor Sebaya
56
belum mereka pahami dan mereka ketahui. Suherman (2003:43),
b. Metode Demonstrasi
57
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa demonstrasi
tugas.