Anda di halaman 1dari 23

BAB 5

PEMBAGIAN HADIS
DAN
KEHUJJAHANNYA

ILMU HADIS

pengertian

tujuan

sejarah

Tahap 1
APERSEP
SI

Taahap 2

Tahap 3

Tahap 4

Cabang
ilmu hadis

TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengetahui pembagian
hadis berdasar jumlah jalur sanad
Siswa dapat mengetahui pembagian
hadis berdasar kualitas sanad dan
matannya
Siswa dapat mengetahui kriteria
kesahihan hadis
Siswa dapat memahami
kehujjahan/kekuatan hadis sebagai
sebuah hukum berdasarkan
kategorinya.

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK


KUANTITAS JALUR PERIWAYATANNYA

AHAD

MUTAWAATIR

GHARIB

MASYHUR

AZIZ

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
MUTAWAATIR
Menurut Bahasa:
Kata mutawatir Menurut lughat ialah mutatabi yang berarti
beriring-iringan atau berturut-turut antara satu dengan yang lain.
Sedangkan menurut istilah ialah:

"Artinya:
"Hadits mutawatir ialah suatu (hadits) yang diriwayatkan
sejumlah rawi yang menurut adat mustahil mereka bersepakat
berbuat dusta, hal tersebut seimbang dari permulaan sanad
hingga akhirnya, tidak terdapat kejanggalan jumlah pada setiap
tingkatan."

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Syarat Hadits Mutawatir:
1. Hadits yang diberitakan oleh rawi tersebut harus berdasarkan
tanggapan (daya tangkap) pancaindera. Artinya bahwa berita yang
disampaikan itu benar-benar merupakan hasil pemikiran semata
atau rangkuman dari peristiwa-peristiwa yang lain dan yang
semacamnya, dalam arti tidak merupakan hasil tanggapan
pancaindera (tidak didengar atau dilihat) sendiri oleh pemberitanya.
2. Bilangan para perawi mencapai suatu jumlah yang menurut adat
mustahil mereka untuk berdusta. Dalam hal ini para ulama berbeda
pendapat tentang batasan jumlah untuk tidak memungkinkan
bersepakat dusta, Abu Thayib menentukan sekurang-kurangnya 4
orang. Ashabus Syafi'i menentukan minimal 5 orang, dan sebagian
ulama menetapkan sekurang-kurangnya 20 orang.

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Syarat Hadits Mutawatir:
3. Seimbang jumlah para perawi, sejak dalam thabaqat
(lapisan/tingkatan) pertama maupun thabaqat berikutnya.
Pembagian Hadis Mutawaatir:
Faedah Hadits Mutawatir:
Hadits mutawatir memberikan faedah ilmu daruri, yakni keharusan
untuk menerimanya secara bulat sesuatu yang diberitahukan
mutawatir karena ia membawa keyakinan yang qath'i (pasti),
dengan seyakin-yakinnya bahwa Nabi Muhammad SAW benarbenar menyabdakan atau mengerjakan sesuatu seperti yang
diriwayatkan oleh rawi-rawi mutawatir.

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Pembagian Hadis Mutawaatir:
1. Hadits Mutawatir Lafzi
Muhadditsin memberi pengertian Hadits Mutawatir Lafzi antara
lain :

"Suatu (hadits) yang sama (mufakat) bunyi lafaz menurut para rawi
dan demikian juga pada hukum dan maknanya."
Pengertian lain hadits mutawatir lafzi adalah :

"Suatu yang diriwayatkan dengan bunyi lafaznya oleh sejumlah


rawi dari sejumlah rawi dari sejumlah rawi."

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Pembagian Hadis Mutawaatir:
1. Hadits Mutawatir Lafzi
Contoh Hadits Mutawatir Lafzi :

"Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang sengaja berdusta


atas namaku, maka hendaklah ia bersedia menduduki tempat duduk
di neraka."
Silsilah rawi hadits di atas ialah :

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Pembagian Hadis Mutawaatir:
1. Hadits Mutawatir Lafzi
Contoh Hadits Mutawatir Lafzi :
Menurut Abu Bakar Al-Bazzar, hadits diatas diriwayatkan oleh 40
orang sahabat, kemudian Imam Nawawi dalam kitab Minhaju alMuhadditsin menyatakan bahwa hadits itu diterima 200 sahabat.
2. Hadits mutawatir maknawi
Hadits mutawatir maknawi adalah :

Artinya :
"Hadis yang berlainan bunyi lafaz dan maknanya, tetapi dapat
diambil dari kesimpulannya atau satu makna yang umum."

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Pembagian Hadis Mutawaatir:
2. Hadits mutawatir maknawi
Jadi hadis mutawatir maknawi adalah hadis mutawatir yang para
perawinya berbeda dalam menyusun redaksi hadis tersebut, namun
terdapat persesuaian atau kesamaan dalam maknanya.
Contoh :

Artinya :
"Rasulullah SAW tidak mengangkat kedua tangan beliau dalam
doa-doanya selain dalam doa salat istiqa' dan beliau mengangkat
tangannya, sehingga nampak putih-putih kedua ketiaknya." (HR.
Bukhari Muslim)
Hadis yang semakna dengan hadis tersebut di atas ada banyak,
yaitu tidak kurang dari 30 buah dengan redaksi yang berbeda-beda.

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Pembagian Hadis Mutawaatir:
2. Hadits mutawatir maknawi
Contoh :
Hadis yang semakna dengan hadis tersebut di atas ada banyak,
Antara lain hadis-hadis yang ditakrijkan oleh Imam ahmad, AlHakim dan Abu Daud yang berbunyi :
Artinya :
"Rasulullah SAW mengangkat tangan sejajar dengan kedua pundak
beliau."
3. Hadis Mutawatir Amali
Hadis Mutawatir Amali adalah:
Artinya :
"Sesuatu yang mudah dapat diketahui bahwa hal itu berasal dari agama
dan telah mutawatir di antara kaum muslimin bahwa Nabi melakukannya
atau memerintahkan untuk melakukannya atau serupa dengan itu."

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Pembagian Hadis Mutawaatir:
2. Hadits mutawatir maknawi
Contoh :
Kita melihat dimana saja bahwa salat Zuhur dilakukan dengan
jumlah rakaat sebanyak 4 (empat) rakaat dan kita tahu bahwa hal
itu adalah perbuatan yang diperintahkan oleh Islam dan kita
mempunyai sangkaan kuat bahwa Nabi Muhammad SAW
melakukannya atau memerintahkannya demikian.
Di samping pembagian hadis mutawatir sebagaimana tersebut di
atas, juga ulama yang membagi hadis mutawatir menjadi 2 (dua)
macam saja. Mereka memasukkan hadis mutawatir amali ke dalam
mutawatir maknawi. Oleh karenanya hadis mutawatir hanya dibagi
menjadi mutawatir lafzi dan mutawatir maknawi.

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK


KUANTITAS JALUR PERIWAYATANNYA

AHAD

MUTAWAATIR

GHARIB

MASYHUR

AZIZ

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
AHAD
Menurut Bahasa:
Kata ahad Menurut lughat ialah satu.
Sedangkan menurut istilah ialah:

Artinya:
"Suatu hadis (khabar) yang jumlah pemberitaannya tidak mencapai
jumlah pemberita hadis mutawatir; baik pemberita itu seorang.
dua orang, tiga orang, empat orang, lima orang dan seterusnya,
tetapi jumlah tersebut tidak memberi pengertian bahwa hadis
tersebut masuk ke dalam hadis mutawatir: "

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK


KUANTITAS JALUR PERIWAYATANNYA

AHAD

MUTAWAATIR

GHARIB

MASYHUR

AZIZ

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
AHAD
Sedangkan menurut istilah ialah:
Ada juga yang memberikan tarif sebagai berikut:

Artinya:
"Suatu hadis yang padanya tidak terkumpul syara-syarat
mutawatir."

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA
Pembagian Hadis Ahad, yaitu Masyhur, Aziz, dan Gharib:
1. Hadits Masyhur:
Masyhur menurut bahasa nampak M
Menurut istilah: hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi
atau lebih pada setiap tingkatan/thabaqah dan belum mencapai
batasan mutawaatir.
2. Hadis Aziz
Aziz artinya yang sedikit, yang gagah, atau yang kuat.
Aziz menurut istilah: suatu hadis yang diriwayatkan dengan
minimal dua sanad yang berlainan rawinya
3. Hadis Gharib
Gharib menurut bahasa berarti yang jauh dari kerabatnya
Gharib menurut istilah adalah hadis yang hanya diriwayatkan
oleh seorang perawi secara sendiri.

PEMBAGIAN HADIS DARI ASPEK KUANTITAS JALUR


PERIWAYATANNYA

Faedah hadis ahad:


Para ulama sependapat bahwa hadis ahad tidak
Qat'i, sebagaimana hadis mutawatir. Hadis ahad
hanya memfaedahkan zann (dugaan), oleh karena itu
masih perlu diadakan penyelidikan sehingga dapat
diketahui maqbul dan mardudnya. Dan kalau
temyata telah diketahui bahwa, hadis tersebut tidak
tertolak, dalam arti maqbul, maka mereka sepakat
bahwa hadis tersebut wajib untuk diamalkan
sebagaimana hadis mutawatir.

PEMBAGIAN HADIS AHAD DARI ASPEK


KUALITAS PERIWAYATANNYA

HADIS
SHAHIH

SHAHIH LI
ZAATIHI

HADIS
HASAN

SHAHIH LI
GHAIRIHI

HADIS
DHAIF/LEMAH

HASAN LI
ZAATIHI

HASAN LI
GHAIRIHI

SYARAT HADIS SAHIH


1

Bersambung Sanad

Rawi adil

Rawi dhabit/kuat hafalan

Tidak ber-dsadz/bertentangan
dengan dalil yg lbh kuat

Tidak ber-illat/sakit- muharrap,


musahhab, mukhtalif, ziyaadah dll

STRUKTUR HADIS
) SANAD (WARNA KUNING

) MATAN (WARNA HIJAU

) MUKHARRIJ (WARNA MERAH

. :

. : :
. : :
:

Anda mungkin juga menyukai