Anda di halaman 1dari 7

Belajar Tajwid

(‫)ت جويد‬
Materi 1

Arief Fitriyanto, M.Si


PENGANTAR

 Membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca


bahan bacaan lainnya karena ia adalah kalam Allah
SWT. Allah berfirman,

ٍ ِ‫ ِمن لَّ ُد ْن َح ِك ٍيم َخب‬#‫ت‬


‫ير‬ ْ ‫ُأحْ ِك َم‬
ِّ ُ‫ آيَاتُهُ ثُ َّم ف‬#‫ت‬
ْ َ ‫صل‬

Artinya : “Ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta


dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi
(Allah) yang Maha bijaksana lagi Maha tahu.” (Hud:1)
PENGANTAR
 Al Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang terakhir
disampaikan kepada nabi Muhammad SAW melalui
perantara jibril. Satu dari sekian banyak kemukjizatan Al
Qur’an adalah balasan pahala bagi yang membacanya
terlebih mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-
hari. Al Qur’an memiliki banyak keistimewaan yang
tidak dijumpai didalam kitab-kitab lain, sampai cara
membacanyapun juga harus sesuai dengan aturan
mainnya atau tartil. Allah SWT berfirman dalam Al
Qur’an Surat Al Muzzamil ayat empat : “Dan bacalah Al-
Qur’an itu secara tartil (perlahan-lahan),”
DALIL YANG MEWAJIBKAN UNTUK MEMBACA AL-QURAN
DENGAN MEMAHAMI TAJWID

 Dalil pertama di ambil dari Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam ayatNya yang artinya
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”[QS:Al- Muzzammil (73): 4].
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk
membaca Al-Quran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah
pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).
 Dalil kedua diambil dari As-Sunnah ( Hadist ) yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.a.
(istri Nabi Muhammad SAW), ketika beliau ditanya tentang bagaimana bacaan Al- Quran
dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab: ”Ketahuilah bahwa Baginda S.A.W.
Sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian
Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur
lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh.
Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah S.A.W. dengan
menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.”
(Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).
 Dalil ketiga diambil dari Ijma atau pendapat para ulama besar Islam. Yakni kesepakatan para
ulama yang dilihat dari zaman Rasulullah SAW hingga sampai saat ini, yang menyatakan
bahwa membaca Al-Quran dengan ber-Tajwid merupakan hukum atau sesuatu fardhu yang
wajib.
(‫ت جويدا‬-‫ي ج ّود‬-‫)ج ّود‬Dalam Bahasa Arab.

 Tajwīd ‫جويد‬###‫ ت‬secara harfiah mengandung arti melakukan


sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan
membaguskan, tajwid berasal dari kata ” Jawwada ”
(‫جويدا‬###‫ت‬-‫جود‬##‫ي‬
ّ -‫ ّود‬#‫ )ج‬dalam bahasa Arab.

 Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari


tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang
dimilikinya.Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana cara melafazkan atau
mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-
Quran maupun Hadist dan lainnya
‫تجويد‬
 Dalam ilmu tajwid dikenal beberapa istilah yang harus
diperhatikan dan diketahui dalam pembacaan Al-Quran,
diantaranya :

a. Makharijul huruf, yakni tempat keluar masuknya huruf


b. Shifatul huruf, yakni cara melafalkan atau mengucapkan huruf
c. Ahkamul huruf, yakni hubungan antara huruf
d. Ahkamul maddi wal qasr, yakni panjang dan pendeknya dalam
melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran
e. Ahkamul waqaf wal ibtida’, yakni mengetahui huruf yang harus
mulai dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada tanda huruf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai