Anda di halaman 1dari 9

UTS PEMBELAJARAN METODE TILAWAH

MOCH IRSYAD PRASETYO HADI


T20181248 (PAI A5)

A. Seputar Al-Quran
kalam allah yang diturunkan kepada nabi muhammad saw dengan
perantara malaikat jibril AS yang tertulis dalam mushaf, diriwayatkan secara
mutawatir, diawali dengan surah al fatihah dan ditutup dengan surah an nas dan
membacanya bernilai ibadah. Atau firman Allah SWT yang tidak ada
tandingannya, firman Allah SWT ini diturunkan kepada Nabi Muhammad yang
disampaikan melalui perantara yaitu malaikat Jibril AS.
Adapun karakteristik alquran yaitu: Pertama, Alquran adalah firman
atau kalam Allah SWT, bukan perkataan Malaikat Jibril, bukan sabda Nabi
Muhammad SAW, Kedua, Al-Quran hanya diberikan kepada Nabi Muhammad
SAW, Ketiga, Al-Quran adalah mu’jizat, Keempat, diriwayatkan secara
mutawatir berangsur-angsur, Keempat, membaca Al-Quran dicatat sebagai
amal ibadah.
Kedudukan Al-Quran sangat penting dalam Agama Islam yang mana
Al-Quran sebagai wahyu Allah SWT, Kitabul Nabawal akhbar, Minhajul
Hayah, Al-Quran sebagai suatu yang bersifat abadi hingga akhir zaman, Al-
Quran dinukil secara mutawatir. Al-Quran sebagai sumber hukum, Al-Quran
disampaikan kepada Nabi Muhammad secara lisan, Al-Quran termaktub dalam
mushaf, Agama Islam datang dengan aAl-Qurannya membuka lebar-lebar mata
manusia agar mereka menyadari jatidiri dan hakikat hidup di muka bumi. Dan
ada berbagai macam kandungan yang terdapat dalam Al-Quran yang mana dari
aqidah, ibadah, akhlak, hukum, dasar ilmu pengetahuan, dan juga sejarah.
Fungsi-fungsi Al-Qruan pada urusan dunia maupun akhirat banyak
termaktub didalamnya mualai sebagai mu’jizat nabi Muhammad, sumber
segala macam aturan tentang hukum, sebagai hakim yang diberi wewenang
oleh tuhan, dan sebagai pengukuh atau penguat kebenaran adanya kitab suci
yang pernah diturunkan sebelum Al-Quran.
Pada hakekatnya Al-quran mempunyai beberapa nama-nama Alquran
dan semuanya menunjukan peran dan kedudukannya. Diantaranya nama-nama
Al-Quran adalah : al-kitab, al-furqan, at-tanzil, ad-dzikir. sistematika Al-Quran
adalah pengetahuan tentang susunan urutan tertib tulisan, ayat-ayat atau surah-
surah al-Quran, yang terdapat dalam lembaran-lembaran kitab sesuai dengan
aturan-aturannya.
Ada beberapa fase Al-Quran yang melewati empat fase menurut
zamannya yaitu:
1. Fase Pertama adalah Pengumpulan Al Qur’an pada masa Rasulullah SAW.
a. Pengumpulan Al Qur’an dengan hafalan Pengumpulan Al Qur’an dengan
tulisan.
b. Penulisan Al Qur’an pada zaman Nabi Muhammad SAW.
2. Fase Kedua adalah Kodifikasi Al Qur’an pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq
3. Fase Ketiga adalah Kodifikasi Al Qur’an pada Masa Umar bin Khattab
4. Fase Keempat adalah Kodifikasi Al Qur’an pada Masa Utsman bin Affan.
B. Keutamaan Belajar Mengajar Quran
Keutamaan yang sangat berpengaruh dalam belajar Al-Quran yakni
Agar mereka bersemangat,tambah mencintainya, zuhud terhadap dunia tidak
tergantung pada dunia sibuk kan aktivitas mereka dengan al-qur’an dan ilmu-ilmu
syar’i. Sayangi anak-anak yang belajar al-qur’an dan memperlihatkan maslahat-
maslahat baginyaPosisikan murid-murid anda seperti anak-anak kandung
sendiri dalam menyayangi dan mendidik.Perilakukan mereka dengan baik,
seperti anda mengharapkan perilakuan baik dari orang lain dan jauhkan mereka
dari hal-hal yang buruk seperti anda menjauhkan keburukan dari diri anda.
Dan keutamaan mengajar dan belajar al-qur’an adalah sebaik-baik
orang dan kelak akan menerima balasan pahala dari Allah swt yang berlipat
ganda. Melalui pendidikan al-qur’an setiap peserta didik akan mencapai tujuan
yang diharapkan yaitu terbentuknya karakter baik atau akhlak mulia sebagai
tujuan tertinggi dari pendidikan islam.
Adab dalam membaca Al-Quran Di sunnatkan membaca Al Qur'an
sesudah berwhudu, dalam keadaan bersih sebab yang Di baca adalah kalam
Allah, kemudian mengambil Al Qur'an dengan tangan kanan, sebaiknya
memegang nya dengan kedua belah tangan.Disunnatkan membaca Al-Qur'an
Di tempat yang bersih, seperti dirumah Di musholla Dan ditempat tempat lain
yang Di anggap bersih, tapi paling utama adalah Di masjid atau di musholla.
C. Ilmu-Ilmu yang harus Dikuasai Dalam Membaca Al-Quran
Ilmu yang harus dikuasi dalam membaca alquran agar membaca dengan
aturan yang telah tersedia dalam Al-Quran guna untuk memperjelas makna dan
tidak ada salah makna jika kita membaca Al-Quran. Pertama, Makhraj ditinjau
dari morfologi berasal dari fi’il madli: َ‫ج‬
َ ‫ خ ََر‬yang artinya keluar. Lalu dijadikan
ber-wazan َ‫ يَ ْفعَم‬yang ber-sighat isim makan, maka menjadi َ‫ يَ ْخ َرج‬. Bentuk
jamaknya adalah: َ‫َارج‬ ِ ‫ ) ا ْنح َر ْوفَِ يَخ‬yang
ِ ‫ يَخ‬. Karena itu, makharijul huruf ( َ‫َارج‬
diindonesiakan menjadi makhraj huruf, artinya: tempat-tempat keluar huruf.
Secara bahasa, makhraj artinya tempat keluar. Sedangkan menurut istilah,
makhraj adalah suatu nama tempat yang padanya huruf dibentuk atau
diucapkan.
Kedua, sifatul huruf, Shifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang
menetap pada sesuatu yang lain. Menurut istilah shifatul huruf adalah keadaan
yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca tepat keluar dari
makhrajnya. Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang
keluar dari mulut kita semakin sesuai dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur'an
itu sendiri.
Ketiga, waqaf dan ibtida’ Waqaf adalah memutuskan pembacaan suatu
kata dari setelahnya sesaat sambil menarik nafas yang kemudian melanjutkan
bacaan kembali, Ibtida’ adalah : memulai bacaan dari awal atau setelah
berhenti di tengah bacaan . ibtida’ berarti memulai bacaan yang dilakukan
hanya pada perkataan yang tidak merusak arti dan susunan kalimat. Menurut
Imam As Suyuthi, hukum ibtida’ hanya terdapat satu bentuk saja yaitu
ikhtiyari.
D. Hukum Bacaan Tajwid
Tajwid adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya,
dengan memberikan hak-hak dan apa yang patut bagi huruf tersebut. Tujuan
belajar ilmu tajwid adalah memenuhi perintah Allah SWT agar membaca
alQur’an dengan tartil. Dalam membaca AlQur’an, benar tidaknya pengucapan
suatu huruf bisa berpengaruh terhadap makna yang dibaca. Misalnya َْ‫قىػلٍب‬
(qalb) yang maknanya adalah “hati”, akan berubah maknanya jika dibaca kalb
(‫ ) كلٍب ى‬yang maknanya adalah “anjing”. Begitu juga ‫( علَيم ى‬maha mengetahui)
akan berbeda maknanya dengan ‫( اىليم‬yang menyakitkan) Makhraj (tempat
keluarnya) huruf secara umum ada 5 tempat, yaitu: rongga mulut, tenggorokan,
lidah, dua bibir dan rongga hidung.

E. Macam-Macam Metode Belajar Mengajar Al-Quran


1. MetodeIqro’
Iqra’ adalah metode Al-Qur’ an bentuk syaufiyah yang dirancang untuk
anak sekolah yang bentuk pengajarannya dimulai dari jilid 1-6. Metode
Iqra’ adalah suatu metode membaca al-Qur’ an yang menekankan
langsung pada latihan membaca. Maksudnya, metode iqra’ adalah salah
satu metode yang digunakan dalam pembelajaran al-Qur’ an yang
menekankan langsung pada latihan membaca yang dimulai dari tingkatan
yang sederhana, tahap demi tahap sampai ke tingkat sempurna.
2. MetodeQiro’ ati
Metode Qiro’ ati menjadi salah satu metode pembelajaran Al-Qur'an
dikalangan masyarakat , seperti di TPQ . Metode qiro'ati adalah suatu
metode dalam membaca Al-Qur'an yang lansung mempraktekkan bacaan
tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
3. MetodeDirosati
Pengajaran metode Dirosati disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
metode Dirosati adalah metode pembelajaran Al-Qur'an yang menggunakan
buku Dirosati cara praktis belajar membaca Al-Qur'an yang telah diterbitkan
oleh Lp Ma'arif, yang menekankan pada pendekatan keterampilan proses
membaca Al-Qur'an secara cepat dan tepat dari segi makhorijul huruf dan
tajwidnya, dengan panduan yang terdiri dari 6 jilid dengan disertai buku
tajwid.
4. MetodeTilawati
Metode Tilawati dalam pembelajaran membaca Al-Qur`an yaitu suatu
metode atau cara belajar membaca Al-Qur`an dengan ciri khas
menggunakan lagu rost dan menggunakan pendekatan yang seimbang antara
pembiasaan melalui klasikal dan kebenaran membaca melalui individual
dengan tehnik baca simak.
5. MetodeYanbu’ a
Metode Yanbu'a adalah suatu kitab thoriqoh (metode) untuk mempelajari
baca dan menulis serta menghafal Al-Qur'an dengan cepat, mudah dan benar
bagi anak maupun orang dewasa, yang dirancang dengan rosm utsmany dan
menggunakan tanda-tanda baca dan waqof yang ada didalam Al-Qur'an
rosm utsmany, yang dipakai di negara-negara Arab dan negara Islam.
6. Metode At-Tanzil
Metode At-Tanzil merupakan metode yang tersusun secara sistematis dan
digunakan dalam proses pembelajaran Al-Qur'an sebagai media untuk mencapai
hasilyang diharapkan. Program At-Tanzil, Adalah metode cara cepat baca Al-
Qur'an lengkap dengan Makhroj, Tajwid dan Ghorib muskilat, rata-rata anak
bisa menyelesaikannya dalam jangka waktu kurang lebih 6 bulan.
7. Metode Al-Jadid
Metode Al-Jadid adalah sebuah buku sederhana yang dikemas sebagai
tuntunan cara membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an. Ia dirancang khusus
bagi bangsa Indonesia, yaitu yang bukan merupakan pemakai bahasa Arab
dalam pergaulan sehari-hari. Metode Al-Jadid mempunyai arti yang baru.
Dikatakan yang baru karena menggunakan pendekatan bahasa lokal untuk
membaca Al-Qur‟an dengan standard internasional.
8. Metode ummi
Metode ummi merupakan metode yang mengenalkan cara membaca Al-
qur’an dengan tartil. Metode ini sudah terbukti mampu mengantarkan anak-
anak untuk membaca Al-qur’an dengan tartil. Metode ummi hadir diilhami
oleh model-model pengajaran Al-qur’ an yang sudah tersebar di
masyarakat, khususnya dari model yang telah sukses mengantar banyak
anak bisa membaca Al-qur’ an dengan tartil.
9. MetodeAllimna
Alimna adalah sebuah metode pembelajaran Al-Qur’ an yang merupakan
sebuah metode panduan membaca, menukis dan meghafal AL-Qur’ an yang
disusun dalam tingkatan pembelajaran Al-Qur’ an dari mengenai huruf
hijaiyah, membaca, menulis huruf hijaiyah dan akhirnya mengetahui kaidah
atau hukum-hukum bacaan Al-Qur’ an yang disebut tajwid.
10. Metode wafa
Metode wafa sebagai sebuah sistem mempunya visi melahirkan ahli Al-
Qur’ an sebagai pembangun peradaban masyarakat Qur’ ani di Indonesia,
ahli Al-Quran yang dimaksud disini adalah orang yang tartil membaca Al-
Qur’ an berusaha mengahafal, faham makna yang diabacanya gemar dan
mengamalkannya dan menguasai tafsirnya visi inilah yang membingkai
keseluruhan program yang disusun dan dikembangkan oleh wafa, dari
tujuan, kurikulum, materi, buku ajar, proses pembelajaran, metodologi,
hingga evaluasi.
11. Metode Abana
Abana alif, ba dan nun, adalah metode efektif yang sangat mudah dan
sederhana,dalam menulis Al-Qur’ an. Dengan menerapkan metode abana
ini, maka Insya.Allah dalam waktu relative singkat para pelajar akan
memiliki tulisan yang memuaskan yaitu tulisan yang bagus, tepat, benar dan
standar. Dan metode abana ini bukan hanya untuk menulis saja tetapi juga
untuk belajar membaca Al-Qur’ an sehingga pelajar dengan waktu
bersamaan mampu membaca Al-Qur’ an dan menulis dengan baik, tepat,
benar dan standar.
12. Metode Asy-syafi’ I adalah cara yang memudahkan bagi seseorang dalam
mempelajari Al-Qur’ an. Metode as-syafi’ i merupakan rintisan dari buku
ilmu tajwid praktis yang dikembangkan oleh ustad Abu ya’ la kurnaedi dkk,
dan membaca Al-Qur’ an haruslah sesuai dengan syari’ at yakni
membacanya dengan bacaan tartil dan salah satu upaya untuk mencapainya
adalah dengan mempelajari iqro’ dan ilmu tajwid.
13. Metode Al Barqy
al-barqy adalah sebuah metode pembelajaran Al-Qur’ an yang disusun
dengan praktis agar para santri atau peserta didik yang belajar dengan
metode ini dapat membaca Al-Qur’ an dengan waktu relative singkat.
14. Metode BBQ 99
Metode BBQ 99 adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran
membaca dan menulis Al-Qur’ an berdasarkan sisstem terpadu dengan pola
belajar intensif satu jam setiah hari, dalam waktu kurang 2-3 bulan yang
mampu membaca Al-Qur’ an. Dan istilah 99 adalah bimbingan baca tulis
Al-Qur’ an 99 jam.
15. Tafsir Al-Huda
Tafsir al-huda merupakan tafsir ayat-ayat Al-Qur’ an 30 juz bebahasa Jawa,
memiliki keunikan dan keistimewaan dalam metode penulisan dan
penyalinan ayat-ayat Al-Qur’ an, dan dilengkapi dengan transliterasi teks
Al-Qur’ an dalam bahasa latin, sehingga mudah dipahami oleh pembaca
yang belum lancar membaca ayat-ayat Al-Qur’ an.
16. Metode An-Nahdliyah
Metode An-nahdliyah adalah suatu sistem mempelajari cara membaca Al-
Qur’ an yang disusun oleh L.P Ma’ arif NU cabang tulungagung pada
tahun 1990, metode ini disebut juga metode cepat tanggap belajar Al-
Qur’ an, metode ini tidak jauh beda dengan metode Qiro’ ati dan Iqro’ .
Metode An-nahdliyah ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan
bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran AL-Qur’ an pada
metode ini lebih menekankan pada kode ketukan.
17. Metode An-Nasr
An-nashr artinya pertolongan. Itulah yang penulis rasakan dalam upaya
menemukan dan menyusun pembelajaran terjemah Al-Qur’ an ini. Begitu
pula saat diuji cobaka, disebarkan dipraktekkan dan bukunya dicetak, semua
terjadi semata-mata karena adanya pertolongan Allah Swt. Nama ini
diharapkan akan senantiasa menjadi pengingat bagi penulis dan siapapun
yang menerapkan metode ini, bahwa hanya apabila mendapat pertolongan
Allah Swt, kita dapat memahani kalamnya tanpa pertolongan darinya
betapapun cara bagus teknik maupun metodologi pembelajaran yang
diterapkan hasilnya akan jauh dari yang di inginkan.
18. MetodeMaisura
Metode maisura adalah metode yang menggunakan sistem pengajaran
talaqqi dan masyafahah, dimana antara guru dan murid saling berhadapan
guru membacakan dan murid menirukan bacaan gurunya. Menurut Dr. KH.
Ahmad Fathoni, lc, MA., seorang pakar dan praktisi pengejaan ulum Al-
Qur’ an di Institut ilmu Al-Qur’ an (IIQ) Jakarta yang sekaligus merupakan
seorang pencetus metode maisura. Beliau menjelaskan metode seperti ini
adalah metode pengajaran Al-Qur’ an yang mengikuti tradisi Rasulullah
SAW, para sahabat, tabiin dan secara turun-temurun ditradisikan oleh guru-
guru Al-Qur’ an di pesantren.
19. MetodeSahala
Metode ini secara khusus disusun untuk mengajarkan membaca Al-Qur’ an
kepada anak-anak usia dini mulai dari umur 4-6 tahun dan juga dapat
dipakai untuk anak SD. Metode ini berupa buku pegangan 1 jilid (terdiri
dari 42 halaman) dan alat peraga ukuran besar. Dalam pembelajarannya
sahala diaplikasikan dengan cara privat maupun klasikal. Tetapi inti
pembelajarannya yang efektif yaitu dengan cara privat.
20. MetodeTsaqifa
Metode Tsaqifa adalah sebuah metode alternative pembelajaran baca tulis
Al-Qur’ an yang sedang berkembang di Indonesia, sebagai salah satu
alternative metode untuk mengatasi buta huruf Al-Qur’ an dikalangan umat
Islam. Metode ini dirancang khusus untuk orang dewasa yang belum
mampu membaca Al-Qur’ an atau untuk yang pernah belajar dan masih
terbatah-batah membacanya, dan perlu diketahui metode ini bukan untuk
anak TK dan TPA, karena untuk anak-anak sudah ada metode khusus bagi
mereka, misalnya metode qiroati, iqra’ dan lain sebagainya.
21. Metode Al-baghdadiyah adalah metode pembelajaran al-Qur‟an dengan
cara di eja per hurufnya. Kaedah ini juga dikenal dengan kaedah sebutan
“eja” atau latih tubi. Metode al- baghdadiyah merupakan metode mengajar
yang cukup efektif, sebab membantu para siswa untuk melatihkan ejaan
huruf-huruf dalam Al-Qur‟an.

Anda mungkin juga menyukai