Anda di halaman 1dari 12

RESUME

ISLAM & ILMU PENGETAHUAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Mata Kuliah Islam, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Dosen Pengampu Sopian Asep Nugraha, M.Pd.

Disusun Oleh:
Yayat (211223057)
Kelompok 4
PTIK 4B

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2023
Judul Buku : Islam & Ilmu Pengetahuan
Penyusun : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M. A.
Penerbit : Prenada Media Group
Jumlah Hal. : 402 Halaman
BAB 8
ASPEK ONTOLOGI ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM
A. Makna Al-Qur'an
1. Menurut Bahasa
Para ulama berbeda pendapat mengenai asal kata Qur'an. Apakah merupakan
Musytaq (bentukan) ataukah hanya sebuah nama seperti injil dan taurat." Kalau kata
Qur'an itu merupakan musytaq (bentukan), maka ada 2 pendapat:
a. Berasal dari kata gorona Dalam bahasa Arab, kata qorong mempunyai 2 arti, yaitu:
1) Adl-dlommu (menyatukan. Mengumpulkan menyandarkan)
2) Al-goro (hubungan-hubungan)
b. Berasal dari kata goro'a Dalam bahasa Arab, kata qoro'a mempunyai 2 arti, yaitu:
1) Talaa yatluu (membaca)
2) Jama'a yajma'u (mengumpulkan) Mudah-mudahan yang benar adalah bahwa Al-
qur'an beraal dari kata qoro'a yaqro'u yang berarti talaa yatlu (membaca).1
2. Menurut Istilah
Al-qur'an adalah kalam Allah swt yang mu jiz yang termasuk ibadah bagi yang
membacanya yang diturunkan kepada Nabi Muhamad saw yang sampai kepada kita
dengan mutawatir dan tertulis didalam mushaf-mushaf (lembaran-lembaran)." Syekh Ali
Ashobuni menyatakan bahwa Al-qur'an adalah firman Allah swt yang mujiz, diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf.
Diriwayatkan secara mutawatir, menjadi ibadah bagi yang membacanya, diawali dengan
surat Al-fatihah dan diakhiri denga surat an-nas."2
B. Nama-Nama Al-Qur'an
1. Al-qur'an
(sebagimana telah dijelaskan pengertiannya diatas)
2. Al-Kitab

1
Halaman 1-2
2
Halaman 3

1
Al-kitab asal katanya dari Kataba Artinya adalah jama'a (mengumpulkan). Maka kitab
adalah shohifah (lembaran-lembaran) yang ditulis didalamnya). 3
3. Al-furqon
Al-furgon berasal dari kata farogo, karena AL-qur'an membedakan antara haq dan bathil
dalam segala aspeknya. Baik keyakinan amaliyah dan ucapan. Selain daripada itu, makna
Al-furqon adalah keterangan (bayan) penjelasan terperinci (tafshil) atau turun secara
terpisah pisah (nuzulihi mufarroqon).
4. Adz-dzikr
Adz-dzikr berasal dari kata Dzakaro artinya adalah peringatar (tadzkiroh). Karena materi
Al-quran mengandung janji dan ancaman peringatan dan pengarahan.
C. Hubungan Al-Qur'an dengan Kitab-Kitab yang Lainnya
Ada beberapa keutamaan Al-qur'an dibandingkan kitab-kitab sebelumnya diantaranya adalah
1. Al-Qur'an bebas dari perubahan. Berbeda dengan kitab Taurat yang telah mengalami
perubahan oleh orang-orang Yahudi disesuaikan dengan hawa nafsu mereka.
2. Al-qur'an berlaku untuk setiap orang disemua tempat dan waktu, yaitu risalah bagi
seluruh alam (lil'alamin). Adapun risalah sebelum umat Nabi Muhammad saw hanya
berlaku pada umat tertentu dan pada waktu tertentu.
3. Al-qur'an menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya, sehingga denga turunnya Al-qur'an
umat Islam tidak perlu lagi melihat kitab-kitab sebelumnya. Kita hanya diharuskan untuk
mengimani kitab-kita sebelumnya (Taurat, Zabur dan Injil), tapi tidak diperintahkan
untuk mengikutinya.4
D. Keutamaan-Keutamaan Al-Qur'an
Al-qur'an yang diturunkan kepada Nabi terakhir dan umat terakhir mempunyai beberapa
keutamaan-keutamaan, diantaranya:
1. Al-qur'an adalah sesuatu yang menghidupkan.
2. Al-qur'an adalah nur (cahaya), huda (petunjuk) dan ruh. Dengan cahaya kita bisa melihat,
dengan petunjuk kita dapat membedakan memilih dan ruh yang menunjukan bahwa dia
3. Al-qur'an adalah obat (syifa) dan rahmat.
4. Keutamaan membacanya

3
Halaman 3-4
4
Halaman 5

2
5. Besarnya Pahala Membaca Al-qur'an.5
E. Adab Berinteraksi dengan Al-Qur'an dan Wahyu
Karena Al-qur'an itu adalah merupakan kalamullah yang bernilai iba ketika kita membacanya,
dan dia adalah nur, hudan dan ruh, maka dala berinteraksi dengannya kita harus mempunyai
adab dan etika, diantarany adalah:
1. Mengagungkan Al-qur'an dan merasakan keagungan firman dengan merasa tenang
2. Mengikhlaskan niat lillahi ta'ala, dan tidak ada tujuan kedunia ketika kita membacanya.
3. Ketika membacanya kita harus dalam keadaan suci baik badan, tempat dan pakaian.
4. Menghadap kiblat saat membacanya.
5. Membaca Al-qur'an dengan tartil, benar dan sesuai hukum-hukum tajwid.
6. Khusu dalam membaca Al-qur'an, berinteraksi dengan apa yang kita baca dan
mentadaburi bacaannya.
7. Membaguskan suara saat membacanya.
8. Memulai membaca Al-qur'an dengan membaca ta'awud dan basmalah.
9. Diam dan mendengarkan dengan baik ketika ada yang membaca Al- Quran6

BAB 2
5
Halaman 7-9
6
Halaman 10-11

3
WAHYU
A. Pengertian wahyu
Secara etimologi wahyu adalah petunjuk yang diberikan dengan (datang secara langsung
kedalam jiwa tanpa didahului jalan fikirand tidak bias diketahui oleh seorangpun). Pengertian
wahyu dalam AL-qur'an:
1. Fitrah bagi manusia.
2. Gharizah/instink bagi binatang
3. Isyarat yang diberikan dengan cepat melalui tanda dan kode
4. Godaan dan hiasan kejahatan yang dilakukan syetan pada diri manusia.
5. Perintah Allah swt kepada para malaikatnya7
B. Cara wahyu Allah swt turun kepada Malaikat
1. Allah swt berbicara langsung kepada para malaikat tanpa perantara dan dengan
pembicaraan yang difahami oleh para malaikat.
2. Al-qur'an telah dituliskan di Lauhul Mahfudz
Para ulama berpendapat cara turunnya wahyu Allah swt yang berupa Al-qur'an kepada
Jibril dengan beberapa pendapat :
a. Jibril menerimanya secara pendengaran dari Allah swt denganlafadznya yang khusus.
b. Jibril menghafalnya dari Lauhul Mahfud
c. Maknanya disampaikan kepada Jibril, sedangkan lafadznya dari jibril atau Nabi
Muhammad saw.8
C. Cara penurunan wahyu kepada para Rosul
Ada 2 cara Allah swt menurunkan wahyu kepada para Rosul Nya, yaitu:
1. Melalui Jibril, malaikat pembawa wahyu.
Ada 2 cara penyampaian wahyu oleh Malaikat kepada Rosul saw:
a. Jibril menampakan wajahnya atau bentuknya yang asli.
b. Jibril menyamar seperti seorang laki-laki yang berjubah putih.
2. Tanpa perantara
a. Mimpi yang benar dalam tidur
b. Kalam ilahi dari balik tabir tanpa perantara9

7
Halaman 14-15
8
Halaman 16-17
9
Halaman 18-20

4
D. Subhat para penentang wahyu
Diantara syubhat orang-orang kafir atau sejenisnya terhadap Al-qur'an adalah:
1. Al-qur'an bukan wahyu tapi dari pribadi Muhammad saw (yang menciptakan maknanya,
dan menyusun bentuk dan gaya bahasanya). Tanggapan Al-qur'an adalah wahyu dari
Allah swt, bukan buatan Nabi Muhammad saw.
2. Orang- orang jahiliyyah dahulu dan sekarang menyangka bahwa rasulullah saw
mempunyai ketajaman akal, penglihatan yang dalam , firasat yang kuat kejernihan jiwa
dan renungan yang benar.
3. Orang-orang jahiliyyah klasik dan modern berasumsi bahwa Muhammad telah menerima
ilmu-ilmu Al Qur'an dari seorang guru.10

BAB 3
TENTANG AL- QURAN

10
Halaman 21-23

5
A. Tajwid dan adab membaca Al-qur'an
Diantara adab orang yang membaca Al-qur'an adalah
1. Membaca Al-qur'an sesudah berwudhu, karena ia termasuk dzikir yang paling utama
meskipun boleh membacanya bagi yang berhadats kecil.
2. Membaca ditempat yang bersih dan suci untuk menjaga keagungan Al-qur'an.
3. Membacanya dengan khusu', tenang dan penuh hormat.
4. Bersiwak sebelum mulai membaca.
5. Membaca ta'awudz sebelum membaca Al-qur'an.
6. Membaca basamlah pada permulaan setiap surat, kecuali surat At-taubah, karena
basmalah termasuk salah satu ayat (menurut pendapat yang kuat).
7. Membacanya dengan tartil
8. Merenungkan ayat-ayat yang dibacanya
9. Meresapi makna dan maksud ayat-ayat Al-qur'an
10. Membaguskan suara dengan membaca Al-qur'an
11. Mengeraskan bacaan Al-qur'an karena lebih utama11
B. Waqaf dan Ibtida'
Ilmu tentang waqaf (berhenti) dan ibrida' (memulai) berperan sangat penting dalam
mengetahui cara pembacaan Al-qur'an untuk menjaga validitas makna ayat, menjauhkan
kekaburan dan menghindarkan kesalahan. Pengetahua ini memerlukan pemahaman yan
mendalam terhadap ilmu kebahasaan, qiroat dan tafsir. Dengan demikian arti suatu ayat tidak
rusak.
1. Macam-macam waqaf.
Menurut pendapat yang masyhur, waqaf terbagi menjadi 4 macam, yaitu:
a. Taam
Yaitu waqaf yang tidak ada hubungannya dengan lafadz sesudahnya. Wafaq taam
banyak terdapat pada penghujung ayat.
b. Kaafin jaaiz
Yaitu waqaf pada suatu lafadz yang dari segi lafadz telah terputus dari lafadz
sesudahnya, tetapi maknanya masih tetap bersambung. Diantara contohnya ialah

11
Halaman 27-28

6
setiap ujung ayat yang pada sesudahnya terdapat lamu kay (huruf lam yang bermakna
supaya)
c. Hasan
Yaitu waqaf pada suatu lafadz yang dipandang baik padanya tetapi tidak baik
memulai dengan lafadz yang sesudahnya, masih adanya hubungan dengannya secara
lafadz dan maknanya
d. Qobih
Yaitu waqaf pada lafadz yang tidak dapat difahami maksud sebenarnya.
2. Tajwid
Tajwid adalah memberikan kepada huruf akan hak-haknya dan tertibnya, mengembalikan
huruf kepada makhraj dan asalnya, serta menghaluskan pengucapannya dengan cara yang
sempurna tanpa berlebihan, kasar, tergesa-gesa dan dipaksa-paksakan.12
C. Mengajar Al-Qur'an
Mengajarkan Al-qur'an termasuk Fardhu Kifayah. Sedangkan menghafalnya merupakan suatu
kewajiban bagi umat Islam agar tidak terputus jumlah kemutawatiran para penghafal Al-
qur'an disamping untuk menghindari timbulnya perubahan dan penyimpangan.13
D. Menerima Honor dari Membaca Al-Qur'an
Para ulama berbeda pendapat tentang boleh atau tidaknya menerima bayaran dari mengajar
Al-qur'an. lalu menjelaskan hukumnya masing-masing, yaitu:
1. Pengajaran yang karena Allah swt semata dan tidak mengambil upah. Pengajaran model
ini mendapatkan pahala dan merupakan tugas para nabi.
2. Pengajaran dengan mengambil upah. Untuk pengajaran dengan mengambil upah, para
ulama berselisih pendapat, dan terbagi kedalam 2 pendapat, yaitu:
a. Boleh,mengajarkan Al-Qur'an dan mengambil upah darinya dengan menyaratkan
upah tertentu atau tidak. Dan boleh mengambil upah darinya jika membutuhkannya.
b. Tidak boleh mengajarkan Al-Qur'an dengan mengajukan syarat upah tertentu.
c. Pendapat yang kuat adalah pendapat ketiga, yaitu boleh mengajarkan Al-Qur'an dan
mengambil upah darinya jika membutuhkannya dan tidak boleh jika tidak
membutuhkannya.

12
Halaman 29-31
13
Halaman 31

7
3. Pengajaran tampa syarat, namun bila diberi hadiah, maka dia terima. Pengajaran bentuk
ini boleh menurut pendapat semua ulama.14

BAB 4
SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL QUR'AN
A. Makna Ulmul Qur'an

14
Halaman 31-34

8
Ilmu ulumyl quran dapat diketahui dengan berpegangan kepada 2 hal, yaitu :
1. Riwayah
Yaitu mengetahui ilmu ulumul qur'an secara Naql atau berhubungan dengan riwayat (Al-
qur'an dan hadits). Diantara ilmu ulumul Qur'an yang dapat diketahui dengan riwayah
adalah:
a. Ilmu Qiro'at. Yaitu ilmu Al-qur'an yang membicarakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan bacaan.
b. Ilmu Nuzulul qur'an
Yaitu ilmu Al-qur'an yang membahasa segala sesuatu yang berkaitan dengan
turunnya Al-qur'an.Ilmu nuzulul qur'an terbagi kedalam 3 cabang, yaitu:
1) Ilmu Mawathin An-nuzul (tempat turunnya Al-qur'an)
2) Ilmu Tawarikh An-nuzul (waktu turunnya).
3) Ilmu Asbab An-nuzul (sebab-sebab turunnya Al-qur'an)
2. Diroyah
Yaitu mengetahui ilmu ulumul qur'an melalui akal atau rasional. Dengan kata lain ilmu-
ilmu Al-qur'an yang diperoleh melalui tafakur dan ta'amul (penelaahan secara
mendalam).15
B. Sejarah munculnya Ulumul Qur'an
Para ulama berbeda pendapat mengenai kapan mulai munculnya ilm Ulumul Qur'an. Diantara
pendapat itu adalah :
1. Para ahli sejarah (muarrikhun) menyatakan bahwa munculny ulumul qur'an pertama kali
adalah pada abad ke-7 H.
2. Imam Al-Zarqani berpendapat bahwa istilah ulumul qur'an bersamaan dengan munculnya
kitab Al-burhan fii 'Ulumul karya Ali Ibrahim Ibnu Sa'id (wafat 430 H). Kitab ini ditulis
pada abad ke-5 H, sehingga Ulumul Qur'an lahir pada abad ke-5 H.
3. Subhi Shalih berpendapat bahwa orang yang pertama menggunakan istilah Ulumul
Qur'an adalah Ibnu Al-murzaba (Wafat 309 H). Pendapatnya di dasari pada penemuannya
terhadap h kitab yang membicarakan tentang kajian-kajianAl-qur'an menggunakan istilah
'Ulumul Qur'an, tepatnya pada abad ke- 3 H.

15
Halaman 36-38

9
4. Thoban' Thoba'i mengatakan bahwa munculnya Ulumul Qur'an adalah sejak awal
turunnya Al-qur'an yaitu pada Rasulullah saw. Karena para sahabat dan tabi'in telah
mengenal ilmu ini pada abad 1 hijriyyah, walaupun belum sistematis. Hal ini didasari
dengan adanya larangan pembukuan Al-qur'an dengan segala cabangnya.16
C. Sejarah Perkembangan Al-Qur'an
Pada masa Nabi dan para sahabat tidak ada kebutuhan untuk menulis atau menyusun
buku yang berhubungan dengan ilmu ini. Karena sebagian besar para sahabat orang-orang
yang buta huruf. dan alat-alat tulis sangat sulit diperoleh, serta Rasul sendiri melarang para
sahabat menulis sesuatu yang bukan Al-qur'an.
Para sahabat mampu mencerna Al-qur'an yang berbahasa arab dengan nilai sastra yang
tinggi, dan jika mereka mengalami kesulitan dalam memahami ayat yang turun mereka
langsung menanyakannya kepada Rasul. Pada masa Abu Bakar dan Umar Bin Khatab, ilmu
ini belum ditulis, diriwayatkan melalui lisan atau ucapan, yaitu: membaca dan menghafal Al-
qur'an. Pada masa Utsman Bin Affan, orang arab banyak dengan non Arab dan pada masa ini
AL-qur'an mulai dibukukan dan khalifah memerintahkan agar membahas semua mushaf lain
yang ditulis sahabat caranya masing-masing. Perintah penulisa pembukuan Al-qur'an adalah
sebagai dasar peletak utama bagi berkembangnya ilmu Al-qur'an yang pada saat itu dikenal
dengan Rasmul Qur'an.
Al-qur'an yang ditulis dan dicetak pertama kali di zaman Utsman ada 5 buah, yaitu:
1. Ditinggal di Madinah
2. Dikirim ke Kufah
3. Dikirim ke Bashrah
4. Dikirim ke Damaskus
5. Dikirim ke Mekah
Pada masa Ali Bin Abi Thalib ra diperintahkan Abu AL-aswad Al- du'ali (wafat 69 H) untuk
meletakan kaidah pramasastra bahasa Arab guna menjaga keaslian AL-qur'an. Ilmu ini
terkenal dengan ilmu i'robul Qur'an.17
D. Pemeliharaan dan Penjagaan Al-Qur'an

16
Halaman 38-39
17
Halaman 39-40

10
Diantara cara umat dalam menjaga Al-qur'an adalah dengan melakukan beberapa perubahan
untuk mempermudah dan memperbaiki rasm Al- qur'an yang disusun pada zaman Utsman Bin
Affan. Diantaranya adalah:
1. Diberikan titik (tangith)
2. Diberikan syakal (tasykil)
3. Fawashil
4. Tanda sajdah (alamat sajdaat)
5. Tanda waqaf, dll
Semua itu dilakukan untuk memudahkan dan menjaga kitab Allah swt.18
E. Surat dan Tertib Susunannya
Kata surat asal katanya adalah dari kata As-suur yang berarti ketinggian (Al-'uluw wal
irtifa'). Surat Al-qur'an adalah kumpulan ayat-ayat yang meliput surat-surat yang tersusun.
Adapun batasan surat awal dan akhir ditetapkan secara Tauqify, sesuai petunjuk Rasulullah
saw yang merupakan tunyunan dari Allah swt. Adapun nama-nama surat ditentukan secara
Tauqify juga. Dan ada beberapa surat yang mempunyai nama lebih dari 1 nama, yaitu:
1. Surat At-taubah disebut juga surat Al-baroah,
2. Surat Al-isra disebut juga surat Bani Israil,
3. Surat Fathir disebut juga surat Malaikat,
4. Surat Al-mukmin disebut juga surat Ghafir
5. Surat Muhammad disebut juga surat Al-qital, dll.
Dan terkadang ulama sengaja membiarkan nama-nama surat sesuai dengan temanya.
Seperti surat Al-hujurat disebut dengan surat Adab, surat an-nahl disebut dengan surat An-
ni'am, surat Ath-thalaq dengan surat An-nisa Ash- sughra Dan dalam sebuah hadits
Rasulullah saw menyebut surat al-anfal dengan surat Badar dan surat Al-hasyr dengan
sebutan Surat yang menceritakan kaum Bani Nadhir.
Dan setiap surat mempunyai karakteristik tersendiri yang memiliki tema utama dengan
surat yang lainnya. Dan kebanyakan surat memiliki tema utama yang diceritakan surat itu.
Dan jika mempunyai banyak tema biasanya ada hubungan yang kuat diantara tema-tema itu.
Dan oleh para ulama disebut dengan Wihdah Maudhu'iyyah fil As-suurah.19

18
Halaman 43
19
Halaman 43-44

11

Anda mungkin juga menyukai