AL-QUR’AN HADITS
KELAS/ PROGRAM : X ( UMUM )
SEMESTER I DAN II
MA NUSANTARA ARJAWINANGUN KAB. CIREBON
Disusun oleh :
MATERI AJAR
MAPEL : AL- QUR’AN HADITS
KELAS/ PROG. : X ( Umum )
Waktu : 3 X Pertemuan ( 6 jam pelajaran )
SEMESTER : I ( Ganjil )
1.Standar Kompetensi : Memahami pengertian al-Qur’an dan bukti keotentikannya
1.1.Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan pengertian al-qur’an menurut para ahli
2.Membuktikan keotentikan al-Qur’an ditinjaau dari segi
keunikan redaksinya, kemu’jizatannya dan sejarahnya.
3. Menunjukkan perilaku orang yang meyakini kebenaran al-
Qur’an.
JUDUL : PENGERTIAN AL-QUR’AN DAN BUKTI KEOTENTIKANNYA
KD. I : Menjelaskan pengertian al-Qur’an menurut para ahli
A. Pengertian al-Qur’an :
Secara bahasa ( Etimologi ) :
“al-Qur’an” adalah bentuk masdar ( kata dasar ) dari kata Qara’a (
) yang artinya “ membaca “.
Arti kata al-qur’an adalah sinonim dengan kata “ Qiro’ah” yaitu “bacaan”.
Bisa juga mengartikan al-Qur’an dengan bentuk maf’ul yang berarti”yang
dibaca”.
Menurut arti istilah ( terminologi ):
Pengertian “al-Qur’an “ sebagaimana menurut para ahli:
1. Syekh Muhammad Abdul Azim az-Zarkoni :
Al-Qur’an adalah kitab yang menjadi mu’jizat, diturunkan kepada nabi
Muhammad saw. Tertulis dalam mushaf dan disampaikan secara
mutawatir serta yang membacanya merupakan ibadah.
2. Syeikh Muhammad Khudlari Beik :
Al-Qur’an ialah firman Allah yang berbahasa arab diturunkan kepada nabi
Muhammad saw. Untuk dipahami isinya dan dingat selalu , disampaikan
kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf dimulai dari surat al-
fatikhah diakhiri surat an-Nas.
3. Syeikh Muhammad Abduh
Al-Kitab ( Al-Qur’an ) ialah bacaan yang telah ditulis dalam mushaf yang
terjaga dalam hafalan-hafalan umat Islam.
4. Syekh Manna al-Qathan
Al-Qur’an ialah kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Dan
orang yang membaca akan memperoleh pahala.
5. Menurut al-Jurjani
Al-Qur’an wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah saw. Yang ditulis
dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir dan berangsur-angsur.
6. Menurut ahli fiqh, Usul fiqh :
Dari pengertian – pengertian menurut para ulama tersebut terkandung
unsur-unsur al-Qur’an sebagai brikut:
a. Wahyu atau kalam Ilahi yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
b. Mu’jizat bagi nabi Muhammad saw.
c. Diturunkan secara mutawatir
d. Merupakan bacaan mulia, membacanya bernilai ibadah
e.Tertulis dalam mushaf yang dimulai dari surat al-fatikhah hingga surat
an- Nas.
f. Lafalnya berbahasa Arab.
g. Senantiasa terpelihara dari berbagai bentuk kesalahan dan pemalsuan,
tidak ada seorangpun yang mampu membuat yang serupa dengannya.
* Jadi, pengertian al-Qur’an adalah kalam Allah yang disampaikan dalam
bahasa Arab, diturunkan secara berangsung – angsur melalui Jibril as.
kepada nabi Muhammad saw. Sebagai mu’jizat untuk disampaikan
kepada kita umatnya secara mutawatir yang telah ditulis dalam mushaf
Usmani, sejak nabi Muhammad saw. Sampai sekarang, dimulai dari
surat al-Fatikhah sampai surat an-Nas dan membacanya merupakan
ibadah.
2. Nama-nama al-Qur’an :
a. Al-Kitab : tulisan yang lengkap ( QS. 2: 2 )
b. Al-Kalam : Ucapan / firman ( QS. 9: 6 )
c. Al-Furqon : membedakan yang haq dan yang bathil ( QS. 25: 1 )
d. Asy-Syifa’ : obat ( QS. 10: 57 )
e. Al-Huda : petunjuk ( QS. 72: 13 )
f. Atanzil : yang diturunkan ( QS. 26 : 192 )
g. Al-Haq : kebenaran ( QS.2: 147 )
h. Al-Bayan : penjelasan atau penerangan ( QS. 3: 138; 2 : 185 )
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai
isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-
Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
Artinya:”
Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan
kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.
MATERI AJAR
SATMINKAL : MA NUSANTARA ARJAWINANGUN
MAPEL : AL- QUR’AN HADITS
KELAS/ PROG. : X ( Umum )
Waktu : 2 X Pertemuan ( 4 jam pelajaran )
SEMESTER : I ( Ganjil )
Para ulama membagi isi pokok al-Qur’an ke dalam enam kategori sebagai
berikut:
3. Masalah akhlak
Al-Qur’an juga membahas masalah akhlak, sebagaimana Rasulullah diutus
sebagai rasul semata-mata untuk membenahi akhlak manusia, sebagaimana dijelaskan
dalam al-qur’an.
4. Masalah hukum
Untuk mengendalikan dan meluruskan tingkah laku manusia, Allah membuat
aturan hukum, contoh: hukuman bagi orang yang berjudi, hukum nikah dll.
5. Masalah sejarah
Seorang muslim dianjurkan untuk mengetahui dan mempelajari sejarah umat
yang terdahulu; hal ini bertujuan sebagai pelajaran bagi kehidupannya, kebaikannya
untuk dapat dijadikan teladan dan keburukannya untuk dihindari, semua ini menjadi
cermin kehidupan manusia.
6. Masalah sains dan teknologi
Masalah sains, teknmologi juga dipelajari dalam al-quran, hal ini untuk tujuan
kesimbangan hidup duniwi dan ukhrawi, sekalipun dalam pembahasannya tidak terlalu
detail.
Kd. 2 : Ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan Isi Pokok ajaran al-Qur’an
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh
perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa
Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk
dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
a. Ibadah
b. Muamalah :
“ orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[175].
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka
orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. ( QS. Al-
Baqarah: 275 ).
[174] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang
disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan
barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan
sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum
terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
[175] Maksudnya: orang yang mengambil Riba tidak tenteram jiwanya seperti orang
kemasukan syaitan.
[176] Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh tidak dikembalikan.
dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan
dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil,
Kendatipun ia adalah kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah[520].
Yangdemikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.(QS. Al-An’am :
152 )
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
Perkataan yang mulia. ( QS.al-Isra/17: 23 ).
Artinya :
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil".( QS.al-Isra/17: 24 ).
[850] Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi
mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
4. Hukum
[853] Maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash membunuh orang murtad, rajam dan
sebagainya.
[854] Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau Penguasa untuk
menuntut kisas atau menerima diat. qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu
tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitu
dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya
dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan
baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan
menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh
setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia
10
mendapat siksa yang pedih. diat ialah pembayaran sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana
terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan.
5. Sejarah
Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata." ( QS. As-Saff/61 : 6)
Artinya:
Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-
orang yang meminumnya.( QS. An-Nahl/16 : 66 )
11
dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.
kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). ( QS. Al-Mu’minun/23 : 12- 13 ).
Artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman. ( QS. Yunus/10: 57)
dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian. ( QS.al-Isra’/17: 82).
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari
langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan
menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera
itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula)
bagimu sungai-sungai. ( QS.Ibrahim/14 : 32 )
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan dengan hak[669]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-
Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. ( QS. Yunus/ 10 : 5 ).
12
[669] Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan
percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari
sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang
terhadapmu. ( QS.al-Isra’/17 : 66 ).
MATERI AJAR
SATMINKAL : MA NUSANTARA ARJAWINANGUN
MAPEL : AL- QUR’AN HADITS
KELAS/ PROG. : X ( Umum )
Waktu : 2 X Pertemuan ( 4 jam pelajaran )
SEMESTER : I ( Ganjil )
1. Kedudukan al-Qur’an :
a. Sebagai pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah
diturunkan Allah SWT. Sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya (
QS. Al-Fathir/35 : 31 ).
Artinya:
“dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu Yaitu Al kitab (Al Quran) Itulah
yang benar, dengan membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha mengetahui lagi Maha melihat (keadaan) hamba-
hamba-Nya.
b. Penjelas masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat
terdahulu
c. Bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW.
( QS. Al-A’raf./7 : 203 ).
13
14
Artinya:
“ dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka
berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah:
"Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku
kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."
2. Fungsi al-Qur’an:
a. Petunjuk bagi manusia
Artinya: “
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
( QS. Al_Baqarah/2 : 185 ).
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah
Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang
yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat ( QS. An-
Nisa’/4 : 105 )
d. Sebagai obat
1 ). ( QS. Yunus/10: 57)
3. Tujuan al-Qur’an
Supaya manusia menemui kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Selamat
dari kesengsaraan hidup dunia dan akhirat.
3.1. ( QS. Ali Imran/3 : 198 )
16
Maksudnya:
[261] Yakni: tempat tinggal beserta perlengkapan-perlengkapannya seperti
makanan, minuman dan lain-lain.
[262] Maksudnya ialah penghargaan dari Allah disamping tempat tinggal
beserta perlengkapan-perlengkapannya itu, adalah lebih baik daripada
kesenangan duniawi yang dinikmati orang-orang kafir itu.
Maksudnya:
itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah
Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-
orang yang fasik.( QS. Ali Imran/3 : 110 )
MATERI AJAR
SATMINKAL : MA NUSANTARA ARJAWINANGUN
MAPEL : AL- QUR’AN HADITS
KELAS/ PROG. : X ( Umum )
Waktu : 4 X Pertemuan ( 8 jam pelajaran )
SEMESTER : I ( Ganjil )
A. Ayat – ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan manusia sebagai Hamba Allah dan
Khalifah di Bumi.
Manusia diciptakan Allah di dunia ini mempunyai dua tanggungjawab yang harus
dilaksanakan dengan baik, yaitu:
1. Manusia sebagai hamba ( ‘abd ) yaitu manusia dituntut untuk sukses menjalin
hubungan secara vertikal dengan Allah.
2. Manusia sebagai Khalifah, yaitu maanusia dituntut untuk sukses menjalin
hubungan secara Horisontal dengan sesama makhluk.
Tidak dibenarkan orang yang taat kepada Allah, sementara dia mengabaikan
problema sosial kemasyarakatan.
Di bawah ini bebarapa ayat al-Qur’an yaang berhubungan dengan kedudukan
manusia sebagai haamba Bumi.
a. QS. Al-Baqarah/2 : 30.
Artinya:
“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
18
19
c. QS. az-Zariyat/51 : 56
Artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.
b. QS.an- Nahl/ 16 : 78
1. Zmanusia saat lahir dalam keadaan tidak berpengetahuan sama sekali.
2. Perangkat indra yang diberikan Allah berupa pendengaran, penglihatan
dan hati
3. Anjuran untuk bersyukur.
c. QS. az-Zariyat/51 : 56
1. Allah menciptakan manusia untuk menyembah dan mengabdi kepada
Allah.
2. Menyembah kepada Allah, maksudnya ibadah kepada Allah, baik ibadah
mahdah ( Khusus ) ataupun ibadah gairu mahdah ( umum )
Latihan / soal-soal :
21
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Jelaskan maksud dari manusia harus mampu menjalin hubungan horizontal dan
hubungan vertikal !
2. Sebutkan proses masa kehamilan seorang ibu hingga menjadi bentuk manusia,
sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Mu’minun : 12 – 14.
3. Jelaskan isi kandungan QS. An-Nahl : 78.
SATMINKAL : MA NUSANTARA ARJAWINANGUN
MAPEL : AL- QUR’AN HADITS
KELAS/ PROG. : X ( Umum )
Waktu : 4 X Pertemuan ( 8 jam pelajaran )
SEMESTER : I ( Ganjil )
Materi :
Ayat-ayat al-Qur’an tentang Demokrasi
KD. I : Mengartikan ayat-ayat al-Qur’an Surat ali Imran 159 dan QS. As-Syuura: 38.
Salah satu fungsi al-Qur’an adalah sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia.
Di dalamnya berisi ketentuan-ketentuan yang mengatur tata kehidupan manusia di
dunia, salah satunya tentang demokrasi.
A. Al-Qur’an Surat Ali Imran/3: 159.
Artinya: “
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246].
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
2. Sikap keras hati dan kasar hanya akan mengisolir diri sendiri.
3. Untuk keberhasilan da’wah seseorang harus pemaaf dan mau bermusyawarah
dengan orang lain.
4. Selalu bertawakkal kepada Allah atas segala urusan.
Demikian juga dalam surat tersebut diatas ada tiga sifat dan sikap secara berurutan
dan diperintahkan kepada nabi Muhammad saw. Untuk dilaksanakan sebelum
mengadakan musyawarah :
Artinya: “
dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara
mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.
1. Kenikmatan hidup di dunia dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih
kekal bgi orang yang menerima seruan Tuhannya dan mendirikan shalat.
2. Kenikmatan hidup di dunia dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih
kekal bagi orang-orang yang mau bermusyawarah dalam memutuskan urusan
mereka.
KD. 3 : Perilaku Hidup Demokrasi
Latihan/ Soal-soal :
1. Jelaskan pengertian demokrfasi !
2. Sebutkan implikasi demokrasi demokrasi dalam rumah tangga !
3. Sebutkan tiga sifat dan sikap yang harus ditempuh sebelum mengadakan
musyawarah!
Latihan/ Soal-soal :
1. Jelaskan pengertian demokrfasi !
2. Sebutkan implikasi demokrasi demokrasi dalam rumah tangga !
3. Sebutkan tiga sifat dan sikap yang harus ditempuh sebelum mengadakan
musyawarah!
Hadits memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting, terutama kaitanya
dengan pemahaman isi kandungan ayat al-qur’an. Sebab tidak semua ayat al-qur’an
secara jelas dan rinci dipahami, melainkan ada yang masih bersifat global ( ijmali ) dan
samar-samar ( mutasyabih ).
Artinya:
“ Rasulullah bersabda; yang pertama kali diperhitungkan ( dihisab ) disisi Allah SWT.
Adalah sahalat ( HR. Muslim ).
2. Menjelaskan hal-hal yang bersifat global (ijmali) dan samar-samar ( mutasyabih ).
Artinya:
“Dari Ibnu Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw. menceritakan bulan ramadlan,
lalu beliau memukul kedua tangannya lalu bersabda: Bulan itu adalah sekian dari
sekian bulan, kemudian beliau melengkungkan ibu jarinya pada perkataan yang ketuga
kali ( termasuk menunjukkan bahwa baulan itu jumlahnya terdiri 29 hari ), maka
berpuasalah kamu karena melihat bulan ( ramadlan ) dan berbukalah kamu karena
melihat bulan ( Syawal ), jika tertutup awan, maka pastikanlah bilangan hari pada bulan
( Ramadlan ) itu menjadi 30 hari. “ ( H.R. Muslim ).
3. Memberi batasan pada hal-hal yang belum jelas batasannya dalam Al-qur’an.
Nabi bersabda
Artinya :
“ Orang Islam tidak mewarisi harta orang kafir, demikian pula sebaliknya, orang kafir
tidak mewarisi harta orang Islam. “ ( H.R. Mutafaq Alaihi ).
Disusun oleh:
Guru Mapel
Ayat tersebut di atas menjelaskan tentang nikmat –nikmat yang diberikan kepada
kita , yaitu:
1. Bumi sebagai tempat berpijak, penuh dengan berbagai macam isi dan
kemaslahatannya.
2. Hujan memberikan kita sumber air untuk kehidupan
3. Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan, juga perlu diingat, banya
kenikmatan yang kita peroleh.
[1146] Maksudnya: mereka menyatakan bahwa berhala-berhala itu dapat memberi syafaat kepada
mereka disisi Allah dan ini adalah dusta.
1. Selalu menjaga keimanan dan Ketauhidan kepada Allah SWT. Meyakini bahwa
tiada Tuhan selain Allah SWT.
2. Selalu menjaga nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita, baik nikmat lahir
maupun batin.
3. Mencintai dan menyayangi alam lingkungan seraya memeliharanya.
4.Tidak melakukan perbuatan yang mengandung unsur syirik, seperti mempercayai
batu batu cincin, benda-benda kuno, kuburan keramat dsb.
5.Selalu mengingat nikmat Allah dalam keadaan apapun, dimanapun dankapanpun.
D. Cara mensyukuri nikmat Allah:
Rasulullah bersabda
Artinya : Dari Abu Hurairah ra, ia berkata” Rasulullah bersabda, “ lihatlah kepada
orang yang lebih rendah dari pada kamu dan janganlah kamu melihat
oarang yang di atasmu. Maka hal itu lebih baik untuk tidak meremehkan
nikmat Allah atas kamu.” ( HR. Mutafaq Alaihi ).
Diantara caranya :
1. Kita harus melihat orang yang lebih rendah dari kita, dalam hal-hal keduniaan,
kemewahan.
2. Lebih khusu’ dalam ibadah
3. Lebih mementingkat hal-hal akhirat
4. Menggunakan rizki sesuai dengan petunjuk pemberinya.
Artinya:
“ telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-
orang yang mempersekutukan (Allah)."
Hadis nabi : dari riwayat al- Bukhori dari Abdullah ibnu ‘Amr. ( 2 ).
Tarjamah:
Hadis ( 1 )
Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah bersabda” Menuntut Ilmu adalah
kewajiban bagi setiap muslim ( riwayat Ibnu Majjah ).
Hadis ( 2 )
Dari Abdullah Ibnu ‘Amr: Dan sesungguhnya Nabi Muhammad Saw. Telah
bersabda:”Sampaikanlah dariku (ilmu) meskipun satu ayat ( al-Qur’an ). Dan
kisahkanlah ( hal-hal ) terkait dengan bani Israil dan itu tidak masalah ( berdosa).
Dan barang siapa berbohong dengan menyandarkan kebohongan itu kepadaku
secara sengaja, maka tempatnya ada di neraka ( HR. Ibnu Majah ).
Tambahan:
HR. Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi ...
“ Allah akan menolong hamba-Nya, selama hamba itu mau menolong sesama
saudaranya.
MATERI DISKUSI:
1. Kelompok A :
Pertanyaan:
a. Jelaskan asbabun- Nuzul dari QS. At-Taubah : 122
b. Berilah penjelasan secara singkat dari ayat al-qur’an tersebut
c. Sebutkan perilaku orang yang berilmu pengetahuan
d. Apa manfaat beriman dan berilmu pengetahuan.
2. Kelompok B :
a. Jelaskan asbabun- Nuzul dari QS. Al-Mujadalah : 11
b.. Berilah penjelasan secara singkat dari ayat al-qur’an tersebut
c. Janji Allah akan mengangkat derajat orang yang di beri ilmu
pengetahuan, jelaskan
d.. Apa manfaat beriman dan berilmu pengetahuan.
3. Kelompok C :
a. Jelaskan etika dalam majlis bagi orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan
b. Menuntut ilmu bukan sekedar kewajiban, namun kebutuhan bagi setiap
manusia baik tua maupun muda, Jelaskan...!
c. Antara ilmu dan Iman harus selaras, mengapa harus
demikian...Jelaskan..!
d. Jelaskan HR.Muslim, abu dawud dan at-Tirmidzi...tentang menolong
sesama saudara....
PEMBELAJARAN KE - 6
1. QS. At-Tahrim : 6
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.
3. QS. Al-An’am : 70
Penjelasan :
1. QS. At-Tahrim : 6
a. Menjaga diri dan keluarga yaitu dengan cara taat dan patuh
melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan-Nya.
b. Mengajarkan kepada keluarga untuk melaksanakan ajaran agama.
Ibnu Abbas menafsirkan :
Adalah “ beramalah kamu dan taat kepada Allah serta takutlah kamu
akan maksiat kepada Allah dan perintahkan keluargamu dengan
mengingat Allah”.
Pemahaman QS. At-Tahrim ayat 6 ini bahwa :
Berdasar ilmu pengetahuan sosial ( sosiologi ) dalam teori perubahan
sosial dikatakan bahwa memperbaiki kualitas kepribadian diri dimulai
dari dirinya sendiri terlebih dahulu, kemudian disusul pada level
masyarakat atau lingkungan atau orang lain.
2. QS.Thaha : 132
a. Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad dan umatnya untuk
melaksanakan shalat dan bersabar.
b. Menyelamatkan keluarga dari api neraka dengan cara melaksanakan
shalat dan bersabar.
3. QS. Al-An’am : 70
a. Allah swt. Memerintahkan nabi Muhammad saw. Untuk memutuskan
hubungan dengan orang-orang yang mempermainkan agama atau
menjadikan agama sebagai main-main dengan memperolok-olokaan
agama itu.
b. Tidak ada satupun perbuatan yang dapat tertolong kecuali dari dirinya
sendiri yang menolongnya. Agar tidak terjerumus ke dalam api
neraka.
Hadis nabi tentang tanggung jawab diri dan keluarga serta masyarakat:
Artinya:
“Perintahkan anak-anak untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun , dan
pukullah mereka ( jika tidak mau menjalankan shalat ) ketika mereka berumur
sepuluh tahun.
Artinya :
“ Hak seorang muslim kepada muslim liannya ada lima, yakni membalas salam,
menjenguk orang sakit, mengantarkan janazah, memenuhi undangan dan
mendoakan ketika bersin.
Materi Diskusi :
Petunjuk:
A. Buat kelompok ( tiga kelompok ) dalam satu kelas
Anggota kelompok boleh memilih sendiri, mana suka tetapi harus seimbang
jumlah anggotanya...
Materi Diskusi tiap kelompok sama, dan hasil diskusi masing masing
kelompok dikumpulkan ke guru MAPEL.
Tiap kelompok ( perwakilan ) mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
B. Permasalahan :
* Coba uraikaan makna tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga
sesuai tuntunan al-Qur’an.
* Jelaskan sikap dan perilaku yang dapat dilakukan sebagai penghayatan dan
pengamalan QS. Thaha : 132
* Sikap memanjakan anak berarti “ membunuh “ anak itu sendiri, coba jelaskan
!