Anda di halaman 1dari 14

A.

Judul Penelitian
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI SMAN 1 ROGOJAMPI
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
B. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang mengkombinasikan unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi
secara terorganisasi dan saling ketergantungan yang diarahkan untuk mencapai
suatu tujuan.1
Terkait dengan perlengkapan dan falilitas pembelajaran sebagai salah satu
unsur yang memengaruhi pembelajaran, maka kelengkapannya dapat
memudahkan peserta didik dalam belajar.2 Kelengkapan perlengkapan dan
fasilitas pembelajaran sangat terkait dengan tingkat ekonomi orang tua.
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak, sebab
anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga
membutuhkan fasilitas belajar yang hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai cukup uang (tingkat ekonomi yang memadai).
Selain keadaan ekonomi orang tua yang secara eksternal mempengaruhi
prestasi belajar peserta didik, juga keadaan sosial orang tua. Pengaruh keadaan
sosial-ekonomi keluarga berhubungan dengan kecerdasan anak, sehingga pada
umumnya anak-anak yang pandai berasal dari keluarga yang makmur.
Berdasarkan uraian di atas, maka tingkat ekonomi dan status sosial orang
tua secara teoritis berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik, akan tetapi
pada kenyataannya, tidak dapat dipungkiri kemungkinan anak yang serba
kekurangan dan selalu menderita akibat akonomi keluarga yang lemah, justru
1
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 6.

2
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 201.

1
menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses. Tidak
semua peserta didik dari keluarga dengan tingkat ekonomi dan status sosial yang
tinggi memperoleh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang tinggi, dan
tidak semua peserta didik dari keluarga dengan tingkat ekonomi dan status sosial
yang rendah memperoleh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang rendah
pula.
Terdapat peserta didik dengan tingkat ekonomi dan status sosial orang tua
yang berbeda memperoleh prestasi belajar yang sama pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Sehubungan dengan itu, maka tingkat ekonomi dan
status sosial orang tua perlu dikaji dan diteliti pengaruhnya terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya kelas XI
SMAN 1 Rogojampi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMAN 1
Rogojampi Tahun Pelajaran 2020/2021?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang diharapkan dari
penelitian ini adalah:
Untuk mengkaji bagaimana Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas XI SMAN 1 Rogojampi Tahun Pelajaran 2020/2021.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Untuk menambah dan memperluas wawasan dan pengalaman dalam
pendidikan dan penelitian.

2
2. Bagi Lembaga
Sebagai sumbangan pemikiran dalam proses pembelajaran kepada kepala
sekolah, guru, dan siswa dari ilmu dan pengalaman yang telah penulis terima.
3. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai salah satu referensi dalam mengupayakan peningkatan strategi guru
dalam proses pembelajaran.
4. Bagi Guru
Diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang peningkatan prestasi
belajar siswa.
5. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan prestasi dalam belajar.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Variabel
a. Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (dependent variable).3
Variabel bebas ini disimbolkan dengan X, yaitu status sosial
ekonomi orang tua.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibar, karena adanya variabel bebas
(independent variable).4
Variabel terikat disimbolkan dengan Y, yaitu prestasi belajar
siswa.
2. Indikator
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2013), hal.
38 dan 39.
4
Ibid, hal. 39.

3
Adapun indikator dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Status Sosial Ekonomi Orang Tua (X)
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Pendapatan
4) Kekayaan
b. Prestasi Belajar Siswa (Y)
1) Ranah kognitif
2) Ranah afektif
3) Ranah psikomotorik
3. Definisi Operasional
a. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi adalah tinggi rendahnya prestise yang
dimiliki seseorang berdasarkan kedudukan yang dipegangnya dalam suatu
masyarakat, berdasarkan pada pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya
atau keadaan yang menggambarkan posisi atau kedudukan suatu keluarga
dalam masyarakat yang dapat menunjukkan status sosial ekonomi yang
dimiliki individu tersebut.
b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil usaha atau tingkat keberhasilan siswa
yang dapat dicapai berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan
kebiasaan dan keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses
pembelajaran.
G. Kajian Kepustakaan
1. Kajian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Nursia Santi (2013) yang berjudul
pengaruh kemampuan ekonomi orang tua terhadap motivasi siswa untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah menengah atas (studi kasus siswa
SMP Negeri 1 Moramo). Dalam hasil penelitiannya dia menyimpulkan bahwa

4
kemampuan ekonomi orang tua berpengaruh signifikan terhadap motivasi
siswa untuk menlanjutkan ke jenjang pendidikan SMA.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurhaini (2011) yang berjudul
pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap kebiasaan belajar siswa di
SMP Negeri 1 Kabawo. Dalam hasil penelitiannya dia menyimpulkan bahwa
status sosial ekonomi keluarga tidak berpengaruh terhadap kebiasaan belajar
siswa di SMP Negeri 1 Kabawo.
2. Kajian Teori
a. Status Sosial Ekonomi
1) Pengertian Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi adalah suatu tingkatan yang dimiliki
oleh seseorang yang didasarkan pada kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dari penghasilan dan pendapatan yang
diperoleh sehingga mempunyai peranan pada status sosial seseorang di
dalam struktur masyarakat. Penghasilan atau pekerjaan tertentu juga
dapat menentukan tinggi rendahnya status seseorang.
Pengertian di atas diperkuat lagi oleh Maftuh dan Ruyadi
dengan bahasa yang lebih sederhana, bahwa status sosial ekonomi
menurut pendapat mereka adalah status seseorang dalam masyarakat
dilihat dari segi pendapatan, kekayaan, dan jabatan.5
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
status sosial ekonomi adalah kondisi yang menggambarkan kedudukan
seseorang atau keluarga dalam masyarakat berdasarkan kondisi
ekonomi atau kekayaan.
2) Faktor-Faktor yang Menentukan Status Sosial Ekonomi
a) Pekerjaan
Pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi, karena
dari bekerja segala kebutuhan akan terpenuhi. Pekerjaan tidak
5
Bunyamin Maftuh, dkk, Penuntun Belajar Sosiologi, (Bandung: Ganeca Exact, 1995), hal. 34.

5
hanya mempunyai nilai ekonomi namun usaha manusia untuk
mendapatkan kepuasaan dan mendapatkan imbalan atau upah,
berupa barang dan jasa akan terpenuhi kebutuhan hidupnya.
Pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa bagi
diri sendiri atau orang lain, baik orang melakukan dengan dibayar
atau tidak.6
b) Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu alat yang akan membina dan
mendorong seseorang untuk berpikir secara rasional maupun logis,
dapat meningkatkan kesadaran untuk menggunakan waktu sebaik-
baiknya (seefektif dan seefisian mungkin) dengan menyerap
banyak pengalaman mengenai keahlian dan keterampilan sehingga
menjadi cepat tanggap terhadap-gejala sosial yang ada. Seseorang
yang berpendidikan tinggi dan meraih gelar kesarjanaan atau yang
memiliki keahlian dipandang berkedudukan lebih tinggi
dibandingkan orang yang berpendidikan rendah.
c) Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau
usaha yang telah dilakukan. Orang atau keluarga yang mempunyai
pendapatan tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang mewah
misalnya lebih konsumtif karena mereka mampu untuk membeli
semua yang dibutuhkan jika dibandingkan dengan keluarga yang
pendapatannya rendah.
d) Kekayaan
Orang yang memiliki harta benda berlimpah akan lebih
dihargai dan dihormati dari pada orang yang miskin. Kekayaan
dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan sosial yang ada.
6
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal 38.

6
b. Prestasi Belajar
1) Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata yaitu
prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang
telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individual, maupun kelompok.7 Dari uraian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa prestasi adalah suatu hasil yang telah diperoleh atau
dicapai dari aktivitas yang telah dilakukan atau dikerjakan.
Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung secara progresif. Belajar adalah tingkah laku
yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek
kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam
pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.8 Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang
mengakibatkan perubahan pada tingkah laku menuju lebih baik.
Dengan demikian dapat diambil pengertian yang cukup
sederhana mengenai hal ini, prestasi belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka,
huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
2) Indikator Prestasi Belajar

7
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994),
hal. 19.
8
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 85.

7
Menurut Benyamin S. Bloom prestasi belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik.9 Untuk lebih spesifiknya diuraikan sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jenis dan Indikator Prestasi Belajar
Ranah/Jenis Prestasi Indikator
A. Ranah Cipta (Kognitif)
1. Pengamatan 1. Dapat menunjukkan
2. Dapat membandingkan
3. Dapat menghubungkan
2. Ingatan 1. Dapat menyebutkan
2. Dapat menunjukkan kembali
3. Pemahaman 1. Dapat menjelaskan
2. Dapat mendefinisikan dengan
lisan sendiri

4. Aplikasi/Penerapan 1. Dapat memberikan contoh


2. Dapat menggunakan secara
tepat

5. Analisis 1. Dapat menguraikan


2. Dapat mengklasifikasikan

6. Sintesis 1. Dapat menghubungkan


materi-materi sehingga
menjadi kesatuan baru
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat menggeneralisasikan
B. Ranah Rasa (Afektif)
1. Penerimaan
1. Menunjukkan sikap menerima

9
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, dan Prosedur, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 21.

8
2. Sambutan 2. Menunjukkan sikap menolak
1. Kesediaan berpartisipasi
2. Kesediaan memanfaatkan
1. Menganggap penting dan
3. Apresiasi bermanfaat
2. Menganggap indah dan
harmonis
3. Mengagumi
1. Mengakui dan meyakini
2. Mengingkari
1. Melembagakan atau
4. Internalisasi meniadakan
2. Menjelmakan dalam pribadi
dan perilaku sehari-hari
5. Karakterisasi

1. Kecakapan
mengkoordinasikan gerak

C. Ranah Karsa (Psikomotorik) mata, tangan, kaki, dan

1. Keterampilan bergerak dan anggota tubuh lainnya

bertindak 1. Kefasihan
melafalkan/mengucapkan
2. Kecakapan membuat mimik
dan gerak jasmani

2. Kecapakan ekspresi verbal


dan non-verbal

3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi menurut
Muhibbin Syah, yaitu:10

10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), hal. 132.

9
a) Faktor internal (faktor dari dalam individu), meliputi keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani siswa.
b) Faktor eksternal (faktor dari luar individu), meliputi kondisi
lingkungan sekitar siswa.
c) Faktor pendekatan belajar, yaitu jenis upaya belajar siswa
(kebiasaan) yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran.
c. Mata Pelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan
antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.11
H. Asumsi Penelitian
Adapun asumsi penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Diasumsikan bahwa seluruh responden sudah mengisi angket sesuai dengan
tugasnya masing-masing sebagai siswa.
2. Diasumsikan bahwa setiap informan telah memberikan informasi sesuai
dengan fakta yang ada.
3. Diasumsikan bahwa dengan kondisi sosial ekonomi orang tua dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
I. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0: tidak ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran PAI Kelas XI SMAN 1 Rogojampi tahun pelajaran
2020/2021.

11
Abdul Majid, dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), hal. 130.

10
Ha: ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran PAI Kelas XI SMAN 1 Rogojampi tahun pelajaran
2020/2021.
J. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yaitu untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Status Sosial
Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMAN 1 Rogojampi Tahun Pelajaran
2020/2021.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian expost facto. Disebut
penelitian expost facto karena peneliti berhubungan dengan variabel yang
telah terjadi dan tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang
diteliti.12 Sehingga peneliti tidak perlu memberi perlakuan (treatment), tetapi
langsung melakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang
telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas atau karaktersitik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada
penelitian ini terdiri atas 360 peserta didik pada kelas XI di SMAN 1
Rogojampi.
Disebabkan oleh populasi yang tergolong besar, sehingga ditarik
sampel dengan teknik proportionate (proporsional) sebesar 30% yang
dipandang representatif mewakili populasi. Dengan demikian jumlah anggota
sampel dalam penelitian ini adalah 0.3 x 360 = 108 orang peserta didik pada
kelas XI.
3. Teknik Pengumpulan Data
12
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 35.

11
a. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang
diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang tersebut bersedia
memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Metode angket
digunakan untuk mengumpulkan data tingkat ekonomi dan status sosial
orang tua peserta didik kelas XI SMAN 1 Rogojampi.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara menghimpun,
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,
maupun elektronik yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. 13 Metode
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI SMAN 1
Rogojampi.
3. Instrumen Penelitian
Didasarkan pada jenis penelitiannya, maka penelitian yang tergolong
expost facto ini menggunakan angket (kuesioner) sebagai instrumen yang
pokok (instrumen kunci), dan didasarkan pada metode pengumpulan datanya,
maka instrumen yang digunakan adalah angket, pedoman observasi, dan
format catatan.
K. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Persyaratan Analisis Data
Sebelum data hasil penelitian dianalisis, maka terlebih dahulu
dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas. Uji normalitas
data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari
populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan
SPSS 16.0.

13
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 221.

12
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh status sosial ekonomi orang tua (X) terhadap prestasi belajar siswa
(Y) dilakukan dengan analisis regresi. Regresi bertujuan untuk menguji
hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Model
persamaannya sebagai berikut:
Y= a+bX
Dengan a= bilangan konstan
b= koefisien regresi
X= variabel bebas
Y= variabel terikat
L. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam pemahaman isi skripsi perlu adanya
gambaran singkat yang telah dirumuskan di dalam sistematika pembahasan
terbagi menjadi empat, adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini membahas tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup
penelitian (variabel penelitian, indikator penelitian, dan definisi operasional),
asumsi penelitian, hipotesis, metode penelitian (pendekatan dan jenis penelitian,
populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, dan analisis data),
dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN, berisi tentang kajian terdahulu yang
terkait dengan penelitian yang akan dilakukan dan kajian teori yang dijadikan
sebagai pijakan dalam melakukan penelitian.
BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS, berisi tentang gambaran
objek penelitian, penyajian data, analisis data, dan pengujian hipotesis dan berisi
pembahasan.

13
BAB IV PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dari semua pembahasan
yang telah diuraikan, sekaligus penyampaian saran-saran bagi pihak yang terkait.

14

Anda mungkin juga menyukai