Anda di halaman 1dari 2

Etika Berkesenian dalam Islam

Islam merupakan agama tauhid, dalam arti bahwa tauhid merupakan intisari ajaran Islam,
yang sekaligus merupakan esensi dari seluruh ajaran Islam. Al-Faruqi menyatakan: “There can
be no doubt that essence of Islamic civilication is Islam; or that the essence of Islam is tawhid”
(Dapat dipastikan bahwa esensi dari seluruh peradaban Islam adalah Islam, dan esensi dari Islam
adalah tauhid) (al-Faruqi, 1982: 18). Ini menunjukkan bahwa kesenian dalam Islam harus selaras
dengan nilai-nilai tauhid. kesenian dalam Islam bukan hanya sekedar mengajarkan moral, tetapi
harus mengandung moral. Artinya, untuk menyampaikan pesan-pesan moral melalui kesenian,
harus tetap dalam koridor moral.
Seni Islam merupakan hasil dari keesaan dalam bidang keanekaragaman. Ia harus
merefleksikan kandungan prinsip keesaan ilahi. Seni Islam harus mewujudkan, dalam taraf fisik
yang secara langsung dapat dipahami oleh pikiran yang sehat, realitasrealitas dasar dan
perbuatan-perbuatan sebagai tangga bagi pendakian jiwa dari tingkat yang dapat dilihat dan
didengar menuju yang ghaib.
Ada beberapa norma yang harus dipegang dalam berkesenian menurut Islam, yaitu:
1. Dilarang melukis lukisan yang bersifat pornografi, serta melukis hal-hal yang bernyawa.
2. Dilarang menciptakan hikayat yang menceritakan dewa-dewa, kebiasaan pengarang yang
mengkritik Tuhan.
3. Dilarang menyanyikan lagu-lagu yang berisikan kata-kata yang tidak sopan atau cabul.
4. Dilarang memainkan musik yang merangsang kepada gerakangerakan sensual.
5. Dilarang berpeluk-pelukan antara laki-laki dan perempuan atas nama tarian.
6. Dilarang menampilkan drama dan film yang melukiskan kekerasan, kebencian dan
kekejaman.
7. Dilarang memakai pakaian yang memamerkan aurat
Dengan demikian, segala bentuk kesenian di atas, dilarang oleh Islam. Islam memiliki
konsep kesenian yang sesuai dengan naluri manusia yang mengarah kepada keselamatan dan
kesenangan. Islam diturunkan untuk menuntun dan memberi petunjuk kepada manusia
bagaimana mewujudkan salam di dunia dan akhirat.

Karya seni dan penggunaannya dalam islam


Pengertian Seni Seni menurut Ensiklopedia yaitu penjelmaan rasa indah yang terkandung
dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat
ditangkap oleh indera pendengar (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan
perantaraan gerak (seni tari, drama).
Seni estetika adalah seni halus (fine art) yang meliputi seni lukis, pahat, bina tari, musik,
pentas, film, dan kesusasteraan. Pengertian halus di sini karena ia mewujūdkan melalui perasaan)
yaitu seni musik, seni suara, dan seni tari (Seri buku berikutnya Insya’ Allāh akan dibahas
masalah seni panggung yang berupa sandiwara, tonil, opera, pantom, teather, selain juga akan
dibahas pada seri-seri berikutnya berupa seni pahat, seni halus, dan seterusnya.
Pandangan seni dalam islam, Konsep Seni Dari segi makna literal, seni ialah halus, indah
atau permai. Dari segi istilah, seni ialah segala yang halus dan indah lagi menyenangkan hati
serta perasaan manusia. Dalam pengertian yang lebih padu, ia membawa nilai halus, indah, baik
dan suci : berguna dan bermanfaat serta mempunyai fungsi dan nilai sosial. Selain itu, keindahan
adalah sesuatu yang wujud di luar diri manusia yang menikmati keindahan itu. Ia dapat dirasa,
ditanggapi dan dihayati. Allah adalah sumber daya dan sumber pemikiran manusia manakala
imaginasi dan keupayaan mencipta yang ada pada manusia adalah percikan dari daya kreatif
Allah.
Dengan memperlakukan bahwa seni juga termasuk apa yang dicipta oleh Allah, itu tidak
bermakna kita dapat mencampuradukkan seni ciptaan manusia dengan seni ciptaan Allah.
Sejarah dan Perkembangan Seni Kesenian Islam adalah kesinambungan daripada kesenian pada
zaman silam yang telah berkembang oleh konsep tauhid yang tinggi kepada Allah S.W.T.
seni atau karya seni itu mestilah baik iaitu yang mempunyai cirri-cirinya yang khusus.
Antaranya ialah tidak merosakkan budi pekerti yang mulia serta tidak melalaikan orang dari
beribadat dan mengingati Allah. Kriteria penolakan seni atau karya seni tersebut buruk jika sei
tersebut menurunkan moral, melalaikan diri untuk beribadah kepada Allah atau juga
melupakanNya
kesenian dalam Islam dijadikan sebagai alat menyebarkan agama dan memperkukuhkan
amal kebajikan dan kebaikan dikalangan ummat. Hasil seni boleh menjadi faktor pendorong
yang intensif bagi mengingati dan memuji Allah. Daya seni yang diberikan Allah adalah
bertujuan untuk menimbulkan keikhlasan dan kesedaran dalam diri manusia. Dengan bakat seni
yang ada, para seniman muslim ternyata mampu menggunakannya dengan teknik, bentuk seni
yang terbuka di tempat yang berlainan ke dalam daerah seni dan budaya Islam.

Anda mungkin juga menyukai