PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM Tiga persepsi tentang Islam: • Islam yang tidak berubah yang ada dalam al- Qur’an dan as-Sunnah. • Islam yang dipahami oleh para ulama berdasar interpretasi terhadap al-Qur’an dan as- Sunnah. Islam dalam konteks ini adalah Islam Ideal. • Islam yang senyatanya berada dalam kehidupan masyarakat. Islam dalam konteks ini disebut Islam sejarah. Tiga pendekatan memahami respon Islam terhadap Barat : Apologetik: memolak Barat, kembali pada sumber Islam yang autentik, penonjolan elemen Islam dan budaya Arab. Konservatif-tradisionalis (mempertahankan tradisi lama tanpa ada perubahan) Identifikatif: identifikasi masalah, merumuskan Islam kembali, kebudayaan Arab masih relevan dengan interpretasi ulang, Modernis-reformis dan Modernis- sekuler (adaptif dan secara rasional merespon dan menerima perkembangan Barat Modern), Afirmatif: penegasan kembali eksistensi Islam, rekonstruksi kebudayaan Arab, dan menolak sekularisasi. Puritan- fundamental (pemurnian kembali ajaran Islam dengan cara kembali kepada al-Quran sebagai sumber orisinal ajaran Islam) Riwayat hidup Muhammad Abduh: • Dilahirkan di Mesir pada tahun 1849 dan wafat pada tahun 1905 dalam usia 56 tahun. • Guru yang berpengaruh dalam gagasan pembaruannya adalah Jamaluddin Al-Afghani. • Bersama al-Afghani menerbitkan majalah al-Urwatul Wusqo di Paris. • Jabatan yang pernah didudukinya adalah sebagai hakim, anggota majlis A’la al-Azhar, menjadi mufti. • Penulis pada harian al-Ahrayin, al-Urwatul Wusqo dan al-Manar. • Mendirikan lembaga sosial: Jamiah khoiriyah, Jamiah ihya ulumil arabiyah, Jamiah taqorrub bainal adyan. Latar belakang pemikiran pembaruan pendidikan Islam: • Kemunduran Islam : adanya sikap jumud (statis) di kalangan umat Islam menyebabkan terjadinya kemunduran dalam banyak aspek kehidupan umat. Menurut Muhammad Abduh, penyebab utamanya adalah taqlid, tahayul, bid’ah dan churofat (TBC). • Adanya polarisasi model pendidikan menjadi model pendidikan ala Barat yang dimotori penguasa dan model pendidikan tradisional yang sudah berkembang sebelumnya. Muhammad Abduh berusaha menjembatani dengan memadukan kedua model tersebut. Corak pemikiran • Modernisasi : penyesuaian ajaran Islam dengan tuntutan zaman. • Reformasi : agar tradisi dapat survive dan terus diterima, maka ia harus dibangun kembali. Pembangunan kembali tradisi ini dengan kerangka modern dan rasional. • Konservatif : penegaskan kembali jati diri Islam yang telah mencapai finalitas dan keunggulan. Agenda pembaruan : • Purifikasi (pemurnian ajaran agama) dari tahayul, bid’ah dan ghurofat, • Reformasi pendidikan dengan memadukan pembelajaran ilmu agama dengan sain modern, • Pembelaan Islam dengan meneguhkan kembali semangat tauhid dan intelektualisme. • Reformulasi ajaran Islam dengan membuka pintu ijtihad seluas-luasnya. Pemikiran Pendidikan: • Memadukan sistem dan struktur lembaga pendidikan madrasah dan sekolah, memasukkan kurikulum ilmu pengetahuan modern. • Memperkenalkan metode rasional dan pemahaman dalam memperoleh ilmu. • Reinterpretasi pengetahuan agama Islam. • Penghargaan terhadap akal dan ilmu pengetahuan modern. Tujuan pendidikan adalah kebahagiaan di dunia melalui pendidikan akal. • Perlawanan terhadap taqlid. • Penguatan keluarga dan wanita sebagai pilar umat. Soal : • Muhammad Abduh dikenal sebagai tokoh pembaruan dalam Islam. 1. Jelaskan latar belakang pemikiran Muhammad Abduh. 2. Jelaskan agenda pembaruan Muhammad Abduh. • Uraikan pokok-pokok pemikiran Muhammad Abduh dalam bidang pendidikan.