Anda di halaman 1dari 17

SUMBER SUMBER

HUKUM PIDANA ISLAM


PEMBAHASAN 1

Hukuman dalam istilah bahasa Arab sering disebut ‘uqubah,


yaitu bentuk balasan bagi seseorang atas perbuatannya yang
melanggar ketentuan syara’ yang ditetapkan oleh Allah dan
RasulNya untuk kemaslahatan manusia.
Sumber Hukum Pidana Islam adalah Segala sesuatu
yang dapat menimbulkan aturan-aturan hukum
2 pidana islam.
Tujuan dari adanya hukuman dalam syari’at Islam
merupakan realisasi dari tujuan hukum Islam itu
Pemidanaan dengan hukuman tertentu dimaksudkan untuk sendiri, yakni sebagai pembalasan atas
mendatangkan kemaslahatan umat dan mencegah kedzaliman perbuatan jahat, pencegahan secara umum dan
atau kemadlaratan
pencegahan secara khusus serta perlindungan
terhadap hak-hak si korban.
SUMBER HUKUM ISLAM
Di antara nya :

Al-Qur’an adalah sumber hukum ajaran islam


1. AL – QUR’AN yang pertama yang memuat kumpulan beberapa
2. AS SUNAH wahyu yang telah diturukan kepada nabi
3. IJMA’ Muhammad SAW.Diantara isi kandungannya
4. QIYAS
adalah peraturan kehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Allah.Menurut Moenawar
Cholil,Al-Qur’an adalah landasan amaliah
manusia yang paling sempurna dengan penjelasan
yang sempurna dari Rasulullah SAW,yang tidak
pernah menjelaskannya dengan hawa nafsu
,kecuali atas dasar wahyu dari allah SAW.
Hukum-hukum yang terkandung dalam Alqur'an,
meliputi :

•hukum yang berhubungan


dengan keimanan kepada Allah
I'tiqadiyyah swt, kepada Malaikat, kepada
Kitab-kitab, para Rasul Allah dan
kepada hari akhirat.

•hukum yang berhubungan


dengan akhlak. manusia wajib
Khuluqiyyah berakhlak yang baik dan
menjauhi prilaku yang buruk.

• hukum yang
berhubungan
Amaliyah dengan
perbuatan
manusia.
Kebijaksanaan Alqur'an dalam menetapkan
hukum menggunakan perinsip :

b) Menyedikitkan tuntutan c) Bertahan dalam


a) Memberikan kemudahan dan
menterapkan hukum
tidak menyulitkan

d) Alqur'an memberikan hukum


sejalan dengan kemaslahatan
manusia.
Kehujjahan Alqur'an

Alqur'an itu
diturnkan kepada Banyak ayat yang
menyatakan bahwa Mukzijat Alqur'an
Rasulullah saw juga merupakan
diketahui secara Alqur'an itu
datangnya dari dalil yang pasti
mutawatir, tentang kebenaran
Allah,
Alqur'an datang
dari Allah swt.
Al-sunnah / Hadits merupakan sumber hukum ajran islam yang ke2, karena hal-hal
yang di ungkapkan dalam Al-qur’an bersifat umum atau memerluakn penjelsan,maka
nabi Muhammad Saw menjelaskan melalui Hadist. Adapun yang dimaksud dengan
sunnah adalah segala sesuatu yang datang dari nabi. Selain al-Qur’an, baik berupa
perkataan, perbuatan atau taqrir yang bisa dijadikan sebagai dasar penetapan hukum
syarak. Fungsi dari As- sunnah sendiri adalah untuk menafsirkan menjelaskan ayat Al-
Qur’an. Ayat-ayat Al-Qur’an yang hanya menjelaskan dasar-dasar permasalahan sesuatu,
maka hadist berfungsi untuk menjelaskan.
Kedudukan Al-Sunnah terhadap Alqur'an :

1. Memberikan perincian
terhadap ayat-ayat Alqur'an
yang masih mujmal

2. Membatasi kemutlakan ( taqyid


al-muthlaq)
3. Mentakhshishkan keumuman
4. Menciptakan hukum baru.
Sunnah Qauliyah ini sering juga dinamakan khabar,
atau berita berupa perkataan Nabi saw. yang
didengar atau disampaikan oleh seorang atau
beberapa orang sahabat kepada yang lain

Sunnah dapat
Sunnah Fi'liyah , Yaitu setiap perbuatan yang dibedakan kepada tiga
dilakukan Nabi saw. yang diketahui dan macam, yaitu :
disampaikan oleh sahabat kepada orang lain,
seperti cara shalat, cara berwudlu yang
dipraktekan Nabi Saw.

Sunnah Taqririyah
Yaitu perbuatan atau ucapan sahabat yang dilakukan di
hadapan Nabi saw. atau sepengetahuan Nabi , namun
Nabi diam dan tidak mencegahnya, maka sikap diam
dan tidak mecegahnya, menunjukan persetujuan nabi.
Ijma’ diartikan kesepakatan,(al-itifaq) tehadap sesuatu.Secara
terminologis ijma’ adalah kesepakatan semua mujtahid dari ijma’ umat
Muhammad SAW.Terhadap huku syara’ dalam suatu masa setelah
beliau wafat.Kata ‘’dari umat Muhammad SAW”,adalah ijma’ para
mujtahid umat Muhammad,sekaligus mengecualikan kesepakatan para
mujtahid yang buka dari umat Muhammad SAW,misalnya umat Nabi
Isa Nabi Musa,dan lainnya.dapat didenifinisi bahwa ijma’ merupakan :
Kesepakatan seluruh mujtahid dari ijma’ Muhammad SAW.
Ijma’ dilakukan dalam suatu masa setelah Rasulullah SAW.
Ijma’ berkaitan dengan hukum syara’.
Kedudukan Ijma Sebagai Sumber Hukum

1. Perintah Allah dalam Al-Qur’an untuk mentaati –Nya, Rasulullah dan ulil amri. Allah berfirman dalam Q.S.
Al- Nisa’ (4):59.
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah Allah dan Rasul (Muhammad) dan ulil amri (pemegang kekuasaan)
diantara kamu.”
2. Kesepakatan seluruh ulama tidak mungkin sesat atau salah, sebagaimana sabda Nabi Saw sebagai berikut :
“Allah tidak akan menjadikan umatku bersepakat atas kesesatan. (HR. Al-Thabrani).”
3. Kesepakatan ulama mujtahid tentang suatu hukum pasti didasarkan atas nash-nash syar’i. Mereka memiliki
aturan dan batas tertentu yang tidak boleh dilanggar. Oleh sebab itu, kesepakatan mereka pasti sejalan dengan
prinsip syari’at Islam.
4. Sejarah mencatat proses pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah yang terjadi secara ijma’. Walaupun ada
sebagian kecil yang pada mulanya tidak setuju seperti Ali dan Sa’ad bin Ubadah.
5. Berkaitan dengan hadis ahad yang bersifat zhanni yang bisa dijadikan sumber hukum, ijma’ juga bisa
menjadi sumber hukum karena pendapat ulama mayoritas.
6. Jika ukuran kuat atau lemahnya sebuah hadis dilihat dari banyak atau sedikitnya periwayat, hal ini berlaku
dalam hal ijma’. Semakin banyak ulama mujtahid yang bersepakat pada suatu masalah, semakin kuat pada
pendapat mereka.
Macam – macam Ijma’

Ijma’ Sharih ialah ijma’ yang terjadi setelah semua


mujtahid mengemukakan pendapat tentang hukum
tertentu secara jelas dan terbuka.

Ijma’ sukuti ialah kesepakatan ulama melalui satu orang


mujtahid atau lebih yang mengemukakan pendapat tentang
suatu hukum suatu masalah, kemudian pendapat tersebar serta
diketahui oleh orang banyak dan tidak ada mujtahid lain yang
mengemukakan pendapat berbeda atau menynaggahnya.
Qiyas berasal dari kata qasa,yaqifu,qaisan,artinya
mengukur dan ukuran.Kata qiyas diartikan ukuran
sukatan,timbangan,dan lain-lain searti dengan ituatau
pengukuran sesuatu dengan yang lain,atau penyamaan
sesuatu dengan sejenis,miasalnya kalimat (ia telah
mengukur sesuatu dengan lainnya atas lainnya)
I. Kehujjahan Qiyas
Kehujjahan Qiyas dapat ditunjukan dengan beberapa alasan :
III. Macam-macam Qiyas
1) Alquran
1) Qiyas Aula, qiyas yang illatnya
2) Al-Sunnah mewajibkan adanya hukum
3) Perkataan dan perbuatan shahabat. 2) Qiyas Musawy , illatnya
4) Alasan Logika mewajibkan adanya hukum
3) Qiyas al-Adwani, qiyas yang illat
hukum yang ada pada yang
II. Rukun Qiyas dibandingkan / mulhaq, lebih
rendah dibandingkan dengan illat
A) Asal hukum yang ada pada mulhaq bih
4) Qiyas Dilalah , menunjukan
B) Cabang hukum, tetapi tidak mewajibkan
hukum padanya.
C) Hukum Asal 5) Qiyas Syibhi , diqiaskan kepada
mulhaq bih yang mengandung
D) Illat banyak persamaannya dengan
mulhaq.
SESI BERTANYA DAN JAWAB

Anda mungkin juga menyukai