KONSEP DASAR

QAWAID FIQHIYAH
RONNY MAHMUDDIN
(DIPRESENTASIKAN PADA DAURAH SYARI’YYAH KOMISI IBADAH DEWAN SYARIAH WAHDAH ISLAMIYAH,
MAKASSAR, SABTU 3 OKTOBER 2020 VIA DARING)
DEFINISI QAWAID FIQHIYYAH

 DEFINISI BAHASA: QAWAID: DASAR-DASAR/ASAS-ASAS, DAN

FIQHIYAH: FIQHI (HUKUM)
 ISTILAH: ILMU YANG MEMPELAJARI KAIDAH-KAIDAH FIQHI YANG
DAPAT DITERAPKAN PADA PERSOALAN-PERSOALAN FIQHI UNTUK
DAPAT DIKETAHUI HUKUMNYA
FAIDAH QAWAID FIQHIYYAH

 1. DAPAT MENGETAHUI HUKUM-HUKUM TERHADAP PERSOALAN-

PERSOALAN FIQHI YANG BELUM DITEMUKAN DALILNYA SECARA JELAS
(SPESIPIK).
 2. MEMUDAHKAN BAGI AHLI FIKIH DAN AHLI FATWA DALAM MELAKUKAN
ISTINBAT HUKUM
 3. MEMPELAJARI KAIDAH FIKIH BAGI PENELITI DAPAT MEMBERIKAN
KOMPETENSI FIKIH YANG KUAT DAN DAPAT MELAKUKAN KOMPERASI
PENDAPAT ANTAR MAZHAB.
 4. MEMBANTU PARA HAKIM DAN AHLI FATWA KETIKA MEMBAHAS SOLUSI
PERMASALAHAN KONTOMPORER.
 5. KAIDAH-KAIDAH FIKIH MENUNJUKKAN KELUASAN FIKIH ISLAM DI
DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN-PERSOALAN FIKIH DAN MENJAGA
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN.
PERBEDAAN QAWAID FIQHI DAN
USUL FIQHI
USUL FIQHI MEMBAHAS SEPUTAR DALIL-DALIL UMUM DAN HUKUMNYA YANG
DIAMBIL DARI AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH, SEDANGKAN QAWAID FIQHI
MEMBAHAS PERILAKU/PERBUATAN MUKALLAF UNTUK DIKETAHUI HUKUMNYA.
OBJEK KAJIAN USUL FIQHI ADALAH DALIL-DALIL YANG TERDAPAT DALAM AL-
QUR’AN DAN AL-SUNNAH, SEDANGKAN OBJEK KAJIAN QAWAID FIQHI ADALAH
PERILAKU/PERBUATAN MUKALLAF.

CONTOH KAIDAH USUL FIKIH:‫وجوب‬

++‫لا‬ ‫ألمر‬++‫ ا‬+‫ي‬++‫ألصل ف‬++‫ا‬
KAIDAH UMUM INI DIAMBIL DARI DALIL-DALIL AL-QUR’AN DAN HADIS, LALU
KAIDAH INI DITERAPKAN OBJEK KAJIANNYA PADA TEKS-TEKS AYAT DAN HADIS.

CONTOH KAIDAH FIKIH: ‫تيسير‬

++‫جلب لا‬
+++‫ت‬ ‫ة‬+‫مشق‬++‫لا‬
KAIDAH INI DITERAPKAN PADA OBJEK KAJIANNYA PADA PERILAKU
(PERBUATAN/PERKATAAN) MUKALLAF.
SEJARAH PERTUMBUHAN DAN
PENGKODIFIKASAN QAWAID FIQHI
 AWAL ABAD KE-2 HIJRIYAH, DIMULAI DARI ABU HANIFAH MENULISKAN KAIDAH-KAIDAH FIQHI
NAMUN BELUM MENJADI SEBUAH DISIPLIN ILMU TERSENDIRI.
 MULAI ABAD KE-4 QAWAID FIQHI MENJADI DISIPLIN ILMU TERSENDIRI, SEPERTI QAWAID FIQHI
YANG DITULIS OLEH SALAH SEORANG ULAMA HANAFIYAH, AL-IMAM ABU THAHIR AL-DABBAS.
BELIAU MENGUMPULKAN KAIDAH-KAIDAH FIQHI YANG TERPENTING DARI ABU HANIFAH
SEBANYAK 17 KAIDAH. DISEBUTKAN BAHWA ABU SA’ID AL-HARAWI, SALAH SEORANG ULAMA
SYAFIIYYAH MENUKIL BEBERAPA KAIDAH FIQHI DARI IMAM ABU THAHIR AL-DABBAS AL-
HANAFI, DIANTARANYA: 1. AL-UMURU BIMAQASIDIHA, 2. AL-YAQINI LA YAZULU BISYAK, 3. AL-
MASYAQQAH TAJLIBU AL-TAISIR, 4. AL-DHARARA WA LA DIRAR DAN 5. AL-ADAH MUHAKKAMAH.
IMAM AL-KARKHI AL-HANAFI MENULISKAN SEBUAH RISALAH PERTAMA TENTANG QAWAID
FIQHI YANG BERISI 39 KAIDAH YANG BELIAU SARIKAN DARI ABU THAHIR AL-DABBUSI AL-
HANAFI. RISALH INI CIKAL BAKAL PENGKODIFIKASIAN ILMU QAWAID FIQHIYAH.
 ABAD KE-5, LANJUTAN PENGKODIFIKASIAN ILMU QAWAID FIQHI: KITAB QAWAID FIQHI DITULIS
ULAMA HANAFIYYAH, AL-IMAM ABU ZAID AL-DABBUSI AL-KARKHI AL-HANAFI YANG BERJUDUL
“TA’SIS AL-NAZHAR”.
 ABAD KE-6 KITAB YANG DITULIS OLEH IMAM ALAUDDIN MUHAMMAD BIN AHMAD AL-
SAMARKAND DENGAN JUDUL “IDHAUL QAWAID”.
 ABAD KE-7: KITAB “AL-QAWAID FI FURU’ AL-SYAFI’IYYAH” DITULIS
OLEH SALAH SEORANG ULAMA SYAFI’IYYAH, MUHAMMAD BIN
IBRAHIM AL-SAHLAKIY AL-SYAFI’I.
 ABAD KE-8: MASA KEEMASAN ILMU QAWAID FIQHIYAH, DIANTARA
BUKU-BUKU QAWAID FIQHIYAH PADA MASA ABAD INI:
 1. AL-ASYBAH WA AL-NAZAIR/IBNU AL-WAKIL AL-SYAFI’I.
 2. KITAB AL-QAWAID/AL-MAQARRA AL-MALIKI.
 3. AL-ASYBAH WA AL-NAZHAIR/IBNU SUBKI AL-SYAFI’I
 4. AL-ASYBAH WA AL-NAZHAIR/AL-ASNAWI AL-SYAFI’I.
KITAB-KITAB QAWAID FIQHIYYAH
DALAM LINTASAN SEJARAH
 1. RISALAH (KITAB PERTAMA) YANG DITULIS OLEH IMAM AL-
KARKHIY AL-HANAFI (WAFAT TH. 340 H)
 2. TA’SIS AL-NAZHAR/AL-DABBUSIY AL-HANAFI (430 H).
 3. AL-QAWAID FI FURU’ AL-SYAFI’IYYAH/AL-JAZARMI AL-SYAFI’I (613
H)
 4. TAKHRIJUL FURU’ ALA AL-USU/AL-ZANJANI AL-SYAFI’I (656H)
 5. ANWAR AL-BURUQ FI ANWAI AL-FURUQ/AL-QARAFI AL-MALIKI (683
H).
 6. AL-QAWAID AL-KUBRA FI FURU’ AL-HANABILAH/AL-TUFI AL-
HANBALI (710 H).
 7. DAN LAIN-LAIN MASIH BANYAK.
KITAB QAWAID FIQHI
KONTEMPORER
 1. AL-WAJIZ FI IDHAH QAWAID AL-FIQHI AL-KULLIYAH/DR.
MUHAMMAD SIDQI AL-BURNU
 RISALAH AL-QAWAID FIQHIYAH/SYAIKH AL-SA’DI
 AL-QAWAID AL-FIQHIYYAH/SYAIKH AL-UTSAIMIN.
 AL-QAWAID AL-FIQHIYYAH AL-KUBRA WA MAA TAFARA’A
MINHA/SYAIKH AL-SADLAN.
 DAN LAIN-LAIN MASIH BANYAK
QAWAID FIQHIYYAH AL-KULLIYAH

 1. QAWAID FIQHIYYAH AL-KUBRA ADA 5 :

‫ األمور بمقاصدها‬-1 
‫ اليقين ال يزول بالشك‬-2 
‫ المشقة تجلب التيسير‬-3 
‫ال ضرر وال ضرر‬- 4 
‫ العادة محكمة‬-5 

 2. QAWAID FIQHIYYAH AL-SUGRA

QAWAID FIQHIYYAH AL-KHAMSA
AL-KUBRA

1. KAIDAH PERTAMA: ‫اصدها‬+‫ق‬+++‫مب‬ ‫المور‬++‫ا‬

‫نيات‬+++‫ب‬
DALILNYA: ++‫ل لا‬++‫ألعما‬++‫ا‬ ‫نما‬+‫إ‬
 CONTOH KAIDAH INI:
 1. ORANG GILA ATAU MABUK TIDAK SAH JIKA IA MENTALAK
ISTRINYA, KARENA IA TIDAK MENGETAHUI APA YANG IA UCAPKAN.
 2. MANDI UNTUK TUJUAN MENDINGINKAN ADALAH HUKUMNYA
MUBAH, TIDAK ADA PAHALA, NAMUN JIKA SESEORANG BERNIAT
AGAR KUAT SALAT ATAU MEMBACA QUR’AN, MAKA IA
MENDAPATKAN PAHALA.
TURUNAN KAIDAH AL-UMURU
BIMAQASIDIHA, SEPERTI:

‫لفاظ‬+‫أل‬+++‫ب‬
1. ++‫ا‬ +‫انيال‬+‫مع‬++‫وا‬
‫اصد ل‬+‫ق‬+++‫ب‬
++‫ا‬
‫لم‬ ‫ود‬+‫ق‬++‫ا‬
‫ لع‬+‫ي‬++‫عبرة ف‬++‫لا‬
‫مباني‬++‫وا‬
‫ل‬
 CONTOH KAIDAH:
 1. SEANDAINYA SESEORANG MEMBELI SESUATU DI TOKO DAN BERKATA KEPADA
PEMILIK TOKO: AMBIL INI JAM TANGAN SAYA SEBAGAI AMANAH SAMPAI SAYA
MEMBAYAR BARANG YANG SAYA BELI. MAKA JAM TANGAN TERSEBUT DIANGGAP
SEBAGAI JAMINAN BUKAN AMANAH, KARENA JIKA AMANAH MAKA YANG
MEMBERIK AMANAH BERHAK UNTUK MENGAMBIL BARANGNYA KAPAN SAJA.
 2. JIKA SESEORANG BERKATA: SAYA HIBAHKAN(HADIAHKAN) KEPADAMU BARANG
INI DENGAN SYARAT KAMU MEMBERIKAN KEPADA SAYA SESUATU. AKAD INI
DIPANDANG SEBAGAI AKAD JUAL BELI MENURUT MAZHAB HANAFIYAH DAN
MALIKIYAH.
2. KAIDAH ‫شك‬+++‫ب‬
++‫زول لا‬++‫ ي‬+‫يقينال‬++‫لا‬

 DALIL KAIDAH:

‫ فال يخرجن من المسجد حتى يسمع صوت أو يجد ريحا (رواه‬: ‫ قال النبي‬
)‫مسلم‬
 CONTOH KAIDAH:
 1. SESEORANG YANG TELAH YAKIN BAHWA IA SUDAH BERSUCI
(BERWUDHU) LALU IA RAGU APA BATAL WUDHUNYA ATAU TIDAK,
MAKA IA DIHUKUMI TETAP DALAM KEADAAN SUCI DARI HADATS
MENURUT IMAM MALIK, SYAFII DAN AHMAD.
 2. APABILA SESEORANG TELAH JELAS MEMPUNYAI HUTANG, LALU IA
RAGU APAKAH IA TELAH MELUNASINYA ATAU BELUM, MAKA IA
TETAP DIHUKUMI MASIH MEMPUNYAI HUTANG.
TURUNAN KAIDAH AL-YAKINI LA
YAZULU BI AL-SYAK, SEPERTI:

1. KAIDAH:‫ان‬+‫ك‬ ‫انعلىما‬+‫قاء ما ك‬
+++‫صل ب‬+‫ا أل‬
CONTOH: SESEORANG YANG YAKIN BAHWA IA BERHADATS, LALU IA
RAGU APAKAH IA SUDAH BERSUCI DARI HADATS ATAU BELUM, MAKA
IA DIHUKUMI BAHWA IA MASIH BERHADATS.
2. KAIDAH: ‫إلباحة‬++‫ألشياء ا‬++‫ ا‬+‫ي‬++‫ألصل ف‬++‫ا‬
CONTOH: HUKUM ASAL SEMUA MAKANAN DAN MINUMAN ADALAH
HALAL, KECUALI JIKA ADA DALIL YANG MENGHARAMKANNYA.
KAIDAH KE-3: ‫تيسير‬++‫جلب لا‬
+++‫ة ت‬+‫مشق‬++‫لا‬

 DALIL KAIDAH:

}‫ {يريد هللا بكم اليسر وال يريد بكم العسر‬:‫قول هللا تعالى‬
 CONTOH KAIDAH:
 1. ORANG SAKIT BOLEH SALAT DALAM KEADAAN DUDUK ATAU
BERBARING.
 2. MUSAFIR BOLEH MENGQASAR, MENJAMAK SALAT, DAN TIDAK
BERPUASA.
 3. JIKA TIDAK ADA AIR ATAU TIDAK BISA MENGGUNAKAN AIR
KARENA SAKIT, DIBOLEHKAN BERTAYAMMUM.
TURUNAN KAIDAH AL-
MASYAQQAH TAJLIBU AL-TAISIR
 1. KAIDAH:

‫إذا ضاق اتسع‬

:CONTOH KAIDAH 

 1. APABILA ORANG YANG MEMPUNYAI HUTANG DAN TIDAK ADA

ORANG LAIN YANG MENANGGUNGNYA, MAKA DIBERIKAN
KELONGGARAN HINGGA IA DAPAT MEMBAYAR UTANGNYA.
 2. DIBOLEHKAN MEMAKAN BANGKAI JIKA DALAM KEADAAN
DARURAT.

2. KAIDAH:

‫الضرورات تبيح المحظورات‬

 CONTOH KAIDAH:
 1. DIBOLEHKAN MEMBELA DIRI DARI GANGGUAN ORANG JAHAT
MESKIPUN PEMBELAAN ITU MENYEBABKAN ORANG JAHAT
TERSEBUT MENINGGAL SELAMA TIDAK ADA CARA LAIN UNTUK
MEMBELA DIRI.
KAIDAH KE-4: ‫رار‬+‫رر وال ض‬+‫ ض‬+‫ال‬

 DALIL KAIDAH:

}‫ال ضرر وال ضرار‬

{ : ‫قول النبي‬
 CONTOH KAIDAH:
 1. JIKA MASA SEWA TANAH SUDAH BERAKHIR SEBELUM PENYEWA
MEMANEN HASIL TANAMANNYA, MAKA TANAH TERSEBUT TETAP
ADA PADA YANG MENYEWA DENGAN MENAMBAH ONGKOS SEWA
SAMPAI IA MEMANEN TANAMANNYA. HAL INI DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH KEMUDARATAN ATAS PENYEWA DENGAN
MEMBONGKAR TANAMANNYA SEBELUM TIBA MASA PANEN.
TURUNAN KAIDAH: LAA DOROR WA
LA DIROR
 KAIDAH 1:

‫الضرر يدفع بقدر اإلمكان‬

 CONTOH KAIDAH:
 1. DISYARIATKAN JIHAD UNTUK MENCEGAH KEBURUKAN DARI
MUSUH ISLAM.
 2. DIWAJIBKANNYA HUKUMAN UNTUK MENCEGAH KEJAHATAN DAN
MENJAGA KEAMANAN.
 KAIDAH 2:

‫ارتكاب أخف الضررين‬

 CONTOH KAIDAH:
 1. DIBOLEHKAN MEMBELAH PERUT WANITA HAMIL YANG
MENINGGAL UNTUK MENGELUARKAN JANIN APABILA MASIH
DIHARAPKAN JANIN TERSEBUT MASIH HIDUP.
 KAIDAH 3:

‫درء المفاسد مقدم على جلب المصالح‬

 CONTOH KAIDAH:
 1. DILARANG JUAL BELI BARANG YANG DIHARAMKAN SEPERTI
MINUMAN KERAS, BABI,NARKOBA MESKIPUN ADA KEUNTUNGAN
DAN MANFAAT EKONOMINYA.
 2. DILARANG MEMBUKAN JENDELA RUMAH YANG MENYEBABKAN
TERLIHATNYA DI DALAM RUMAH-RUMAH WANITA TETANGGANYA
MESKIPUN MEMBUKAN JENDELA TERSEBUT ADA MANFAATNYA.
KAIDAH 5: ‫ادة محكمة‬+++‫ا‬
‫لع‬

 DIANTARA DALILNYA PERKATAAN IBNU MAS’UD:

‫ ما رواه المسلمون حسنا فهو عند هللا حسن‬:‫ أثر من ابن مسعود‬
 CATATAN: KAIDAH INI BISA DIJADIKAN HUJJAH (BERLAKU) JIKA TIDAK
BERTENTANGAN DENGAN SYARIAT ISLAM ATAU SYARAT YANG
DIPERSYARATKAN OLEH PELAKU TRANSAKSI AKAD.
 CONTOH KAIDAH:
 1. ULAMA MEMBOLEHKAN MENGUPAH (MENYEWA) GURU DALAM
PENGAJARAN AL-QUR’AN, IMAM DAN ADZAN KARENA JIKA PARA GURU
AGAMA DISIBUKKAN DENGAN PENGAJARAN TANPA UPAH, MAKA AKAN
BERDAMPAK BURUK PADA EKONOMI GURU DAN KELUARGANYA.
 2. SUDAH MENJADI ADAT TENTANG PENDAHULUKAN PEMBAYARAN SEWA
TEMPAT ATAU YANG SEMISALNYA SEBELUM SELESAI MENGGUNAKANNYA.
TURUNAN KAIDAH: AL-’ADAH
MUHAKKAMAH
 KAIDAH 1:

‫ المعروف عرفا كالمشروط شرطا‬

 CONTOH KAIDAH:
 JIKA ADA PENJUAL DAN PEMBELI BERTRANSAKSI SUATU BARANG
NAMUN TIDAK DISEBUTKAN PEMBAYARANNYA PADA SAAT AKAD
APAKAH KONTAN ATAU UTANG, LALU DILANGSUNGKANNYA JUAL BELI,
MESKIPUN PADA HUKUM ASALNYA PEMBAYARAN DIBAYAR TUNAI,
HANYA SAJA DI MASYARAKAT TERSEBUT SUDAH MENJADI ADAT
KEBIASAAN BAHWA PEMBAYARAN DILAKUKAN TIDAK SECARA KONTAN,
MAKA PEMBELI TIDAK WAJIB MEMBAYAR HARGA BARANG SECARA
KONTAN, KARENA SESUATU YANG SUDAH MENJADI ADAT DIANTARA
MEREKA SAMA DENGAN SESUATU YANG SUDAH DIPERSYARATKAN.
KAIDAH 2:
‫ال ينكر تغير األحكام بتغير األزمان‬
CONTOH KAIDAH:
1. BOLEHNYA MENUTUP MASJID SELAIN WAKTU-
WAKTU SALAT PADA ZAMAN INI MESKIPUN
SEBENARNYA MASJID ADALAH TEMPAT SALAT
YANG TIDAK BOLEH DITUTUP KAPAN SAJA,
NAMUN BOLEH DITUTUP KARENA UNTUK
MEJAGA MASJID DARI PENCURIAN.
2. BOLEHNYA MENDIRIKAN SEKOLAH-SEKOLAH
DAN LEMBAGA PENDIDIKAN DENGAN SISTEM
YANG BERBEDA-BEDA.
IMPLEMENTASI KAIDAH-KAIDAH
FIKIH DI MASA PANDEMI
 1. PENUTUPAN MASJID SEHINGGA DITIADAKAN SALAT JUMAT, IED,
TARAWIH DAN SALAT BERJAMAAH LIMA WAKTU.
 2. SALAT BERJAMAAH DI MASJID BERJARAK DAN MEMAKAI
MASKER.
 3. TATA CARA WUDHU DAN SALAT NAKES COVID-19
 4. TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH COVID-19
 5. SALAT JUMAT DUA GELOMBANG JIKA MASJID SEMPIT DAN TIDAK
ADA ALTERNATIF LAIN
 6. PENIADAAN HAJI DAN UMRAH
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ALHAMDULILLAH