IDHAFAH

JIKA MENGIDHAFATKAN ISIM KEPADA KALIMAT YANG LAIN HARUS DIHAZAFKAN :

 NUN YANG MENGIRINGI IRAB, YAITU : NUN TASNIYAH DAN NUN
JAMAK
 TANWIN
BERSELISIH PENDAPAT ULAMA NAHWU PADA YANG MENYEBABKAN JAR MUDHOFUN ILAIH :
 MENURUT PENDAPAT QIILA, MUDHOFUN ILAIH ITU DIJARKAN
DENFAN DENGAN HURUF YANG DITAKIRKAN YAITU LAM ATAU FI
 MENURUT PENDAPAT YANG SHOHIH, MUDHOFUN ILAIH ITU
DIJARKAN OLEH MUDHOF,

TAQDIRAN MUDHOFUN ILAIH :

 MIN : JIKA ADA MUDHOFUN ILAIH ITU JENIS DARI MUDHOF
 FI : JIKA ADA MUDHOFIN ILAIH ITU ZHOROF YANG TERJADI PADA SI
MUDHOF
 JIKA TIDAK PANTAS, MAKA DENGAN MAKNA LAM

IDHOFAT ADA DUA PEMBAGIAN :

1. MAHDAH ,YAITU :
 TIDAK IDHOFAT WASHOF YANG MENYERUPAI FIIL MUDHORIAK KEPADA
MAMULNYA , YAITU
 ISIM FAIL DENGAN MANA MADHI
 MASDAR
 IDHOFAH INI MEMFAIDAHKAN : - KHAS (NAKIRAH), JIKA ADA MUDHOF ILAH ITU
NAKIRAH
- MARIFAH, JIKA ADA MUDHOFUN ILAIH ITU MARIFAH
 DINAMAI MAHDAH KARENA BERSIH DARI NIAT INFISHOL
 TIDAK BOLEH MASUK ALIF AM KEPADA MUDHOF YANG IDHOFATNYA MAHDAH ,
KARENA IDHOFAT ITU SALING BERLAWANAN DENGAN ALIF LAM MAKA IA BOLEH
TIDAK BOLEH BERKUMPUL DALAM SATU KALIMAT
2. GHAIRU MAHDAH (LAFZHIYYAH), YAITU :
 IDHOFAT WASHOF YANG MENYERUPAI FIIL MUDHORIAK KEPADA MAMULNYA ,
IDHOFAH INI TIDAK MEMFAIDHAHKAN ISIM YANG PERTAMA AKAN KHAS DAN
MARIFAH
 MUDHOF PADA SUATU KAIMAT YANG BERBENTUK SIFAT YANG MENYERUPAI FIIL
MUDHORIAK, YAITU
 ISIM FAIL DAN ISIM MAFUL YANG BERMAKNA HAL DAN ISTIQBAL
 SIFAT MUSYABAHAH YANG BERMAKNA HAL
 DINAMAI GHAIRU MAHDAH KARENA TIDAK BERSIH DARI NIAT INFISHOL
 TIDAK BOLEH MASUK ALIF LAM KEPADA MUDHOF YANG IDHOFATNYA GHAIRU
MAHDAH DIATAS QIYASAN KEPADA IDHOFAT MAHDAH
 JIKA IDHOFAT INI DINIYATKAN INFISHOL, BOLEH MASUK ALIF LAM DENGAN SYARAT
 ALIF LAM MASUK ATAS MUDHOF SAJA
 ATAU ALIF LAM MASUK ATAS MUDHOFUN ILAIH SAJA,
 JIKA DUA SYARAT INI TIDAK ADA MAKA ALIF LAM TIDAK
BOLEH MASUK
 INI HANYA BERLAKU APABILA MUDHOF BUKAN MUSANNA
DAN JAMAK MUZAKKAR YANG SALIM ( BERLAKU PADA
MUDHOF YANG MUFRAD, JAMAK TAKSIR DAN JAMAK
MUANNAS YANG SALIM )
 BOLEH BERLAKU PADA MUSANNA DAN JUMAK MUZAKKAR
YANG SALIM TAPI NUN TASNIAY DAN JAMAKNYA HARUS
DIHAZAFKAN
 MUDHOF DITAKHSISKAN OLEH MUDHAF ILIA, MAKA JENIS MUDHOFUN ILAIH
HARUS BERBEDA DENGAN MUDHOFUN ILAIH,
 SUATU ISIM TIDAK DAPAT DIMUDOFKAN KPD ISIM LAIN YG MANA NYAN SAMA
SEPERTI :
 KALIMAT YANG MURADIF
 IDHOFAT MAUSHUF KEPADA SIFATNYA
 TETAPI BOLEH DAPAT DIMUDOFKAN KPD ISIM LAIN YG MANA NYA SAMA DENGAN
SYARAT HARUS DITAWILKAN MANANYA
 TERKADANG MUDHOF YG YANG MUZAKKAR MENJADI MUANNAS DISEBABKAN
MUDHOFUN ILAIH YG MUANNATS DENGAN SYARAT : MUDHOF DAPAT DIBUANG
DAN KEDUDUKANNYA DAPAT DIGANTIKAN OLEH MUDHOFUN ILAIH TANPA
MENGHILANGKAN MAKNA YANG DIMAKSUD
 TETAPI APABILA MUDHOF TIDAK DAPAT DIBUANG DAN M ILAIH TIDAK DAPAT
MENGGANTIKAN KEDUDUKANYYA MAKA TANIS TIDAK DIPERBOLEHKAN

ISIM YANG SELALU LAZIM DIIDHOFATKAN TERBAGI 2 :

1. ISIM YANG WAJIB IDHOFAT NISBAH MANA DAN LAFAZH (INI TIDAK BISA BERAMAL DALAM
BENTUK MUFRAD ATAU TANPA DIMUDOFKAN)
DIANTARANYA ADALAH :
I. IDHOFAT KPD ISIM DHOMIR
o WAHDAKA
o LABBAIKA, DIANGGAP SYADZ APABILA DIIDHOFATKAN KPD :
 DHOMIR GHAIBAH
 ISIM ZHOHIR
 TETAPI MENURU PENGARANG INI TIDAK SYADZ
o DAWALAIKA
o SAADAYKA
 TENTANG YANG MENASABKAN LABBAY, DAWALAIKA DAN
SADAYKA ADA DUA PENDAPAT (DALAM MAZHAB
SIBAWAIHI):
  DINASABKAN SEBAGAI MASHDAR OLEH FIIL YANG
DIHAZAFKAN
 MUSANNA/MULHAQ MUSANNA, KARENA
PENGERTIANNYA MENUNJUKKAN BANYAK
 IMAM YUNUS MENGATAKAN : BENTUK ASLINYYA
ADALAH LABBA YANG MERUPAKAN ISIM MAQSHUR
LALU HURUF ALIF NYA DIGANTI DENGAN OLEH YA
KARENA DIIKUTI OLEH ISIM DHOMIR SAMA HALNYA
DENGAN LADAA DAN ALAA
 PEMDAPAT IMAM YUMUS DISANGGAH OLEH IMAM
SIBAWAIHI BAHWA HURUF ALIF TIDAK BOLEH
DIGANTI YA BILA DIIKUTU ISIM ZHOHIR,
SEBAGAIMA HURUF ALIF LAFAZH LADAA DAN ALAA
TIDAK NOLEH DIGANTI YA
II. KILAA DAN KILTAA
KILAA DAN KILTA HANYA DIIDHAFATKAN KEPADA
 MARIFAAH MUSANNA NISBAH LAFAZH DAN MANA
 MARIFAH MUSANNAH MANA SAJA TIDAK LAFAZH
III. LADUN DAN MAA
ADAPUN LADUN :
 LADUN MENUNJUKKAN PERMULAAN TUJUAN WAKTU ATAU TEMPAT,
MENURUT ORANG ARAB LADUN DIMABNIKAN KARENA :
 MIRIP DENGAN HURUF PADA :
o ZHARAF
o PERMULAAN TUJUAN
 TIDAK BOLEH DIJADIKAN KHABAR
 LADUN SELALU ZHOROF KECUALI DIJARKAN DENGAN MIN
 TETAPI ORG QAIS MEMURABKANNYA
 LAFAZH YANG MENGIKUTI LADUN HARUS DIJARKAN KECUALI LAFAZH
GHADAWATAN KARENA GHADAWATAN BERKEDUDUKAN SEBAGAI :
 TAMYIZ(PENDAPAT SHOHIH)
 KHABAR KAANA YANG DIBUANG
 BOLEH DIJARKAN MENURUT QIYAS
 LAFAZH YANG DIATAFKAN KPD GHADAWATAN BOLEH 2
KEADAAN :
 NASHAB
 JAR, KARENA MENGIKUT KPD QIYASAN
 INI ADALAH PENDAPAT IMAM AKHFAS, SDGKAN ULAMA
NAHWU KUFAH MERAFAKAN GHUDAWATAN YG TERLETAK
STLH LADUN KARENA MENJADI ISIM DARI KANAT YANG
DIHAZAFKAN
 ADAPUN MAA :

 ISIM YANG MENJELASKAN TTG TTG TEMPAT ATAU WAKTU YANG

BERSAMAAN
 MENURUT PENDAPAT YANG TERKENAL AIN NYA DIFATHAHKAN DAN
ADALAH MURAB DAN FATHAH NYA ADALAH FATHAH IRAB
 ADA ORG ARAB YANG MESUKUNKAN AINYYA,TETAPI INI MENURUT
SIBAWAIHI KARENA DARURAT SYAIR,TETAPI INI BUKAN SUKUN KARENA
DARURAT SYAIR SESUNGGUHNYA SUKUN INI ADALAH DIALEK ORANG
RABIAH
 ADA YANG ULAMA NAHWU YANG MENGATAKAN MAA YANG SUKUN
ADALH HURUF BUKAN ISIM
 DIA NASHAB KARENA BERKEDUDUKAN NASHAB
 FATHAH AIN ADALAH PENDAPAT YANG TERKENAL
 ADAPULA YANG MENSUKUNKAN
IV. KEPADA JUMLAH : 1. WAJIB

2.JAWAZ

ISIM YANG HANYA DIIDHOFATKAN KEPADA JUMLAH, YAITU

 HAISU, DIIDHOFATKAN KEPADA :
 JUMLAH ISMIYYAH
 JUMLAH FIILIYAH
 IZ, DIIDHOFATKAN KEPADA :
 JUMLAH ISMIYAAH
 JUMLAH FIILIYAH
 PADA INI, BOLEH JUMLAH NYA DIHAZAFKAN DAN DIGANTI
DENGAN TANWIN (TANWIN IWADH DR JUMLAH)
 IZAA, DIIDHOFATKAN KEPADA :
 JUMLAH FIILIYAH SAJA
PENDAPAT TTG IZAA :
o IMAM AKHFASY DAN ULAMA NAHWU KUFFAH
MEMPERBOLEHKAN DIIDHOFATKAN JUMLAH ISMIYYAH,
CONTOH : ‫اجيئك اذا زيد قام‬
PADA CONTOH INI ADA DUA PENDAPAT :

 IMAM SIBAWAIHI : ZAIDUN DIRAFAKAN OLEH OLEH

FIIL YANG DIHAZAFKAN BUKAN KARENA MENJADI
MUBTADA
  IMAM AKHFASY : ZAIDUN DIRAFAKAN MENJADI
MUBTADA DAN FIIL YANG SETELAHNYA MENJADI
KHABAR
 IMAM SAYRAFI BERANGGAPAN TDAK ADA
PERBEDAAN ANTARA PENDAPAT YANG
DIKEMUKAKAN IMAM SIBAWAIHI DAN AKHFASY,
TETAPI YANG MENJADI PERSELSIHAN ADALAH TTG
KHABARNYA, MENURUT IMAM SIBAWAIH KHABAR
NY HARUS BERUPA FIIL SDNGKAN AKHFASY
KHABARNYA HARUS BERBENTUK ISIM

 SESUATU YANG SEMANA DENGA IZ(HIINA,WAQTA,ZAMAANA DAN

YAUMA), DENGAN SYARAT (INI HUKUMNYA JAWAZ, TIDAK WAJIB) :
 ZHOROF YANG MADHI
 TIDAK DIBATASI
MAKA IA DIHUKUMI SAMA DENGA IZ, YAITU IDHOFAT KEPADA :

 JUMLAH ISMIYYAH
 JUMLAH FIILIYAH
 LAFAZH YANG BERMAKNA MADHI HARUS DIPERLAKUKAN SAMA DENGA
IZAA, YAITU DIIDHOFATKAN KEPADA JUMLAH FIILIYAH
o ISIM YANG DIMUDOFAKAN KEPADA JUMLAH SECARA
JAWAZ BOLEH :
 MURAB
 MABNI
PENDAPAT :
 INI ADALAH PENDAPAT ORANG KUFAH, IMAM FARISI DAN IBNU
MALIK
 TETAPI PENDAPAT YANG TERPILIH ADALH LAFAZH YANG
DIMUDHOFKAN KEPADA JUMLAH FIILIYAH YANG DIMULAI
DENGAN FIIL MADHI HARUS DIMABNIKAN
 TETAPI MENURUT SATU RIWAYAT JUMLAH YANG DIAWALI FIIL
MADHI BOLEH DIMABNI DAN DIIRAB
 BAGO LAFAZH YANG TERLETAK SEBELUM FIIL MURAB ATAU
SEBELUM MUBTADA, MENURUT PENDAPAT YANG TERPILIH
HARUS DIMURABKAN, AKAN TETAPI BULEH PULA DIMABNIKAN
 MAZHAB ULAMA BASRAH MENGATAKAN :
 LAFAZH YANG DIMUDHOFKAN KEPADA JUMLAH FIILIYAH YANG
DIMULAI DENGAN FIIL MUDHORIAK ATAU KEPADA JUMLAH
ISMIYYAH MAKA HARUS DIMURABKAN
 APABILA DIMULAI DENGAN JUMLAH FIILIYAH DENGAN FIIL
MADHI MAKA HARUS DIBINA
 V. AYYAN APABILA BERKEDUDUKAN SEBAGAI SIFAT ATAU HAL MAKA WAJIB IA
IDHOFAT BAIK LAFAZH MAUPUN MAKNA

2. ISIM YANG WAJIB IDHOFAT NISBAH MANA SAJA (INI BISA BERAMAL DENGAN BENTUK
MUFRAD (TANPA DIMUDHOFKAN),

DIANTARA YANG LAZIM IDHOFAT SECARA MANA ADALAH :

I. AYYU, AYYU TIDAK DIIDHOFATKAN KPD MUFRAD MARIFAH KECUALI DGN

SYARAT :
 APABILA AYYU BERULANG-ULANG
 DINIATKAN BAGIAN-BAGIAN, INI HANYA BERLAKU KETIKA AYYUN
ADALAH ISTIFHAM

AYYUN ITU ADA 4 MACAM :

1. ISTIFHAM
 DIIDHOFKAN KPD MARIFAH DAN NAKIRAH
 TIAK BISA KPD MUFRAD YANG MARIFAH
2. SYARAT
 DIIDHOFKAN KPD MARIFAH DAN NAKIRAH
 TIDAK BISA KPD MUFRAD YANG MARIFAH
3. SIFAT , ADALAH YANG MENJADI SIFAT BAGI NAKIRAH ATAU HAL DARI
MARIFAH
 HANYA DIIDHOFATKAN KPD NAKIRAH
4. MAUSHUL
 HANYA DIIDHOFATKAN KPD MARIFAH (MENURUT MUSHONNIF)
 NAKIRAH(MENURUT PENDAPAT SELAIN MUSHONNID, TAPI HANYA
SEDIKIT PEMAKAINYYA)

BEBERAPA KETENTUAN TTG AYYUN :

 AYYAN APABILA BERKEDUDUKAN SEBAGAI SIFAT ATAU HAL MAKA
WAJIB IA IDHOFAT BAIK LAFAZH MAUPUN MAKNA
 AYYAN YG ISTIFHAM, SYARAT ATAU MAUSHUL HARUS SELALU
DIIDHOFATKAN SECARA MANA SAJA BUKAN LAFAZH

HASBU DAN KAWANNYA :

1. MURAB :
 APABILA DIMUDHOFKAN SECARA LAFAZH
 M ILAIH DIBUANG DAN DINIATKAN DALAM HATI
 LAFAZH YANG DIMUDHOFKAN KPDNYA DIBUANG DAN TIDAK DINIATKAN
KEBERDAANYYA
2. MABNI :
 APABILA LAFAZH YANG DIMUDHOFKAN KPDNYA DIBUANG DAN DINIATKAN
KEBERADANNYA DALAM HATI MAKA HASBU DAN KAWAN NYA DIBINA ATAS
DHOMMAH