Hasan Zaini
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Batusangkar
Jl. Jenderal Sudirman No. 137, Lima Kaum Batusangkar
e-mail: hasan.zaini@yahoo.co.id
Abstract: Issues concerning with LGBT seem to be never lasting discussions. These are due to several disciplines,
such as health, psychology, Islamic law, other related ones, that may give significant affects in the
process making decisions concerning with the issues. Among the issues are dealing with positioning of
LGBT either as nature or nurture, given or socially constructed, inherited or deviant, normal or
diseased, and so forth. Such abnormal behaviors lead this group to the false understanding about sex
in the wrong ways. This points out that the people that gets involved in LGBT fail to synchronize
their desire and principles of life. This paper, therefore, aims at analyzing the perspectives of Islamic
scholars of Islamic jurisprudence (fiqh) concerning with LGBT and the effects as well caused by.
Setelah peristiwa dramatis tahun 1998 atau hubungan seksual di antara orang
yang membawa perubahan mendasar yang berjenis kelamin sama, bisa sebagai
pada sistem politik dan pemerintahan gay atau lesbian. Istilah gay adalah istilah
Indonesia, gerakan LGBT berkembang tertentu yang digunakan untuk merujuk
lebih besar dan luas dengan pengorganisasian kepada pria homoseks. Sedangkan lesbian
yang lebih kuat di tingkat nasional, adalah suatu istilah tertentu yang
program yang mendapatkan pendanaan digunakan untuk merujuk kepada wanita
secara formal, serta penggunaan wacana homoseks.
HAM untuk melakukan advokasi perubahan Islam adalah agama yang beradab
kebijakan di tingkat nasional (Laporan dan selalu memberikan perhatian penuh
LGBT Nasional Indonesia - Hidup Sebagai kepada umatnya terutama dalam masalah
LGBT di Asia, 2013). yang tidak lazim menurut Islam. Lesbian
Fenomena LGBT tumbuh dengan dalam kitab fiqh disebut dengan as-sahaq
subur di Indonesia karena kran kebebasan atau al-musahaqah berarti hubungan
semakin terbuka, sehingga kampanye- seksual yang terjadi di antara sesama
kampanye terbuka dapat dilakukan wanita. Rasulullah bersabda (Al-Baihaqi,
dengan memainkan isu Hak Azazi 1994: 233):
Manusia. Dengan adanya keterbukaan ini
komunitas LGBT merapatkan barisan عن أيب موسى قال قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم
untuk mempengaruhi pemuda-pemuda إذا أتى الرجل الرجل فهما زانيان وإذا أتت املرأة املرأة:
yang belum tersentuh dengan berbagai
modus dan yang lebih penting lagi adalah فهما زانيتان
keberadaan para aktivis yang dianggap
Dari Abi Musa, Rasulullah bersabda:
pahlawan untuk memperjuangkan eksistensi
apabila ada laki -laki mendatangi
LGBT.
(berhubungan intim) dengan laki-laki maka
Di Barat, isu moral yang terus
keduanya telah berzina, dan apabila wanita
menggoncang dan memicu kontroversi
mendatangi wanita maka keduanya telah
hebat hingga saat ini adalah masalah
berzina (HR. Al-Baihaqi).
homoseksualitas, bahkan kalangan Gereja
Kristen direpotkan dalam penentuan batas-batas Sedangkan gay dikenal dengan
moral mengenai homoseksualitas . istilah liwat yang merupakan peninggalan
Homoseksualitas telah dicap sebagai dari Nabi Luth As. Nama lain dari gay ini
praktek kotor dan maksiat oleh agama, adalah sexual inversion, contrary sexual
namun kemudian berubah menjadi feeling atau urning.
praktek yang manusiawi dan harus Penelitian ini bertujuan untuk
dihormati sebagai bagian dari mengetahui posisi hukum LGBT ditinjau
penghormatan Hak Azazi Manusia dari pandangan Hukum Islam dan
(Adian Husaini, 2005: 4). aplikasi hukum tersebut dalam konteks
Homoseksualitas adalah istilah yang Indonesia.
mengacu pada interaksi seksual atau
romantis antara pribadi yang berjenis
kelamin sama. Homoseks adalah kata sifat
yang digunakan untuk hubungan intim
LGBT dalam Perspektif Hukum Islam ║ 67
Oleh sebab itu, tempramental + lingkungan = modern. Ini disebabkan sebagian besar
orientasi homoseksual gay dan lesbi di Indonesia tidak bisa
berbahasa Inggris serta tidak bepergian ke
LGBT dalam pandangan psikologi
negeri-negeri Barat (Tom Boeollstorff, 2006: 3).
dibagi menjadi dua bagian, yaitu yang
menerima atas orientasi seksualnya dan Komentar al-Qur’an mengenai Fenomena
yang tidak menerima namun tidak LGBT
mempunyai daya untuk mengatasinya Islam menginginkan pernikahan antar
sehingga ia merasa terganggu. Di Indonesia lawan jenis (laki-laki dan perempuan) bukan
perilaku LGBT dikategorikan sebagai semata-mata hanya memenuhi hasrat
gangguan jiwa yang terangkum dalam biologis namun sebagai ikatan suci untuk
PPDGJ (Panduan Pedoman Diagnostik menciptakan ketenangan hidup dengan
Gangguan Jiwa. Akan tetapi pada tahun membentuk keluarga sakinah dan
1983 LGBT telah dikeluarkan dari PPDGJ. mengembangkan keturunan umat manusia
Dengan demikian perilaku tersebut sudah yang bermartabat.
tidak tergolong lagi dalam bentuk Dalam Alquran peristiwa homoseksual ini
gangguan jiwa tetapi hanya merupakan menjadi perhatian pening, hal ini terbukti
salah satu bentuk orientasi seksual semata dengan adanya beberapa ayat yang
(Dede Oetomo, 2001: 24). berbicara mengenai hal ini, seperti Q.S. al-
Posisi antara seseorang homoseksual A’raf: 80, Q.S. An-Naml: 54, Q.S. Asyu’ara:
sebagai penyimpangan seksual atau 165, dan Q.S. Hud: 77-82.
sebagai perilaku alamiah dan normal Allah Swt berfiman dalam surat Al-
selalu diperdebatkan hingga sekarang, A’raf 80:
karena hal ini menyangkut usaha para
aktivis dan pelaku LGBT agar kegiatan ِمن ِ ال لَِقوِم ِه أَتَأتُو َن ال َف
اح َش َة َما َسبَ َق ُكم ِِبَا َ ََولُوطًا إِذ ق
tersebut diterima dan dilegalkan. Kegiatan ini
menimbulkan hasil yang memuaskan bagi ِمن ال َشه َوًة ِ ) إِنَّ ُكم لَتَأتُو َن٠٨( ي
َ الر َج ِ ِ أ
َ َحد م َن ال َعالَم
َ
mereka, karena pada tahun 1974 APA ِ
)٠٨( ون النِ َساء بَل أَن تُم قَوم ُمس ِرفُو َن ِ د
(American Psychiatric Association) menghapus ُ
homoseksual dari salah satu kelainan Dan ingatlah ketika Luth berkata kepada
jiwa. kaumnya: “Mengapa kalian melakukan
Tom Boellstorff menganalisis bahwa perbuatan kotor yang belum pernah
dalam konteks Indonesia istilah gay dan dilakukan oleh seorang pun di dunia.
lesbi mulai populer pada tahun 1970 Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki
hingga 1980. Istilah ini tidak dipelajari untuk melepaskan nafsu kepada mereka
dari orang tua, tetangga, dan guru-guru bukan kepada perempuan. Bahkan kalian
agama Islam melainkan dari media massa, semua adalah orang yang telah melampaui
termasuk kolom-kolom gosip di majalah batas. (Q.S. al-A’Raf [7]: 80-81)
dan koran. Hal ini sesuai dengan pendapat Pada ayat di atas dijelaskan bahwa
Anderson (1983) tentang peranan penting Nabi Luth mempertanyakan kepada
media massa sebagai sarana penciptaan kaumnya ketika melakukan kedurhakaan
sentimen nasionalisme kolektif di era yang besar, apakah kamu melakukan
70 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 15, Nomor 1, Januari-Juni 2016
fahisyah, yaitu melakukan pekerjaan yang Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika Dia
buruk (homoseksual) yang belum pernah berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu
dilakukan oleh seseorangpun di alam ini. mengerjakan fahisyah sedang kamu
Perbuatan demikian merupakan bentuk memperlihatkannya. Mengapa kamu mendatangi
kedurhakaan mereka terhadap Allah Swt. laki-laki untuk memuaskan nafsumu, bukan
Nabi Luth dalam ayat ini sedikit berbeda mendatangi wanita? Sebenarnya kamu
dengan Nabi-nabi sebelumnya. Beliau adalah kaum yang tidak mengetahui. (Q.S.
tidak berpesan tentang tauhid, hal ini an-Naml [27]: 54-55)
tidak berarti beliau tidak mengajak Dari ayat di atas Nabi Muhammad
kepada tauhid, namun satu masalah yang Saw diingatkan dengan perilaku umat
sangat jelek harus beliau selesaikan Nabi Luth bahwa apakah kamu tidak
bersama pelurusan akidah. Orang yang berakal atau tidak malu mengerjakan
melakukan homoseksual hanya mengharapkan perbuatan fahisyah, yaitu sikap yang
kenikmatan jasmani yang menjijikkan. sangat buruk dalam pandangan akal dan
Dalam tafsir al-Manar dijelaskan adat kebiasaan manusia. Kamu menyaksikan
bahwa Nabi Luth diutus Allah untuk manusia bahkan hewan melampiaskan
memperbaiki akidah serta akhlak hawa nafsu kepada lawan jenisnya, laki-
kaumnya yang tinggal di negeri Sadum, laki dengan perempuan dan jantan dengan
Adma’, Sabubim dan Bala’ di Tepi Laut betina. Dampak yang dihasilkan dari
Mati. Nabi Luth menetap di kota yang perbuatan ini adalah penyakit yang belum
paling besar dari lima kota tersebut, yaitu ditemukan obatnya (M. Quraish Shihab,
Sadum. Sadum mengalami kehancuran moral, 2002: 241).
kaum laki-laki lebih senang bersyahwat Pelajaran yang dapat diambil dari
kepada sesama jenisnya yang lebih muda ayat ini adalah keadaan istri Nabi Nuh
dan tidak bersyahwat kepada wanita dan Luth ada dua orang wanita yang
(Rasyid Ridha, 1950: 509). mengkhianati suami mereka. Pengkhianatan ini
Perbuatan homoseksual tidak pernah bukan hanya menyeleweng atau berzina
dibenarkan dalam keadaan apapun. akan tetapi tidak mempercayai kenabian
Pembunuhan dapat dibenarkan apabila mereka dan pura-pura menampakkan
untuk membela diri atau menjatuhkan keimanan padahal keduanya kafir. As-Sya’rawi
sanksi hukum, begitu juga hubungan seks menyatakan jangan kalian menganggap
dengan lawan jenis dibolehkan oleh isteri kedua Nabi tersebut angkuh terhadap
agama kecuali berzina, apabila terjadi suami mereka, sebenarnya keduanya tunduk
dalam keadaan syubhat, maka dapat terhadap kepemimpinan suami mereka,
ditoleransi dengan batas-batas tertentu. namun persoalan iman dan kufur adalah
Dalam surat an-Naml: 54 Allah Swt kebebasan individu dan Nabi tidak
menjelaskan: memaksakan kehendak mereka terhadap
)٤٥( ص ُرو َن ِ ال لَِقوِم ِه أَتَأتُو َن ال َف
ِ اح َشةَ وأَن تُم تُب َ ََولُوطًا إِذ ق
isterinya.
َ Adanya beberapa orang yang
ون النِ َس ِاء بَل أَن تُم قَوم
ِ ال َشهوًة ِمن د
ُ ِ
َ َ أَئنَّ ُكم لَتَأتُو َن الر َج
ِ melakukan perbuatan liwat pada kaum
Nabi Luth memberikan pengaruh yang
)٥٥( ََت َهلُو َن kuat kepada masyarakat yang lain pada
waktu itu. Lingkungan memberikan pengaruh
LGBT dalam Perspektif Hukum Islam ║ 71
yang kuat terhadap perilaku yang jelek ditetapkan pada umat Nabi Luth. Oleh
tersebut, seperti dijelaskan oleh Paul karena itu para imam mazhab kecuali
Cameron: Hanafi menetapkan hukuman rajam
1. Sub-kultul homoseksual yang tampak hingga mati bagi pelaku homoseksual.
dan diterima secara sosial akan Sedangkan Hanafi berpandangan hal ini
mengundang rasa ingin tahu dan termasuk maksiat yang tidak ditetapkan
menumbuhkan rasa ingin mencoba. secara pasti oleh Allah, maka dihukum ta’zir
2. Pendidikan yang pro-homoseksual (hal (pemberian pelajaran), karena bukan
ini terjadi apabila para pendukung bagian dari zina (Ibn al-Qayyim al-
homoseksual berhasil masuk ke Jauziyah, 1996: 168).
kurikulum sekolah). Menurut Sayid Sabiq liwat atau
3. Toleransi sosial dan hukum terhadap homoseks merupakan perbuatan yang
perilaku homoseksual. dilarang oleh syara’ dan merupakan
4. Adanya figur yang secara terbuka jarimah yang lebih keji daripada zina.
berperilaku homoseksual. Liwat merupakan perbuatan yang
5. Penggambaran bahwa homoseksualitas bertentangan dengan akhlak dan fitrah
adalah perilaku normal dan dapat manusia dan berbahaya bagi manusia
diterima. yang melakukannya (Sayyid Sabiq, 1981:
Analisis Hukum Islam terhadap Perilaku 361). Para ulama fiqh berbeda pendapat
LGBT tentang hukuman homoseks, di antaranya
adalah:
Islam mengakui bahwa manusia 1. Dibunuh secara mutlak.
memiliki hasrat untuk melangsungkan 2. Dihad seperti had zina. Bila pelakunya
hubungan seks, terutama terhadap lawan jejaka maka didera dan rajam apabila di
jenis. Islam mengatur hal ini dalam telah menikah.
sebuah lembaga yang dinamakan dengan 3. Dikenakan hukum ta’zir. (Sayyid Sabiq,
perkawinan. Melalui perkawinan, fitrah 1981: 432).
manusia dapat terpelihara dengan baik,
sebab perkawinan mengatur hubungan Mengenai larangan perilaku homoseksual,
seks antara pria dan wanita. Dengan Rasulullah Saw bersabda:
adanya perkawinan yang disyariatkan, :م.ال َر ُسو ُل هللا ص َ َ ق:ال َ ََعن ِعك ِرَمةَ َع ِن اب ِن َعبَّاس ق
maka Islam melarang segala bentuk
hubungan seks di luar perkawinan. Sebab اع َل َوال َمفعُو َل بِِه
ِ من وجدُتُُوه ي عمل عمل لُوط فَاق تُلُوا ال َف
َ ََ ُ َ َ ُ َ َ َ
akan berdampak kepada kekacauan
hubungan biologis dan bisa merusak garis
)(رواه اخلمسة اال النسائي
keturunan dan menyebabkan permusuhan dan Dari Ikrimah, dari Ibn Abbas, Rasulullah
pembunuhan (Sudiman, 2002: 91). bersabda: “Barang siapa yang kamu dapati
Pembicaraan mengenai homoseksual melakukan perbuatan kaum Nabi Luth
selama ini selalu berujung pada hukuman (homoseksual) maka bunuhlah si pelaku dan
bagi para pelakunya, karena dalil yang dikerjainya (objeknya)”. (HR. Lima
keharamannya menurut ahli fiqh telah ahli Hadis kecuali an-Nasa’i)
ditetapkan oleh Alquran seperti yang
72 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 15, Nomor 1, Januari-Juni 2016