Disusun oleh :
Silvia Mardayanti (2201030002)
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG
1444 H/2023
BAB VIII
HOMOSEKSUALITAS DAN LESBI
A. Identitas Buku
Judul : Masaih Al-Fiqiyyah Wanita
Pengarang : Hj. Siti Munawati, M.Pd.I
Penerbit : Cinta Buku Media
Edisi Terbit : Cetakan II / Oktober 2018
Kota Penerbit : Tangerang Selatan
Tebal : XVII + 167 Halaman
B. Latar Belakang
Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantic dan/atau seksual atau perilaku
antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama. Sebagai orientasi seksual,
homoseksualitas mengacu kepada “pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman
seksual, kasih saying, atau ketertarikan romantis” terutama secara eksklusif pada orang dari
jenis kelamin yang sama, “Homoseksualitas juga mengacu pada pandangan individ tentang
identitas pribadi dan sosial berdasarkan pada ketertarikan, perilaku, ekspresi dan keanggotaan
dalam komunitas lain yang berbagi itu.”
Homoseksualitas adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama
dengan biseksualitas dan heteroseksualitas, dalam kontinum heteroseksual-homoseksual.
Konsensus ilmu-ilmu perilaku dan sosial dan juga profesi kesehatan dan kesehatan kejiwaan
menyatakan bahwa homoseksualitas adalah aspek normal dalam orientasi seksual manusia.
Homoseksualitas bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan penyebab efek psikologis negatif:
prasangka terhadap kaum biseksual dan homoseksual-lah yang menyebabkan efek semacam
itu.
Istilah umum dalam homoseksualitas yang sering digunakan adalah lesbian untuk
perempuan pecinta sesama jenis dan gay untuk pria pecinta sesama jenis, meskipun gay dapat
merujuk pada laki-laki atau perempuan. Bagi para peneliti, jumlah individu yang
diidentifikasikan sebagai gay atau lesbian dan perbandingan individu yang memiliki
pengalaman seksual sesama jenis sulit diperkirakan atas berbagai alasan. Sebuah studi tahun
2006 menunjukkan bahwa 20% dari populasi secara anonim melaporkan memiliki perasaan
homoseksual, meskipun relative sedikit pesera dalam penelitian ini menyatakan diri mereka
sebagai homoseksual.
C. Pembatasan Masalah
Banyak individu gay dan lesbian memiliki komitmen hubungan sesame jenis, meski
hanya baru-baru ini terdapat sensus dan status hukum/politik yang mempermudah enumerasi
dan keberadaan mereka. Hubungan ini setara dengan hubungan heteroseksual dalam hal-hal
penting secara psikologis.
Hubungan dan Tindakan homoseksual telah dikagumi, serta dikutuk, sepanjang sejarah,
tergantung pada bentuknya dan budaya tempat mereka didapati. Sejak akhir abad ke-19, telah
ada gerakan menuju pengakuan keberadaan dan hak-hak legal bagi orang-orang homoseksual,
yang mencakup hak untuk pernikahan dan kesatuan sipil, hak adopsi, dan pengasuhan, hak
kerja, hak untuk memberikan pelayanan militer, dan hak untuk mendapatkan jaminan sosial
kesehatan.
PEMBAHASAN