Anda di halaman 1dari 40

PENDAHULUAN kelompok wanita transgender, atau yang

kemudian dikenal sebagai waria. Mobilisasi


Membahas isu lesbian, gay, biseksual, dan pria gay dan wanita lesbian terjadi pada tahun
transgender atau yang biasa disingkat LGBT. 1980-an, melalui penggunaan media cetak
Fenomena LGBT sedang marak dan pembentukan kelompok-kelompok kecil
diperbincangkan dan diperdebatkan. di seluruh Indonesia. Mobilisasi ini semakin
Semaraknya pemberitaan media elektronik mendapatkan dorongan dengan maraknya
maupun aktivitas dari anggota LGBT yang HIV pada tahun 1990-an, termasuk
berusaha semakin menunjukkan eksistensi pembentukan berbagai organisasi di lebih
dan identitasnya.LGBT tidak mengenal banyak lokasi. Pada dasawarsa tersebut juga
batasan usia, jenis kelamin, status sosial, terjadi sejumlah pertemuan nasional awal,
pekerjaan maupun agama. dengan disertai beberapa perkembangan
penting dalam gerakan LGBT, antara lain
pembentukan aliansi dengan berbagai
LGBT atau GLBT adalah akronim dari
organisasi feminis, kesehatan seksual dan
“lesbian, gay, biseksual dan transgender”.
reproduktif, gerakan pro-demokrasi dan
Istilah ini digunakan semenjak tahun
HAM, serta kalangan akademis. Setelah
1990-an dan menggantikan frasa
peristiwa dramatis tahun 1998 yang
“komunitas gay” karena istilah ini
membawa perubahan mendasar pada sistem
dianggap lebih mewakili kelompok-
politik dan pemerintahan Indonesia, gerakan
kelompok tersebut (Swain, 2007).
LGBT berkembang lebih besar dan luas
Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk
dengan pengorganisasian yang lebih kuat di
menekankan keanekaragaman “budaya
tingkat nasional, program yang mendapatkan
yang berdasarkan identitas seksualitas
pendanaan secara formal, serta penggunaan
dan gender”. Sering kali istilah LGBT
wacana HAM untuk melakukan advokasi
digunakan untuk semua orang yang tidak
perubahan kebijakan di tingkat nasional.
heteroseksual, bukan hanya
Namun keberhasilan ini sangatlah sederhana
homoseksual,biseksual, atau
dipandang secara keseluruhan, dengan
transgender(Shankle, 2006). Istilah LGBT
banyaknya organisasi dan individu yang
sangat banyak digunakan untuk
berhasil melakukan perubahan-perubahan
penunjukkan diri. Istilah ini juga
kecil namun tanpa terjadi perubahan besar,
diterapkan oleh mayoritas komunitas dan
baik dalam perundang-undangan maupun
media yang berbasis identitas seksualitas
penerimaan oleh masyarakat.
dan gender di Amerika.Namun, tidak
semua kelompok setuju dengan akronim
Sebagai gambaran umum tentang hak asasi
dan penyeragaman penyebutan LGBT
LGBT di Indonesia, hukum nasional dalam
(Finnegan, 2002; Bloodsworth-Lugo,
arti luas tidak memberi dukungan bagi
2007).
kelompok LGBT walaupun homoseksualitas
sendiri tidak ditetapkan sebagai tindak
Meskipun beragam perilaku seksual dan
pidana. Baik perkawinan maupun adopsi oleh
identitas gender telah dikenal di wilayah
orang LGBT tidak diperkenankan. Tidak ada
Nusantara pada masa-masa terdahulu,
undang-undang anti-diskriminasi yang secara
identitas homoseksual baru muncul di kota-
tegas berkaitan dengan orientasi seksual atau
kota besar pada awal abad ke-20. Baru pada
identitas gender. Hukum Indonesia hanya
akhir tahun 1960-an, gerakan LGBT mulai
mengakui keberadaan gender laki-laki dan
berkembang melalui kegiatan
perempuan saja, sehingga orang transgender
pengorganisasian yang dilakukan oleh
yang tidak memilih untuk menjalani operasi setuju homoseksualitas dan mempengaruhi
perubahan kelamin, dapat mengalami pandangan masyarakat secara keseluruhan
masalah dalam pengurusan dokumen dengan cara yang negatif, meskipun ada
identitas dan hal lain yang terkait. Sejumlah sejumlah individu religius yang lebih
Perda melarang homoseksualitas sebagai progresif dan bersikap menerima.
tindak pidana karena dipandang sebagai
perbuatan yang tidak bermoral, meskipun Tercatat ada berbagai perbedaan dalam
empat dari lima Perda yang terkait tidak pengembangan komunitas dan kegiatan
secara tegas mengatur hukumannya. LGBT di tingkat daerah, dengan tantangan
lebih besar dihadapi di provinsi-provinsi
Kebijakan yang terkait dengan hak-hak yang konservatif karena dominasi ajaran
LGBT cukup bervariasi, dengan adanya Islam dan Kristen. Kegiatan
sejumlah komisi nasional yang mengakui dan pengorganisasian juga lebih mudah di kota
memberikan dukungan bagi kelompok besar dan menghadapi tantangan lebih besar
LGBT, serta mengungkapkan dukungan di daerah yang penduduknya jarang, sehingga
resmi bagi kelompok LGBT karena wabah timbul kesulitan dalam hal komunikasi dan
HIV. Namun secara umum pihak kepolisian transportasi. Khusus di provinsi Aceh,
gagal melindungi kelompok LGBT dari kegiatan pengorganisasian LGBT
berbagai serangan oleh para aktivis Islamis menghadapi tantangan besar karena hak
garis keras dan preman. Sementara orang khusus provinsi tersebut untuk menetapkan
LGBT yang tergolong gelandangan karena hukum berdasarkan Syariah, sehingga
berkeliaran di tempat umum dapat menjadi menimbulkan kesulitan secara umum dalam
korban perlakuan semenamena dan mengangkat permasalahan LGBT dan besar
pemerasan yang dilakukan oleh petugas kemungkinan pemberlakuan Perda setempat
pemerintahan. yang bersifat anti-LGBT.

Sikap sosial budaya terhadap beragam Sebagai catatan akhir sehubungan dengan
orientasi seksual dan identitas gender hak-hak LGBT di Indonesia adalah
mencerminkan kontras antara mereka yang pandangan masyarakat Indonesia terhadap
bersikap progresif dan bersedia menerima hukum dan penegakannya sebagai hal yang
dengan populasi jauh lebih besar yang sarat korupsi. Konteks ini secara luas
biasanya tidak memiliki pengetahuan tentang berdampak negatif pada upaya
masalah-masalah tersebut. Orang pengembangan hak-hak LGBT di Indonesia,
transgender mempunyai visibilitas yang lebih karena para aktivis dan individu bisa jadi
besar. Sebagian besar masyarakat tidak merasa tidak yakin bahwa peraturan undang-
mengenal orang LGBT yang membuka diri. undang dan kebijakan mampu melindungi
Orang dengan orientasi seksual atau identitas mereka. Di samping itu mereka juga enggan
gender yang beragam mungkin mendapatkan mengupayakan melalui jalur hukum dan
sekedar toleransi dari pada penerimaan, lembaga peradilan atau melakukan advokasi
meskipun hal ini hampir mustahil dapat untuk memperjuangkan perubahan di bidang
diharapkan dari anggota keluarga. ini, karena adanya faktor persepsi korupsi
ataupun korupsi nyata yang mereka hadapi.
Populasi Indonesia sebagian besar adalah
Tiga terminalogi penting menyangkut
pemeluk agama Islam, Katholik dan Kristen.
seksualitas manusia yaitu indentitas
Pada umumnya ajaran agama-agama ini
gender/seksual, orientasi seksual, dan
ditafsirkan secara konservatif sehingga tidak
perilaku seksual (Boelstorff, 2005: 282).
Identitas seksual adalah pengakuan individu lainnya, yang mempengaruhi orientasi
atau diri sendiri atas penentuan peran diri. seksualnya. Esensialisme seksual yang
Identitas seksual seseorang terbagi menjadi demikian itu menganggap seks itu tidak
tiga golongan, yaitu homoseksual, berubah, asosiasi dan transhistoris dianggap
heteroseksual, dan biseksual. Perilaku sebagai salah satu penjelasan yang sah
Seksual, yaitu segala perilaku yang dilakukan agamis tentang seksualitas. Bahwa
karena adanya dorongan seksual. Perilaku seksualitas merupakan sebuah konstruk
seksual adalah perilaku yang berhubungan sosial (socially constructed), bukan fakta
dengan fungsiorgan reproduksi. kromosomik biologis. Seperti yang
digambarkan Foucault sebagai akibat relasi
penguasa-pegetahuan-kenikmatan (power-
Orientasi Seksual adalah pola ketertarikan
knowledge-pleasure relation).
seksual emosional, romantik, dan atau
seksual terhadap lelaki, perempuan, Sebaliknya, konstruksionis berpendapat
keduanya, tidak satupun, atau jenis kelamin bahwa homoseksualitas adalah sebuah peran
lainnya. Americal Psychological Asociation sosial yang telah berkembang secara berbeda
(APA) menyebutkan bahwa istilah ini juga dalam budaya dan waktu yang berbeda. Oleh
merujuk pada perasaaan seseorang terhadap sebab itu tidak ada perbedaan antara
“identitas pribadi” dan sosial berdasarkan homoseksual dan heteroseksual secara
ketertarikan, perilaku pengungkapannya, dan lahiriah (Carroll, 2005). Sebagian besar ahli
keaggotaan pada komunitas yang homoseksualitas percaya bahwa tidak ada
sama.Kaum LGBT menyerukan bahwa faktor tunggal yang menyebabkan
mereka memiliki hak yang sama seperti homoseksualitas dan faktor bersifat
individu lainya hanya berbeda dalam pilihan individualberbeda-beda dari satu orang ke
orientasi seksual, dan pilihan tersebut bukan orang yang lain. Akibatnya, tidak ada satu
sebuah kejahatan seksual. orangpun yang mengetahui secara pasti
penyebab seseorang menjadi seorang
homoseksual (Santrock, 2002).
Membicarakan mengenai seksualitas dan
homoseksulitas, tentu tidak lepas dari adanya Namun menurut Cass (1979: 219-235)
peran teori. Teori homoseksual yang tahapan pembentukan perilaku
berkembang saat ini pada dasarnya homoseksual yang dikenal dengan cass
dapatdibagi menjadi dua golongan, yaitu identity model sebagai berikut :
esensialis dan konstruksionis. Esensialisme
(1) identity confusion, Individu mulai
berpendapat bahwa homoseksual berbeda
percaya bahwa perilakunya bisa didefinisikan
dengan heteroseksual sejak lahir, hasildari
sebagai gay atau lesbian; (2) identity
proses biologi dan perkembangan. Teori ini
comparison, Individu menerima potensi
menyiratkan bahwa homoseksualitas
identitas dirinya gay; menolak model
merupakan abnormalitas perkembangan,
heteroseksual tetapi tidak menemukan
yang membawa perdebatan bahwa
penggantinya. Orang yang berada dalam
homoseksualitas merupakan sebuah
tahapan ini masih menyangkal
penyakit. Identitas seksual yang dimiliki
homoseksualitasnya dan berpura-pura
seseorang (untuk menjadi homoseksual,
sebagai seorang heteroseksual; (3) identity
heteroseksual atau biseksual) tersebut
tolerance, individu mulai berpindah pada
merupakan bawaan dari lahir (given), yang
keyakinan bahwa dirinya mungkin gay atau
tidak dapat diubah-ubah lagi, individu
lesbian dan mulai mencari komunitas
tersebut memiliki gen yang berbeda dari
homoseksual sebagai kebutuhan sosial,
seksual dan emosional. Biasanya, individu kami jelas tertarik untuk melihat sisi lain dari
masih tidak membeberkan identitas barunya kasus ini menurut perspektif dan analitik
pada dunia heteroseksual dan tetap kesehatan mentalnya.
menjalankan gaya hidup ganda; (4) identity
acceptance, pandangan positif tentang PENGERTIAN LGBT
identitas diri mulai dibentuk, hubungan dan
jaringan gay dan lesbian mulai berkembang. Pengertian LGBT akan diuraikan terlebih
Pembukaan jati diri selektif kepada teman dahulu untuk menyamakan persepsi tentang
dan keluarga mulai dibuat, dan individu LGBT. Banyak sekali istilah-istilah yang
secara intens terlibat homoseksual; (5) dipakai berkaitan dengan isu gender ini, oleh
identity pride, kebanggaan sebagai karena itu agar terdapat kesamaan persepsi,
homoseksual mulai dikembangkan, dan dalam bab ini diuraikan pengertian masing-
kemarahan terhadap pengobatan dan masing. Istilah yang berkaitan dengan LGBT
penolakan heteroseksual. Individu merasa adalah homoseksual, yaitu seseorang yang
cukup bernilai dan cocok dengan gaya
cenderung mengutamakan orang yang
hidupnya; (6) identity synthesis, individu
berjenis kelamin sama sebagai mitra seksual
benar-benar merasa nyaman dengan gaya
hidupnya. Individu menjalani gaya hidup gay disebut homoseksual,1 senada dengan arti
yang terbuka sehingga pengungkapan jati diri tersebut Oetomo mendefinisikan sebagai
tidak lagi sebuah isu dan menyadari bahwa orientasi atau pilihan seks yang diarahkan
ada banyak sisi dan aspek kepribadian yang pada seseorang atau orang-orang dari jenis
mana orientasi seksual hanya salah satu aspek kelamin yang sama atau ketertarikan
tersebut. Proses pembentukan identitas telah seseorang secara emosional dan seksual
selesai. kepada seseorang atau orang-orang dari jenis
Namun, disisi lainnya, komunitas orang- kelamin yang sama.2 Dari kedua pendapat
orang LGBT nya, beserta orang-orang yang tersebut dapat disimpulkan bahwa
mendukung kebebasannya ini menjadikan homoseksual merupakan orientasi atai
HAM (Hak Asasi Manusia) sebagai alasan pilihan dari seseorang yang ditujukan pada
dasar menganai kebolehan dari individu atau beberapa individu dengan jenis
perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan kelamin yang sama. Homoseksual laki-laki
Transgender (LGBT) ini. Maka dari sisi disebut dengan “gay” sedangkan
sosial perbuatan kontra terhadap mereka ini homoseksual perempuan disebut “lesbian”.
merupakan perbuatan diskriminasi terhadap Lesbian, adalah istilah bagi perempuan yang
mereka. Dari sisi norma agama pun mereka mengarahkan orientasi seksualnya kepada
memberikan sanggahan bahwa kisah Kaum sesama perempuan, selain itu juga diartikan
Nabi Luth ini perlu dikaji dan reaktualisasi wanita yang mencintai atau merasakan
lagi sesuai perkembangan zaman sekarang rangsangan seksual sesama jenisnya, wanita
ini. homoseks.3Istilah ini juga merujuk kepada
perempuan yang mencintai perempuan baik
Pada sekarang ini fenomena secara fisik, seksual, emosional, atau secara
perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan spiritual.Gaymerupakan istilah yang
Transgender (LGBT) ini menjadi kasus digunakan untuk menggambarkan seorang
kontroversional yang tak berujung, bila pria yang secara seksual tertarik kepada
hanya melihat dari pegangan norma sosial, sesama pria dan menunjukkan pada
dan agama saja. Sehingga dalam makalah ini komunitas yang berkembang diantara orang-
orang yang mempunyai orientasi seksual patologis. Gejala perversi tadi antara lain
yang sama. Istilah gay biasanya dikontraskan disebabkan karena :
dengan straight.Biseksual adalah istilah yang
1. Wanita yang bersangkutan terlalu mudah
digunakan untuk menggambarkan orang-
menjadi jenuh dalam relasi heteroseksual
orang yang tertarik kepada dua jenis kelamin
dengan suaminya atau seorang pria.
sekaligus, jadi tipe ini tertarik pada laki-laki
juga tertarik pada perempuan. Transgender 2. Tidak pernah merasakan orgasme.
merupakan istilah untuk orang yang cara
berperilaku atau penampilannya tidak sesuai 3. Bisa juga disebabkan oleh pengalaman
dengan jenis kelaminnya, misalnya cowok traumatis dari wanita yang bersangkutan
tetapi tingkahlaku dan sikapnya seperti dengan seorang pria atau suami yang kejam,
cewek, bahkan berpakaiannya pun seperti sehingga timbul rasa benci dan antipasti
cewek atau sebaliknya. Sedangkan terhadap setiap laki-laki. Lalu ia lebih suka
transeksual berbeda dan transgender, melakukan relasi seks dan hidup bercinta
transeksual adalah orang yang merasa dengan seorang wanita lain. Jadi, relasi
identitas gendernya berbeda dengan orientasi heteroseksual tersebut tidak bisa membuat
seksualnya, orang ini merasa bahwa dirinya pribadi wanita tadi menjadi bahagia,
terjebak pada tubuh yang salah. sehingga dia ingin melakukan relasi seks
dengan seorang wanita sebagai kompensasi
1.Lesbianisme dari rasa tidak bahagia.
Manifestasi lesbianism yang sangat khas
Lesbianisme dari kata Lesbos = pulau di
ialah kedua partner wanita itu selalu berganti
tengah Lautan Egeis yang pada zaman kuno
peranannya yaitu secara bergantian
dihuni oleh para wanita. Homoseksualitas di
memainkan peran sebagai laki-laki dan
kalangan wanita disebut
peranan wanita. Biasanya yang melakukan
cinta lesbis atau lesbianism (Kartono, 1989:
peranan seorang pria bersikap maskulin, aktif
249).
dan sadis, sedangkan partnernya yang
Pada umumnya, cinta homoseksual wanita memainkan peranan wanita bersikap pasif-
(lesbianisme) itu sangat mendalam, dan lebih masokhistis feminine. Pemuasan seksual
hebat daripada cinta heteroseksual, pada cinta lesbian biasanya berlangsung
sungguhpun pada relasi lesbian tersebut secara oral (dengan mulut) dan melalui alat
sering tidak diperoleh kepuasan seksual kelamin bagian luar. Namun, ada kalanya
yang wajar.cinta lesbian tadi biasanya juga salah seorang memakai alat “celana atau
lebih hebat-ganas daripada cinta gordel atau sabuk yang “berpenis”. Lalu
homoseksual di antara kaum pria. kedua partner itu berganti-gantian
Elemen erotic dan nafsu-nafsu dahsyat yang memainkan peranan sebagai laki-laki.
bergelora pada cinta lesbian itu pada (Kartono, 1989: 241-250)
umumnya jauh lebih intensif daripada nafsu
heteroseksual. 2.Homoseksual (Gay)
Biasanya peristiwa perversi heteroseksual Homoseksualitas ialah relasi seks dengan
(perversi = salah bentuk) berupa lesbianism jenis kelamin yang sama atau rasa tertarik
itu akan mengarah pada bentuk yang dan mencintai jenis seks yang sama. Jumlah
pria yang homoseksual itu diperkirakan 3-4 Homoseksualitas pada pria bisa berlangsung
kali lebih banyak dari pada jumlah wanita dengan jalan memanipulasikan alat kelamin
homoseksual. partnernya dengan memasukkan penis ke
dalam mulut, dan menggunakan bibir, lidah
Ekspresi homoseksualitas ada tiga, yaitu :
dan mulut untuk menggelitik.
1.Aktif, bertindak sebagai pria yang agresif.
Ada oral erotism oral = segala sesuatu yang
2.Pasif, bertingkah laku dan berperan pasif- berkaitan dengan mulut). Stimulasi oral pada
feminin seperti wanita. penis disebut fellatio (fellare = mengisap).
Sedang stimuli oral pada vagina disebut
3.Bergantian peran, kadang-kadang cunnilingus (cunnilinctus ; cunnus = vulva,
memerankan fungsi wanita, kadang-kadang linquere = menjilat).
laki-laki.
Cara lain ialah bergantian melakukan
Banyak teori yang menjelaskan sebab-sebab senggama melalui dubur, jadi ada anal
homoseksualitas, antara lain: erotism (anal = segala sesuatu yang
1. Faktor herediter berupa ketidakimbangan berhubungan dengan anus atau dubur). Anal
hormon-hormon seks. erotisme disebut pula sebagai analisme seks
atau sodomi. Intercourse seksualitas atau
2. Pengaruh lingkungan yang tidak senggama melalui anus yang dilakukan
baik/menguntungkan bagi perkembangan terhadap anak laki-laki atau pemuda cilik,
kematangan seksual yang normal. disebut pederasty (paiderastia = cinta pada
3. Seseorang selalu mencari kepuasan relasi anak laki-laki). Bisa juga senggama
homoseks, karena ia pernah menghayati dilakukan dengan jalan interfemoral coitus.
pengalaman homoseksual yang Yaitu memanipulasikan zakar disela-sela
menggairahkan pada masa remaja. celah atau ruangan di antara kedua paha.
(Kartono, 1989: 247-249)
4. Seorang anak laki-laki pernah mengalami
pengalaman traumatis dengan ibunya, 3.Biseksual
sehingga timbul kebencian atau antipasti
terhadap ibunya dan semua wanita. Lalu Krafft-Ebing, salah seorang seksologis
muncul dorongan homoseks yang jadi Jerman menyebut biseksual dengan
menetap. sebutan psychosexual hermaphroditism yaitu
eksistensi dua seks biologis dalam satu
5. Penjara dan asrama-asrama putra. Tempat spesies atau kejadian yang merupakan
para pemuda dan kaum pria yang berdiam kebetulan dari karakteristik pria dan wanita
terpisah dari kaum wanita, banyak dalam satu tubuh (Bowie dalam Storr, 1999).
menelorkan peristiwa homoseksual. Juga Ellis (dalam Storr, 1999) kemudian
relasi heteroseks (seks dengan lain jenis meninggalkan istilah psychosexual
kelamin) yang tidak memuaskan dan hermaphroditism dan memperluas makna
meninggalkan bekas-bekas pengalaman yang dari biseksual sebagai hasrat seksual untuk
traumatis, banyak mendorong seseorang pria maupun wanita yang dialami oleh
mencari pengalaman relasi homoseks. individu. Menurut Freud (1905), biseksual
merupakan kombinasi dari maskulinitas dan
feminitas, sedangkan menurut Stekel (1920)
dan Klein (1978), biseksual bukanlah konvensional tentang gender laki-laki atau
merupakan kombinasi dari maskulinitas dan perempuan, melainkan menggabungkan atau
femininitas melainkan heteroseksualitas dan bergerak di antara keduanya.”
homoseksualitas (dalam Storr, 1999). Dalam
“Orang yang ditetapkan gendernya, biasanya
pengertian umumnya, biseksual adalah
pada saat kelahirannya dan didasarkan pada
orientasi seksual yang mempunyai ciri-ciri
alat kelaminnya, tetapi yang merasa bahwa
berupa ketertarikan estetis, cinta romantis,
deksripsi ini salah atau tidak sempurna bagi
dan hasrat seksual kepada pria dan wanita.
dirinya.”
Menurut Masters (1992), biseksual adalah
istilah untuk orang yang tertarik secara “Non-identifikasi dengan, atau non-
seksual baik itu terhadap laki-laki maupun representasi sebagai, gender yang diberikan
perempuan. Biseksual juga didefinisikan kepada dirinya pada saat kelahirannya.
sebagai orang yang memiliki ketertarikan
secara psikologis, emosional dan seksual LGBT dilihat dalam perspektif psikoanalitik
kepada laki-laki dan perempuan (Robin & dan budaya termasuk kategori BPD
Hammer, 2000 dalam Matlin, 2004).[1] (Borderline Personality Disorder) yang
menunjukkan bahwa masalah identitas
Dari beberapa pengertian di atas, dapat gender dan budaya pada masyarakat transisi,
disimpulkan bahwa biseksual adalah istilah hal ini diungkap oleh C. Silverstein,4 dan
untuk orang dengan orientasi seksual yang memang benar pada saat ini memang sedang
memiliki ketertarikan estetis, psikologis, menjadi isu besar kalangan pro LGBT yang
emosional dan seksual baik kepada laki- mengarahkan isu sentral menjadi hak asasi
laki maupun perempuan. dan berusaha mendapatkan posisi.

4.Transgender Indonesia Darurat LGBT


Bertambah satu lagi status “darurat” negara
Transgender adalah istilah yang digunakan
Indonesia. Setelah marak disebut dengan
untuk mendeskripsikan orang yang darurat korupsi, kemudian ada pula darurat
melakukan, merasa, berpikir atau terlihat narkoba, kini ditambahi dengan daurat LGBT
berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan alias lesbian, gay, biseksual dan transgender.
saat mereka lahir. “Transgender” tidak LGBT adalah nama keren dari kelompok
menunjukkan bentuk spesifik apapun pelaku homoseksual.
dari orientasi seksual orangnya. Orang-orang
Mengapa Indonesia disebut sebagai
transgender dapat saja mengidentifikasikan darurat LGBT?. Menurut Ketua Komisi I
dirinya DPR yang membidangi pertahanan,
sebagai heteroseksual, homoseksual, biseksu Mahfudz Siddiq, setidaknya ada sembilan
al, panseksual, poliseksual, faktor yang menunjukkan hal tersebut.
atau aseksual. Definisi yang tepat untuk
Pertama, penyebaran perilaku LGBT
transgender tetap mengalir, namun
menyeruak di kalangan figur publik,
mencakup: khususnya artis. Terbaru adalah kasus
“Tentang, berkaitan dengan, atau tertangkapnya dan ditetapkannya artis SJ
menetapkan seseorang yang identitasnya sebagai tersangka atas dugaan pencabulan
tidak sesuai dengan pengertian yang terhadap anak.
Kedua, pelaku dan perilaku LGBT di Terakhir, kampanye LGBT yang sedang
kalangan figur publik secara langsung atau berlangsung di Indonesia mengacu kepada
tidak langsung disebarluaskan secara masif kesuksesan kaum LGBT di beberapa negara
oleh lembaga penyiaran, khususnya televisi. Eropa mendapatkan hak pengakuan hukum.
Sebagai bukti, Komisi Penyiaran Indonesia
Hasil penelitian Paul Cameron Ph.D dari
(KPI) selama bulan Februari 2016 sudah
Family Research Institute disimpulkan, di
mengeluarkan sedikitnya enam sanksi
antara penyebab munculnya dorongan
teguran terhadap program televisi yang
untuk berperilaku homoseksual adalah
mempromosikan pelaku dan perilaku LGBT.
pernah disodomi waktu kecil. Penyebab
Ketiga, pelaku LGBT juga membangun lainnya adalah pengaruh lingkungan, di
kesadaran kelompok dan melakukan upaya antaranya: pendidikan yang pro-
bersama untuk memperjuangkan homoseksual, toleransi sosial dan hukum
pembenaran, eksistensi sampai pengakuan terhadap perilaku homoseksual, adanya
hak hukum atas disorientasi perilaku figur yang secara terbuka berperilaku
seksualnya. Selain tentu saja mereka secara homoseksual serta penggambaran bahwa
sadar juga melakukan berbagai upaya untuk homoseksualitas adalah perilaku yang
menambah jumlah pelaku dan normal dan bisa diterima.
menyebarluaskan perilaku LGBT.
Perilaku Homoseksual seperti gay dan
Keempat, bersamaan dengan indikator lesbian maupun biseksual masuk ke dalam
ketiga, juga muncul pembelaan dan advokasi kategori Orang Dengan Masalah Kejiwaan
dari berbagai kalangan, baik perorangan (ODMK). Ketua Seksi Religi Spiritualitas
maupun kelembagaan. Mulai dari akademisi, dan Psikatri (RSP) PDSKJI, dokter
LSM dan perusahaan-perusahaan Fidiansjah menyatakan, ODMK memang
multinasional. Kelima, kampanye viral tidak ada dalam pengelompokan penyakit
melalui media sosial saat ini dimanfaatkan atau gangguan jiwa secara internasional.
secara maksimal oleh pelaku dan pendukung Karena tidak digolongkan, pemerintah pun
LGBT. memasukkan ke dalam Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2014 tentang kesehatan
Keenam, sistem hukum Indonesia termasuk
jiwa. Segala hal apapun yang berpotensi
peraturan perundangannya belum secara
gangguan jiwa, termasuk homoseksual dan
tegas dan jelas mengatur tentang pelaku dan
biseksual dikategorikan sebagai ODMK.
perilaku LGBT ini. Sangat berbeda jika
dibandingkan dengan Rusia, Singapura, dan Fidiansjah menegaskan, ODMK, khususnya
Filipina yang telah membuat peraturan homoseksual dan biseksual, memiliki potensi
perundangan yang jelas dan tegas tentang dan risiko tinggi gangguan jiwa.
pelarangan LGBT.
Sejatinya, menjadi seorang pengidap LGBT
Ketujuh, kalangan kedokteran, psikolog dan bukanlah fitrah manusia. LGBT bukan
psikiater sudah secara jelas menyatakan bawaan, bukan karena faktor genetik dan
bahwa LGBT adalah bentuk penyimpangan bukan pula sesuatu yang kodrati. Klaim
orientasi dan perilaku seksual yang berifat homoseksual tidak bisa diubah secara
menular. psikologis juga keliru besar. Faktanya,
penyakit ini bisa diobati secara psikologis.
Kedelapan, sampai hari ini pemerintah
belum memiliki kebijakan dan sikap tegas Profesor Dadang Hawari, dalam bukunya,
terhadap LGBT, dalam konteks bahaya dan Pendekatan Psikoreligi pada Homoseksual
ancaman terhadap masa depan bangsa. menyebutkan bahwa penyakit homo/lesbi ini
bisa diobati. Kasus homoseksual tidak terjadi telah dibinasakan oleh ahzab Allah. Namun
dengan sendirinya, melainkan melalui proses kini, perilaku ini dianggap modern dan legal,
perkembangan psikoseksual seseorang, paling tidak di beberapa negara yang
terutama faktor pendidikan keluarga di menganut paham liberal, seperti Amerika
rumah dan pergaulan sosial. Serikat, Belanda, Inggris, dan lain-lain.
“Homoseksual dapat dicegah dan diubah
Penyimpangan orientasi seksual ini jelas
orientasi seksualnya, sehingga seorang yang
merupakan ancaman bagi eksistensi sebuah
semula homoseksual dapat hidup wajar lagi
keluarga. Perkwainan yang awalnya
(heteroseksual).”
merupakan hal yang sakral dan legal dengan
maksud untuk melestarikan keturunan,
LGBT bukan karena faktor
dimana lahirnya seorang anak dari sebuah
genetik/bawaan lahir, akan tetapi LGBT
perkwaninan menjadi dambaan bagi
disebabkan pengaruh lingkungan, faktor
pasangan pengantin, akan berubah sekedar
kejiwaan seseorang dan kondisi sosial
pemuas nafsu birahi saja. Adanya anak yang
masyarakat. Perilaku menyimpang
lahir dari pasangan pengantin bukan lagi
mereka, yang oleh para psikolog dan
menjadi harapan bagi kaum LGBT, karena
psikiatris, disebut dengan gangguan
tujuan mereka hanya sekedar pelampiasan
kejiwaan, sebenarnya bisa disembuhkan.
nafsu saja.
Dengan syarat mereka mau diterapi agar
bisa meninggalkan perilaku mereka yang
Sekilas Sejarah Advokasi LGBT di Indonesia
menyimpang tersebut.
Identitas homoseksual baru mulai muncul di
Perilaku komunitas LGBT yang menyimpang
kota-kota besar di Indonesia pada beberapa
ini, jika mereka dibiarkan mempromosikan
dasawarsa awal abad ke-20. Sebelumnya,
perilakunya di hadapan publik dengan
keragaman perilaku seksual di antara sesama
berbagai macam kegiatan, akan
pria diketahui telah dilakukan dalam konteks
mempengaruhi opini umum bahwa mereka
seni pertunjukan dan seni bela diri, ritual
bisa hidup dengan normal dan bisa diterima
kebatinan dan perdukunan, ritus bagian
masyarakat. Karenanya, bentuk perilaku
inisiasi atau dalam lingkungan pergaulan
menyimpang ini bisa menular atau
sehari-hari khusus pria di banyak golongan
mempengaruhi orang lain untuk mengikuti
etnis bahasa (etnolinguistik) nusantara,
gaya hidup mereka. Apalagi jika perilaku
dengan identitas kadangkadang dikaitkan
LGBT ini tidak bisa dipidana.
pada konteks ini. Dalam kajian pustaka lebih
sedikit disebutkan tentang fenomena ini di
Sebenarnya, jika kita perhatikan secara jeli
kaum wanita, meskipun sesekali dapat dibaca
dan dalam pandangan yang normal, LGBT
tentang perilaku seks di antara para wanita di
merupakan perilaku kotor dan menjijikkan.
keputren (tempat tinggal para wanita dalam
LGBT merupakan penyakit gangguang
istana) dan pesantren. Fakta bahwa
kejiwaan yang bisa disembuhkan, asal
seksualitas pria dan wanita dapat beragam
pelakunya bersedia berobat dan diterapi.
sementara terdapat tekanan sangat kuat untuk
LGBT bukanlah gaya hidup modern, tapi
mendirikan keluarga heteroseksual, artinya
sebuah penyimpangan seksual. Komunitas
biseksualitas adalah hal yang cukup umum
LGBT ini telah ada sejak jamannya Nabi
meskipun tidak demikian halnya dengan
Luth, ribuan tahun yang lalu yang dikenal
identitas biseksual.
dengan kaum Sodom, makanya perilaku
mereka disebut dengan sodomi, dan mereka
Demikian pula, cerita-cerita legenda tentang organisasi serupa di kota-kota besar lain.
dewa interseks cukup dikenal dan beragam Beberapa di antaranya masih eksis hingga
ungkapan dan identitas gender menjadi hal sekarang. Banyak yang mendapatkan
yang umum dan ditolerir di banyak kelompok dukungan dari pemda setempat, yang
etnis dalam konteks budaya yang serupa. umumnya diberikan melalui Dinas Sosial,
Beberapa kelompok etnis bahasa telah berdasarkan pemahaman bahwa kaum waria
mengatur kemungkinan perubahan merupakan golongan yang kurang mampu
transgender dan memberi peran khusus atau cacat psikologis. Berbagai organisasi ini
kepada mereka yang melakukan hal tersebut. berusaha mendukung moral dan mata
Namun demikian, identitas transgender, yaitu pencaharian kaum waria dengan
transgender dengan pria menjadi wanita menunjukkan bahwa mereka adalah anggota
(banci atau bencong), yang belum tentu masyarakat yang berguna. Dengan demikian
terkait dengan konteks yang telah disebutkan masyarakat diharapkan dapat menerima
di atas, baru muncul pada paruh kedua abad mereka dan memperlakukan secara
kedua puluh dan sekali lagi hanya di kota- manusiawi.
kota besar.
Kalangan pria homoseksual pada tahun 1982
Secara signifikan, identitas transgender mulai merintis usaha pengorganisasian
wanita-ke-pria, kurang begitu jelas. Yang dengan mendirikan Lambda Indonesia.
perlu ditambahkan secara singkat di sini Pendirinya mengumumkan pendirian
adalah bahwa bagi orang Indonesia secara organisasi tersebut dalam rubrik surat kepada
umum, waria dalam kehidupan nyata lebih redaksi sejumlah suratkabar terkemuka, di
banyak dikenal daripada orang gay, lesbian samping mengirimkan surat secara langsung
atau biseksual. Dengan kata lain, orientasi kepada puluhan pria gay yang telah
atau perilaku seksual yang tidak konformis membalas surat sebelumnya yang mengajak
seringkali dipersepsi sebagai identitas atau mereka untuk merintis organisasi secara
ekspresi gender non-conforming (Oetomo terbuka. Meskipun
1996, 2000).
Laporan LGBT Nasional Indonesia - Hidup
Cikal bakal advokasi LGBT di Indonesia Sebagai LGBT di Asia
dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan
pendirian Himpunan Wadam Djakarta
(Hiwad), yang difasilitasi oleh Gubernur DKI
Jakarta pada waktu itu, Jenderal Marinir Ali
Sadikin. Istilah wadam (wanita Adam)
diperkenalkan sebagai pengganti kata banci
atau bencong yang bersifat menghina. Istilah
ini kemudian pada tahun 1978 diganti dengan
waria (wanita pria) karena Majelis Ulama
Indonesia menilai tidak patut nama seorang 19
nabi (Adam) dijadikan bagian pada istilah
untuk kaum laki-laki yang mengekspresikan para pendiri gay dari awal berusaha juga
jendernya dengan cara yang lebih mengajak kaum lesbian, namun organisasi ini
menyerupai perempuan. Organisasi yang berikut cabang-cabangnya yang terbentuk
berfungsi sebagai ruang sosial budaya yang kemudian lebih didominasi oleh kaum pria.
aman ini, dengan cepat disusul oleh Ketidakikutsertaan kaum waria juga cukup
signifikan, meskipun di beberapa daerah gay, dan hanya bertahan kurang dari satu
mereka membantu menyebarluaskan berita tahun (Agustine, 2008).
tentang organisasi tersebut.
Kepimpinan nasional Lambda Indonesia
Meskipun menggunakan konsep dari Barat juga sempat mengalami kemunduran pada
seperti "coming out" dan "pembebasan", para tahun 1986, meskipun beberapa cabang
pendiri tetap menyadari bahwa organisasi ini organisasi masih melanjutkan kegiatan. Pada
harus membina hubungan dengan komunitas tahun 1985, cabang Yogyakarta membentuk
setempat dan menghadapi permasalahan dirinya sebagai organisasi mandiri setempat
setempat. Istilah kunci yang digunakan dengan nama Persaudaraan Gay Yogyakarta
dalam dokumen pendirian adalah (PGY) yang juga menerbitkan majalah Jaka.
"emansipasi," yang merujuk pada emansipasi Beberapa mantan aktivis cabang Lambda
perempuan yang dimulai lebih awal di abad Indonesia di Surabaya mendirikan Kelompok
ke-dua puluh. Tanpa secara eksplisit Kerja Lesbian dan Gay Nusantara,
menyebutkan hak asasi manusia, artikel- disingkatkan menjadi GAYa NUSANTARA,
artikel yang dimuat dalam majalah Lambda dan menerbitkan majalah yang juga diberi
Indonesia, yaitu G: gaya hidup ceria (1982- nama GAYa NUSANTARA. Organisasi ini
1986),2 mendorong kaum pria gay dan memiliki tujuan antara lain mendorong
wanita lesbian untuk mengungkapkan pendirian komunitas dan organisasi di
identitasnya, karena homoseksualitas bukan berbagai daerah di Indonesia. Selanjutnya
merupakan gangguan jiwa atau penyakit,dan PGY mengganti namanya pada tahun 1988
perbuatan homoseksual bukan merupakan menjadi Indonesian Gay Society, dan
kejahatan menurut hukum pidana (KUHP). melanjutkan publikasi majalah Jaka-Jaka
Terkait dengan budaya, organisasi ini serta menyelenggarakan pertemuan dan
menyoroti penerimaan atau pelembagaan diskusi di Yogyakarta secara berkala, yang
homoseksualitas dan transgender dalam tidak hanya menarik pria gay setempat tetapi
berbagai masyarakat yang kemudian juga peserta lain dari berbagai daerah di Jawa
membentuk negara dan bangsa Indonesia Tengah.
(seperti diuraikan di atas). Berbagai upaya
juga dilakukan untuk menafsirkan kembali Sejak tahun 1983, media massa sudah mulai
ajaran-ajaran dasar Kristiani dan Islam, meliput pergerakan ini, ada yang sekedar
demikian pula dalam lingkup yang lebih menyoroti aspek seksual dalam pemberitaan
sempit ajaran Budha dan Hindu, dengan sensasional, dan ada pula yang berisi
maksud menunjukkan bahwa pembahasan lebih serius. Media massa sudah
homoseksualitas tidak melanggar ajaran- memuat laporan tentang gerakan waria sejak
ajaran tersebut. awal berkembangnya pada akhir tahun 1960-
an. Walaupun pada masa awal para aktivis
Pada tahun 1986 beberapa lesbian Jakarta berjaga-jaga agar tidak selalu mengungkapan
sempat mendirikan Persatuan Lesbian identitasnya, ada beberapa pada pertengahan
Indonesia (Perlesin), karena merasa tahun 1980-an yang memberanikan diri untuk
terdorong oleh perkawinan dua wanita pada diwawancarai dan juga diundang ke seminar
tahun 1981 yang mendapatkan liputan media
massa dan terinspirasi dari keikutsertaan
mereka di organisasi Lambda Indonesia
cabang Jakarta. Organisasi ini tidak terkenal 2 Ada delapan terbitan publikasi ini yang
secara luas sebagaimana halnya organisasi semuanya tersedia di
http://gndownload.blogspot.com/search/labe mengorganisir diri lagi di Jakarta, Makassar
l/gaya%20hidup%20ceria. dan Singaraja. Chandra Kirana, yang
merupakan kumpulan lesbian di Jakarta,
Laporan LGBT Nasional Indonesia - Hidup membuat majalah sendiri, yaitu Gaya Lestari,
Sebagai LGBT di Asia yang selama sekitar dua tahun terbit sebagai
sisipan dalam majalah GAYa
NUSANTARA.

Menjelang akhir tahun 1993, terdapat cukup


banyak organisasi dan aktivis individu
sehingga mampu menyelenggarakan
Kongres Lesbian dan Gay Indonesia pertama
(KLGI I) di Kaliurang, dekat Yogyakarta.
Semakin banyak organsasi didirikan di
20 berbagai wilayah Indonesia, yaitu: Medan,
Batam, Ambon dan lain sebagainya.
seminar yang diselenggarakan oleh Diadakan dua kongres lagi, yaitu: KLGI II di
perguruan tinggi dan organisasi Lembang, dekat Bandung (tahun 1995) dan
kemasyarakatan. Semakin banyak pria gay KLGI III di Denpasar (tahun 1997). Jumlah
dan beberapa lesbian menulis surat kepada peserta pertemuan berkembang semakin
penerbit majalah untuk dihubungkan dengan besar, terdiri dari wakil-wakil organisasi,
organisasi-organisasi tersebut. Banyak di aktivis individu dan mereka yang berperan
antara mereka kemudian berlangganan aktif dalam berbagai kaukus organisasi
majalah melalui pos atau membelinya di kesehatan dan hak-hak yang seksual dan
tempat-tempat tertentu. Para pembaca reproduksi. Namun hanya sedikit kaum
majalah G: gaya hidup ceria, Jaka, GAYa lesbian yang berpartisipasi dan sama sekali
NUSANTARA dan Jaka-Jaka juga tidak ada aktivis transgender yang hadir.
menyumbang karangan fiksi maupun non- Kongres 1997 merupakan yang pertama
fiksi, gambar sketsa dan foto sampul. Media mendapatkan liputan koran daerah.
massa dan jaringan layanan pos berperan
besar dalam mendukung perkembangan Selain mereka yang aktif di berbagai
pergerakan awal dan organisasi-organisasi organisasi, anggota komunitas seringkali
ini, yang juga berusaha menjangkau bersama para aktivis organisasi, mengadakan
komunitas setempat yang sudah ada. pesta-pesta kecil dan besar di café atau
restoran di kota atau di tempat peristirahatan
Pada awal dasawarsa 1990-an, di lereng gunung. Sejumlah peserta bahkan
meningkatnya liputan media tentang HIV datang dari pulau-pulau di luar Jawa untuk
yang hampir selalu menyebutkan tentang pria menghadiri pesta yang lebih besar. Pesta
homoseksual dan waria, membuka peluang paling terkenal selama tahun 1990-an adalah
lain bagi beberapa organisasi yang tampil di September Ceria, yang diselenggarakan pada
media massa untuk menjangkau konstituen malam minggu pertama setiap bulan
mereka. Dalam beberapa tahun awal September di kota wisata Tawangmangu di
dasawarsa tersebut berdiri berbagai daerah pergunungan dekat Solo. Dengan
organisasi di Bandung, Jakarta, Pekanbaru, demikian pada Kongres ketiga diputuskan
Denpasar, Malang dan Makassar. Para untuk tidak lagi mengadakan kongres di
lesbian dan pria transgender juga berusaha berbagai daerah di Indonesia, tetapi mulai
tahun 1999, pertemuan para aktivis diadakan menukar jender dengan raksasa untuk
dalam bentuk rapat kerja di Solo beberapa menjadi lelaki, atau seorang pejuang
hari sebelum acara September Ceria. perempuan. Inilah nama seorang perempuan
yang berkuasa dan pernah digunakan dalam
Selama tahun 1990-an, komunitas lesbian nama berbagai organisasi, baik lesbian
mengadakan pertemuan dan acara-acara lain maupun waria. Saat organisasi pro-
di berbagai kota di Indonesia. Di samping itu demokrasi dan hak asasi manusia mulai
terdapat beberapa upaya mendirikan mengangkat permasalahan hak LGBT
organisasi. Menjelang akhir tahun 1990-an, sebagai bagian dari permasalahan hak asasi
didirkan organisasi Swara Srikandi3 di manusia, hal ini semakin mengangkat derajat
Jakarta, dengan cabang atau penghubung di dan legitimasi gerakan.
kota-kota lain. Kaum lesbian di Singaraja dan
Makassar melanjutkan berbagai kegiatan 4. Sejumlah akademisi menyelenggarakan
yang dimulai pada dasawarsa sebelumnya. kelompok studi dan seminar dengan
Kaum lesbian, baik secara terbuka maupun mengandalkan kebebasan akademis. Mereka
terselubung, juga berperan aktif dalam juga mengadakan pelatihan jender dan
gerakan feminis yang semakin giat seksualitas, dan seringkali membahas tentang
berkembang, yang juga dimulai pada tahun keragaman jender dan seksualitas.
1980-an.
Perubahan dramatis yang terjadi dalam
Masa tahun 1990-an diwarnai berbagai sistem politik dan pemerintah pada bulan Mei
perkembangan yang terkait dengan dukungan 1998, membuka pintu bagi gerakan ini untuk
dari berbagai organisasi sekutu, baik nasional semakin berkembang dengan cakupan lebih
maupun lokal. luas:

1. Banyak organisasi feminis, meskipun tidak 1. Kongres Perempuan Indonesia pada bulan
semua, yang memberikan dukungan semakin Desember 1998 secara resmi
besar bagi wacana tentang lesbian, pekerja mengikutsertakan perwakilan dari kaum
seks wanita dan mantan tahanan politik lesbian, wanita biseksual dan pria
perempuan. transgender (LBT). Dalam Kongres tersebut,
Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan
2. Sejumlah organisasi kesehatan seksual dan Demokrasi (KPI) menegaskan bahwa
dan reproduksi, khususnya asosiasi mereka secara resmi termasuk Sektor XV,
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia yang terdiri dari orang-orang LBT. Meskipun
(PKBI) dan organisasi layanan di beberapa provinsi yang lebih konservatif
penanggulangan HIV, menyediakan ruang terjadi sentimen yang keberatan terhadap
yang aman dan dukungan bagi kegiatan yang pengikutsertaan orangorang LBT, di wilayah
kadang-kadang diadakan, yang seringkali yang mengenal kerangka ini, orang LBT
disamarkan sebagai kegiatan bagi kaum dapat diberdayakan untuk mengorganisir diri.
muda. 2. Pendekatan yang berbasis hak asasi
manusia menjadi semakin nyata dalam karya
3 Srikandi (bahasa Sanskerta: Sikhandi) banyak organisasi LGBT, baik yang sudah
adalah tokoh cerita Mahabharata dari India, lama maupun yang baru muncul. Hal ini
yang sangat terkenal di berbagai budaya membuka peluang kerja sama lebih lanjut
Indonesia. Tokoh ini, tergantung pada versi dengan organisasi-organisasi hak asasi
cerita, adalah seorang perempuan yang manusia arus utama.
3. Sementara wacana media massa seputar dengan dua puluh organisasi LGBT yang
HIV selama dasawarsa sebelumnya telah bekerja berdampingan bersama organisasi
meningkatkan visibilitas permasalahan di yang disebut-sebut sebagai arus utama di
seputar pria gay dan waria, tanggapan ad hoc bidang hak asasi manusia (2011-2012).4
terhadap masalah HIV diganti dengan Dalam laporan disimpulkan bahwa sebagian
penyelenggaraan berbagai program yang besar aktivis LGBT di Indonesia umumnya
strategis, sistematis dan didanai secara lebih cenderung untuk berusaha
memadai. Pada 2001 dan 2004 diadakan mengadaptasi diri terhadap keadaan yang
konsultasi nasional dan pada awal 2007 telah ada, daripada mengubah tatanan sosial.
berdiri Jaringan Gay, Waria dan Laki-Laki Dengan demikian, yang secara kultural lebih
yang Berhubungan Seks dengan Laki-Laki mereka sukai adalah upaya mengakali
Lain (GWL-INA) dengan dukungan dari hambatan yang ada, daripada membawa
mitra kerja baik nasional, bilateral maupun perubahan mendasar pada tatanan sosial agar
internasional (Anonim 2012). 4. Setelah lebih memperlakukan mereka secara setara
Konferensi International Lesbian, Gay, dan sederajat atau menjadi lebih menerima.
Bisexual, Trans and Intersex Association
(ILGA) tingkat Asia yang ke-3 di Chiang Forum LGBTIQ Indonesia yang terorganisir
Mai, Thailand, yang diselenggarakan pada lebih longgar dan kurang mendapatkan
Januari 2008, enam organisasi LGBT yang sumber dana yang pasti seperti halnya
berkantor pusat di Jakarta, Surabaya dan Jaringan GWL-INA masih berhasil
Yogyakarta bergabung untuk memperkuat mengorganisir kegiatan di tingkat nasional
gerakan mereka. Langkah ini menjadi awal maupun regional (ASEAN). Forum ini
Forum LGBTIQ (Lesbian, Gay, Bisexual, berhasil mengintegrasikan satu bagian
Transgender, Intersex & Queer) Indonesia. tentang orientasi seksual serta identitas
gender (SOGI) dalam laporan masyarakat
Jaringan GWL-INA berhasil menjadi mitra madani yang dikoordinasi oleh Human
kerja Komisi AIDS Nasional dalam rangka Rights Working Group (HRWG) dalam
perumusan dan pelaksanaan peningkatan kerangka Universal Periodic Review
kapasitas yang menjangkau komunitas dan (Tinjauan Universal Berkala) kedua untuk
organisasi di berbagai daerah di Indonesia, Indonesia (2012) di Dewan Hak Asasi
walaupun tentu saja kekuatan dan kualitas Manusia PBB.5 Demikian pula Forum
program dapat bervariasi. Jaringan yang luas memasukkan bagian tersebut dalam
ini cukup berhasil dalam upaya memperluas peninjauan pada tahun 2013 di Komite Hak
kegiatan penanggulangan HIV, tetapi kurang Asasi PBB tentang Indonesia, sebagai
berhasil di bidang advokasi hak asasi penanda tangan Konvensi Internasional
manusia yang terkait dengan orientasi tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR).
seksual dan identitas gender. Pendekatan Dalam hal ini Forum mendapatkan dukungan
berbasis hak asasi manusia, walapun dari GAYa NUSANTARA and Arus Pelangi
merupakan bagian integral dalam Strategi sebagai dua organisasi yang mempunyai
AIDS Nasional 2011-2014, pada komitmen berkarya di bidang hak asasi
pelaksanaannya belum banyak dapat manusia, sedangkan HRWG merupakan
diterjemahkan menjadi tindakan nyata. koalisi organisasi hak asasi manusia yang
Sebuah laporan atas permintaan Hivos berkarya di tingkat internasional. Forum ini
membahas evaluasi program pelatihan dua juga berperan aktif pada ASEAN SOGI
tahun dalam rangka pemantauan dan Caucus (Kaukus Orientasi Seksual dan
dokumentasi hak asasi manusia LGBT, Identitas Gender ASEAN), termasuk
perdebatan sepanjang tahun 2012 seputar Faktor internal merupakan faktor yang
penyusunan Deklarasi Hak Asasi Manusia muncul karena adanya dorongan dan
ASEAN. kemauan dari individu itu sendiri. Pribadi
manusia dapat dipengaruhi oleh sesuatu,
Meskipun telah berhasil meraih pencapaian karena itu ada usaha untuk membentuk
ini di tingkat internasional, namun upaya di pribadi, membentuk watak atau mendidik
tingkat lokal dan nasional tidak selalu
watak seseorang. Sejak dahulu diketahui
berhasil sebagaimana diharapkan. Ada
bahwa pribadi tiap individu tumbuh atas dua
kepahaman yang sedang berkembang tentang
masalah hak asasi manusia dalam kaitan kekuatan, yaitu kekuatan dari dalam, yang
dengan orientasi seksual serta identitas sudah dibawanya sejak lahir atau bisa disebut
gender, terutama di kalangan aktivis muda. juga dengan kemampuan dasar dan
Namun masih banyak yang belum bisa kemampuan dari luar, yang diterima dan
membayangkan realitas atau keadaan yang dipelajari individu dari keadaan sekitarnya
berbeda mengenai keberadaan LGBT di dia berada. Adapun faktor tersebut
masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, status diantaranya:
quo masih kuat. Kemampuan aktivis untuk
berpikir atau bertindak dengan cara yang Aspek Biologis
berbeda dihambat oleh wacana sangat
Perkembangan biologis merupakan salah satu
konservatif dan heteronormatif yang
mempertahankan norma-norma budaya dan bentuk ciri-ciri perubahan pada remaja yang
agama yang telah ada. Contoh wacana ini nampak dari luar, sehingga secara langsung
dapat mencakup pembahasan tentang apakah perubahan yang terjadi dapat dilihat oleh
pengungkapan jati diri (coming out) orang lain. Dari hal tersebut tentunya akan
merupakan hal yang patut dilakukan dalam memiliki dampak apabila remaja yang
konteks Indonesia, atau tentang tekanan mengalami perubahan pada fisiknya atau alat
opresif agar menikah secara heteroseksual. seksualnya (biologis) yang tidak terkontrol
Inilah konteks obyektif yang dihadapi oleh dengan baik. Hal ini dapat memancing
para aktivis dan organisasi hak LGBT dalam pemikiran negatif seseorang terhadap remaja
karya mereka. Konteks inilah yang perlu yang menyalah gunakan perubahan pada alat
diubah untuk menciptakan kondisi di dalam seksualnya (biologis). Penelitian telah pun
masyarakat yang lebih kondusif bagi
dibuat apakah itu terkait dengan genetika, ras,
perlindungan dan pemajuan hak-hak asasi
ataupun hormon. Seorang homoseksual
manusia bagi kaum LGBT Indonesia.
memiliki kecenderungan untuk melakukan
homoseksual karena mendapat dorongan dari
Faktor-faktor yang dalam tubuh yang sifatnya menurun/genetik.
Menyebabkan Perilaku LGBT Penyimpangan faktor genetika dapat diterapi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi secara moral dan secara religius.[2] Bagi
terhadap perilaku LGBT (Lesbian, Gay, golongan transgender misalnya, karakter
Biseksual, Transgender) itu sendiri, laki-laki dari segi suara, fisik, gerak gerik dan
diantaranya : kecenderungan terhadap wanita banyak
dipengaruhi oleh hormon testeron. Jika
Faktor Internal hormon testeron seseorang itu rendah, ia bias
mempengaruhi perilaku laki-laki tersebut
mirip kepada perempuan.
Di alam medis, pada dasarnya kromosom kedua informan tidak bisa berpikir secara
laki-laki normal adalah XY, sedangkan logika bahwa apa yang telah mereka lakukan
perempuan normal pula adalah XX. Bagi merupakan hal yang salah. Keadaan tersebut
beberapa orang laki-laki itu memiliki genetik sesuai dengan pendapat Darmasih (2009:32)
XXY. Dalam kondisi ini, laki-laki tersebut yang menjelaskan bahwa apabila orang-
memiliki satu lagi kromosom X sebagai orang yang terlibat saling mencintai ataupun
tambahan. Justru, perilakunya agak mirip saling terikat menganggap bahwa hubungan
dengan seorang perempuan (S.Hassan, 2011: seks sebelum menikah dianggap “benar”.
35).
Faktor Eksternal
Aspek Motivasi Diri
Faktor eksternal merupakan faktor yang
Perilaku LGBT ini telah ada sejak remaja. datang dari luar individu, yang dapat
Masa remaja merupakan masa dimana mendorong mahasiswa untuk melakukan
seorang anak mulai dihadapkan pada realita seks bebas. Dalam hal ini dapat dikemukakan
kehidupan. Pada saat inilah jiwa seoarang beberapa faktor eksternal yang
remaja mengalami peralihan dari jiwa mempengaruhi fenomena yang terjadi,
kekanak-kanakan kearah pendewasaan. diantaranya :
Dalam masa peralihan ini tentunya akan
banyak mengalami peristiwa baru yang Aspek Keluarga
selama ini belum pernah dialami pada masa
sebelumnya. Peralihan keadaan inilah yang Di dalam keluarga jelas dibutuhkan adanya
dapat memicu timbulnya dorongan untuk komunikasi terutama orang tua dengan anak-
mencoba hal-hal baru yang selama ini belum anaknya, karena hal tersebut dapat
pernah mereka coba, tentunya tanpa memberikan kehangatan dan hubungan yang
pemikiran yang matang tentang akibat-akibat baik antara orang tua dan anak. Dengan
yang bisa ditimbulkan karena keterbatasan adanya komunikasi orang tua dapat
pemikiran pada usia dewasa. Sarwono (dalam memahami kemauan dan harapan anak,
Darmasih 2009:13) yang menjelaskan bahwa demikian pula sebaliknya. Sehingga akan
motivasi adalah dorongan bertindak untuk tercipta adanya saling pengertian dan akan
memuaskan suatu kebutuhan, dorongan sangat membantu di dalam memecahkan atau
dalam motivasi diwujudkan dalam bentuk mencari jalan keluar dari persoalan yang
tindakan. Dalam hal ini perilaku seks dihadapi anaknya. Komunikasi merupakan
menyimpang antara perempuan dan hal yang penting dalam keluarga, karena
perempuan melakukan hubungan seks dengan komunikasi dalam suatu keluarga
(Lesbian) dengan tujuan untuk menjaga terlihat adanya interaksi, hubungan yang
keutuhan hubungan yang telah mereka jalin akrab antar keluarga. Berbeda halnya ketika
bersama dengan pasangan masing-masing. seorang anak berada pada keluarga yang
Anggapan mereka bahwa dengan melakukan kurang adanya komunikasi antara orang tua
seks dapat menjaga keutuhan hubungan dengan anak. Hal ini dapat mengakibatkan
merupakan hal yang keliru. Tetapi pendapat anak akan merasa kesepian di dalam
tersebut justru mereka tolak, karena adanya keluarga. Kartono (1988:286) yang
ledakan perasaan yang berlebihan kepada menjelaskan bahwa keluarga memiliki
pasangan mereka. Hal ini yang membuat pengaruh yang luar biasa besarnya dalam
pembentukan watak dan kepribadian anak. sebaya dapat membawa seseorang kearah
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Taris positif dan negatif. Aspek positifnya adalah
dan Senim yang berpendapat bahwa remaja tersedianya saluran aspirasi, kreasi,
yang tidak memiliki hubungan erat dan pematangan kemampuan, potensi dan
pengawasan dengan orang tua cenderung kebutuhan lain sebagai output pendidikan
terlibat dalam hubungan seksual pranikah. orang tua dan potensinya. Akan tetapi jika
yang dimasukinya adalah lingkungan yang
Pengalaman atau trauma di masa anak-anak
buruk maka akan mendorong mereka kepada
misalnya: Dikasari oleh ibu/ayah hingga si
hal negatif. Pergaulan dengan teman sebaya
anak beranggapan semua pria/perempuan
yang di dalamnya terdapat keakraban dan
bersikap kasar, bengis dan panas bara yang
adanya intensitas pertemuan yang tinggi
memungkinkan si anak merasa benci pada
dapat memberikan pengaruh terhadap
orang itu. Predominan dalam pemilihan
individu lain di dalam kelompok tersebut. A.
identitas yaitu melalui hubungan
Islami (2012: 22-23) menjelaksan bahwa
kekeluargaan yang renggang. Bagi seorang
dengan adanya ikatan secara emosional
lesbian misalnya, pengalaman atau trauma
dalam kehidupan peer group akan
yang dirasakan oleh para wanita dari saat
mendapatkan berbagai manfaat dan pengaruh
anak-anak akibat kekerasan yang dilakukan
yang besar bagi individu yang berada dalam
oleh para pria yaitu bapa, kakaknya maupun
kelompok tersebut. Misalnya timbul rasa
saudara laki-lakinya. Kekerasan yang dialami
penasaran dan keinginan untuk mencoba
dari segi fisik, mental dan seksual itu
kebiasaan yang dilakukan oleh salah satu
membuat seorang wanita itu bersikap benci
individu dalam kelompok tersebut. Hal
terhadap semua pria. Selain itu, bagi
tersebut akan berdampak positif ketika
golongan transgender faktor lain yang
individu di dalam kelompok pergaulan
menyebabkan seseorang itu berlaku
meniru kebiasaan yang dilakukan oleh salah
kecelaruan gender adalah sikap orang tua
satu teman kelompoknya yang melakukan
yang idamkan anak laki-laki atau perempuan
perbuatan positif. Berbeda halnya ketika
juga akan mengakibatkan seorang anak itu
individu tersebut meniru perbuatan yang
cenderung kepada apa yang diidamkan.
negatif dari salah satu teman di dalam
(Ameenah & Zafar, 2003:85)
kelompoknya, maka kemungkinan besar
individu tersebut akan meniru perbuatan
Aspek Pergaulan negatif dari temannya. Hal ini sesuai dengan
Bagi remaja seorang teman merupakan suatu pendapat Adamassasmita (dalam A.Islami
kebutuhan, sehingga terkadang teman 2012:69) yang menjelaskan bahwa remaja
dianggap sebagai “orang tua kedua” bagi yang terlibat dengan tingkah laku delinquent
remaja. Dorongan untuk memiliki teman dan akan mengarah kepada tingkah laku
membentuk suatu kelompok juga dapat delinquent yang dibawa oleh teman-teman
dipandang sebagai usaha agar tidak sebayanya. Keadaan ini disebabkan karena
tergantung dengan orang yang lebih dewasa tingkat keakraban yang dekat dan intensitas
atau sebagai tindakan nyata dalam interaksi pertemuan yang tinggi.
sosial. Maka didalam lingkungan pergaulan
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan menjadi
remaja selalu kita temukan adanya kelompok
faktor terbesar menyumbang kepada
teman sebaya. Pergaulan dengan teman
kekacauan seksual (LGBT) ini yang mana
salah seorang anggota keluarga tidak Faktor Penyebab Terjadinya LGBT
menunjukkan kasih sayang dan sikap orang
tua yang merasakan penjelasan tentang seks 1. Faktor Lingkungan
adalah suatu yang tabu.[3] Keluarga yang Faktor lingkungan bisa memicu
terlalu mengekang anaknya. Bapak yang terjadinya LGBT, misalnya saja karena
kurang menunjukkan kasih sayang kepada salah pergaulan. Dalam berteman,
anaknya. Hubungan yang terlalu dekat sudah selayaknya kita "memilih" teman
dengan ibu sementara renggang dengan yang memiliki perilaku baik. Ketika
bapak. Kurang menerima pendidikan agama seseorang berteman dengan orang yang
yang benar dari kecil. Selain itu, pergaulan termasuk LGBT, ada kecenderungan
dan lingkungan anak ketika berada di sekolah dia akan ikut menjadi anggota LGBT
berasrama yang berpisah antara laki-laki dan disebabkan faktor pengaruh teman.
perempuan turut mengundang terjadinya Jadi, lingkungan dan kebiasaan
hubungan gay dan lesbian. menjadi faktor pemicu paling besar
terjadinya LGBT di Indonesia. Adanya
Aspek Media Massa pengaruh budaya barat yang masuk ke
Indonesia juga bisa menyebabkan
Dampak yang ditimbulkan oleh media massa
penyimpangan perilaku ini terjadi.
bisa beraneka ragam diantaranya, misalnya
terjadinya perilaku yang menyimpang dari 2. Faktor keluarga
norma-norma sosial atau nilai-nilai budaya Jika seorang anak mengalami
yang ada. Pengaruh media massa baik kekerasan di lingkungan keluarganya,
televisi, majalah, handphone dan internet hal ini bisa menjadi salah satu faktor
sering kali di salah gunakan oleh kaum yang menyebabkan dia menjadi LGBT.
remaja dalam berperilaku sehari-hari, Sebagai contoh, seorang anak
misalnya saja remaja yang sering melihat perempuan yang mendapatkan
tontonan kebudayaan barat, mereka melihat perlakukan kasar dari ayah atau saudara
perilaku seks itu menyenangkan dan dapat laki-lakinya akan berpikir untuk
diterima dilingkungannya. Kemudian dari hal membenci lawan jenisnya. Alhasil, dia
tersebutlah kaum remaja mulai memilih untuk hidup sebagai LGBT
mengimitasikan pada pola kehidupan mereka karena pengalaman hidup yang tidak
sehari-hari. Adanya dorongan dan motivasi mengenakkan.
dari film barat yang mereka tonton bersama
menimbulkan tindakan untuk mencotoh apa Oleh sebab itulah, peranan di dalam
yang telah mereka anggap sebagai keluarga sangat penting. Kehangatan
perwujudan rasa romantis dalam dan keharmonisan keluarga akan
mengungkapkan cinta dan sayang kepada mendorong anak untuk tumbuh normal
pasangannya. Hal tersebut sesuai dengan dan wajar. Selain itu, jika kedua orang
pendapat Jones dalam Singarimbun tua memberikan pendidikan agama dan
(1997:210) yang menjelaskan bahwa media moral yang baik, hal ini akan
massa seperti film, musik, bacaan dan televisi membentengi seseorang untuk
telah mengajarkan kepada mereka bahwa menyimpang menjadi LGBT.
seks itu romantis, merangsang dan
menggairahkan.
3. Faktor Genetik dapat menghindari perilaku menyimpang
Kemudian, faktor penyebab LGBT bisa seks tersebut.
terjadi ialah karena faktor genetik.
Maksudnya ialah penyimpangan Bahaya LGBT
seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual
ataupun Transgender bisa terjadi Faktanya, penyebaran LGBT begitu
karena adanya riwayat keturunan dari cepat. Bahkan, yang tadinya terlahir
anggota keluarga sebelumnya. sebagai perempuan atau laki -laki
"normal" dapat terkena hal tersebut.
Dalam tubuh manusia, kromosom Hal tersebut tidak boleh dibiarkan
seorang laki-laki normal ialah XY dan begitu saja karena dampaknya sangat
perempuan yaitu XX. Namun, di besar. LGBT bisa membahayakan
kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa kesehatan, pendidikan dan moral
seorang laki-laki memiliki kromosom seseorang.
XXY. Kelebihan kromosom ini bisa
menyebabkan dia memiliki perilaku a. Kanker anal atau dubur
menyerupai seorang perempuan. Para gay melakukan hubungan sek anal
sehingga mereka memiliki resiko tinggi
4. Ahklak dan Moral terkena penyakit kanker anal.
Ada beberapa hal yang dapat berpengaruh
pada perubahan akhlak dan moral seseorang
b. Kanker mulut
yaitu, ketika seseorang memiliki tingkat
keimanan yang rapuh dan lemah sangat besar Kebiasaan melakukan oral seks bisa
kemungkinan untuk melakukan tindakan menyebabkan kanker mulut. Sebab,
yang menyimpang, karena iman adalah faktanya rokok bukanlah satu-satunya
pondasi yang paling tepat untuk membatasi penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini
diri mengendalikan hawa nafsu. Dimana sesuai dengan studi di New England
seseorang yang memiliki keimanan rendah Journal of Medicine yang dimuat di
akan lebih sulit mengendalikan dirinya dari situs Dallasvoice.
perilaku menyimpang salah satunya
kebiasaan seks. Diperparah dengan c. Meningitis
banyaknya rangsangan seksual dari beberapa Meningitis atau radang selaput otak
hal contoh: majalah porno, VCD porno atau terjadi karena infeksi mikroorganisme,
video-video yang bebas kita akses diinternet kanker, penyalahgunaan obat-obatan
sebagai pemicu aktifitas seksual lainnya. tertentu dan mengalami peradangan
tubuh. Namun, hal lain diungkapkan
5. Pendidikan dan pengetahuan dalam tulisan di DetikHealth bahwa
tentang agama meningitis terjadi karena penularan
Pengetahuan serta pemahaman agama hubungan seks yang dilakukan oleh
seseorang yang sangat rendah dapat memicu LGBT .
beberapa penyimpangan. Karena dalam
d. HIV/AIDS
semua agama tidak ada yang mendukung
Umumnya, para LGBT memiliki gaya
perilaku menyimpang LBGT sehingga
seharusnya seseorang yang memiliki hidup seks bebas dengan banyak orang
pendidikan dan pemahaman agama yang baik sehingga kecenderungan terkena virus
HIV/ AIDS sangat tinggi. Karena dampak LGBT sangat
mengerikan, sebaiknya ada upaya untuk
e. Dampak Pendidikan mencegah timbulnya LGBT. Caranya
antara lain sebagai berikut ini:
Selain berdampak pada kesehatan,
LGBT juga mempengaruhi pendidikan 1. Menjaga pergaulan
seseorang. Sebab faktanya, seorang 2. Menutup segala celah pornografi
LGBT memiliki permasalahan putus misalnya dari gadget. Orang tua harus
sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan aktif dalam hal ini.
dengan siswi atau siswa normal. 3. Diadakan kajian atau seminar
mengenai bahaya LGBT di sekolah -
f. Dampak keamanan sekolah
Adanya LGBT ini menyebabkan 4. Adanya undang-undang yang
terjadinya pelecehan seksual terjadi di melarang adanya LGBT sehingga hal
mana-mana. Bahkan, banyak kasus ini tidak menyebar semakin parah.
yang mana pelecehan tersebut terjadi 5. Diadakan penyuluhan keagamaan
pada anak-anak. mengenai LGBT yang menyimpang
dari aturan agama.
g. Dampak sosial
6.Menerapkan Usulan Untuk
Beberapa dampak sosial yang
Menanggulangi Wabah LGBT di
ditimbulkan akibat LGBT adalah
Indonesia.
sebagai berikut: Penelitian menyatakan
“seorang gay mempunyai pasangan Penyelesaian masalah LGBT dalam
antara 20-106 orang per tahunnya. lingkup yang lebih luas seperti yang
Sedangkan pasangan zina seseorang terjadi di masyarakat, dapat dilakukan
tidak lebih dari 8 orang seumur dengan cara, yaitu18:
hidupnya.”13 43% dari golongan kaum
a. Dalam jangka pendek, perlu
gay yang berhasil didata dan diteliti
dilakukan peninjauan kembali
menyatakan bahwasanya selama
peraturan perundang-undangan yang
hidupnya mereka melakukan homo
memberikan kebebasan melakukan
seksual dengan lebih dari 500 orang.
praktik hubungan seksual sejenis. Perlu
28% melakukannya dengan lebih dari
ada perbaikan dalam pasal 292 KUHP,
1000 orang. 79% dari mereka
misalnya, agar pasal itu juga mencakup
mengatakan bahwa pasangan homonya
perbuatan hubungan seksual sejenis
tersebut berasal dari orang yang tidak
dengan orang yang sama-sama dewasa.
dikenalinya sama sekali. 70% dari
Pemerintah dan DPR perlu segera
mereka hanya merupakan pasangan
menyepakati untuk mencegah
kencan satu malam atau beberapa menit
menularnya legalisasi LGBT itu dari
saja.14 Hal itu jelas-jelas melanggar
AS dan negara-negara lain, dengan cara
nilai-nilai sosial masyarakat
memperketat peraturan perundang-
undangan. Bisa juga sebagian warga
masyarakat Indonesia yang sadar dan
Upaya Penanggulangan LGBT
peduli untuk mengajukan gugatan hak-haknya sesuai dengan prinsip
judicial review terhadap pasal -pasal kemanusiaan, sambil terus disadarkan
KUHP yang memberikan jalan akan kekeliruan tindakan mereka.
terjadinya tindak kejahatan di bidang Dalam hal ini, perlu segera dilakukan
seksual. pendidikan khusus untuk mencetak
tenaga-tenaga dai bidang LGBT. Lebih
b. Dalam jangka pendek pula,
bagus jika program ini diintegrasikan
sebaiknya ada Perguruan Tinggi yang
dalam suatu prodi di Perguruan Tinggi
secara resmi mendirikan Pusat Kajian
dalam bentuk „Konsentrasi Program
dan Penanggulangan LGBT. Pusat
studi‟.
kajian ini bersifat komprehensif dan
integratif serta lintas bidang studi. f. Para pemimpin dan tokoh-tokoh umat
Aktivitasnya adalah melakukan Islam perlu banyak melakukan
penelitian-penelitian serta konsultasi pendekatan kepada para pemimpin di
psikologi dan pengobatan bagi media massa, khususnya media tel evisi,
pengidap LGBT. agar mencegah dijadikannya media
massa sebagai ajang kampanye bebas
c. Masih dalam jangka pendek,
penyebaran paham dan praktik LGBT
sebaiknya juga masjid-masjid besar
ini.
membuka klinik LGBT, yang
memberikan bimbingan dan g. Secara individual, setiap Muslim,
penyuluhan keagamaan kepada harus aktif menyuarakan kebenaran,
penderita LGBT, baik secara langsung melakukan amar ma‟ruf dan nahi
maupun melalui media online, bahkan munkar. Kepada siapa pun yang
juga pengobatan-pengobatan terhadap terindikasi ikut melakukan penyebaran
penderita LGBT. Bisa dipadukan terapi paham legalisasi LGBT. Sebagaimana
modern dengan beberapa bentuk tuntunan Al-Quran, dakwah perlu
pengobatan seperti bekam, ruqyah dilakukan dengan hikmah, mauidhatil
syar’iyyah, dan sebagainya. hasanah dan berdebat dengan cara yang
baik.
d. Pemerintah bersama masyarakat
perlu segera melakukan kampanye h. Lembaga-lembaga donor dan kaum
besar-besaran untuk memberikan berpunya di kalangan Muslim, perlu
penyuluhan tentang bahaya LGBT, memberikan beasiswa secara khusus
termasuk membatasi kampanye- kepada calon-calon doktor yang
kampanye hitam kaum liberalis yang bersedia menulis disertasi dan
memberikan dukungan kepada bersungguh-sungguh untuk menekuni
legalisasi LGBT. serta terjun dalam arena dakwah khusus
penyadaran pengidap LGBT.
e. Kaum muslimin, khususnya, perlu
memberikan pendekatan yang integral i. Media-media massa muslim perlu
dalam memandang kedudukan LGBT di menampilkan sebanyak mungkin kisah -
tengah masyarakat. kisah pertobatan orang-orang LGBT
Bagaimana pun LGBT adalah bagian dan mengajak mereka untuk aktif
dari umat manusia yang harus diberikan menyuarakan pendapat mereka, agar
masyarakat semakin optimis, bahwa adalah keluarga, pasangan, keluarga
penyakit LGBT bisa disembuhkan. pasangan.
j. Orang-orang yang sadar dari LGBT Kekerasan emosional
perlu didukung dengan sarana dan
prasarana yang memadai, khususnya Biasanya orang LGBT mengalami penolakan
oleh pemerintah agar mereka dapat dari keluarga setelah mereka mengaku atau
berhimpun dan memperdayakan dirinya ketahuan sebagai LGBT. Kekerasan yang
dalam menjalani aktivitas kehidupan dilakukan keluarga dapat berupa ancaman
sehari-hari dan melaksanakan aktivitas untuk menyembunyikan orientasi
penyadaran kepada para LGBT yang seksualnya, membatasi pergaulan, memaksa
belum sadar akan kekeliruannya. untuk ”berobat”, penolakan, ataupun
Dengan hal-hal tersebut, diharapkan pengusiran. Kekerasan emosional yang lain
LGBT dapat dicegah dan juga dilakukan oleh media dengan membuat
penyebarannya tidak semakin luas. pemberitaan yang mendiskreditkan kalangan
LGBT merupakan suatu masalah LGBT, misalnya dalam kasus pembunuhan
kejiwaan yang perlu ditangani oleh berantai yang dilakukan Ryan.
semua pihak baik dari pelaku maupun
lingkungan sekitar. Dengan adanya
Tindakan Diskriminatif yang
kerja sama yang baik, bukan tidak dialami Kelompok LGBT
mungkin masalah LGBT yang menjadi
Diskriminasi untuk mendapatkan
kontroversi ini bisa diatasi dengan baik
pekerjaan
Kelompok LGBT mengalami penolakan
Bentuk Kekerasan yang untuk diterima bekerja sesuai bidangnya
sehingga meskipun ada kelompok LGBT
dialami oleh Kaum LGBT yang capable untuk bekerja sesuai bidang
Kekerasan seksual ilmunya, pada akhirnya mereka bekerja pada
bidang yang menerima mereka, misalnya
Kekerasan seksual paling banyak dialami salon.
oleh kelompok LGBT. Penelitian yang
dilakukan oleh Ardhanary Institute dengan Diskriminasi dalam hal akses
metode wawancara menemukan 9 dari 10 terhadap keadilan
orang LBT yang diwawancarai mengalami
Kasus-kasus kekerasan yang dialami oleh
kekerasan seksual baik berupa perkosaan
kelompok LGBT seringkali diselesaikan di
maupun pemaksaan aktivitas seksual yang
luar pengadilan karena dianggap aib,
lain. Pelaku kekerasan mulai dari keluarga,
memalukan. Hal tersebut menyebabkan
aparat penegak hukum, dokter, maupun
korban enggan untuk melapor.
masyarakat umum.
Diskriminasi dalam pemilihan
Kekerasan fisik pasangan
Kekerasan yang dialami dapat berupa Kelompok LGBT tidak mendapatkan haknya
pemukulan, tamparan, meludahi. Pelaku
untuk memilih pasangan. Misalnya, banyak
yang dipaksa untuk menikah dengan lawan terkoordinasi berdasarkan strategi yang
jenisnya sehingga sepanjang masa sudah mereka susun dan sepakati.
pernikahannya korban merasa diperkosa. Dalam skala nasional, hingga 2013 terdapat
Kekerasan dan diskriminasi menyebabkan 119 organisasi atau komunitas LGBT di 28
dari 34 provinsi di Indonesia. Itu belum
terganggunya ketenangan hidup.
termasuk organisasi-organisasi HAM yang
Ketidaktenangan hidup tidak secara langsung
memperjuangkan hak-hak LGBT.
dipengaruhi oleh kemerosotan faktor luar
(lingkungan) tetapi lebih disebabkan karena Secara nasional ada dua jaringan organisasi
ketidakmampuan mengahadapi faktor luar nasional LGBT yaitu Jaringan Gay, Waria
tersebut dengan tidak wajar. Sehingga dari dan Laki-laki yang Berhubungan Seksual
dengan Laki-laki/LSL Indonesia (GWL-
fakta-fakta ini kaum LGBT termasuk pada
INA) dan Forum Lesbian, Gay, Biseksual,
kelompok yang belum mampu mengahadapi
Transgender, Interseks, dan Queer
faktor lingkungan sekitar mereka. (LGBTIQ).

Gerakan dan Pendanaan Di tingkat regional atau internasional,


jaringan organisasi LGBT di antaranya The
LGBT Global Alliance for LGBT Education
(GALE), International Lesbian, Gay,
LGBT sebenarnya bukan isu baru. Gerakan Bisexual, Trans and Intersex Association
advokasi untuk kaum homo terlaknat ini (ILGA), dan Island of South East Asia
sudah muncul sejak akhir 1960-an dengan Network of Male and Transgender Sexual
didirikannya Himpunan Wadam Djakarta Health (ISEAN).
(Hiwad) yang difasilitasi oleh Gubernur DKI
Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Pada 1982, para Melalui jaringan nasional dan regional
pengidap gay mendirikan organisasi Lambda tersebut, kelompok dan organisasi LGBT
Indonesia. Tak mau kalah, para lesbi di berusaha mengorganisasikan usaha agar
Jakarta pada 1986 juga turut mendirikan orientasi seksual dan ekspresi jender mereka
Perlesin alias Persatuan Lesbian Indonesia. diterima. Caranya adalah melalui kampanye-
kampanye HAM dengan beragam media,
Guru Besar Fakultas Psikologi UI, Sarlito baik secara langsung maupun secara tidak
Wirawan Sarwono, menyebut LGBT sebagai langsung. Pertemuan-pertemuan di level
gerakan organisasi kriminal (organized nasional dan regional digagas untuk
crime) yang secara sistematis dan massif mendesak Pemerintah menerima LGBT
sedang menularkan sebuah penyakit. sebagai kelompok sosial dan memberikan
Target kelompok LGBT ini, kata Sarlito, hak-hak kaum LGBT sebagai warga negara.
adalah mendorong pranata hukum agar Organisasi LGBT di antaranya melakukan
eksistensi mereka sah dan legal. strategi: memperkuat jejaring dan kerjasama
Propaganda dan penyebaran penyakit LGBT dengan lembaga-lembaga non-pemerintah
ini telah menjadi gerakan yang melibatkan bidang Hukum dan HAM, media massa,
berbagai kelompok dan organisasi, baik skala lembaga pengetahuan dan swasta;
lokal, nasional dan internasional. Organisasi- memperkuat jejaring Advokasi HAM untuk
organisasi LGBT saling terhubung satu sama LGBT; serta aktif mendorong dialog-dialog
lain. Langkah-langkah, aktivitas, aksi dan terkait penegakan HAM LGBT di Indonesia.
gerakan mereka dilakukan secara Dalam dokumen berjudul “Hidup sebagai
LGBT di Asia: Laporan Nasional Indonesia”,
yang merupakan hasil Dialog Komunitas dijalankan dari Desember 2014 hingga
LGBT Nasional Indonesia pada 13-14 Juni September 2017 dengan anggaran US$ 8 juta
2013 di Bali dengan sponsor utama USAID atau senilai Rp108 miliar.
dan UNDP, terungkap strategi gerakan
Sementara itu pada Oktober 2015 lalu,
LGBT Indonesia yang tertulis dalam bentuk
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
7 rekomendasi untuk organisasi dan
Ban Ki-Moon mengaku akan menggencarkan
komunitas LGBT di Indonesia, 11
perjuangan persamaan hak-hak LGBT.
rekomendasi untuk Pemerintah dan lembaga
LGBT juga menjadi salah satu agenda
Pemerintah, dan 4 rekomendasi untuk
penting Amerika Serikat untuk merusak
lembaga multilateral dan bilateral.
ketahanan negara-negara lain, khususnya
Pendanaan pergerakan organisasi dan Indonesia. Seperti diketahui Amerika Serikat
komunitas LGBT di negeri ini juga didukung telah melegalkan perkawinan sesama jenis.
oleh dana dari lembaga asing. Pada halaman
64 dari laporan yang ditulis oleh Dede Hukum terhadap
Oetomo dan Khanis Suvianita, diungkap homoseksualitas
sebagian besar organisasi LGBT mendapat
pendanaan dari lembaga donor internasional
seperti USAID. Pendanaan juga diperoleh Sejauh ini hukum nasional Indonesia tidak
dari AusAID, UNAIDS dan UNFPA. Ada mengkriminalisasikan homoseksualitas. Hal
sejumlah negara Uni Eropa yang pernah ini berbeda dengan hukum
mendanai program jangka pendek, terutama mengenai sodomi di negara jiran, Malaysia,
dalam kaitan dengan HAM LGBT. produk hukum warisan kolonial Inggris yang
mengkriminalisasikan tindakan
Pendanaan paling luas dan sistematis
homoseksual, atau lebih spesifik
disediakan oleh Hivos, sebuah organsiasi
tindakan anal seks. Hukum pidana nasional
Belanda. Bahkan sejak 2003, kadang-kadang
tidak melarang hubungan seksual pribadi dan
pendanaan bersumber dari pemerintah
hubungan homoseksual non-komersial antara
Belanda. Ford Foundation juga bergabung
orang dewasa yang saling bersetuju. Hal ini
dengan Hivos dalam menyediakan sumber
berarti, Kitab Undang-undang Hukum Pidana
pendanaan bagi organisasi-organisasi LGBT.
(KUHP) tidak menganggap perbuatan
Berbeda dengan lembaga-lembaga lainnya
homoseksual sebagai suatu tindakan
yang bergerak di bidang pencegahan dan
kriminal; selama tidak melanggar hukum-
penanggulangan AIDS, Hivos dan Ford
hukum lain yang lebih spesifik; antara lain
Foundation ini mengkhususkan diri
hukum yang mengatur mengenai
mengarahkan penggunaan dananya untuk
perlindungan anak, kesusilaan, pornografi,
advokasi LGBT dan HAM.
pelacuran, dan kejahatan pemerkosaan.
Isi dokumen ini sejalan dengan pengakuan Perbuatan homoseksual tidak dianggap
Hartoyo, seorang gay dan aktivis LGBT, sebagai tindakan kriminal, selama hanya
pada sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu dilakukan oleh orang dewasa (tidak
(20/02) lalu. melibatkan anak-anak atau remaja di bawah
umur), secara pribadi (rahasia/tertutup, tidak
UNDP dan USAID juga meluncurkan
dilakukan di tempat terbuka/umum, bukan
prakarsa “Being LGBT in Asia” pada 10
pornografi yang direkam dan
Desember 2012 dengan empat negara sasaran
disebarluaskan), non-komersial (bukan
utama: China, Indonesia, Philipina dan
pelacuran), dan atas dasar suka sama suka
Thailand. Program “Being LGBT in Asia”
(bukan pemaksaan atau pemerkosaan).
fase 2, berdasarkan dokumen UNDP,
Sebuah RUU nasional untuk menjamin semua warga dalam berbagai hak
mengkriminalisasi homoseksualitas, beserta hukum, termasuk persamaan di depan
dengan hidup bersama di luar ikatan hukum, kesempatan yang sama, perlakuan
pernikahan (kumpul kebo), perzinahan dan yang manusiawi di tempat kerja, kebebasan
praktik sihir, gagal disahkan pada tahun 2003 beragama, kebebasan berpendapat,
dan tidak ada undang-undang berikutnya berkumpul secara damai, dan berserikat. Hak
yang diajukan kembali. tersebut semua jelas dibatasi oleh undang-
undang yang dirancang untuk melindungi
Pada tahun 2002, pemerintah Indonesia
ketertiban umum dan moralitas agama
memberi Aceh hak untuk memberlakukan
hukum Syariah pada tingkat daerah/provinsi.
Identitas jender/ekspresi
Maka berdasarkan hukum syariah,
homoseksualitas dianggap sebagai suatu Status waria, transeksual atau transgender lai
kejahatan atau tindakan kriminal. Walaupun nnya di Indonesia sangat kompleks. Cross-
pada awalnya hukum syariah hanya berlaku dressing terkadang tidak dapat diterima,
bagi orang Muslim, pada perkembangannya ilegal dan beberapa toleransi publik diberikan
juga berlaku kepada semua pihak di Aceh. kepada beberapa orang transgender yang
Kota Palembang juga ikut menerapkan bekerja di salon kecantikan atau di industri
hukuman penjara dan denda terhadap hiburan, terutama selebriti acara bincang-
tindakan hubungan seksual homoseksual. bincang Dorce Gamalama. Namun, hukum
Di bawah hukum syariah, homoseksualitas tidak melindungi orang-orang transgender
didefinisikan sebagai tindakan 'prostitusi dari diskriminasi atau pelecehan dan juga
yang melanggar norma-norma kesusilaan tidak menyediakan untuk operasi ganti
umum, agama, dan norma hukum dan aturan kelamin atau membiarkan kaum transgender
sosial yang berlaku'. Berikut tindakannya untuk mendapatkan dokumen hukum baru
didefinisikan sebagai tindakan prostitusi: setelah mereka telah membuat perubahan.[16]
seks homoseksual, lesbian, sodomi, Diskriminasi, pelecehan, bahkan kekerasan
pelecehan seksual, dan tindakan pornografi yang ditujukan pada orang-orang transgender
lainnya. Sejak saat itu, sebanyak lima puluh tidak jarang terjadi. Orang transgender yang
dua daerah ikut memberlakukan hukum tidak menyembunyikan identitas gender
berbasis syariah dari Al-Qur'an, yang mereka sering merasa sulit untuk
mengkriminalisasikan homoseksualitas. mempertahankan pekerjaan yang sah dan
Di Jakarta, lesbian, gay, biseksual dan dengan demikian sering dipaksa menjadi
transgender secara hukum diberi label pelacur dan melakukan kegiatan ilegal
sebagai "Cacat" atau cacat mental dan lainnya untuk bertahan hidup.
karenanya tidak dilindungi oleh Majelis Ulama Indonesia memutuskan
hukum. Sementara Indonesia telah bahwa kaum transgender harus tetap pada
memungkinkan hubungan seksual pribadi jenis kelamin pada saat mereka dilahirkan.
dan konsensus antara orang-orang dari jenis "Jika mereka tidak mau menyembuhkan diri
kelamin yang sama sejak tahun 1993, secara medis dan agama," kata anggota
memiliki usia yang lebih tinggi dari Majelis, mereka harus rela "untuk menerima
persetujuan untuk hubungan sesama jenis nasib mereka untuk ditertawakan dan
dari hubungan heteroseksual (17 untuk dilecehkan
heteroseksual dan 18 untuk homoseksual).
Konstitusi tidak secara eksplisit membahas KEBIJAKAN PUBLIK
orientasi seksual atau identitas gender. Itu
Pada dasarnya dalam konteks negara hukum Ketiga, bagaimana secara aktif mengawal
Indonesia, kita harus menimbang segala penegakan hukum tersebut?
perilaku bermasyarakat, bernegara, dan
berbangsa dalam kacamata hukum. Artinya, Apakah Perilaku LGBT Dapat
antarwarga negara dapat saja berbeda Dibenarkan?
pendapat dalam suatu hal.
LGBT saat ini lebih dari sekadar sebuah
Namun, hal tersebut harus dikembalikan pada identitas, tetapi juga merupakan campaign
kajian hukum untuk mendapatkan ‘status substance and cover atas pelanggengan Same
yuridis’-nya: apakah dapat dibenarkan Sex Attraction (SSA). Perilaku LGBT
ataukah tidak? Taat pada norma hukum dimulai dari suatu preferensi homoseksual,
positif (norma hukum yang sedang berlaku) kemudian mewujud dalam perbuatan
adalah suatu konsesi patriotisme yang paling homoseksual, lalu pada akhirnya melekat
utama sebagai sendi-sendi perilaku dalam bentuk perjuangan untuk diterima
konstitusionalis dalam bernegara. Sebab dari sebagai perilaku normal dalam membentuk
sanalah dapat disemai keadilan, ketertiban institusi keluarga.
umum, dan kepastian hukum.
Preferensi homoseksual itu hadir dalam
Bertalian dengan hal tersebut, pada keyakinan atas aktualisasi diri, pemikiran
kenyataannya kajian hukum tidak hanya berisi pembenaran preferensi tersebut, dan
tentang norma hukum positif tapi juga sejarah keinginan yang mendorong untuk
hukum dan politik hukum yang berada dalam merealisasikannya. Perbuatan homoseksual
taraf pembangunan hukum, penegakan itu mewujud dalam hubungan interpersonal
hukum, dan pengawasan hukum. Hal ini sesama homoseksual. Selanjutnya,
diperpanjang dengan fakta adanya pembentukan keluarga LGBT adalah fase
kekosongan hukum, interpretasi hukum, paling mutakhir dalam melanggengkan kedua
norma hukum yang kabur, saling tumpang perilaku yang lainnya, baik preferensinya
tindih atau bahkan saling bertentangan. maupun perbuatannya sebagai homoseksual.
Sehingga, selalu ada ruang bagi gagasan atau
perilaku apapun, baik yang tidak masuk akal Perilaku LGBT pada gilirannya akan
sekalipun, untuk terus eksis di kancah kajian mendorong hadirnya pemahaman yang
atau pendapat hukum. Inilah suatu logical menyimpang tentang seksualitas. Dikatakan
plot yang dikenal dengan istilah democratic menyimpang karena tidak dapat menyatukan
and constitutional welfare state sebagai antara keinginannya dengan prinsip-prinsip
muatan glosarium ketatanegaraan Indonesia. dasar kehidupan, sehingga terjadi gangguan
keberfungsian sosial. Faktanya, tidak ada
Oleh karenanya, bagi setiap warga negara satu pun agama, nilai kemanusiaan, atau nilai
Indonesia, isu Lesbian, Gay, Biseksual, dan kemanfaatan manapun yang membenarkan
Transgender (LGBT) dalam konteks yang perilaku demikian.
paling sederhana, setidaknya dapat dipetakan
dalam tiga taraf logis dengan menjawab Barangkali satu-satunya dasar pemikiran
serangkaian pertanyaan. Pertama, apakah yang membenarikan ialah falsafah etis
perilaku LGBT dapat dibenarkan? Kedua, hedonisme yang tidak rampung. Aristippus
apakah konsesi norma hukum Indonesia sebagai tokoh falsafah hedonisme dan murid
menerima pelanggengan perilaku LGBT? Socrates menyebutkan bahwa yang
terpenting dalam hidup manusia adalah
kesenangan. Namun, apabila kita melihat justice, insure domestic tranquility, provide
seluruh catatan filsafat Barat tentang filsafat for the common defense, promote the general
hedonisme, tidak ada yang menyebutkan welfare, and secure the blessings of liberty to
bahwa kesenangan yang dimaksud itu adalah ourselves and our posterity, do ordain and
hal yang secara langsung diingini oleh hasrat establish this Constitution for the United
yang fana. Seluruhnya mengarahkan pada States of America.”
pemikiran untuk mencapai kesenangan yang
hakiki dimana berlaku pengendalian diri dan Konstitusi kita juga bukan seperti Preamble
kesejatian insani. UN Charter:

“WE THE PEOPLE OF THE UNITED


NATIONS DETERMINED
Telah nyata bahwa wahyu Tuhan mengutuk
perilaku homoseksual. Juga tidak akan ada … to reaffirm faith in fundamental human
akal sehat yang membenarkannya. Pun tidak rights, in the dignity and worth of the human
akan ada pandangan berwawasan kebangsaan person, in the equal rights of men and women
yang akan membelanya. Di luar itu, cuma and of nations large and small, and
akal dan pandangan yang bertekuk lutut di
bawah hasrat pemenangan diri sendiri atau to establish conditions under which justice
ketidaksadaran atas perusakan tatanan and respect for the obligations arising from
kemasyarakatan yang bermartabat saja yang treaties and other sources of international
mungkin mendukungnya. law can be maintained….”

Apakah konsesi norma hukum di Sebaliknya, pembukaan konstitusi kita


Indonesia menerima pelanggengan memuat dengan konteks berpikir yang
perilaku LGBT? berbeda: “Kemudian dari pada itu untuk
membentuk suatu Pemerintah Negara
Bangsa Indonesia ini, kata Soepomo, Indonesia yang melindungi segenap bangsa
dibangun dalam suatu tatanan integralistik. Indonesia dan seluruh tumpah darah
Artinya, kita adalah masyarakat organis. Indonesia dan untuk memajukan
Setiap diri kita adalah anggota dari rumpun kesejahteraan umum, mencerdaskan
keluarga-keluarga. Model kemanusiaan kita kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
sebagai orang Indonesia adalah pemuliaan ketertiban dunia yang berdasarkan
generasi dengan jelasnya garis keturunan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
yang membentuk rumpun-rumpun sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
kemasyarakatan. Inilah jati diri pertama Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
dalam bangunan hukum nasional pasca Undang-Undang Dasar....
proklamasi kemerdekaan pada 1945.
Kita memiliki worldview sebagai bangsa,
Dalam merumuskan konsesi kehidupan antara anak dan orangtua, guru dan murid,
bernegara, konstitusi kita tidak memuat istri dan suami, kakek dan nenek, sepupu,
konteks berpikir sebagaimana dalam tertuang paman dan bibi, saudara, dan tetangga.
dalam konstitusi Amerika: Bangsa ini adalah bagian dari keutuhan diri
kita sendiri. Kita
“We the people of the United States, in order memiliki worldview sebagai kesatuan
to form a more perfect union, establish masyarakat organis yang meraih
pencerdasan, bukan sekedar meraih Jadi, secara terang, pelanggengan perilaku
pemenangan pribadi-pribadi. Oleh LGBT sebagaimana halnya pemerkosaan,
karenanya, istilah hak asasi sebagaimana perzinahan/ perselingkuhan, dan seks bebas
dimaksudkan dalam terminologi Barat, tidak samasekali tidak mendapat tempat dalam
pernah masuk dalam alternatif luaran diskusi payung hukum Indonesia.
para founding fathers.
Kesemuanya itu bukan hanya jahat kepada
Cara berpikir kita dalam menghargai setiap satu atau dua orang, tetapi juga kejahatan
generasi adalah dengan memposisikan jati bagi pemuliaan generasi. Perilaku tersebut
diri pada tempatnya, yakni bak seorang anak secara jelas menghilangkan satu-satunya nilai
yang mendapatkan tempat tumbuh kembang kemanusiaan dari perilaku seksual yang
yang baik. Cara berpikir kita bukan seperti dikaruniakan Tuhan Yang Maha Esa.
dalam mukadimah Piagam PBB yang
memberikan apa-apa yang diingini setiap Bagaimana Secara Aktif Mengawal
orang per orang. Hal semacam itu hanya akan Penegakan Hukum Tersebut?
membawa pada kemunduran generasi, karena
kebanyakan keinginan hanya berisi Permasalahan melebar ketika perilaku LGBT
kerakusan yang menghancurkan. dihubungkan dengan hak-hak lainnya
sebagaimana rilis yang dimuat Komnas
Oleh karenanya, perilaku seksual adalah HAM pada 4 Februari 2016. Secara mutakhir,
hal yang diatur secara ketat dalam suatu rilis Komnas HAM tersebut merujuk pada
ikatan perkawinan. Pasal 1 UU Nomor 1 Prinsip-Prinsip Yogyakarta (The Yogyakarta
Tahun 1974 merumuskannya sebagai: Principles) Tahun 2006 dan Peraturan
Menteri Sosial No. 8 Tahun 2012 tentang
“Ikatan lahir batin antara seorang pria Pendataan dan Pengelolaan Data Penyandang
dan wanita dengan tujuan membentuk Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi
rumah tangga yang bahagia dan kekal dan Sumber Kesejahteraan Sosial (Permen
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa“ 8/2012). Dengan alasan pembelaan atas hak
berkumpul dan hak atas rasa aman kaum
Perilaku seksual hanya diwadahi dalam LGBT, Komnas HAM melayangkan
perkawinan yang merupakan “ikatan lahir “teguran” kepada para pejabat negara yang
batin” yang bertujuan membentuk keluarga dianggap memberikan pernyataan “naif”.
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ia
bukan sekedar catatan sipil, tapi lebih dari itu Mengutip Permen 8/2012, Komnas HAM
adalah pengurusan sebuah tatanan beranggapan bahwa LGBT adalah komunitas
kemasyarakatan. yang diakui oleh negara. Mungkin, Komnas
HAM lupa bahwa konteks Permen 8/2012
Sebab, satu-satunya nilai kemanusiaan dari bukan dalam preferensi pembelaan tapi
perilaku seksual adalah pemeliharaan perlindungan.
generasi. Perilaku seksual tidak boleh
dilakukan di luar konsesi ini, sebagaimana Tidak seperti Komnas HAM dalam
halnya pelatihan militer tidak boleh rilisnya, Permen 8/2012 samasekali tidak
dilakukan di luar tujuan mempertahankan memuat norma yang membenarkan
kedaulatan negara. perilaku LGBT. Poin paling penting ialah
bahwa Permen 8/2012 diperuntukkan bagi
operasional pendataan dan pengelolaan
data penyandang masalah sosial. Bahkan, keselamatan dan keamanan dari organisasi
terhadap poin 14 lampiran Permen 8/2012 untuk melindungi kelompok LGBT, serta
yang dikutip, Komnas HAM alpa untuk dipastikan agar setiap organisasi yang
menunjukkan bahwa di dalamnya menggunakan media sosial sebagai sarana
terdapat muatan bahwa gay, waria, dan kampanye juga memahami berbagai
lesbian adalah kelompok dengan kebijakan yang terkait (misalnya UU
gangguan keberfungsian sosial yang Informasi dan Transaksi Elektronik dan UU
memiliki kriteria: a. gangguan Pornografi).
keberfungsian sosial, b. diskriminasi, c.
Marginalisasi, dan d. berperilaku seks 3. Memperkuat kapasitas organisasi LGBT di
menyimpang. Indonesia di bidang: orientasi seksual dan
identitas gender serta hak asasi manusia,
Sementara itu, Prinsip-prinsip Yogyakarta advokasi dan kebijakan (di tingkat
adalah rumusan pandangan (sumber internasional, regional, nasional dan lokal),
doktrinal) yang samasekali tidak diadopsi layanan konseling, perlindungan aktivis hak
dalam hukum nasional. Tidak sepantasnya asasi manusia yang LGBT (termasuk
Komnas HAM sebagai lembaga negara keamanan penggunaan TIK), investigasi dan
menegakkan pendapat-pendapat yang belum advokasi kasus, dokumentasi pelanggaran
diterima secara positif oleh pejabat pembuat hak asasi manusia, hak asasi manusia dan
perundang-undangan yang berwenang. agama, gender dan seksualitas, serta hak
Terlebih lagi apabila pendapat tersebut mendapatkan jaminan kesehatan seksual dan
bertentangan dengan substansi konstitusi dan reproduktif, dengan keterlibatan aktif dari
falsafah kebangsaan Indonesia. lembaga hukum dan hak asasi manusia baik
di tingkat nasional maupun regional.
Rekomendasi Untuk Organisasi dan
Komunitas LGBT di Indonesia 4. Mendorong kegiatan pendidikan
tentang orientasi seksual dan identitas
1. Mengingat pentingnya bekerja dengan gender serta hak asasi manusia di
pendekatan berbasis hak asasi manusia, lingkungan komunitas LGBT dan kepada
sementara tingkat pemahaman dan orang tua serta keluarga, baik melalui
pelaksanaan hak asasi manusia masih rendah, organisasi LGBT maupun organisasi hak
maka advokasi hak asasi manusia LGBT asasi manusia dan pendidikan nonLGBT
dapat dijadikan sebagai salah satu strategi di tingkat nasional maupun daerah,
utama di setiap organisasi, selain berperan dengan melibatkan lembaga hak asasi
aktif dalam advokasi kebijakan baik di manusia dan lembaga hukum.
tingkat regional, nasional maupun
internasional, melalui mekanisme hak asasi 5. Memperkuat kegiatan jejaring dan
manusia PBB dan mekanisme hak asasi kolaborasi dengan lembaga-lembaga
manusia ASEAN. nonpemerintah, mulai dari organisasi
hukum dan hak asasi manusia (termasuk
2. Mengingat penggunaan teknologi HRWG, YLBHI dan lain sebagainya),
informasi dan komunikasi (TIK) yang media massa (termasuk Aliansi Jurnalis
semakin tinggi, serta resistensi unsur-unsur Indonesia, Asosiasi Penyedia Layanan
konservatif termasuk di kalangan pemerintah Internet Indonesia, ICT Watch, Media
terhadap wacana keragaman gender dan Watch dan media massa umum termasuk
seksual, maka harus dipastikan adanya sistem televisi, radio dan media cetak), pusat-
pusat pengetahuan, hingga sektor swasta Komisi ASEAN tentang Pemajuan dan
dalam rangka mempromosikan dan Perlindungan Hak Perempuan dan
mengarusutamakan hak asasi manusia AnakAnak (ACWC) dan Perwakilan
serta permasalahan orientasi seksual serta Indonesia pada Komisi Hak Asasi
identitas gender. Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNHRC). Lembaga-lembaga dan para
6. Memperkuat jaringan advokasi hak individu ini perlu mengembangkan
asasia manusia di kalangan organisasi mekanisme nasional untuk memajukan
LGBT di Indonesia melalui partisipasi hak asasi manusia kelompok LGBT di
aktif di Forum LGBTIQ Indonesia dan Indonesia dan menyertakan
berbagai kegiatan serta kampanye permasalahan LGBT dan orientasi
advokasi melalui media sosial. seksual serta identitas gender ke dalam
Rencana Aksi Nasional Hak Asasi
7. Secara aktif berpartisipasi pada Manusia (RAN HAM), Rencana Nasional
berbagai dialog dan koalisi di tingkat Komnas HAM termasuk Komnas
regional, nasional maupun internasional Perempuan dan Komnas Perlindungan
dan secara aktif mendorong dialog yang Anak, State Accountability Report
konstruktif terkait dengan hak asasi (Laporan Pertanggungjawaban Negara)
manusia LGBT di Indonesia (misalnya dalam rangka mekanisme hak asasi
Internet Governance Forum, ASEAN manusia PBB (antara lain UPR, ICCPR,
People's Forum, konferensi ILGA, ECOSOC dan CEDAW) serta mekanisme
mekanisme hak asasi manusia PBB, hak asasi manusia ASEAN (termasuk
Alliance One Vision dan lain sebagainya). AHRD), di samping juga memajukan
Prinsip-Prinsip Yogyakarta. Semuanya
Rekomendasi untuk Pemerintah itu harus dilakukan dengan keterlibatan
Republik Indonesia aktif kelompok LGBT.

8. Mengakui secara resmi keberadaan 9. Hentikan segala bentuk diskriminasi


kelompok LGBT yang memiliki beragam dan kekerasan yang didasarkan pada
orientasi seksual dan identitas gender orientasi seksual dan identitas gender,
sebagai bagian integral dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pejabat negara
Indonesia, di samping juga menghargai (termasuk petugas kepolisian dan pamong
dan melindungi hak asasi manusia praja) maupun oleh masyarakat umum
kelompok LGBT yang setara dengan (termasuk organisasi berbasis agama)
warga Indonesia lainnya, baik di tingkat dengan mengusulkan undang-undang
nasional maupun internasional melalui atau kebijakan anti diskriminasi. Lebih
mekanisme HAM yang sudah ada. jauh lagi, lakukan penyelidikan tuntas
Rekomendasi ini ditujukan kepada berbagai pelanggaran hak asasi manusia
Presiden Republik Indonesia, yang dihadapi kelompok LGBT, termasuk
Kementerian Hukum dan Hak Asasi kasus-kasus yang selama ini belum
Manusia, Kementerian Luar Negeri, diselesaikan. Rekomendasi ini ditujukan
Komnas HAM, Komnas Perempuan, kepada Kepolisian National Republik
Komnas Perlindungan Anak, Perwakilan Indonesia, Komnas HAM, Kementerian
Indonesia pada Komisi Hak Asasi Hukum dan Hak Asasi Manusia serta
Manusia Antar Pemerintah ASEAN Kementerian Dalam Negeri.
(AICHR), Perwakilan Indonesia pada
10. Prioritaskan peninjauan kembali Makhamah Konstitusi serta di kalangan
semua kebijakan negara (termasuk Perda) swasta dan media massa. Rekomendasi ini
yang secara langsung maupun tidak ditujukan kepada Presiden Republik
langsung mengancam hukuman pidana Indonesia dan lembagalembaga eksekutif,
dan mendiskriminasikan kelompok legislatif dan yudikatif yang terkait.
LGBT, serta harmonisasikan undang-
undang, kebijakan dan praktek hukum 13. Mengarusutamakan permasalahan
nasional dengan Prinsip-Prinsip hak asasi manusia dan orientasi seksual
Yogyakarta. Rekomendasi ini ditujukan serta identitas gender di dalam lembaga-
kepada tiga lembaga negara yang lembaga negara di tingkat daerah dan
berwenang mengevaluasi kebijakan lokal (termasuk gubernur, bupati, kepala
negara, termasuk Kementerian Dalam daerah dan kepala desa), Dewan
Negeri (lembaga eksekutif), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI),
Perwakilan Rakyat (lembaga legislatif) Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi
dan Makhamah Konstitusi (lembaga Manusia, jajaran Dinas Kependudukan
yudikatif). dan Pencatatan Sipil, serta jajaran Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, selain
11. Membuat dan menyebarkan petunjuk juga kepada sektor swasta. Rekomendasi
teknis pelaksanaan pendaftaran resmi ini ditujukan kepada Presiden Republik
untuk organisasi LGBT yang memuat Indonesia dan Kementerian Dalam
azas-azas anti-diskriminasi terhadap Negeri.
kelompok LGBT. Rekomendasi ini
ditujukan kepada Kementerian 14. Mendorong pelaporan berita-berita
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. seputar LGBT yang konstruktif dan
inklusif serta tidak bias mengenai
12. Mengarusutamakan permasalahan permasalahan orientasi seksual dan hak
hak asasi manusia dan orientasi seksual asasi manusia guna melakukan perbaikan
serta identitas gender di lingkungan pendapat umum. Rekomendasi ini
lembaga-lembaga nasional, terutama ditujukan kepada Kementerian
Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Komunikasi dan Teknologi Informasi
Manusia, Kementerian Pendidikan dan serta Komisi Penyiaran Indonesia.
Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Kesehatan, Kementerian 15. Mengarusutamakan permasalahan
Luar Negeri, Kementerian Perumahan orientasi seksual serta identitas gender ke
Rakyat, Kementerian Tenaga Kerja dan dalam kurikulum pendidikan nasional,
Transmigrasi, Kementerian Sosial, mulai dari tingkat sekolah lanjutan.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan Rekomendasi ini ditujukan kepada
dan Perlindungan Anak, Kementerian Kementerian Pendidikan dan
Komunikasi dan Teknologi Informasi, Kebudayaan.
Kementerian Agama, Komnas HAM,
Komnas Perempuan, Komnas 16. Melaksanakan kampanye melawan
Perlindungan Anak, Ombudsman diskriminasi yang dihadapi komunitas
Republik Indonesia, Komisi Penyiaran LGBT di lingkungan pemda dan
Indonesia, Badan Perlindungan masyarakat umum, melalui berbagai
Konsumen Nasional, Dewan Perwakilan acara seperti forum publik. Rekomendasi
Rakyat, Makhamah Agung dan ini ditujukan kepada Kementerian Dalam
Negeri dan Kementerian Kehakiman dan kegiatan di Indonesia, juga kepada
Hak Asasi Manusia. lembaga-lembaga bilateral dan
multilateral antara lain Bank Dunia, Bank
17. Menyediakan rumah lindung, rumah Pembangunan Asia, USAID, AusAID dan
penampungan dan rumah jompo di setiap Uni Eropa.
provinsi yang menjamin kesejahteraan
kelompok LGBT yang memerlukan 20. Menfasilitasi dialog antara berbagai
tempat-tempat tersebut. Rekomendasi ini pemangku kepentingan dengan pembuat
ditujukan kepada Kementerian kebijakan untuk meningkatkan kesadaran
Kesehatan, Kementerian Sosial dan tentang permasalahan orientasi seksual
Kementerian Kesejahteraan dan serta identitas gender serta hak asasi
Perumahan Rakyat. manusia. Rekomendasi ini ditujukan
kepada seluruh lembaga internasional
18. Mendorong pemerintah pusat dan yang melakukan kegiatan di Indonesia,
pemerintah daerah agar menyediakan termasuk perwakilan negara asing dan
layanan kesehatan untuk kelompok organisasi multilateral.
LGBT, termasuk pemuda LGBT, serta
membina hubungan kerja sama dengan 21. Menyusun laporan transparansi
kelompok-kelompok Lesbian, Biseksual umum tentang dampak bantuan
dan Transgender (LBT) dalam program- internasional bagi Aceh setelah tsunami
program yang mendukung hak tahun 2004, terutama dalam kaitan untuk
mendapatkan layanan kesehatan seksual memajukan demokrasi dan hak asasi
dan reproduksi. Rekomendasi ini manusia di Aceh menyangkut kelompok
ditujukan kepada Kementerian Kesehatan LGBT. Rekomendasi ditujukan kepada
dan Kementerian Pemberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui
Perempuan dan Perlindungan Anak. UNDP.

22. Secara aktif memperjuangkan hak


asasi manusia kelompok LGBT di ranah
Rekomendasi untuk Lembaga-lembaga publik dan melalui media sosial, serta
Multilateral dan Bilateral memastikan bahwa para situs web resmi
PPB menyediakan isi edukatif dan
19. Mengarusutamakan permasalahan informatif dalam bahasa Indonesia yang
orientasi seksual serta identitas gender berkaitan dengan hak asasi manusia
dan hak asasi manusia dalam berbagai kelompok LGBT di Indonesia.
prakarsa internasional di Indonesia Rekomendasi ditujukan kepada
melalui kebijakan yang inklusif terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui
kelompok LGBT, serta mendukung UNDP.
program peningkatan kapasitas, baik dari
segi teknis maupun institusi, bagi Undang-Undang
organisasi-organisasi LGBT di Indonesia.
Rekomendasi ini ditujukan kepada Peraturan Undang-undang Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan hanya menetapkan dua jender saja, yaitu
khususnya kepada lembaga-lembaga pria dan wanita. Hal ini dapat ditafsirkan
seperti UNDP, UNESCO, UNICEF, UN dari pencantuman tegas tentang pria dan
Women dan ILO yang melakukan wanita dalam Undang-undang
Perkawinan (UU No. 1/1974) dan Walaupun tidak ada undang-undang
ketentuan serupa mengenai isi kartu yang secara eksplisit melarang
penduduk yang ditetapkan dalam pengungkapan dan penampilan gender
Undang-undang Administrasi yang berlawanan, ada beberapa kasus di
Kependudukan (UU No. 23/2006). mana orang mengubah jendernya dalam
Ketentuan ini bagi orang transgender dokumen pribadinya (tanya melakukan
menjadi masalah, karena perbedaan operasi perubahan kelamin terlebih
antara pernyataan jender dengan dahulu), biasanya dengan maksud untuk
penampilan mereka dapat menyulitkan menikah, mereka kemudian dituntut dan
dalam hal memperoleh layanan jasa, dihukum dengan tuduhan pemalsuan
melakukan perjalanan, mengurus izin identitas.
usaha dan lain sebagainya.
Kadangkadang, berkat hasil advokasi
organisasi transgender atau layanan
penanggulangan AIDS, pemerintah Undang-undang Pornografi (UU No.
daerah bisa memberikan dispensasi, 44/2008) memasukkan istilah
meskipun hal tersebut tidak selalu "persenggamaan yang menyimpang"
memungkinkan dan dapat berubah sebagai salah satu unsur pornografi.
sewaktu-waktu. Dalam penjelasan pengertian istilah ini
mencakup antara lain "persenggamaan
Di rumah sakit-rumah sakit besar, bayi atau aktivitas seksual lainnya dengan
interseks yang lahir dengan alat kelamin mayat, binatang, oral seks, anal seks,
yang jelas terlihat meragukan, seringkali lesbian [sic], dan homoseksual [sic]."
menjalani operasi perbaikan apabila Meskipun larangan berlaku terhadap
orang tuanya mampu. Konsultasi produksi dan penyebaran pornografi,
dilakukan dengan tokoh atau pejabat undang-undang ini dipahami oleh banyak
agama, padahal mereka minim pria gay dan wanita lesbian sebagai
pengetahuan tentang interseks sehingga hukum yang memidanakan hubungan
tidak banyak membantu. Mereka yang seks homoseksual.9 Sekali lagi, cukup
memiliki indikator kelamin yang tidak menarik bahwa kaum transgender tidak
begitu jelas baru berkonsultasi pada disebutkan.
layanan kesehatan setelah mereka dewasa
dan mengalami kesulitan dalam Peraturan Pemerintah No. 54/2007
menentukan identifikasi jender. Kasus tentang Adopsi secara tegas menetapkan
yang paling terkenal adalah Alter(ina) bahwa orang tua yang mengadopsi tidak
Hofan yang lahir dengan sindrom boleh berupa pasangan homoseksual.
Klinefelter. Saat lahir ia ditetapkan Adopsi oleh orang yang belum kawin tidak
sebagai perempuan namun kemudian ia diperkenankan.
menjalani operasi korektif pada dada dan
alat kelaminnya, dan secara resmi Tidak ada undang-undang anti-
pengadilan mengabulkan perubahan diskriminasi yang didasarkan pada
jendernya menjadi laki-laki. Kemudian orientasi seksual atau identitas gender.
pada saat ia menikah dengan seorang Secara teori, terdapat jaminan
wanita, ibu mertuanya menuduhnya telah perlindungan terhadap praktek
melakukan pemalsuan jender (Wieringa diskriminasi atas dasar apapun, yang
2010). diatur dalam Undang-Undang Dasar dan
UndangUndang Hak Asasi Manusia (UU dalam Pedoman Diagnosa dan Klasifikasi
No. 39/1999). Demikian pula, Undang- Gangguan Jiwa (PPDGJ) edisi kedua,
undang Tenaga Kerja (UU No. 13/2003) menjadi homoseksualitas ego-distonik dan
melarang diskriminasi dalam hubungan homosekualitas ego-sintonik. Hanya
kerja. Namun hal ini sangat sedikit kondisi yang pertama saja, pada dasarnya
diketahui di lingkungan komunitas LGBT, dalam hal orang yang menentang dan
dan belum pernah diterapkan di tidak menerima seksualitasnya, yang
pengadilan dalam perkara yang digolongkan sebagai gangguan jiwa. Pada
menentang diskriminasi terhadap Edisi Ketiga tahun 1993, tidak disebutkan
kelompok LGBT. homoseksualitas kecuali dalam catatan
singkat yang menyatakan sebagai bagian
Komisi Penyiaran Indonesia dalam dari keragaman seksualitas manusia.
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Walaupun demikian, kelainan identitas
Program Siaran tahun 2012 melarang gender masih tercantum dalam Edisi
program yang men-stigmatisasi "orang Pedoman ketiga, yang terbaru. Dalam
yang memiliki orientasi seksual dan Peraturan Menteri Sosial tahun 2012
identitas gender tertentu." Cukup (Permensos No. 8/2012) diatur tentang
beralasan untuk percaya bahwa aturan orang yang disebut sebagai penyandang
tersebut merupakan hasil advokasi masalah kesejahteraan sosial. Di
organisasi-organisasi LGBT yang antaranya adalah mereka yang karena
berkampanye melawan program yang perilaku seksualnya menjadi terhalang
men-stigmatisasi orang LGBT dan orang dalam kehidupan sosial, yaitu waria (pria
yang mengekspresikan nonkonformitas transgender tidak disebutkan), pria gay
dalam hal gender. dan wanita lesbian. Solusi untuk hal ini
secara kurang jelas disebut sebagai
Akhirnya Undang-undang Perkawinan "rehabilitasi." Penyusunan peraturan ini
(UU No. 1/1974) secara tegas tampaknya dilakukan tanpa berkonsultasi
mendefinisikan perkawinan sebagai dengan orang-orang yang dimaksudkan
pemersatuan antara seorang pria dan untuk dibantu dalam ketentuan tersebut.
seorang wanita. Belum ada usaha advokasi Selain itu masih belum jelas pula tentang
terpadu yang pernah dilakukan oleh pelaksanaannya. Yang sering terjadi di
aktivis LGBT untuk menuntut reformasi banyak tempat adalah pelaksanaan razia
undang-undang tersebut. Tetapi ada terhadap orang-orang seperti itu, yang
pernyataan oleh beberapa individu seperti kemudian dikirim ke pusat-pusat
Menteri Agama, sebagai politikus dari rehabilitasi yang melakukan pembinaan
salah satu partai Islamis, dan mantan bagi mereka untuk "berintegrasi ke dalam
Ketua Umum Nahdlatul Ulama yang masyarakat." Seperti yang akan
merupakan organisasi Muslim terbesar di dijelaskan kemudian, tindakan ini
Indonesia, yang menentang reformasi seringkali terkait dengan praktek korupsi
hukum semacam itu. oleh aparat penegak hukum.

Kebijakan Pemerintah Komnas HAM dan Komnas Perempuan


telah menyediakan ruang aman bagi
Pada tahun 1983 Direktorat Kesehatan kalangan aktivis LGBT untuk
Jiwa di Kementerian Kesehatan menyelenggarakan acara seperti diskusi
mengubah klasifikasi homoseksualtias dan festival. Rencana Tindakan Hak Asasi
Manusia Nasional tahun 2004 telah Strategi GWL Nasional yang spesifik yang
mencantumkan tentang advokasi bagi pernah diratifikasi.
"kelompok populasi yang rentan."
Walaupun kelompok LGBT tidak secara Orang-orang yang dianggap gelandangan
tegas disebutkan, ada beberapa konsultasi (seperti tunawisma, pekerja seks yang
yang diselenggarakan oleh Komnas HAM berpraktek di jalanan dan waria yang
pada tahun 2006. Namun setelah itu, tidak berkeliaran malam hari di jalanan dan
ada kegiatan lagi yang menjadi program taman umum) secara teratur terjaring
sistematis. Pada tahun 2010, Komnas dalam razia sebelum penyelenggaran
Perempuan menyatakan waria sebagai acara-acara penting atau dalam rangka
perempuan. Pada pertengahan tahun penertiban KTP. Para waria, yang sering
2013, Komnas HAM untuk pertama kali disamaratakan dengan pekerja seks
dalam sejarahnya selama sepuluh tahun, wanita (beberapa di antaranya mungkin
mencantumkan hak-hak LGBT pada lesbian), dan pria gay yang gender non-
agenda sidang plenum. Langkah ini conforming (tidak menyesuaikan peran
sempat menimbulkan kontroversi antara gendernya), seringkali menjadi obyek dari
para komisioner dan di media massa. program-program semacam ini, yang
Kesepakatan yang tercapai adalah bahwa dapat melibatkan perlakuan buruk, baik
kelompok LGBT harus mendapatkan fisik, seksual maupun verbal, serta
perlindungan negara dari tindak praktek pemerasan (yang diuraikan di
kekerasan dan diskriminasi. Yang bawah lebih lanjut). Sebagaimana akan
menarik, hal ini juga disetujui oleh Majelis terlihat dalam sub-bagian sikap sosial
Ulama Indonesia (lihat sub-bagian di budaya di bawah ini, banyak waria harus
bawah, yang terkait tentang agama). lari dari rumah untuk menghindari
Komnas HAM dan Forum LGBTIQ perlakuan kasar yang dilakukan oleh
Indonesia juga telah menandatangani anggota keluarga mereka sendiri. Hal ini
Naskah Kesepakatan (MoU) yang berarti mereka belum tentu mempunyai
mengatur dukungan Komnas HAM bagi kartu keluarga yang diperlukan sebagai
Forum karena fokusnya pada hak asasi dasar pembuatan KTP.
manusia.
Akhirnya sejak akhir tahun 1990-an,
Walaupun pria gay, waria dan laki-laki kepolisian telah gagal menjamin
yang berhubungan dengan laki-laki keamanan orang-orang LGBT dari
lainnya (GWL) pada tahun-tahun awal serangan kekerasan oleh aktivis Islamis
respons terhadap AIDS diacuhkan atau garis kerjas dan premanOrang-orang
disangkal eksistensinya, namun pada yang berkumpul di tempat ngèbèr dan
tahun 2007 Komisi Penanggulangan AIDS para aktivis yang mengorganisir acara
Nasional (KPA) secara resmi memberikan ternyata tidak mendapatkan
dukungan bagi jaringan populasi utama, perlindungan dari kepolisian sebagaimana
termasuk GWL-INA. GWL diatur dalam undang-undang sejak tahun
diikutsertakan dalam Strategi AIDS 1998, dan biasanya malah dibujuk untuk
Nasional 2007-2010 dan 2011-2014. tidak menyelenggarakan acara, yang
Kelompok Kerja GWL yang secara resmi artinya melanggar hak mereka untuk
didirikan di dalam KPA sampai sekarang berkumpul. Walaupun demikian sejak
belum pernah berfungsi. Juga belum ada tahun 2012, setidaknya di beberapa
tempat, advokasi oleh
organisasiorganisasi LGBT bekerja sama Pew Research mengenai sikap terhadap
dengan pengacara hak asasi manusia, homoseksualitas menunjukkan adanya
tampaknya mampu membawa perubahan penolakan terhadap homoseksualitas oleh
seadanya di bidang tersebut. 93% responden survei di dalam negeri dan
hanya ada 3% yang bersikap menerima.10
Sikap Sosial Budaya
Di lain pihak, semakin banyak orang yang
Secara umum, orang dengan ekspresi atau bersikap progresif dan liberal serta
identitas gender yang non-konformis, memahami prinsip-prinsip hak asasi
lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia manusia, atau pernah membaca tentang
karena non-konformitas mereka lebih keragaman identitas dan ekspresi gender
kelihatan dibandingkan homosekualitas serta orientasi seksual, dan dapat
atau biseksualitas. Banyak orang tahu menerima keragaman dalam segala
tentang konsep orientasi seksual yang aspeknya.
beragam, namun tidak banyak yang
mengenal orang yang secara terbuka Agama
homoseksual atau orang yang merasa Terdapat ratusan keyakinan agama yang
dirinya tertarik atau melakukan hidup dalam masyarakat Indonesia,
hubungan seks dengan orang dengan namun hanya ada enam agama yang
gender sejenis. diakui oleh Negara: Islam (Sunni), Kristen
Protestan (terdiri dari ratusan gereja),
Secara sepintas, orang transgender Katolik, Hindu (dijalankan terutama oleh
terutama waria, mendapatkan toleransi orang Bali), Budha (terdiri dari banyak
dan dapat ditemukan di banyak aliran) dan Kong Hu Chu. Berbagai
lingkungan pergaulan masyarakat. Yang kepercayaan penduduk asli dan
tidak disadari adalah keadaan bahwa keyakinan sinkretis yang begitu banyak,
banyak orang seperti ini mungkin dapat tidak dikelompokkan sebagai "agama",
"ditoleransi" tetapi belum tentu mereka melainkan "aliran kepercayaan." Ke-
diterima oleh keluarga sendiri. enam agama yang diakui tersebut berada
Penerimaan berarti orang transgender di bawah naungan Kementerian Agama,
dapat mengikuti seluruh kegiatan sementara "aliran kepercayaan" dan
keluarga dan masyarakat tanpa rasa agama-agama lain seperti Shinto dan
enggan atau ragu-ragu. Sedangkan Yahudi berada di bawah naungan
toleransi biasanya diberikan secara Kementerian Pendidikan dan
kurang rela atau karena suatu keharusan. Kebudayaan.
Demikian pula, segelintir orang yang Dalam banyak hal, pembedaan antara
dikenal sebagai lesbian, gay atau biseksual "agama" dengan "aliran kepercayaan"
oleh orang-orang di sekitar mereka ini merupakan peninggalan pemerintahan
cenderung ditolerir oleh orang yang belum penjajahan Belanda. Misalnya, misionaris
tentu dapat menunjukkan toleransi yang Kristen hanya boleh ditujukan kepada
sama bagi anggota keluarga mereka masyarakat yang memeluk
sendiri. Namun secara konseptual, banyak "kepercayaan" tetapi tidak kepada kaum
orang Indonesia akan menyatakan bahwa Muslim. Demikian pula pemisahan antara
mereka menentang homoseksualitas. Kristen Protestan dan Katholik
Laporan Global Attitudes Project oleh
merupakan hal yang berasal dari negeri Di lain pihak ada pergerakan yang
Belanda. semakin berkembang di kalangan
pimpinan dan komunitas agama untuk
Banyak aliran kepercayaan di antara menerapkan penafsiran baru terhadap
suku-suku asli Kalimantan dan Sulawesi kitab suci agamanya dan menunjukkan
menyertakan peran imam atau dukun penerimaan dan rasa belas kasih. Mereka
yang melibatkan praktek kedi membantu orang-orang LGBT yang ingin
(transvestisme) (Van der Kroef 1954) atau tetap setia kepada keyakinannya,
setidaknya menerima perilaku walaupun orientasi seksual atau identitas
transgender. Homoseksualitas pria yang gender mereka berbeda. Di beberapa
diritualkan juga ditemukan dalam tempat di pulau Jawa terbentuk
praktek keagamaan Melanesia di Papua kelompok-kelompok doa Muslim maupun
(Herdt 1993) dan di sejumlah masyarakat Kristiani. Selan itu, sejumlah mahasiswa
di daerah lain. Dengan masuknya agama dan fakultas di beberapa universitas Islam
Kristen atau Islam, sebagian besar dan sekolah teologia Kristen juga
praktek tersebut kemudian dibungkam melakukan studi tentang beragam gender
atau didorong ke bawah permukaan. dan seksualitas.

Mayoritas pimpinan agama Kristiani dan Pandangan agama Hindu, yaitu agama
Islam bersikap konservatif dalam segala mayoritas orang Bali, dan agama Budha
hal yang berhubungan dengan seksualitas serta Kong Hu Chu, agak kurang jelas,
dan beberapa malah sangat vokal dan seringkali disamaratakan dengan
menyatakan pandangannya yang sikap sosial budaya dalam menjadi
homofobia atau transfobia. Sebagian anggota masyarakat serta perkawinan
besar orang LGBT yang dibesarkan heteroseksual, nilai-nilai keluarga dan
dalam masyarakat yang dipimpin oleh pemujaan leluhur. Tidak ada penyataan
tokoh agama demikian, menginternalisasi tegas yang mengecam perilaku
homofobia dan transfobia ini sehingga transgender atau homoseksualitas. Dalam
mengalami kesulitan untuk sepenuhnya prakteknya, waria diijinkan dan diketahui
menerima orientasi seksual dan identitas ikut ambil bagian dalam tari-tarian dan
gender mereka sendiri. Kadang-kadang pertunjukan lain yang menjadi bagian
ada tokoh-tokoh agama yang berbicara di dari ritual Hindu Bali. Namun pernah ada
depan umum dengan menyatakan bahwa kasus, pria transgender tidak diizinkan
keberadaan LGBT berlawanan dengan masuk ke dalam pura karena "tidak
fitrah dan kehendak Tuhan. Dalam berpakaian rapi" atau dengan kata lain
prakteknya, segregasi gender secara ketat memakai pakaian dari gender yang
malah seringkali menimbulkan hubungan berlawanan. Belum pernah ada wacana
homoseksual yang melembaga di sejumlah yang menentang pendapat umum, dengan
komunitas Muslim, sebagian besar mengupayakan penerimaan keragaman
terpusat di sekitar pesantren tetapi juga orientasi seksual dan identitas gender di
yang terjadi di lingkungan mesjid, tanpa kalangan umat agama-agama tersebut
menerapkan identitas gay atau lesbian
(Kholifah 2005, Dzulkarnain 2006, Zuhri
2006).
RENCANA TINDAKAN nikah jelas kurang realistis, mengingat begitu
banyaknya materi yang berkaitan dengan
1.Memberikan Pendidikan tentang hubungan seksualitas tersedia di media massa maupun
seks di tiap jenjang Pendidikan baik formal dunia maya.
maupun non formal
Walaupun banyak materi yang berkaitan
lingkungan sekolah formal tidak atau kurang dengan seks dapat ditemukan dalam berbagai
menyediakan pendidikan seksualitas yang majalah remaja, tidak selalu diulas tentang
komprehensif dan terlembaga. Instansi keberagaman orientasi seksual dan identitas
pemerintah di bidang pendidikan formal gender. Keberagaman ini seringkali diangkat
tidak melihat pentingnya subyek tersebut dengan stigma yang melekat padanya. Materi
atau melihatnya sebagai sesuatu yang malah dunia maya juga tersedia secara luas, tetapi
akan menjuruskan kaum muda melakukan kaum muda LGBT seringkali kurang bisa
seks pranikah. Juga menjadi tantangan dalam membedakan mana yang akurat dan
pelaksanaannya mengingat pembicaraan mendukung.
seputar seks dianggap tabu karena
kebanyakan orang mengasosiasikan Semua ini justru menyebabkan banyak kaum
seksualitas dengan moralitas agama. Apabila muda LGBT memiliki harga diri yang
di sekolah diberikan pelajaran yang disebut rendah, karena informasi tentang orientasi
sebagai pendidikan keterampilan hidup, seksual dan identitas gender masih terkait
maka isi materinya biasanya mengenai aspek erat dengan stigma dan diskriminasi. Rasa
jasmani dan biomedis dari konsepsi, dan bersalah, dosa dan abnormalitas adalah
hampir selalu disertai peringatan agar para perasaan yang sering ditemukan pada
siswa tidak terlibat dalam perilaku seksual pemuda LGBT dan berpotensi menjurus pada
sebelum menikah. Wacana resmi tentang masalah kesehatan negatif.
seksualitas menyatakan bahwa orang
seharusnya

Laporan LGBT Nasional Indonesia - Hidup 2. Terapi LGBT yang kami maksud adalah
Sebagai LGBT di Asia Brainwave Homoseksual Therapy, yaitu
sebuah terapi modern yang dirancang khusus
oleh para ahli untuk mengatasi gangguan
homoseksual, menghilangkan gangguan
kelainan homoseks, lesbian dan biseksual.
dan menjadikan hidup lebih baik dan lebih
normal.

38

hanya melakukan hubungan seks dalam


pernikahan, walaupun dalam prakteknya
banyak orang melakukan hubungan seks
sebelum atau di luar nikah. Dengan demikian
peringatan ini tentang hubungan seks pra-
penyimpangan yang harus diluruskan.
Homoseksual, baik gay maupun lesbi hukumnya
haram dan merupakan bentuk kejahatan
(jarimah). Dalam fatwa tersebut juga disebutkan
hukuman bagi pelaku homoseksual, yakni hadd
dan/atau ta’zir.
MUI merekomendasikan DPR dan Pemerintah
untuk menyusun peraturan perundang-
undangan yang tidak melegalkan keberadaan
komunitas homoseksual, baik lesbi maupun gay
serta komunitas lain yang memiliki orientasi
seksual menyimpang. MUI meminta supaya
pelaku sodomi, lesbi, gay dan aktifitas seks
menyimpang lainnya dihukum berat.
Pemerintah diminta juga untuk tidak mengakui
Brainwave Homoseksual Therapy bekerja pernikahan sesama jenis.
dengan menggunakan media brainwave yang
Bukan hanya MUI, semua ormas Islam dan
dipadukan dengan visualisasi diri. Stimulus ormas-ormas di luar Islam juga telah satu suara
positif dari brainwave atau gelombang otak menolak LGBT. Demikian pula dengan para
akan memberikan efek menangkan, politisi di Senayan. Tetapi sayang, hingga
memberikan ketenangan dan kenyamanan sekarang belum ada sikap tegas dari pemerintah
dalam diri Anda serta memudahkan Anda untuk membendung wabah LGBT. Padahal,
memasuki pikiran bawah sadar Anda untuk seperti dikatakan Menteri PPA Yohana Yembise,
menghilangkan kebiasaan buruk dan saat ini ada sekitar tiga ribu anak-anak yang
gangguan homoseks dari diri Anda. masuk ke dalam jaringan gay.
Sementara visualisasi yang Anda lakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut,
saat menggunakan terapi ini akan menamkan penyimpangan orientasi seks warga merupakan
kebiasaan positif dalam diri Anda, urusan pribadi masing-masing warga negara
menjadikan Anda pribadi yang lebih baik dan tidak perlu dikhawatirkan sepanjang
kelompok tersebut tidak melakukan kampanye
yang memiliki aktivitas dan kehidupan
kepada orang lain untuk bergabung.
seksual yang normal.
“Negara dalam hal itu tidak perlu mencampuri
Terapi ini telah melewati proses penelitian urusan internal orang, selama itu urusan pribadi.
ahli selama bertahun-tahun sebelum bisa Yang dilarang itu kalau ada ajakan ‘hei kalian-
digunakan dan dipasarkan ke publik. Terapi kalian, mari semua sama-sama (menjadi) lesbian
ini juga telah dibuktikan keefektifannya oleh dan gay’, itu salah,” ujar Kalla.
banyak pihak termasuk para ahli. Untuk Kalla juga menegaskan penyimpangan orientasi
memudahkan Anda dalam menggunakannya, seks warga tidak perlu diatur oleh Pemerintah
terapi ini diproduksi dalam bentuk CD Audio melalui pembentukan undang-undang.
Terapi. Sikap permisif pemerintah Indonesia ini berbeda
dengan Rusia dan juga Singapura. Bila di
Harus Ada UU Anti-Homo Indonesia pemerintah cenderung
“menghormati” eksistensi LGBT, tidak demikian
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 31 dengan kedua negara itu.
Desember 2014 lalu telah mengeluarkan sebuah
fatwa bernomor 57 Tahun 2014 tentang Lesbian, Pada pertengahan Juni 2013 lalu, Rusia telah
Gay, Sodomi dan Pencabulan. Menurut MUI, mengesahkan UU Anti Gay. Salah satu isi UU
orientasi seksual terhadap sesama jenis adalah tersebut berupa larangan untuk
kelainan yang harus disembuhkan serta mempropagandakan homoseksualitas.
Pemerintah Rusia akan menindak tegas
penyebaran informasi dan tindakan apapun
yang berkaitan dengan gay dan
mengkriminalisasikannya.
Jika ada warga yang melanggar UU tersebut akan
dikenakan denda $168.87 atau sekitar Rp2,2
juta. Untuk pejabat negara yang melanggarnya,
mereka akan diminta untuk membayar denda
sebesar $6.250 atau sekitar Rp84 juta.
Sementara, bagi para warga negara asing tidak
akan dikenakan denda, tapi akan dipenjara
selama 15 hari, lalu dideportasi. Untuk
organisasi yang melanggar, akan didenda 1 juta
rubel atau Rp303 juta dan dilarang beraktivitas
selama 90 hari.
Tak lama setelah Rusia menegsahkan UU Anti
Gay, langkah itu kemudian diikuti pengadilan
Singapura pada Oktober 2014 yang memutuskan
undang-undang yang mengkriminalkan
homoseksual sejalan dengan konstitusi negara
tersebut. [HABIS]

Anda mungkin juga menyukai