PENDAHULUAN
Al Quran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad saw, merupakan pedoman dan petunjuk bagi umat manusia. Firman
Allah SWT :
Artinya : Alif laam miin. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa ( Q.S. Al Baqarah 1 2 ).
Disamping itu, Al Quran diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad
saw dengan menggunkan bahasa Arab. Hal ini senada dengan firman Allah SWT
yang berbunyi :
Artinya : Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al Quran) yang nyata
(dari Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al
Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. ( Q.S.
Yusuf 1 -2 )
Walaupun Al Quran berbahasa Arab, bukan berarti Al Quran hanya
berlaku untuk orang Arab saja, sebab Al Quran ini diturunkan sebagai petunjuk
bagi seluruh alam. Agar Al Quran dapat menjadi pedoman atau petunjuk bagi
umat manusia, tentu perlu adanya pemahaman terhadap makna yang terkandung
dalam Al Quran tersebut. Dalam hal ini, agar isi kandungan dan makna serta
hikmah dalam Al quran dapat diamalkan, salah satu caranya adalah dengan
menafsirkan. Untuk menafsirkan Al Quran, memerlukan cara cara tertentu yang
disebut dengan metode.
Oleh karena itu, pada makalah ini, kita akan mencoba menyajikan tentang
metode metode tafsir Al Quran.
BAB II
PEMBAHASAN
METODOLOGI TAFSIR
A. Pengertian Metodologi Tafsir
Hujair A.H. Sanaky Metode Tafsir [Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna
atau Corak Mufassirin Jurnal Al Mawarid edisi ke XVIII th. 2008 hal. 267
karangan
al-Baydhawi
[w.691H],
al-Kasysyaf
Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa. ( Q.S Al Baqarah 2 ).
Tafsirannya :
-
-
-
-
2451
4215
-
- -
-
-
**
**
- -
**
-
2. Tafsir Ijmali ( Global )
a. Pengertian
Yang dimaksud dengan metode tafsir Ijmali ( Global ) ialah suatu
metode
tafsir
yang
menafsirkan
ayat
ayat
dengan
cara
Artinya : Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
(hak-hak)
perempuan
yang
yatim
(bilamana
kamu
10
seorang istri saja, atau mengambil hamba sahaya (lebih dekat) kepada
(tidak berbuat aniaya) atau berlaku lalim.6
3. Tafsir Muqarran ( Komparatif )
a. Pengertian
Tafsir Muqarran adalah penafsiran sekelompkok ayat al Quran yang
berbicara dalam satu masalah dengan cara membandingkan antara
ayat dengan ayat atau antara ayat dengan hadits baik dari segi isi
maupun redaksi atau antara pendapat pendapat para mufassir dengan
menonjolkan segi segi perbedaan tertentu dari objek yang
dibandingkan. Jadi yang dimaksud dengan metode komparatif ialah :
(a) membandingkan teks ( nash ) ayat ayat al Quran yang memiliki
persamaan atau kemiripan redaksi dalam dua kasus atau lebih dan atau
memiliki redaksi yang berbeda bagi suatu kasus yang sama, (b)
membandingkan ayat al Quran dengan hadits yang pada lahirnya
terlihat bertentangan, dan (c) membandingkan berbagai pendapat
ulama tafsir yang menafsirkan al Quran.7
Dr. Abd Al-Hay Al Farmawi menjelaskan bahwa Al Muqarin yaitu
menjelaskan ayat ayat Al Quran yang telah ditulis oleh sekelompok
mufassirin. Dalam persoalan ini pembahas menyelidiki, meneliti kitab
kitab tafsir yang berhubungan dengan ayat ayat al Quran tersebut.
Tafsir itu baikm berkenaan dengan tafsir salaf maupun tafsir khalaf
baik naqli maupun aqli ( matsur dan rayi ). Kemudian diadakan
pula perbandingan di antara bermacam macam aliran tafsir.8
b. Karakteristik Tafsir Muqarran
Perbandingan adalah ciri utama bagi Metode Komparatif. Disini letak
salah satu perbedaan yang prinsipil antara metode ini dengan metodemetode lain. Hal ini disebabkan karena yang dijadikan bahan dalam
memperbandingkan ayat dengan ayat atau ayat dengan hadits, adalah
6
Jalal ad-Din as-Suyuthi dan Jalal ad-Din al-Mahalli Tafsir Jalalain Surat An Nisa 3
11
pendapat para ulama tersebut dan bahkan dalam aspek yang ketiga.
Oleh sebab itu jika suatu penafsiran dilakukan tanpa membandingkan
berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tafsir, maka pola
semacam itu tidak dapat disebut metode muqarrin.
Adapun kelebihan dan kelemahan metode tafsir Muqarran adalah :
1) Kelebihan metode tafsir Muqaraan
a) Memberikan wawasan penafsiran yang relatif lebih luas pada
pembaca
b) Membuka pintu untuk selalu bersikap toleransi terhadap
pendapat orang lain.
c) Mengetahuu berbagai pendapat mengenai suatu ayat.
d) Mendorong mufassir untuk mangkaji berbagai ayat dan hadits
hadits serta pendapat para ulama.
2) Kelemahan metode tafsir Muqarran
a) Tidak dapat diberikan kepada pemula yang baru mempelajari
tafsir.
b) Tidak dapat diandalkan untuk menjawab permasalahan sosial
kerana lebih mengutamakan perbandingan pendapat dari pada
pemecahan masalah.
c) Lebih banyak menelusuri penafsiran penafsiran yang pernah
dilakukan oleh para ulama daripada mengemukakan penafsiran
penafsiran baru.
4. Tafsir Maudhui ( Tematik )
a. Pengertian
Metode MaudhuI ( tematik ) ialah metode yang membahas ayat
ayat al Quran dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua
ayat yang berkaitan dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan
tuntas dari berbagai aspek yang terkait dengannya, seperti asbab al
nuzul, kosakata, dan sebagainya. Semua dijelaskan dengan rinci dan
tuntas, serta didukung oleh dalil dalil atau fakta fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik argument yang berasal
dari al Quran, hadits, maupun pemikiran rasional.9
b. Karakteristik Tafsir Maudhui
Ibid 143-144
12
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Metode tafsir tahlili ( analisis ) ialah menafsirkan ayat ayat al Quran
dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat ayat
yang ditafsirkan itu serta menerangkan makna makna yang tercakup di
dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufassir yang
menafsirkan ayat ayat tersebut.
10
14
2. Metode tafsir Ijmali ( Global ) ialah suatu metode tafsir yang menafsirkan
ayat ayat dengan cara mengemukakan makna global
3. Tafsir Muqarran adalah penafsiran sekelompkok ayat al Quran yang
berbicara dalam satu masalah dengan cara membandingkan antara ayat
dengan ayat atau antara ayat dengan hadits baik dari segi isi maupun
redaksi atau antara pendapat pendapat para mufassir dengan
menonjolkan segi segi perbedaan tertentu dari objek yang dibandingkan.
4. Metode MaudhuI ( tematik ) ialah metode yang membahas ayat ayat al
Quran dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang
berkaitan dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari
berbagai aspek yang terkait dengannya, seperti asbab al nuzul, kosakata,
dan sebagainya.
Daftar Kepustakaan
Abd al-Hayy al-Farmawi, al-Bidayah
Manhajiyyah Mawdhuiyyah, 1977
fi
al-Tafsir
al-Mawdhui, Dirasat
15
Rachmat Syafei Pengantar Ilmu Tafsir ( Bandung, Pustaka Setia ) th. 2006
Syaikh Manna Al-Qaththan Terjemahan oleh Aunur Rafiq El Mazni, Pengantar
Studi Ilmu Al Quran ( Jakarta Al Kautsar ) th 2014
16