Anda di halaman 1dari 8

KULTUR/TV VITRO SEBAGAI METODE PELESTARIAN

TUMBUHAN OBAT LANGKA


Endang Gati Lestari dan Ika Mariska
Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan

ABSTRAK both endangered species and potential plants to propagate The


preservation technique is applied through slowing growth and in
Kultur in vitro Sebagai Metode Pelestarian Tumbuhan Obat growth storage. In addition, the more efficient storage through
Langka. Penyimpanan melalui kultur in vitro merupakan salah satu encapsulation is now being studied. The industr^al crops research
kegiatan untuk menunjang program pelestarian plasma nutfah yang institute has preserve various medicinal plant such as Pulasari (Alyxia
stellata). Pule Pandak (Rauvolfia serpentina), Purwoceng
sangat penting baik untuk mengatasi pelangkaan tanaman maupun
(Pimpinella pruatjan), Inggu (Ruta angustifolia), Temu puteri
untuk penyediaan keragaman genetik. Tumbuhan obat merupakan
kelompok komoditas pertanian yang erosi genetiknya berlangsung (Curcuma petiolata), Bidara upas ( Meremia mammosa), Daun dewa
(Gynura procumbens), Kencur (Kaempferia galanga), Zingiber
sangat cepat sehingga upaya pelestariannya perlu segera dilakukan.
(Zyngiber officinalle), Daun encok ( Plumbago zeylanica), Daun
Teknik kultur in vitro merupakan teknologi pilihan yang diharapkan
dapat menyimpan kekayaan hayati dimasa mendatang. Dengan tangguh ( Pettivea alliacea), Fennel ( Foeniculum vulgare) and java
som (Talinum paniculatum). Preservation with slow growth ,
demikian penguasaan dan pengembangan teknik pelestarian plasma
nutfah melalui kultur in vitro harus dipelajari. Pada saat ini encapsulation by adding inhibitor (paclobutrazol, ancymidol and
cycocel) or retardan (Absisic acid) could minimize subcultur
laboratorium kultur jaringan tanaman industri sudah berhasil
frequency for renewal. Methods In vitro conservation are relatively
menyimpan berbagai tumbuhan obat secara in vitro baik yang
varied, according to the kinds of plants. Some of the medicinal
termasuk dalam kategori langka maupun yang berpotensi untuk
plants above have been stored for 1 to 7 years. Tissue regeneration
dikembangkan. Teknik penyimpanan yang dilakukan dengan cara
potency after storage does not decrease and the seedling visual
pertumbuhan minimal dan penyimpanan dalam keadaan tumbuh.
performance in the greenhouse is not different from his mother plant.
Disamping kedua cara tersebut di atas sedang dipelajari pula cara
penyimpanan yang lebih eflsien yaitu melalui enkapsulasi. Sebelum
Key words : In vitro culture, germplasm preservation, endangered
percobaan penyimpanan maka terlebih dahulu dilakukan
medicinal crops.
perbanyakan biakan melalui kultur in vitro. Tumbuhan obat yang
telah disimpan antara lain Pulasari (Alyxia stellata), Pule pandak
(Rauvolfia serpentina), Purwoceng (Pimpinella pruatjan), Inggu
(Ruta angustifolia), Temu puteri (Curcuma petiolata), Bidara upas
(Meremia mammosa), Daun dewa (Gynura procumben), Kencur PENDAHULUAN
(Kaempferia galanga), Jahe (Zingiber officinalle), Daun encok
(Plumbago zeylanica), Daun tangguh (Pettivera alliacea), Adas
Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku obat
(Foeniculum vulgare) dan Som jawa (Talinum paniculatum).
Penyimpanan dengan cara pertumbuhan minimal dan enkapsulasi terus meningkat, sampai saat ini sebagian besar bahan
dengan menambahkan inhibitor (paclobutrazol, ancymidol dan baku tumbuhan obat masih dipanen dari alam. Namun
cycocel) atau retardan (Absisic Acid), dapat mengurangi frekuensi dilain pihak kebutuhan akan bahan baku tersebut terns
subkultur untuk pembaharuan. Metoda penyimpanan melalui kultur meningkat, hal ini seiring dengan kembalinya masya-
in vitro tidak sama tergantung jenis tumbuhannya. Berbagai
rakat memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat
tumbuhan obat tersebut diatas ada yang sudah disimpan selama 1
sampai dengan 7 tahun. Daya regenerasi jaringan setelah alami. Apabila budidaya, pelestarian serta pemanfaatan-
penyimpanan tidak menurun dan secara visual penampakan bibit di nya tidak diperhatikan, maka akan terjadi kekurangan
rumah kaca tidak berbeda dengan pohon induknya. bahan baku dan bahkan akan terjadi kepunahan spesies
tumbuhan tertentu (Amzu dan Haryanto, 1990).
Kata kunci: Kultur in vitro , pelestarian plasma nutfah tanaman
Dalam upaya pelestarian tumbuhan obat melalui
obat langka.
bioteknologi kultur jaringan dapat dilakukan beberapa
pendekatan. Sebagai langkah awal dapat dilakukan
upaya perbanyakan dan untuk selanjutnya dilakukan
ABSTRACT penyimpanan serta regenerasinya, setelah penyimpanan.
Melalui kultur in vitro maka biakan dapat disimpan
Preservation Of Endangered Medicinal Plants Through In Vitro dalam waktu lama dan dapat digunakan sewaktu-waktu
Culture. In vitro conservation is one of significan activities aimed at
diperlukan (Nitche, 1983). Pada penyimpanan tersebut
germplasm conservation in order to overcome plant extinction as
well as to provide genetic variety. Medicinal plant belongs to diperlukan metoda untuk menghambat pertumbuhan
agricultural commodity with such a rapid genetic erotion that its jaringan tanaman. Penyimpanan biakan melalui kultur
preservation is urgently carried out. In vitro culture is one alternative jaringan telah banyak diterapkan dinegara-negara maju,
to preserve genetic resources in the future. Therefore research and
baik dengan metoda yang sederhana untuk penyimpan
development of jit vitro preservation should be thorougly studied.
an jangka pendek atau menengah maupun penyimpanan
Recently, the tissue culture laboratory for industrial crops, through in
vitro preservation, has managed to preserve various medicinal crops. untuk tujuan jangka panjang.

1
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh pada nitrogen cair (James, 1983). Untuk menghindari adanya
pelestarian plasma nutfah melalui kultur jaringan antara
perubahan sifat genetik dan tidak mengurangi daya
lain: 1) tidak memerlukan areal yang luas 2) bebas dari
regenerasi setelah penyimpanan maka organ yang akan
gangguan hama, penyakit 3) memudahkan pertukaran disimpan terlebih dahulu diberi perlakuan "pra
tanaman antar negara 4) biakan dapat segera conditioning" untuk melindun^i dari kerusakan karena
diperbanyak apabila diperlukan. Disamping keuntungan
pengaruh pembekuan. Penyimpanan dengan cara ini
ada beberapa kerugian maupun kendala dalam disamping sulit dilakukan juga memerlukan modal awal
aplikasinya antara lain: 1) memerlukan biaya yang cukup besar. Namun demikian di negara-negara maju
relatif tinggi dan keahlian khusus 2) kemungkinan metoda ini sudah banyak dimanfaatkan untuk penyim
adanya variasi genetik dan 3) pada penyimpanan dalam
panan tunas apikal, kalus, suspensi sel maupun embrio
keadaan tumbuh diperlukan adanya pembaharuan somatik pada tanaman Arachis hypogaea, Asparagus
dengan ' frekuensi tinggi yang dapat meningkatkan officinaslis, Daucus carota, Datura stratomium dan Iain-
peluang terjadinya kontaminasi. lain. Dimasa mendatang penyimpanan dengan cara ini
merupakan teknologi harapan karena dapat menyimpan
spesimen selama 15 sampai dengan 20 tahun.
BEBERAPA CARA YANG DAPAT Disamping melalui ketiga cara tersebut diatas
DIGUNAKAN PADA PENYIMPANAN dapat pula digunakan cara lain yaitu dengan
MELALUI KULTUR JARINGAN enkapsulasi memakai sodium alginat dan CaC^ untuk
Penyimpanan dalam keadaan tumbuh pengerasan. Ke dalam media enkapsulasi dapat pula
Penyimpanan dalam keadaan tumbuh merupakan ditambahkan senyawa penghambat pertumbuhan

penyimpanan berupa kultur jaringan untuk perbanyakan disamping nutrisi untuk menjaga viabilitas bahan
biasa yang memerlukan pemindahan secara rutin agar tanaman yang disimpan. Untuk penyimpanan jangka
biakan-tetap hidup. Pemindahan yang berulang kali panjang melalui kriopreservasi, bahan tanaman yang
memberikan dampak peluang kontaminasi yang telah dienkapsulasi disimpan dalam nitrogen cair.

meningkat serta kebutuhan tenaga yang lebih banyak Menyadari pentingnya upaya pelestarian tumbuh-

disamping peningkatan biaya produksi (Bhojwani dan an obat terutama pada spesies tanaman yang sudah
Razdan, 1983). Untuk menghindari terjadinya mutasi dikategorikan langka maka laboratorium kultur jaringan
dan menjaga viabilitas tanaman maka zat pengatur tanaman industri sejak tahun 1989 telah mulai
tumbuh yang digunakan diusahakan seminimal melakukan upaya penyelamatan berbagai tumbuhan
mungkin (Irawati, 1990). obat, khususnya tumbuhan obat yang langka dan
mempunyai potensi untuk dikembangkan (Tabel 1.)
Penyimpanan pertumbuhan minimal/pertumbuhan
lambat
Penyimpanan dengan cara ini diupayakan kultur HASIL PENELITIAN PENYIMPANAN
tetap tumbuh tetapi sangat lambat, dengan menurun- TUMBUHAN OBAT MELALUI
kan proses pembelahan sel dan proses metabolis- KULTUR IN VITRO
me.Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan
Untuk mendapatkan bahan tanaman yang akan
dengan penurunan temperatur lingkungan penyim
disimpan maka spesies tumbuhan obat diperbanyak
panan (Hu dan Wang, 1983), penggunaan senyawa
dahulu melalui kultur in vitro, kegiatan tersebut akan
untuk meningkatkan osmolaritas media seperti
mempermudah dan mempercepat keberhasilan penyim
manitol (Withers, 1985) penggunaan inhibitor
panan karena sudah dalam kondisi steril dan yang
(paclobutrazol, ancymidol atau cycocel) dan retardan
terpenting metoda regenerasinya sudah dikuasai.
(absisic acid). Dengan cara tersebut tetap diperlukan
Penyimpanan spesies tumbuhan obat telah dilakukan
pemindahan pada media baru akan tetapi frekuensi
dengan 2 cara yaitu penyimpanan dalam keadaan
pemindahannya lebih rendah dari pada cara pertama.
tumbuh dan penyimpanan dalam kondisi minimal
Beberapa tanaman yang sudah berhasil disimpan
(Tabel 2). Tahapan penyimpanan in vitro dapat dilihat
dengan cara tersebut antara lain: potato, Cassava,
pada Gambar 1. Secara periodik biakan yang disimpan
Sweet potato dan Yam (Heshaw dan Ohara, 1983).
diuji daya tumbuhnya. Penyimpanan dengan cara
Penyimpanan jangka panjang (Kriopreservasi) kriopreservasi belum dapat dilaksanakan karena belum
Penyimpanan dengan cara ini proses metabolis- tersedianya peralatan yang dibutuhkan.
me dari sel, jaringan maupun organ yang disimpan
A. Penyimpanan dalam keadaan tumbuh
dihentikan sehingga tidak ada proses pertumbuhan
(Bhojwani dan Razdan, 1983). Penyimpanan dengan Penyimpanan dengan cara ini dilakukan pada
cara kriopreservasi menggunakan temperatur yang spesies tumbuhan yang sangat lambat daya tumbuhnya
sangat rendah yaitu -80C bahkan -196C dalam dan pada tanaman yang sedang diteliti metoda
perbanyakannya secara in vitro. Bila biakan telah men- pelestariannya. Manfaat tumbuhan ini (akar dan
cukupi untuk disimpan dan metoda regenerasinya telah daunnya) adalah sebagai obat kuat dan minuman
diperoleh maka langkah selanjutnya dilakukan peneliti- kesehatan. Telah dilakukan percobaan perbanyakan
an penyimpanan. Pada species tumbuhan obat yang laju secara kultur in vitro dengan menggunakan tunas lateral
pertumbuhannya cepat maka cara enyimpanan yang sebagai eksplan. Faktor perbanyakan tertinggi diperoleh
akan dipakai yaitu melalui cara pertumbuhan minimal dari media MS yang diberi zat pengatur tumbuh BA 5
atau enkapsulasi. mg/1, dengan rata-rata jumlah tunas sebanyak 7 buah
(Mariska dkk., 1991). Disamping itu telah dilakukan
1.Temu puteri (Curcuma petiolata) percobaan penyimpanan dengan beberapa jenis dan
Temu puteri merupakan tumbuhan obat yang
konsentrasi zat penghambat tetapi biakan cepat layu dan
dikategorikan langka. Manfaat tumbuhan ini adalah
akhirnya mati. Untuk mengatasi masalah tersebut
untuk obat demam dan disentri. Untuk mencegah lebih
dilakukan penyimpanan dalam keadaan tumbuh dengan
tererosinya tanaman obat tersebut telah dilakukan
mengurangi konsentrasi BA atau penggunaan jenis
percobaan perbanyakan dengan menggunakan media
sitokinin lainnya yang daya aktifitasnya lebih rendah.
dasar MS diberi zat pengatur tumbuh BA 5 dan 7 mg/1.
Penggunaan media dasar DKW nampaknya mem-
Pada formulasi media tersebut tunas yang dihasilkan berikan harapan dapat mengurangi frekuensi pembaha
sebanyak 3.75 pada minggu ke-5 setelah tanam. ruan kultur pada media baru. Purwoceng telah disimpan
Pembaharuan dilakukan berulang kali agar biakan
dalam kultur in vitro selama 5 tahun.
tetap mempunyai daya tumbuh yang baik. Temu puteri
telah disimpan secara in vitro selama 5 tahun. 3. Bidara upas (Meremia mammosa (Lour.) Hallier f.)
Bidara upas merupakan tumbuhan obat yang
2.Purwoceng (Pimpinella pruatjan) tergolong langka, tumbuhan tersebut banyak digunakan
Purwoceng merupakan tumbuhan obat yang sudah sebagai ramuan jamu untuk memperlancar air susu ibu.
terancam punah sehingga perlu segera dilakukan upaya

Tabel 1. Berbagai tumbuhan obat yang telah dikoleksi secara in vitro serta kegunaannya
Table 1. Various medicinal crops colected in vitro advantages

Jenis tumbuhan Kegunaan Kandungan kimia


No
A.Tumbuhan obat langka
obat demam, sariawan, kumarin, as.organik*)
1.Pulasari (Alyxia stellata)
desentri
obat demam, penenang, obat skianin, tanin, cineol, keton*)
2.Inggu (Ruta angustifolia)
kejang
tonikum, perut kembung alkaloid, ekitama, ekiserina*)
3.Pulai (Alstonia scolaris)
4.Purwoceng (Pimpinella pruatjan) minuman kesehatan, obat kuat saponin**)
5.Temu puteri (Curcuma petiolata) obat sakit perut, demam alkaloid**)
6.Bidara upas(Meremia mamosa) memperlancar air susu ibu, damar, zat pahit*)
radang paru-paru
1.Pule pandak (Rauvolvia serpentina) obat tekanan darah tinggi alkaloid, saponin**)

B.Berpotensi untuk dikembangkan


1.Daun tangguh (Pettivera aliacea) kanker ,obat batuk, minuman
2.Kencur (Kaempferia galanga L.) anti kembung
3.Adas (Foeniculum vulgare) anetol, fenkon, pinena,
limolena*)
4.Tempurung (Sonchus arvensis) memperlancar air seni flavonoid, inositol*)
rheumatik
5.Daun encok (Plumbago zeylanica) kanker, sakit gigi, obat kulit polivenol, saponin,
tonikum flavonoid**)

6.Daun dewa (Gynura aurantica) karminatif, stimulan minuman saponin**)


7.Som Jawa (Talinum paniculatum) saponin, flavonoid
zingiberin, borneol, limolena*)
8.Jahe (Zingiber ojjficinale L.)
9.Anectochylus taiwanensis jantung, darah tinggi

Sumber *) Pokja monograf Depkes (1989)


**) Sugati dan Hutapea (1991)
Perbanyakan in vitro

I ~~ Media perbanyakan Produksi


roduksi tunas
tun;
Eksplan Pemanfaatan
plasma nutfah
Penyimpanan in vitro jj^-^
Tanaman induk (jangka pendek + menengah) ^^
-Kebun koleksi
-Rumah kaca

Pembaharuan Koleksi in vitro

Measa penyunpanan

Pemeriksaan periodik

Gambar 1. Diagaram konservasi plasma nutfah melalui kultur invitro


Figure I. In vitro preservation steps

Tabel 2. Formulasi media untuk penyimpanan berbagai tumbuhan obat


Table 2. Formulation for preservation various medicinals plants
Lama penyimpanan
No. Jenis tumbuhan obat Formulasi media
s/dthl996
A. Penyimpanan pertumbuhan
minimal
1. Pulepandak -MS + BA 0.8 mg/1*) 5 tahun
-MS + ABA 1 mg/1**)
-Mon 14 + paclo 3 mg/1**)
-Mon 14 + ancym 0.5mg/l**)

2. Pulasari -MS + BA 3+ NAA 0.1mg/l*) 7 tahun


-MS3/4 + paclo5mg/l**)
-MS 14 + ancym 0.5mg/l**)

3. Inggu -MS % + BA 1 mg/1 *) 5 tahun


-MS + manitol 500 mg/1**)
-Enkapsulasi**)

4. Jahe -MS + Vit. B5 + BA 5 mg/1*) 5 tahun


-MS + paclo, cycocel**)

5. Daun dewa - MS + BA 2 mg/1*) 2 tahun


- enkapsulasi**)
- MS + paclo 3 mg/1**)
B. Penyimpanan sederhana
1. Temu puteri - MS + BA 3 mg/1 5 tahun
2. Purwoceng - DKW+ BA 1 mg/1 5 tahun
3. Bidara upas -MS + BA3 +2iP3mg/l 3tahun
4. Tempuyung -MS + BA0.5 mg/1 5 tahun
5. Daun encok -MS + BA2 mg/1 4tahun
6. Daun tangguh - MS + BA 1 + GA 10 mg/1
7. Kencur - MS + BA 1 + NAA 1 mg/1 4 tahun
Ket: *) media perbanyakan *) media penyimpanan Mon = Monier DKW= Driven kuniyuki
Sebagai langkah awal dalam pelestariannya, telah tersebut bam diperoleh beberapa bulan yang lalu dan
dilakukan percobaan perbanyakan, media dasar yang saat ini sedang dicoba diperbanyak secara in vitro. Dari
digunakan adalah MS ditambah zat pengatur tumbuh perlakuan yang telah dicobakan nampak beberapa
BA, kinetin dan 2iP. Dari berbagai perlakuan yang biakan sudah menunjukkan tanggap yang baik dengan
diberikan, tunas yang dihasilkan tidak bertahan lama kemampuan membentuk tunas dalam waktu yang relatif
dan akhirnya gugur dengan demikian diperlukan adanya cepat. Bila tunas yang terbentuk sudah memadai akan
sub kultur yang berulang kali. Pertumbuhan jaringan ke dilanjutkan dengan penelitian penyimpanan dengan
arah diferensiasi membentuk organ sangat lambat dan metoda pertumbuhan minimal dan akan diteliti
biakan cenderung membentuk kalus. Karena masalah kemampuan sel maupun kalus dalam memproduksi
gugurnya daun maka kultur yang disimpan harus selalu senyawa sekunder.
diperbahami setiap 3-4 bulan. Sampai saat ini masih
8.Pulai {Alstonia scolaris)
dicari formulasi media yang terbaik untuk mengurangi
Pulai termasuk salah satu tumbuhan obat yang
frekuensi sub kultur.
sudah dikatagorikan langka. Manfaat tumbuhan ini
4.Tempuyung (Sonchus arvensis) untuk campuran ramuan jamu. Kegiatan perbanyakan
Tempuyung banyak digunakan untuk mengobati bam dilakukan tahun ini, hasil sementara menunjukkan
penyakit ginjal, memperlancar pembuangan air seni, laju pertumbuhannya agak lambat dan tunas yang
batuk asma dan bronchitis. Dari semua jaringan terbentuk cepat gugur. Untuk mengatasi masalah
tanaman baik dari kalus, potongan jaringan daun dan tersebut diberikan senyawa organik tertentu dan
mata tunas dapat diregenerasikan membentuk plantlet. memberikan hasil yang lebih baik. Bila metoda
Dari eksplan kalus dengan pemberian BA 0.5 mg/1 pada perbanyakan telah diperoleh biakan akan dilakukan
media dasar MS dapat dihasilkan tunas sebanyak 40, percobaan penyimpanan agar dapat dimanfaatkan bila
sedangkan dari potongan jaringan daun dengan sewaktu-waktu diperlukan.
pemberian BA 0.2 + NAA 0.1 mg/1 dapat dihasilkan
9.Adas {Foeniculum vulgare Mill.)
tunas sebanyak 35.4. Untuk perakaran dengan
Adas merapakan tanaman obat yang potensial
pemakaian media MS diberi NAA 0.1 mg/1
untuk dikembangkan. Selurah bagian tanamannya dapat
memberikan hasil akar sebesar 15.2 (Mariska dan Gati,
digunakan untuk berbagai keperluan, yang paling
1993).
banyak dimanfaatkan adalah bijinya sebagai obat anti
5.Daun encok {Plumbago zeylanica) kembung. Hasil perbanyakan melalui kultur in vitro
Daun encok daunnya dapat digunakan sebagai adalah pemakaian media dasar MS ditambah BA 0.1
obat reumatik atau encok sedangkan akarnya digunakan mg/1 + adenin sulfat 160 mg/1 dapat memberikan hasil
sebagai pengganti pule pandak. Telah dilakukan terbaik untuk multiplikasi tunas, pada minggu ke 6 rata-
perbanyakan dengan hasil terbaik dari media dasar MS rata jumlah tunas yang dihasilkan sebanyak 5.6. Untuk
diberi BA 2 mg/1 yaitu jumlah tunas sebesar 5.8 pada perakaran dengan menggunakan media dasar MS
minggu ke-4 setelah tanam (Yelnititis dan Krishna, ditambah IBA 3 mg/1 + adenin sulfat 160 mg/1 dapat
1994). Masih dicari metoda penyimpanan yang lebih menghasilkan rata-rata jumlah akar terbanyak yaitu
efisien. sebesar 10.8 (Krishna et al, 1994).

6.Kencur {Kaemferia galanga) 10.Som Jawa {Talinumpaniculatum)


Kencur mempunyai potensi untuk dikembangkan Som jawa dikenal sebagai tumbuhan yang
karena nilai jual hasil rimpangnya relatif tinggi. Hasil berkhasiat sebagai tonikum yang akhir-akhir ini banyak
percobaan perbanyakan klonal secara in vitro dengan diproduksi sebagai minuman untuk kesehatan. TanamSn
menggunakan mata tunas sebagai eksplan telah ini berpotensi untuk dikembangkan. Telah dilakukan
diperoleh bahwa media dasar MS cair stabil yang diberi percobaan perbanyakan untuk mengetahui respon
BA 1 mg/1 serta IAA 1 mg/1 menghasilkan rata-rata penggunaan media dasar yang berbeda terhadap faktor
jumlah tunas sebanyak 10.2 pada umur 4 minggu multiplikasi tunas. Temyata tidak ada perbedaan yang
setelah tanam. Aklimatisasi dengan menggunakan nyata antara penggunaan • media dasar MS maupun
media tanah dan pupuk kandang (1:1) memberikan media dasar Monnier. Akar dapat terbentuk pada media
persentase keberhasilan cukup tinggi yaitu 70 hingga dasar MS dan Monnier tanpa penambahan zat pengatur
80% (Seswita et al, 1994). tumbuh auksin (Gati dan Pumamaningsih, 1995).

7.Daun tangguh (Pettivera alliaceae) B. Penyimpanan dengan pertumbuhan minimal


Daun tangguh merupakan salah satu tumbuhan
1. Pule pandak (Rauvolvia serpentina)
obat yang saat ini banyak dibicarakan di masyarakat Pule pandak atau akar tikus termasuk dalam
karena dilaporkan dapat mengobati kanker prostat, kelompok tumbuhan obat langka yang mulai kritis ke-
dubur dan alat pemafasan bagian atas. Tumbuhan beradaannya (Amzu dan Haryanto, 1990). Kegunaannya
sebagai obat penurun panas, penurun tekanan darah penyimpanan kultur selama 3, 6 dan 9 bulan. Walaupun
tinggi, radang jantung dan radang usus. Untuk per- demikian biakan yang disimpan pada perlakuan tersebut
banyakan in vitro media terbaik yang sudah dihasilkan diatas setelah 3 bulan menunjukkan adanya gejala
adalah media dasar MS + BA 0.8 mg/1. Untuk penyim- tangkai daun yang layu. Berbeda dengan manitol gejala
panan dengan pertumbuhan minimal telah dicoba tersebut baru muncul setelah masa penyimpanan 6
penggunaan retardan Absisic Acid (ABA) dan diperoleh bulan. Untuk penelitian selanjutnya sedang dicoba
hasil, biakan yang disimpan pada media yang penyimpanan kalus dengan cara enkapsulasi mengguna
mengandung ABA 1 mg/1 selama 15 bulan tanpa kan sodium alginat dan ditambahkan senyawa inhibitor
subkultur tidak menurun daya tumbuhnya bila ditanam paclobutrazol. Setelah 3 bulan dalam penyimpanan
kembali pada media regenerasi MS + BA 1 mg/1 kalus tetap mampu beregenerasi untuk membentuk
(Mariska dan Seswita, 1994). Saat ini sedang dicoba tunas adventif. Inggu sudah disimpan secara in vitro
penyimpanan biakan pada media MS ditambah inhibitor selama 5 tahun dan secara rutin selalu diuji daya
paclobutrazol dan ancymidol, setelah disimpan selama 6 tumbuhnya.
bulan menunjukkan adanya penghambatan terhadap
4.Daun dewa (Gynura procumberi)
multiplikasi dan pertumbuhan tunas yang dicirikan
Daun dewa merupakan tumbuhan obat yang
dengan tunasnya yang pendek-pendek. Selanjutnya
banyak sekali manfaatnya antara lain sebagai obat anti
tunas tersebut akan ditanam kembali pada media
tumor, penurun panas dan obat kulit. Kandungan
regenerasi untuk mengetahui daya regenerasinya setelah
kimianya adalah minyak atsiri dan flavonoid. Dari
penyimpanan. Pule pandak sudah disimpan secara in
percobaan perbanyakan dengan menggunakan eksplan
vitro selama 5 tahun. Saat ini sedang dipelajari penyim
batang satu buku hasil terbaik diperoleh dari media MS
panan mata tunas melalui enkapsulasi dan ke dalam
yang diberi BA 2 mg/1. Telah dilakukan percobaan
media enkapsulasi diberi inhibitor paclobutrazol dan
penyimpanan melalui enkapsulasi serta penyimpanan
ancymidol.
dalam pertumbuhan minimal dengan menggunakan
2.Pulasari (Alexya stellata aust. Non R. Br) media dasar MS diberi inhibitor paclobutrazol atau
Pulasari merupakan tumbuhan obat yang telah absisic acid. Setelah disimpan dengan enkapsulasi
dikategorikan langka dan perlu dilestarikan. Manfaat selama 6 bulan mata tunas yang dikeluarkan dari kapsul
tumbuhan ini adalah sebagai campuran sebagian besar dan ditanam pada media regenerasi. Dengan kedua cara
ramuan jamu tradisional, oleh karena itu kebutuhan tersebut di atas tunas tetap mampu berdiferensiasi
akan bahan baku simplisia tersebut relatif banyak. setelah disimpan.
Apabila pemanenan tumbuhan tersebut dilakukan terus-
5.Jahe (Zingiber off
icinalle)
menerus maka akan terjadi kepunahan. Sebagai langkah
Jahe mempakan salah satu tanaman obat yang
awal pelestarian, telah dilakukan perbanyakan secara in
banyak digunakan sebagai bahan rempah dan obat-
vitro dengan hasil terbaik diperoleh dari media dasar
obatan. Permintaan jahe setiap tahunnya meningkat
MS dan zat pengatur tumbuh BA 3 mg/1 + NAA 0.1
sejalan dengan semakin bertambahnya industri jamu,
mg/1. Pada percobaan penyimpanan dengan mengguna-
makanan dan minuman. Dengan demikian maka kebu
kan media dasar MS 1/2 yang diberi inhibitor tuhan bibit terus meningkat, salah satu alternatif untuk
paclobutrazol 5 mg/1 merupakan perlakuan yang paling
penyediaan bibit yang seragam adalah melalui kultur in
efisien dalam menghambat pertumbuhan biakan (Gati
vitro. Dari percobaan perbanyakan diperoleh hasil
et al, 1994). Pulasari merupakan tumbuhan obat yang
terbaik dari media MS cair stabil yang diberi BA (3, 5
paling lama disimpan secara in vitro yaitu 7 tahun.
dan 7 mg/1) dengan rata-rata jumlah tunas sebanyak 9.7.
3.Ingu (Ruta angustifolia (L) Pers.) Sampai saat ini biakan jahe sudah mengalami periode
Ingu merupakan tumbuhan yang termasuk dalam kultur in vitro selama 5 tahun dan penelitian terus
kategori langka sehingga perlu upaya pelestariannya. berlajut untuk menguji kemampuan produksinya di
Manfaat tanaman ini sebagai obat kejang, obat anti lapang. Selain untuk perbanyakan dan penyimpanan
ketombe dan penyakit gudig. Pada percobaan perba maka aspek lain yang sedang diteliti adalah untuk
nyakan melalui kultur in vitro dengan menggunakan mendapatkan nomor-nomor harapan bam yang tahan
media dasar MS 3/4 ditambah BA 1 mg/1 dapat penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum).
dihasilkan tunas sebanyak 13.4 (Husni et al, 1994) Penyimpanan jahe dalam kondisi pertumbuhan
sedangkan dengan menggunakan eksplan kalus dari minimal telah dan sedang berjalan dengan inhibitor
media MS + BA 0.3 mg/1 + 2,4-D 0.1 mg/1 dapat paclobutrazol, ancimidol dan cicocel. Hasil sementara
dihasilkan rata-rata jumlah tunas adventif sebanyak 24.8 menunjukkan adanya daya hambat dari inhibitor
(Gati dan Pumamaningsih, 1994). enyimpanan dengan tersebut di atas yang dicirikan dengan tunasnya yang
media MS + ABA 2 mg/1 tidak menunjukkan adanya pendek-pendek dan tidak berproliferasi. Disamping itu
penghambatan terhadap daya multiplikasi tunas pada biakan mempunyai perakaran yang banyak.
PEMANFAATAN KULTUR IN VITRO Gati, E., I. Mariska dan Yelnititis. 1994. Konservasi in vitro
tanaman obat langka pulasari melalui cara
Aplikasi bioteknologi kultur in vitro di bidang pertumbuhan minimal. Makalah dalam Simposium
pertanian semakin berkembang untuk memperoleh bibit Penelitian Bahan Obat Alami.Balittro. 24- 25
yang seragam dalam jumlah banyak dengan waktu yang Nopember. Bogor.
relatif singkat (perbanyakan .vegetatif tanaman). Hal ini Gati, E. dan R. Purnamaningsih. 1994. Mikropropagasi daun
dapat mengatasi masalah perbanyakan vegetatif secara dewa melalui kultur in-vitro.Makalah dalam Simposium
konvensional yaitu bahan tanaman yang diperlukan Penelitian Bahan Obat Alami VIM. Balittro 24-25
Nopember. Bogor.
hams banyak, sehingga dapat merusak pohon induk.
Terobosan bam di bidang genetika seperti rekayasa Gati, E. Dan R. Purnamaningsih. 1995. Respon jaringan
genetika meliputi modifikasi dan kontruksi gen bam Talinum sp pada media dasar MS dan Monnier.
Makalah dalam Simposium Nasional I Tumbuhan Obat
akan sangat membantu pemulia tanaman konvensional
dan Aromatika. DPI. 10-12 Oktober. Bogor.
sehingga akan dihasilkan teknik pemuliaan tanaman
Heshaw, G.G. and J.F. Ohara. In vitro approach to the
yang lebih cepat.
consercvation and utilization of global plant
Manfaat teknik kultur in vitro selain untuk
genetik resources, p. 219 - 240. In Mantell and Smith
perbanyakan vegetatif antara lain untuk mendapatkan (Eds.). Plant Biotechnology. Cambridge University
tanaman bebas vims, produksi senyawa sekunder, Press. London.
mendapatkan tanaman transgenik, penyimpanan plasma
Hu, C.Y. and P.J. Wang. I983. Meristem, shoot tip and bud
nutfah dan mendapatkan tanaman melalui rekayasa culture, p. 177-227. In. D.A. Evans, W.R. Sharp, P.V.
genetik. Amiroto and Y. Yamada (Eds.). Handbook of Plant Cell
Kemgian kultur in vitro, apabila bahan yang culture Vol I. Techniques for propagation and
Breeding. Macmilan publishing New York.
digunakan sebagai sumber eksplan bempa kalus yang
disimpan dalam waktu lama maka tanaman yang Husni, A., E. Gati dan I. Mariska. I994. Perbanyakan klonal
dihasilkan akan mengalami mutasi. tanaman obat langka inggu melalui kultur jaringan.
Makalah dalam Seminar Hasil Penelitian dan
Pengembangan Bioteknologi II. Puslitbang Bioteknologi
LIPI. 6 - 7 September. Bogor.
KESIMPULAN
Irawati. I990. Pelestarian plasma nutfah melalui kultur
jaringan. Makalah dalam Latihan Bioteknologi Kultur
Pemakaian teknik kultur in vitro mempakan salah
Jaringan, Balittro 12-24 Maret. Bogor.
satu teknologi pilihan yang baik untuk menunjang
James, E. I983. Low temperature preservation of living cells,
program pelestarian tumbuhan obat.
p. 163-187. In. S.H. Manthell and H. Smith (Eds.).
Metoda yang terbaik untuk penyimpanan, baik Plant Biotechnology. Cambridge University press.
dalam keadaan tumbuh maupun pertumbuhan minimal London.
tersebut berbeda tergantung jenis tumbuhan. Penyim
Kristina, N.V., A. Husni dan E. Gati. I994. Propagasi
panan dengan cara pertumbuhan minimal lebih efisien tanaman adas secara in vitro. Makalah dalam Seminar
karena siklus pembahaman dapat diperpanjang. Nasional Kelompok Kerja nasional Tumbuhan Obat
Media dasar MS umumya dapat digunakan baik Brotowali dan Adas.16-17 Maret. Jakarta.
untuk perbanyakan maupun penyimpanan secara in Mariska, I. dan D. Seswita. 1994. Pengaruh lama
vitro. penyimpanan dan zat penghambat terhadap daya
Setelah masa penyimpanan selama 1 sampai regenerasi biakan pule pandak. Makalah dalam
dengan 7 tahun daya regenerasinya tidak menumn dan Seminar Hasil Penelitian dan Pengembangan
Bioteknologi II. Puslitbang Bioteknologi LIPI. 6-7
secara visual penampakan bibit dimmah kaca tidak
September. Bogor.
berbeda dengan pohon induknya.
Mariska, I. dan E. Gati. I993. Perbanyakan tanaman
tempuyung melalui kultur jaringan. Makalah dalam
Seminar POKJANAS TOI . Penggalian pelestarian
DAFTAR PUSTAKA pengembangan dan pemanfaatan tumbuhan obat
tempuyung dan saga.manis. Balitro. 13-14 Januari .
Anonimus. 1989.Vandemekum Bahan Obat Alam. Bogor.
Departemen Kesehatran Rl. 309 hal.
Mariska, I. E. Gati dan D. Sukmadjaja. 1991. Upaya
Amzu, E dan Haryanto. I990. Pelestarian Pemanfaatan pelestarian tumbuhan obat langka Purwoceng
Tumbuhan Obat di Indonesia. Hal 13-26 Dalam E.A.M. (Pimpinella pruatjan. Molk.) Makalah dalam Seminar
Zuhud (Ed.). Pelestarian Pemanfaatan Tumbuhan Obat Pelestarian Pemanfaatan Tumbuhan dari Hutan Topis
dari Hutan Tropis Indonesia. Jurusan Konservasi Indonesia. Jurusan Konservasi Sumberdaya hutan.
Sumberdaya Hutan Fak Kehutanan IPB. Bogor. Fak. Kehutanan, IPB.31 Mei. Bogor..

Bhojwani, S. S. and M.K. Razdan. 1983. Plant Tissue Nitche, W. I983. Germplasm preservation, p. 282 - 805.
Culture. Elsevier. Amsterdam. 502 p. In. D.A. Evans, W.R. Sharp, P.V. Amiroto and Y.
Yamada (Eds.). Handbook of Plant Cell Culture Vol I.Withers. L.A. 1985. Cryopreservation and storage of
Techniques for Propagation and Breeding. Macmilangermplasm. p. 169 - 190. In. D.A. Dixon (Ed.). Plant
Publishing New York.Cell Culture. IRL Press. Washington.

Seswita, D., I. Mariska dan E.Gati. 1994. Aplikasi kulturYelnititis dan N.V. Kristina. I994. Perbanyakan klonal melalui
jaringan untuk perbanyakan klonal tanaman kencur.kultur in vitro tanaman daun encok {Plumbago
Makalah dalam Seminar Nasional VI Tumbuhan Obatzeylanica). Makalah dalam Simposium Hasil-hasil
Indonesia. UNPAD. 2 - 3februari. Bandung.Penelitian Tanaman Industri II. Puslitbangtri, 21 - 23
„ •' ^„Nopember. Cipayung Bogor.
Sugati. S ; Syamsuhidayat dan J.R. Hutapea. 1991.
Inventaris tanaman obat Indonesia. Dep Kes Rl.
Litbangnas. 616 hal.

Anda mungkin juga menyukai