Anda di halaman 1dari 12

Aplikasi

Kelompok 2:
-Lintang Ndaru Adi T. 17930038 Kultur
-Chrisandy Ramadhanti 17930039 Jaringan pada
-Alfiyatul Mawaddah 17930041
-Felia Kurniasari 17930042 Bidang
-Jauhardian Hidayat 17930044 Farmasi
-Nanda Garintralia K. 17930045
-Ikrimah Nur Alawiyah 17930046
-Rosalina Yunindra 17930047
INTRODUCTION

Tumbuhan menghasilkan 'metabolit primer' untuk fungsi kehidupan


dasarnya, yang meliputi pembelahan dan pemanjangan sel, respirasi, diferensiasi
sel, penyimpanan, dan respirasi. Selain itu, tanaman menghasilkan berbagai
‘sekunder metabolit 'untuk bertahan hidup di bawah tekanan biotik dan abiotik.
Kultur jaringan tanaman memberikan alternatif yang terbarukan dan ramah
lingkungan untuk produksi metabolit tanaman sekunder, dan kemajuan terbaru
dalam rekayasa genetika dan penemuan gen menawarkan hal baru peluang untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas senyawa ini.
Perkembangbiakan tanaman
obat secara cepat dan seragam
Kegunaan utama dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman
baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat
fisiologi dan morfologi sama persis dengan induknya. Dari teknik kultur jaringan
tanaman ini diharapkan juga memperoleh tanaman baru yang bersifat unggul.
Studi jalur biosintesis senyawa
kimia tertentu
Biotransformasi senyawa kimia
tertentu
Produksi Tanaman yang Bebas
Penyakit

Teknologi kultur jaringan telah memberikan kontribusinya dalam


mendapatkan tanaman yang bebas dari virus. Pada tanaman yang telah terinfeksi
virus,sel-sel pada tuna ujung (meristem) merupakan daerah yang tidak virus
terinfeksi.Dengan cara mengkulturkan bagian meristem akan diperoleh tanaman
yang bebas virus.
Mencari senyawa kimia baru atau
senyawa dengan aktivitas tertentu
Isolasi senyawa-senyawa khusus
Menghasilkan senyawa metabolit
sekunder
Kultur jaringan tumbuhan juga dapat digunakan untuk memproduksi
senyawa biokimia (metabolit sekunder) seperti alkaloid, terpenoid, phenyl
propanoid dll. Dari usaha ini dapat dihasilkan metabolit skunder upaya untuk
pembuatan obat-obatan, yaitu dengan memisahkan unsur-unsur yang terdapat di
dalam kalus ataupun protokormus, misalnya alkoloid, steroid, dan terponoid.
Dengan ditemukannya cara mendapatkan metabolit skunderdari kalus suatu
eksplan yang di tumbuhkan dalam medium kultur jaringan, maka berarti dapat
menghemat waktu dan tenaga. Persenyawaan yang bermanfaat yang diambil dari
kalus dapat ditingkatkan kadarnya dengan cara memanipulasinya.
Mikropropagasi (perbanyakan
tanaman secara mikro)

Teknik kultur jaringan telah digunakan dalam membantu produksi


tanaman dalam skala besar melalui mikropropagasi atau perbanyakan klonal dari
berbagai jenis tanaman. Jaringan tanaman dalam jumlah yang sedikit dapat
menghasilkan ratusan atau ribuan tanaman secara terus menerus. Teknik ini telah
digunakan dalam skala industri di berbagai negara untuk memproduksi secara
komersial berbagai jenis tanaman seperti tanaman herbal (Kaempferia galanga L)
Kencur, Temulawak (Curcuma zanthorriza) dll. Dengan menggunakan metoda kultur
jaringan, jutaan tanaman dengan sifat genetis yang sama dapat diperoleh hanya
dengan berasal dari satu mata tunas. Oleh karena itu metoda ini menjadi salah
satu alternatif dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Perbaikan Tanaman

Melalui teknik kultur jaringan, dapat diperoleh tanaman homosigot dalam


waktu singkat dengan cara memproduksi tanaman haploid melalui kultur polen,
antera atau ovari yang diikuti dengan penggandaan kromosom. Tanaman
homosigot ini dapat digunakan sebagai bahan pemuliaan tanaman dalam rangka
perbaikan sifat tanaman.
Memperbanyak vegetatif
Tanaman
Pertumbuhan pucuk, pada umumnya memerlukan zat pengatur tumbuh dalam media.
Tahapan pertumbuhan dan tipe pertumbuhan, menentukan jenis dan konsentrasi zat
tumbuh yang diperlukan. Eksplan kultur pucuk yang lebih besar mempunyai keuntungan
yang lebih dari eksplan kultur pucuk yang lebih kecil. Antara lain ; lebih tahan hidup pada
kondisi in vitro, mulai tumbuh lebih cepat, lebih banyak mengandung pucuk-pucuk aksilar.

Anda mungkin juga menyukai