1
Bakry, Noor MS, Pancasila Yuridis Kenegaraan, (penerbit : Liberty, Yogyakarta, 1994) hal. 23
2
Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, ( penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007) hal. 115-116
Pada masa periode pertama kali terbentuknya Negara Republik Indonesia,
konsitusi/Undang-Undang Dasar yang berlaku pertama kali adalah Undang-Undang
Dasar 1945 hasil dari rancangan BPUPKI yang kemudian disahkan PPKI tanggal 18
Agustus 1945. Didalam Undang-Undang Dasar 1945 kedaulatan berada ditangan
rakyat dan dilaksanakan oleh MPR yang merupakan suatu lembaga tertinggi negara,
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 MPR terdiri dari DPR, Utusan Daerah dan
Utusan Golongan yang dalam menjalankan kedaulatan mempunyai tugas serta
wewenang untuk menetapkan Undang-Undang Dasar, GBHN, memilih dan
mengangkat presiden dan wakil presiden serta mengubah Undang-Undang.
3
Titik Triwulan Tutik, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara, ( Prestasi Pustaka Publiser, Jakarta, 2006) hal. 67
Peralihan terdiri atas 4 Pasal, 1 Aturan Tambahan terdiri dari 2 ayat. Didalam bagian
“Pembukaan” yang terdiri dari 4 alinea, didalam alinea keempat ini tercantum
perumusan Pancasila yang berbunyi :
Adapun isi dari batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 sebagai berikut :
Bab IV : Pemerintahan
Bagian IV : Keuangan
III. Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
6
Bakry, Noor MS, OP. Cit, hal.36
Pada masa ini disebut sebagai Masa Orde Lama yang merupakan masa
pemerintahan Soekarno kembali ke Undang-Undang Dasar 1945, Masa Orde Lama
dikonotasikan sebagai masa yang memiliki banyak penyimpangan dalam pelaksanaan
Undang-Undang Dasar 1945. Dengan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar
1945, maka pemeritah presiden Soekarno melakukan langkah-langkah berikut :
Bagian IV : Keuangan
7
Moh. Kusnardi dan Hamaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, (FH UI, Jakarta, 1983) hal. 96
ditindaklanjuti dengan pembentukan Undang-Undang No 5 tahun 1985 tentang
Referendum.
9
Morissan, Hukum Tata Negara RI Era Reformasi, (Ramdina Prakarsa, Jakarta, 2005) hal. 32
10
Agustin Terang Narang, Reformasi Hukum : Pertanggungjawaban Seorang Wakil Rakyat, (Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 2003) hal. 14
Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 harus dimulai dari pemikiran konseptual
bahwa didalam Undang-Undang dasar 1945 terkandung ideologi konstitusi dan instrumen
untuk menegakkan ideologi tersebut. Ideologi konstitusi yang terkandung dalam Undang-
Undang Dasar 1945 antara lain 11 :
11
Permandangan Umum Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Sidang Tahunan MPR tahun 2002
12
Agustin Teras Nerang, Op. Cit
menetapkan perubahan Undang-Undang Dasar yang pertama kemudian disusul
perubahan yang kedua, ketiga hingga keempat. Dahulu setiap gagasan amandemen
Undang-Undang Dasar 1945 selalu dianggap salah dan bertendensi sebversi atas negara
serta pemerintah, tetapi seletah adanya perubahan pertama tahun 1999 mitos tentang
kesaktian dan kesakralan konstitusi itu menjadi runtuh 13.
berdirinya negara tersebut. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang disebut
sebagai Undang-Undang Dasar dan dapat pula tidak tertulis. Konstitusi didalamnya
terdapat perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) serta mengatur tentang
distribusi kekuasaan (Distribution of Power) dalam penyelenggaraan negara.
13
Muh, Mahfud MD, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia, Studi Tentang Interaksi Politik dan Kehidupan
Ketatanegaraan, (Rineka Cipta, Jakarta, 2003) hal. 176
14
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta, 1989) hal. 457
15
Ni’matul Huda, Lembaga Negara Dalam Masa Transisi Demokrasi, ( UII Press, Yogyakarta, 2007), hal. 49
pembatasan dalam konstitusi negara sehingga menjamin bahwa kekuasaan yang
dipergunakan untuk memerintah tidak disalahgunakan. Adapun fungsi konstitusi menurut
Jimmy Asshiddiqie 16 :
1. Fungsi penentu/pembatas kekuasaan negara
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar lembaga negara
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara lembaga dengan warga negara
4. Fungsi pemberi/sumber legitimasi terhadap kekuasaan ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara
5. Fungsi penyalur/pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
(dalam demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara
6. Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu (symbol of unity), sebagai
rujukan identitas dan keagungan kebangsaan (identitu of nation) serta sebagai
center of ceremony
7. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control) baik dalam
arti sempit (politik) maupun bidang dalam arti luas (sosial ekonomi)
8. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat
16
Erlinda Zebua, Makalah Fungsi Dan Tujuan Konstitusi, 25 Maret 2020