Anda di halaman 1dari 27

Rangkuman Materi Pendidikan Kewarganegaraan

Muhamad Nandang Sunandar, M.A


NIDN: 2002059102
Sejarah dan Peradaban Islam

THE CAIN PROJECT


Materi Kedua:
1.Negara dan Konstitusi

2.Rule of Law dan Hak Asasi Manusia

3.Wawasan Nusantara

4.Ketahanan Nasional

5.Politik dan Strategi Nasional

2
6. Negara Dan Konstitusi

 Pengertian Negara secara umum adalah suatu wilayah yang ada


dipermukaan bumi, yang kekuasaannya baik itu dibidang
politik, militer, ekonomi, sosial ataupun kebudayaannya sudah
diatur oleh pemerintahan yang memiliki kewenangan dan yang
berada di wilayah tersebut.

• Menurut Roger F. Soltau, negara didefinisikan sebagai alat


(agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama
masyarakat

3
Teori-teori Negara
•Teori Ketuhanan, Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin-pemimpin
negara ditunjuk oleh Tuhan Raja dan pemimpin-pemimpin negara hanya
bertanggung jawab kepada Tuhan dan tidak kepada siapa pun. Penganut
teori ini adalah Agustinus, Yulius Stahi, Haller, Kranenburg, dan Thomas
Aquinas.
•Teori Organis, Menurut Dede Rosyada, dkk. Mengemukakan konsepsi

organis tentang hakikat dan asal mula negara adalah suatu konsep
biologis yang melukiskan negara dengan istilah-istilah ilmu alam. Negara
dianggap atau disamakan dengan makhluk hidup. Manusia atau binatang
individu yang merupa komponen-komponen negara dianggap sebagai sel-
sel dari makhluk hidup itu. Kehidupan corporal dari negara dapat
disamakan sebagai tulang-belulang manusia, undang-undang sebagai urat
syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala, dan para individu sebagai daging
makhluk itu.
4
 Fungsi Pertahanan dan Keamanan
Negara wajib melindungi unsur negara (rakyat, wilayah, dan
pemerintahan) dari segala ancaman, hambatan, dan gangguan,
serta tantangan lain yang berasal dari internal atau eksternal.
Contoh: TNI menjaga perbatasan negara.
 Fungsi Keadilan

Negara wajib berlaku adil dimuka hukum tanpa ada


diskriminasi, negara harus :
a Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
5
 Unsur Negara
a) Bersifat Konstitutif. Ini berarti bahwa dalam negara tersebut
terdapat wilayah yang meliputi udara, darat, dan perairan
(dalam hal ini unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau
masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat.

b) Bersifat Deklaratif. Sifat ini ditunjukkan oleh adanya tujan


negara, undang-undang dasar, pengakuan dari negara lain baik
secara “de jure” maupun “de facto”, dan masuknya negara
dalam perhimpunan bangsa - bangsa, misalnya PBB.

6
 Pengertian Konstitusi

 Secara umum dalam konteks ketatanegaraan, konstitusi berati


pembentukan suatu negara atau menyusun suatu negara. Dengan
demikian, kesimpulan umum mengenai konstitusi dapat diartikan
sebagai peraturan dasar tentang pembentukan suatu negara.
Konstitusi atau undang-undang dasar dalam negara adalah sebuah
norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis.
• Kekuasaan terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Kekuasaan membuat peraturan perundangan (legislatif)
b. Kekuasaan melaksanakan peraturan perundangan (eksekutif)
c. Kekuasaan kehakiman (yudikatif).

7
 Fungsi dan Tujuan Konstitusi
Secara garis besar, tujuan konstitusi adalah membatasi
tindakan sewenang-wenang pemerintah, menjamin hak-
hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

Adapun, menurut Sri Soemantri, dengan mengutip pendapat


Steenbeck, menyatakan bahwa terdapat tiga materi muatan
pokok dalam konstitusi, yaitu:
(1) Jaminan hak-hak asasi manusia;
(2) Susunan ketatanegaraan yang
bersifat mendasar; dan
(3) Pembagian dan pembatasan kekuasaan.

8
7. Rule of Law dan Hak Asasi Manusia (HAM)
Pengertian Rule of Law Rule Of Law merupakan suatu doktrin
hukum yang mulai muncul pada abad ke-19, bersamaan dengan
kelahiran Negara berdasarkan hukum (konstitusi) dan demokrasi.
Kehadiran Rule Of Law boleh disebut sebagai reaksi dan koreksi
terhadap Negara absolute (kekuasaan di tangan penguasa) yang
telah berkembang sebelumnya. Rule of law merupakan konsep
tentang common law tempat segenap lapisan masyarakat dan
lapisan Negara beserta seluruh kelembagaanya menjunjung tinggi
supremasi hukum yang dibangun atas prinsip keadilan dan
egalitarian.

9
Berdasarkan pengertiannya, Friedman (1959) membedakan rule
of law menjadi dua yaitu:
a. Pengertian Secara formal (in the formal sense)
Rule of Law diartikan sebagai kekuasaan hukum yang
terorganisasi (organized public power). Misalnya: Negara.

b. Pengertian secara hakiki /materi (ideological sense)


Rule of law terkait erat dengan keadilan sehingga rule of law
harus menjamin keadilan yang dirasakan oleh masyarakat. Rule
of Law merupakan suatu legalisme sehingga mengandung
gagasan bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan
system peraturan dan prosedur yang bersifat objektif, tidak
memihak, tidak personal, dan otonom.

10
 Prinsip-prinsip Rule of Law di Indonesia
Terbagi atas 2 bagian yaitu :
1. Di Indonesia, prinsip-prinsip Rule of Law secara formal tertera
dalam pembukaan UUD 1945.
2. Prinsip-prinsip Rule of Law secara Hakiki dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan.
Prinsip-prinsip dasar HAM:
Universal : hak asasi merupakan bagian dari kemanusiaan
setiap sosok manusia – tak peduli warna kulitnya, jenis
kelamin, usianya, latar belakangbudaya,
agama/kepercayaannya. Hak asasi berlakudimana saja (di
muka bumi). 12 Universalitas hak bukan berarti , bagaimanapun
juga, bahwa hak bersifat mutlak atau bahwa hak dialami dengan
cara yang sama oleh semua orang. 11
 Pengertian HAM

Hak asasi manusia sebagai gagasan, paradigma serta kerangka


konseptual tidak terlahir secara tiba-tiba sebagaimana kita lihat
dalam ‘Universal Declaratiaon of Human Right’ 10 Desember
1948, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah bahwa sebagai
anugerah dari Tuhan terhadap makhluknya, hak asasi tidak boleh
dijauhkan atau dipisahkan dari eksistensi pribadi individu atau
manusia tersebut. Hak asasi tidak bisa dilepas dengan kekuasaan
atau dengan hal-hal lainnya, Bila itu sampai terjadi akan
memberikan dampak kepada manusia yakni manusia akan
kehilangan martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai
kemanusiaan.

12
Berdasarkan ketentuan dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor
39 tahun 1999 tersebut sudah dijelaskan bahwa Hak Asasi Manusia
merupakan hak yang paling hakiki yang dimiliki oleh manusia
dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun, oleh karena itu
terhadap hak asasi manusia negara sebagai pelindung warganya
diharapkan dapat mengakomodir kepentingan dan hak dari warga
negaranya tersebut.

Hak Asasi Manusia (HAM) dipercayai memiliki nilai yang universal.


Nilai universal berarti tidak mengenal batas ruang dan waktu, nilai
universal ini yang kemudian diterjemahkan dalam berbagai produk
hukum nasional diberbagai negara untuk dapat melindungi dan
menegakkan nilai-nilai kemanusiaan.
13
8. Wawasan Nusantara
Pngertian Wawasan nusantara, secara etimologi berasal dari bahasa Jawa wawas
yang berarti pandangan, nusa yang berarti kesatuan kepulauan dan antara yang
bermakna dua samudera. Jadi pengertian secara umum dari Wawasan nusantara
adalah cara pandang atau cara melihat kesatuan kepulauan yang terletak
diantara (Asia dan Australia) juga dua samudera (Hindia dan Pasifik).

Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia, tentang jati diri dan
lingkungan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta
kesatuan wilayah demi tercapainya tujuan nasional. Sementara pengertian
Wawasan Nusantara menurut dokumen ketetapan MPR tahun 1999 menyatakan:
“Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri
dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
dengan tujuan mencapai tujuan nasional” 14
 Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli

 Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara


pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai
negara kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang beragam.

 Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang


menjiwai segenap peraturan perundang-undangan pada setiap
strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap
dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi dan merupakan identitas atau jati diri
Bangsa Indonesia.

15
 Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara terdiri dari:


a) Kepentingan/Tujuan yang sama.
b) Keadilan.
c) Kejujuran.
d) Solidaritas.
e) Kerjasama.
f) Kesetiaan terhadap kesepakatan

16
 Fungsi Wawasan Nusantara
 Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi dan rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan. keputusan, Tindakan dan perbuatan
penyelenggara negara dan seluruh rakyat Indonesia.
1) Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan:
2) Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik. kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan
sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan;
3) Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap
kekuatan negara.
4) Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga
17
9. Ketahanan Nasional

 Pengertian Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi


dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh dalam
kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah,
baik bersifat potensional maupun fungsional.
 Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam dan Negara untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.
18
 Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) Indunesia konsepsi pengebangan


kekuatan nasional melalui pengatuarn dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras
dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh
dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan
Nusantara.
Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode)
keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan ke­kuatan nasional dengan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

19
 Asas-asas Ketahanan Nasional
• a) Asas Kesejahtraan Dan Keamanan
• b) Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
• c) Asas kekeluargaan
• d) Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh
Terpadu

20
 Fungsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin
dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap
terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan
pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang
bersifat inter – regional wilayah, inter – sektoral
maupun multi disiplin.

21
10. Politik Dan Strategi Nasional
Pengertian Politik dalam arti kepentingan umum atau
segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang
berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di
Daerah, lazim disebut Politik (Politics) yang artinya
adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta
jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki
disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita
gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.

22
 Menurut Kartini Kartono

Politik dapat diartikan sebagai aktivitas perilaku atau proses


yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-
peraturan dan keputusan-keputusan yang sah berlaku di
tengah masyarakat. Dengan demikian aturan-aturan dan
keputusan yang tadi ditetapkan serta dilaksanakan oleh pemerintah
ditengah keadaan sosial yang dipengaruhi oleh kemajemukan/
kebhinekaan, perbedaan kontroversi, ketegangan dan konflik oleh
karena itu perlunya di tegakkan tata tertib sehingga dapat
diharapkan dengan penegakan tata tertib tersebut tidak akan terjadi
perpecahan antar masyarakat . Sebagai perbandingan Bersama ini
disajikan pengertian politik dari segi lain yang dikutip dari oleh
Pamudji.
23
 Politik Nasional Meliputi Antara Lain:

a) Politik dalam negeri, yang diarahkan kepada mengangkat, meninggikan


dan memelihara harkat derajat dan potensi rakyat Indonesia.
b) Politik luar negeri yang bersifat bebas aktif anti imperialisme dan
kolonialisme dalam segala bentuk, mengabdi kepada kepentingan nasional
dan amanat rakyat serta diarahkan untuk pembentukan solidaritas negara-
negara di dunia.
c) Politik ekonomi yang bersifat swasembada/swadaya yaitu untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d) Politik pertahanan keamanan yang diarahkan kepada pengamanan
serta perlindungan bangsa dan negara serta usaha-usaha nasional dan
penanggulangan segala macam tantangan, ancaman dan hambatan.

24
 Implementasi Politik dan Strategi Nasional
dibidang Hukum:

1. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat


untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka
supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.
2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu
dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat
3. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin
kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum, serta
menghargai hak asasi manusia
4. Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional terutama yang
berkaitan dengan hak asasi manusia sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan bangsa dalam bentuk undang-undang.

25
 Keberhasilan Politik dan Startegi Nasional

Keberhasilan politik dan strategi nasional Indonesia akan


berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya
bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat,
jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara
memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang
mencerminkan kebaikan yang mana nanti nya menjadi panutan
bagi warganya. Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia
akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk
bela negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun
bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan yang
adil dan beradab.

26
TERIMA KASIH

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN


BANTEN
2022
27

Anda mungkin juga menyukai