0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan4 halaman
Teks tersebut membahas tentang teori kedaulatan dan bentuk-bentuk teorinya. Ada 5 bentuk teori kedaulatan yaitu kedaulatan Tuhan, Raja, Negara, Hukum, dan Rakyat. Teori Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara yang dipegang oleh berbagai subjek seperti Tuhan, Raja, Negara, Hukum, atau Rakyat.
Teks tersebut membahas tentang teori kedaulatan dan bentuk-bentuk teorinya. Ada 5 bentuk teori kedaulatan yaitu kedaulatan Tuhan, Raja, Negara, Hukum, dan Rakyat. Teori Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara yang dipegang oleh berbagai subjek seperti Tuhan, Raja, Negara, Hukum, atau Rakyat.
Teks tersebut membahas tentang teori kedaulatan dan bentuk-bentuk teorinya. Ada 5 bentuk teori kedaulatan yaitu kedaulatan Tuhan, Raja, Negara, Hukum, dan Rakyat. Teori Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara yang dipegang oleh berbagai subjek seperti Tuhan, Raja, Negara, Hukum, atau Rakyat.
Kedaulatan merupakan suatu kekuasaan tertinggi didalam
negara, dimana kekuasaan tersebut dipegang oleh satu orang atau lebih dengan bertujuan untuk menjalankan kegiatan negara, tujuan negara dan berjalannya pemerintahan dalam negara. Kedaulatan merupakan ciri, pertanda atau atribut hukum dari negara.Kata Kedaulatan berasal dari kata Soveregnty (Bahasa Inggris), Suoverainete (Bahasa Prancis), Sovranus (Bahasa Italia). Kata- kata asing tersebut diturunkan dari sebuah kata dalam bahas Latin yaitu: Superanus yang berarti “yang tertinggi” (Supreme). Sarjana-sarjana dari Abad Pertengahan lazim menggunakan pengertian-pengertian yang serupa maknanya dengan istilah superanus itu, yaitu Summaperates atau Plenitudo potestatis yang berarti wewenang tertinggi dari suatu kekuasaan politik. Banyak sekali definisi untuk kata Kedaulatan tetapi “istilah ini selalu diartikan sebagai Otoritas pemerintahan dan Hukum”.
Berhubungan dengan hal tersebut kata kedaulatan ini baru
tampil pada Abad ke-15 sebagai istilah kata politik yang banyak dipergunakan terutama oleh sarjana-sarjana Hukum dari Prancis yang bernama Prof. Garner, Beaumanoir dan Loyseau mereka inilah yang mempopularisasikan kata kedaulatan (Souverainete). Jean Bodin merupakan “bapak ajaran kedaulatan” atau “peletak dasar ajaran kedaulatan”. Menurut Jean Bodin, kedaulatan adalah kekauasaan tertinggi terhadap para warga negara dan rakyatnya, tanpa ada suatu pembatasan apapun dari undang- undang. Kedaulatan juga merupakan kekasan tertinggi untuk menentukan hukum dalam negara. Jean Bodin juga beranggapakan bahwa tidak ada kedaualatan yang bersifat mutlak, yang ada hanyalah kedaulatan terbatas baik diluar maupun didalam negaranya, tetapi kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi dari sebuah negara.
Menurut Johannes Althusius, kedaulatan merupakan kekuasaan
tertinggi untuk menyelenggarakan segala sesauatu yang menuju kepada kepetingan jasmani dan rohani dari anggota–anggota negara ( warga negara ), kekuasaan ini ada padda rakyat sebagai kesatuan”.
B. Bentuk-Bentuk Teori Kedaulatan
Terdapat 5 bentuk teori kedaualatan berdasarkan siapa yang
memiliki kekuasaan tertinggi dalam negara antara lain sebagai berikut:
1. Kedaulatan Tuhan
Prinsip dasar teori kedaulatan tuhan(god-souvereniteit) adalah
bahwa kekuasaan dlm negara berasal dari tuhan oleh karena itu seorang penguasa negara menjalankan kekuasaan nya dalam negara nya sebagai wakil tuhan saja bukan menjalankan kekuasaan sendiri atau kekuasaan milik negara. Timbulnya ajaran kedaulatan tuhan ini di sebabkan oleh kepercayaan orang beragama bahwa tuhan lah yg menjadi maha pencipta langit dan bumi dengan 2. Kedaulatan Raja
Kedaulatan Raja ini adalah sebuah kekuasaan tertinggi yang ada
pada soerang Raja di dalam suatu negara. Yang dalam hal ini Raja anggap sebagai wakil dari Tuhan untuk melaksanakan kedaulatan atau menjalankan kedaulatan di Dunia. Karena hal tersebutlah Raja-raja merasa bahwa mereka mempunyai kukuasaan sehingga mereka dapat melakukan segala hal menurut kehendaknya dengan sebuah alasan bahwa perbuatan yang Ia lakukan itu sudah menjadi kehendak dari Tuhan. Dan raja tidak meresa harus bertanggung jawab atas semua tindakan- tindakan yang Ia lakukan kepada siapa pun kecuali pada Tuhan. Bahkan raja juga menganggap bahwa Ia dapat menentukan semua kepercayaan yang dianut oleh rakyat atau warna negaranya. Jadi dalam hal tersebutlah dalam kedaulatan ini raja disebut sebagai pemegang kekuasaan tertinggi secara khusus di dalam suatu Negara.
3. Kedaulatan Negara
Kedaulatan negara ini adalah sebuah kekuasaan tertinggi yang
ada pada suatu negara. Ajaran kedaulatan negara ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari ajaran tentang kedaulatan raja yang di mana ajaran ini mulai berkembang di jerman untuk mempertahankan kedaulatan raja yang pada waktu itu mendapatkan dukungan dari lapisan masyarakat yang besar sekali pengaruhnya, yaitu Golongan Bangsawan, Golongan Perang, dan Golongan alat-alat perang sehingga di dalam kedaulatan negara ini kekuasaan tertinggi berada pada negara (namun dalam penerapannya negara ini tidak dapat menjalankan hak-hak dan kekuasaannya sendiri tetapi negara selalu melibatkan rakyat dan pemerintah untuk berperan di dalamnya). 4. Kedaulatan Hukum
Kedaulatan Hukum (recht Souverenighty) adalah sebuah
kekuasaan tertinggi di dalam suatu Negara itu berada pada Hukum itu sendiri. Oleh karena itu baik itu raja atau penguasa maupun rakyat atau warga negaranya bahkan Negara itu sendiri tunduk kepada Hukum. Dalam Kedaulatan Hukum semua sikap atau tingkahlaku dan perbuatannya harus sesuai dan berdasarkan pada Hukum sehingga di dalam kedaulatan Hukum di sini yang berkuasa adalah Hukum.
5. Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan rakyat (Populer Souverenighty adalah kekuasaan
rakyat sebagai tandingan atau imbangan terhadap kekuatan penguasa tunggal atau yang berkuasa. Dalam hal ini ditarik garis pemisah yang tajam antara rakyat yang diperintah pada suatu pihak dan penguasa-penguasa masyarakat sebagai pemerintah pada pihak lain. Pada kedaulatan ini yang benar-benar berdaulat adalah rakyat (namun di dalam penerapannnya rakyat ini tidak dapat menjalankan hak- hak dan kekuasaan sendiri namun mereka selalu membutuhkan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan membantu mereka dalam menjalankan kekuasaannya.