Mardiana
Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Bone
Email: ddiaana1105@gmail.com
ABSTRACT
Covid-19 is an plague that afflicts almost all countries in the world including Indonesia.
This disease outbreak certainly becomes a great challenge for the Indonesian people in
maintaining various sectors of life, especially the economic sector. The economic sector
is considered as the most disadvantaged sector of this disease outbreak including in
manufacturing or industry. This is certainly very worrying for the community because it
will have a bad influence on the survival of the community. Writing this article aims to
find out about the impact Covid-19 pandemic on RI manufacturing. The data collection
method used is literature study and also observations of the problem. After gathering
information from various sources, it can be concluded thatCovid-19 pandemic was a
threat as well as a challenge for the Indonesian people in maintaining the living sectors,
especially the manufacturing or industry.
ABSTRAK
Covid-19 merupakan wabah penyakit yang melanda hampir semua negara di dunia
tidak terkecuali Indonesia . Wabah penyakit ini tentu menjadi tantangan besar bangsa
Indonesia dalam mempertahankan berbagai sektor kehidupan terutama sektor ekonomi.
Sektor ekonomi dianggap sebagai sektor yang paling dirugikan dari bencana ini
termasuk pada bidang manufaktur atau perindustrian. Hal ini tentu sangat
mengkhawatirkan masyarakat karena akan memberikan pengaruh buruk bagi
kelangsungan hidup masyarakat. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui
tentang dampak Covid-19 terhadap manufaktur RI. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu studi kepustakaan dan juga observasi masalah tersebut. Setelah
mengumpulkan informasi di berbagai sumber, dapat disimpulkan bahwa Pandemi
Covid-19 menjadi ancaman sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia dalam
mempertahankan sektor-sektor kehidupan terutama manufaktur atau perindustrian.
PENDAHULUAN
Artikel Metodologi Riset
pertama kali muncul di kota Wuhan, China Manufaktur RI pun turut mengalami
pada penghujung tahun 2019. Virus ini penurunan indeks akibat pandemi Covid-
hingga 200 lebih negara di dunia Industri manufaktur adalah salah satu
sebagai masalah serius yang bersifat manufaktur juga berperan besar dalam
Nusantara. Data terakhir hingga tanggal 28 segala sektor perekonomian, tak terkecuali
Mei 2020 tercatat total kasus Covid-19 di sektor manufaktur. Dengan kata lain
Diantaranya, 6240 orang dinyatakan manufaktur di tanah air. Data terakhir pada
sembuh, 16.802 orang di rawat, dan 1496 bulan maret bahwa aktivitas manufaktur
45,3.
Pandemi Covid-19 telah menjadi
dianggap sebagai sektor yang paling 2020 turut dipengaruhi oleh banyaknya
manufaktur di berbagai sektor tidak dapat paling banyak adalah DKI Jakarta dengan
dihindari. Perlambatan pertumbuhan jumlah 202 ribu tenaga kerja per 4 April
ekonomi pada kuartal I-2020 mencapai 2020. Efek negatif Covid-19 terhadap
2,97% dan menjadi pukulan telak bagi berbagai sektor sunggulah sangat berat.
yang sangat besar sudah dapat dilihat dari terhadap PDB tercatat sebesar 19,62%.
sisi industri di Indonesia. Per 7 April 2020, Penurunan kinerja pada industri
Kementerian Ketenagakerjaan manufaktur dipastikan berdampak
(Kemenaker) mencatat sudah ada 1,4 juta signifikan terhadap kinerja ekonomi
berkurangnya aktivitas masyarakat di luar kerja diduga akan terus berkurang dalam
tutup, kecuali yang menjual bahan pokok sementara pabrik dan pengurangan
tahun 2020 akan mengalami perlambatan mengalami pukulan berat terutama pada
Domestik Bruto (PDB). Nilai ini di bawah manufaktur RI berdasarkan data terakhir di
pertumbuhan tahun 2019 yang berada di bulan Maret mengalami penuruan drastis.
angka 5,02%. Perlambatan ekonomi ini Industri manufaktur saat ini tengah
diperkirakan akan berlanjut di tahun 2021 terpuruk dari dari berbagai sisi. Dari sisi
meski dengan disertai sedikit penguatan suplai, pasokan bahan baku industri
daya beli masyarakat serta permintaan dengan sejumlah aturan demi membatasi
berlanjut hingga akhir Juni 2020 maka Indonesia. Penurunan indeks manufaktur
indeks manufaktur diduga akan semakin selalu dinilai negatif. Hal ini dikarenakan
drop atau menurun. Di sisi lain, indeks manufaktur sudah menjadi tolak
pembatasan berskala besar (PSBB) dapat ukur bagi pelaku ekonomi terhadap
seperti Cina dan Jepang. Dengan kondisi pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi di
seperti ini, ekonomi Indonesia akan terus Indonesia. Di kawasan ASEAN, hal serupa
ada yang tau dengan pasti kapan pandemi Malaysia dan Thailand. Meski begitu,
(Nurwati, 2020) Angka Penyebaran skala COVID-19 ini berat akan bertambah
virus corona yang luas dan cepat membuat 2,9 juta orang namun jika lebih berat bisa
selama ini menurun dalam lima tahun informal, perusahaannya ada 116.370, dan
terakhir akan mengalami kenaikan. Jika Jumlah pekerjanya ada 2.084.593 orang.
Artikel Metodologi Riset
Jumlah tersebut bukan lah jumlah yang PHK sudah banyak alternatif-alternatif
memberikan dampak yang luar biasa besar pekerja tingkat atas seperti manajer dan
pada masa yang akan datang. direktur, mengurangi jam kerja (shift),
ekspor ke negara tertentu sehingga akan pengusaha untuk memilih opsi terakhir
menghambat ekspor dan mengurangi yakni PHK karna tidak ada pemasukan
Ada pun penyebab lain dari di PHK nya Peningkatan angka pengangguran yang
para karyawan yaitu karena kelangkaan makin tinggi dapat menyebabkan banyak
bahan baku untuk diproduksi yang di kemungkinan buruk bila tidak ditangani
impor dari negara luar seperti dari negara dengan cara yang tepat. Jika melihat
domestik bruto (PDB) serta menghambat sektor bisa saja tidak bergerak, dengan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. PHK ini kemiskinan yang meningkat dan tidak
menjadi alternatif terakhir bagi pengusaha. adanya lapangan pekerjaan bisa timbul
dalam penanganan Covid-19. Upaya untuk guna menopang peningkatan daya saing
segera dilakukan guna memenuhi fokus, antara lain di Jawa Barat, Jawa