Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NI LUH BINA LAKSMI

NIM & NO ABSEN : 2314101224/26

PRODI/KELAS : ILMU HUKUM/1F

JAWABAN :

1. a. ilmu negara dipandang sebgai ilmu yang mempelajari “negara secara umum atau abstrak”
karena ilmu negara melihat aspek umum dan abstrak dari sebuah negara. Ilmu negara tidak hanya
mengajak mengenal dan mengetahui cara kerja institusi-institusi negara, tetapi juga mengajak
mengenal dan mengetahui cara kerja system politik, ekonomi,social, dan kultural sebuah negara
secara keseluruhan. Ilmu negara juga membantu mengerti cara kerja sebuah negara dala konteks
dunia internasional, seperti hubungan antar negara dan system internasional
b. ilmu negara dan hukum tata negara mencakup kajian teoritis dan praktis mengenai system
pemerintahan dan hukumnya. Ilmu negara lebih luas mencakup kajian ekonomi, politik, dan
keamanan, sedangkan hukum tata negara lebih khusus, mencakup kajian hukum dan sitem
pemerintahan. Ilmu negara dan hukum tata pemerintahan mencakup kajian teoritis dan praktis
mengenai cara mengelola dan mengembangkan sestem pemerintahan dan intitusi pemerintahan.
Ilmu negara lebih luas mencakup kajian ekonomi, politil, dan keamanan, sedangkan hukum tata
pemerintahan lebih khusus, mencakup kajian cara mengelola dan mengembangkan intitusi
pemerintahan

2. (a) Teori Sosiologis: Teori ini menganggap negara sebagai hasil dari perkembangan masyarakat
yang kompleks. Negara dianggap sebagai institusi yang muncul karena adanya kebutuhan untuk
menjaga ketertiban dan mengatur hubungan antarindividu dalam masyarakat.
(b) Teori Organis: Teori ini melihat negara sebagai suatu organisasi yang memiliki struktur
hierarkis dan fungsi-fungsi tertentu. Negara dianggap sebagai entitas yang memiliki otoritas dan
kekuasaan untuk mengatur dan memerintah masyarakat.
(c) Teori Ikatan Golongan: Teori ini menekankan peran golongan atau kelompok-kelompok dalam
negara.Negara dianggap sebagai wadah bagi berbagai kelompok masyarakat yang memiliki
kepentingan dan tujuan bersama. Negara berfungsi untuk mengatur dan melindungi kepentingan
kelompok-kelompok tersebut.
(d) Teori Hukum Murni: Teori ini menekankan peran hukum sebagai dasar negara. Negara
dianggap sebagai entitas yang berdasarkan pada hukum dan hukum menjadi landasan bagi
kehidupan beradab dalam masyarakat.
(e) Teori Dua Sisi: Teori ini menganggap negara memiliki dua sisi, yaitu sisi politik dan sisi
administratif. Sisi politik mencakup kekuasaan dan pengambilan keputusan politik, sedangkan sisi
administratif mencakup penyediaan pelayanan publik dan pengaturan administratif.
Setiap teori memiliki pendekatan yang berbeda dalam memahami hakekat negara, namun secara
umum, mereka mencoba menjelaskan peran, struktur, dan fungsi negara dalam masyarakat
3. a. Teori Kontrak Sosial (Social Contract Theory) dalam ilmu politik mengacu pada gagasan bahwa
hubungan antara pemerintah dan masyarakat merupakan suatu perjanjian yang saling
menguntungkan, dimana masyarakat mengharapkan bantuan dari pemerintah, dan pemerintah
mengharapkan kepatuhan dan kerjasama dari pemerintah. masyarakat. Teori ini menekankan
pentingnya kewajiban bersama, seperti tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan program
dan layanan yang diperlukan, dan tanggung jawab masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan dan pengembangannya. Teori ini juga menyoroti perlunya transparansi, akuntabilitas,
dan saling memantau untuk memastikan bahwa perjanjian ditegakkan. Pada akhirnya, Teori
Kontrak Sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan, dan kebaikan
bersama melalui upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat.
b. Kontrak Sosial, sebagaimana dikemukakan oleh para filsuf seperti Thomas Hobbes, John
Locke, dan Jean-Jacques Rousseau, merupakan kerangka teori yang menjelaskan hubungan antara
individu dan negara. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa masyarakat secara sukarela
menyerahkan sebagian kebebasan dan hak individunya sebagai imbalan atas perlindungan dan
manfaat yang diberikan oleh negara.
Menurut Hobbes, keadaan alam, tanpa adanya otoritas yang mengatur, adalah keadaan perang,
dimana kehidupannya menyendiri, miskin, jahat, brutal, dan singkat. Dalam keadaan ini, orang-
orang terus-menerus berada dalam ketakutan dan rasa tidak aman, yang mengarah pada kehidupan
yang "menyendiri, miskin, jahat, brutal, dan pendek". Untuk menghindari keadaan ini, masyarakat
mengadakan kontrak sosial, di mana mereka setuju untuk menyerahkan sebagian kebebasan
individu mereka dan menyerahkan diri mereka pada otoritas negara yang berdaulat. Kekuasaan
berdaulat ini, pada gilirannya, memberi mereka keamanan, perlindungan, dan manfaat lainnya.
Locke, sebaliknya, berpendapat bahwa keadaan alamiah adalah keadaan kebebasan sempurna, di
mana manusia mempunyai hak atas hidup, kebebasan, dan harta benda. Namun kebebasan ini
dibatasi oleh kebutuhan untuk mempertahankan hak-hak tersebut. Ketika masyarakat mengetahui
bahwa hak-haknya dilanggar, mereka mempunyai hak untuk membela diri dan harta bendanya.
Hak untuk membela diri ini mengarah pada pembentukan kontrak sosial, di mana masyarakat
sepakat untuk membentuk pemerintahan yang akan melindungi hak-hak mereka dan memastikan
bahwa mereka tidak dilanggar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Berdasarkan ajaran para ahli teori politik, saya memahami bahwa fungsi utama negara antara lain
memberikan keamanan, memelihara hukum dan ketertiban, meningkatkan kesejahteraan sosial,
memfasilitasi pembangunan ekonomi, dan melindungi hak dan kebebasan warga negaranya.
Diantaranya, saya percaya bahwa penyediaan keamanan adalah fungsi negara yang paling penting
dan realistis karena merupakan persyaratan mendasar bagi kelangsungan hidup dan stabilitas
masyarakat mana pun. Tanpa keamanan yang memadai, fungsi-fungsi lain seperti pembangunan
ekonomi dan kesejahteraan sosial menjadi mustahil tercapai. Oleh karena itu, negara harus
memprioritaskan dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk menjamin keselamatan dan
perlindungan rakyatnya dari ancaman eksternal dan internal. Hal ini dapat dicapai melalui
langkah-langkah seperti mempertahankan militer yang kuat, menegakkan hukum, dan
menyediakan layanan darurat.
5. a. Legitimasi kekuasaan adalah percaya dan menerima oleh masyarakat bahwa pemerintahan
mempunyai hak dan kuasa untuk menyelenggarakan sistem politik dan memeluk hukum. Pendapat
saya adalah, legitimasi kekuasaan sangat penting untuk membuat pemerintahan tersebut memiliki
masa panjang dan stabilitas. Masyarakat yang memiliki legitimasi akan lebih cooperatif dan
menghargai pemerintahan, sehingga mengurangi kemungkinan ketidakdalaman dan kelompikan.
Legitimasi juga membantu masyarakat menghindari pergolakan dan perbuatan yang melanggar
hukum dan keadilan. Pemerintahan yang memiliki legitimasi juga dapat mengambil keputusan
yang berwujud dan efektif untuk menyelenggarakan sistem politik dan menjamin hak-hak
masyarakat.
b. 1. Teori Kedaulatan Tuhan: Ini adalah teori yang mengatakan bahwa Tuhan adalah pemimpin
utama dan pemilik semua kekuasaan. Negara-negara yang pernah menganut teori ini adalah
teokrati, seperti Iran dan Saudi Arabia.
2. Teori Kedaulatan Raja: Ini adalah teori yang mengatakan bahwa pemerintahan berasal dari
pemilihan raja atau monark. Negara-negara yang pernah menganut teori ini adalah Brunei
Darussalam dan Swaziland.
3. Teori Kedaulatan Rakyat: Ini adalah teori yang mengatakan bahwa kekuasaan berasal dari
rakyat. Negara-negara yang menganut teori ini adalah demokrasi, seperti Amerika Serikat,
Australia, dan Jerman.
4. Teori Kedaulatan Negara: Ini adalah teori yang mengatakan bahwa negara merupakan entitas
yang memiliki kekuasaan dan hak sendiri, terpisah dari pemerintahan dan rakyat. Negara-negara
yang menganut teori ini adalah Thailand dan Malaysia.
5. Teori Kedaulatan Hukum: Ini adalah teori yang mengatakan bahwa hukum adalah pemilik dan
pemimpin utama, dan negara harus menjamin dan melindungi hukum. Negara-negara yang
menganut teori ini adalah majoritas negara di dunia, seperti Indonesia, India, dan Kanada.

Anda mungkin juga menyukai