Anda di halaman 1dari 16

Literature

Prof. Soehino S.H. Ilmu Negara

Prof. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie S.H. Pengantar Hukum Tata Negara

Hans Kelsen General Theory of Law and State

Obyek pembahasan Ilmu Negara yaitu Negara

Diselidiki lebih lanjut:

1. Asal mula Negara


2. Hakekat Negara dan tujuan negara
3. Bentuk-bentuk negara atau pemerintahan

Persamaan dengan Ilmu Hukum Tata Negara sama-sama mempunyai obyek


pembahasan yang sama yaitu neara

Perbedaan Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara :

Ilmu Negara memandang negara dalam sifat atau pengertian yang


abstrak/universal dalam arti terlepas tempat, keadaan dan waktu tertentu

Sedangkan Hukum Tata Negara memandang negara dalam sifatnya kokrit dalam
arti terbatas tempat, keadaan dan waktu tertentu

Menurut sejarah kenegaraan pemikiran tentang negara dan hukum dimulai pada
jaman Junani kuno abad ke 5 SM yaitu di Athena. Pada jaman ini dapat
berlangsung pemerintahan yang demokratis.
Pada jaman Junani kuno dapat berlangsung pemerintahan yang demokratis
karena:

1. Negara Junani pada wakt itu masih kecil, masih merupakan apa yang
disebut Polis atau City State atau negara kota
2. Permasalahan dalam negara masih sangat sederhana, termasuk juga jumlah
warga negaranya masih sedikit
3. Setiap warganegara kecuali yang masih bayi, sakit ingatan dan budak-budak
belian adalah negara minded yang selalu memikirkan penguasa negara,
cara memerintahnya dsb

Pemikir-pemikir pada jaman Junani kuno

Socrates

Menurut Socrates negara bukanlah semata-mata merupakan suatu keharusan


yang bersifat obyektif yang asal mulanya berpangkal pada pekerti manusia.

Sedang tugas negara adalah menciptakan hukum yang harus dilakukan oleh para
pemimpin atau para penguasa yang dipilih secara saksama oleh rakyat.

Plato

Buku-buku Plato yang terkenal mengenai negara dan hukum yaitu, Politea atau
Negara , Politikos atau ahli negara dan Nomoi atau Undang-undang

Plato adalah pencipta ajaran alam cita ( ideenleer) dank arena itu falsafahnya
disebut idealism

Menurut ajaran Plato maka hakekat kebenaran itu trdapat pad aide manusia.
Segala sesuatu yang ada di luar diri manusia sebetulnya hanyalah merupakan
bayangan saja dari apa yang telah ada di dalam ide manusia. Segala pengetahuan
yang diperoleh melalui pancaindera itu sifatnya relative
Asal mula negara menurut Plato, negara itu timbul atau ada karena adanya
kebutuhan atau keinginan manusia yang beranega ragam yang menyebabkan
manusia itu harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mereka. Selanjutnya
kesatuan itulah yang disebut masyarakat atau negara

Hakekat negara merupakan suatu keluarga yang besar

Tujuan negara yang sebenarnya untuk mengetahui atau mencapai atau mengenal
idea yang sesungguhnya

Bentuk-bentuk negara:

1. Aristokrasi
2. Timokrasi
3. Oligarki
4. Demokrasi
5. Anarki
6. Tyrani

Bentuk-bentuk negara berubah-ubah atau tidak kekal karena dipengaruhi oleh


jiwanya

Aristoteles

Ajarannya adalah realistis, maka timbul ilmu pengetahuanbaru yaitu suatu ajaran
filsafat yang mencari makna keadaan kenyataan atau disebut ontologi
Asal mula negara karena penggabungan keluarga, keluarga menjadi kelompok
yang lebih besar, kelompok itu bergabung lagi hingga menjadi desa dan desa
bergabung lagi danseterunya akhirnys jadi negara

Hakekat negara atau masyarakat adalah merupakan suatu kesatuan, suatu


organism yaitu suatu keutuhan yang mempunyai dasar-dasar hidup sendiri.

Tujuan negara,

Negara merupakan kesatuan yang mempunyai tujuan untuk mencapai kebaikan


yang tertinggi yaitu kesempurnaan diri manusia sebagai anggota dari negara

Bentuk-bentuk negara menggunakan kriteria:

1. Jumlah orang memegang pemerintahan


2. Sifat atau tujuan pemerintahan

Melahirkan bentuk-bentuk negara yaitu:

1. Monarki
2. Tyrani
3. Aristokasi
4. Oligarki
5. Republik Konstitusionil
6. Demokrasi

Epicurus

Epicurus pencipta ajaran individualisme, yang menganggap bahwa elemen atau


bagian yang terpenting bukanlah negara atau masyarakat seperti
universalismenya Aristoteles, tetapi elemen atau bagian yang tepenting adalah
individu itu sendiri sebagai anggota masyarakat.

Ajaran ini lebih dikenal dengan ajaran atomisme.

Untuk mencegah kekerasan-kekerasan dan ketidak adilan, maka negara


mengeluarkan Undang-Undang dan untuk berlakunya harus mendapat
persetujuan para individu., dan inilahletak benih-benih perjanjian masyarakat.

Haekat negara menurut Epicurus adalah merupakan hasil dari perbuatan manusia
yang diciptakan untuk menyelenggarakan kepentingan para anggotanya.

Tujuan negara menurut Epicurus adalah untuk menyelenggarakan ketertiban dan


keamanan, dan untuk terselenggaranya ini orang harus menundukkan diri kepada
Pemerintah

Zeno

Ajaran Zeno lebih bersifat iniversalistis, tetapi universalismenya Zeno berbeda


dengan universalimenya Aristoteles yang hanya terbatas untuk orang-orang
Yunani melainkan lebih luas meliputi seluruh manusia dan bersifat kejiwaan.

ZAMAN ROMAWI KUNO

1. Jaman Romawi kuno ilmu pengetahuan tidak dapat berkembang. Bangsa


Romawi lebih menitik beratkan soal-soal praktis daripada berpikir secara
teoritis, sedangkan bangsa Junani lebih merupakan orang-orang yang
berpikir tentang negara
2. Kerajaan romawi dimulai dari keadaan yang terpecah-pecah, tetapi setelah
melalui peperangan negara Romawi yang semula merupakan negara polis
berubah menjadi kerajaan dunia (negara imperium)
Polybius

Teori kenegaraan Polybius yaitu tentang perubahan bentuk-bentuk negara , yang


selanjutnya ajarannya disebut Cyclus theory

Menurut Polybius bentuk negara atau pemerintahan yang satu sebenarnya


merupakan akibat dari bentuk negara yang lain yang telah langsung
mendahuluinya, dan bentuk negara yang terakhir merupakan sebab dari bentuk
negara yang berikutnya dan seterusnya sehingga nanti terulang lagi

Bentuk-bentuk negara menurut Polybius:

1. Monarki
2. Tyrani
3. Aristokrasi
4. Oligarki
5. Demokrasi
6. Okhlokrasi

Cicero

Bukunya yang terkenal yaitu De Republica (tentang negara) dan De Legibus


(tentang hukum atau undang-undang)

Menurut Cicero negara itu adalah merupakan suatu keharusan dan yang harus
didasarka atas rasio manusia. Rasio pengertiannya yang didasarkan atau menurut
hukum kodrat jani rasio murni

Bentuk negara/atau pemerintahan yang baik merupakan campuran dari tiga


bentuk pemerintahan yang baik-baik yaitu, monarki, aristokrasi, dan repoblik

Hukum yang baik, adalah hukum yang didasarkan atas rasio murni, oleh karena itu
hukum positip harus didasarkan atas dalil-dalil atau asas-asas hukum alam kodrat
(rasio yang murni)
Seneca

Kelemahan kerajaan Romawi yang jatuh terpecah-pecah disebabkan lemahnya


social etis dan pemerintahannya menggunakan system divide et impera

Setelah jatuhnya imperium Romawi, maka pemikiran tentang negara dan hukum
tidak dikuasai hal-hal yang berhubungan dengan keduniawian , kepentingan
materie atau filsafat melainkan beralih ke pemikiran Ketuhanan

Jaman Abad Pertengahan

Ajaran tentang negara hukum pada jaman abad pertengahan bersifat teokratis,
yaitu segala hal yang terjadi di dunia itu selalu dikembalikan kepada asalnya yaitu
Tuhan dan mulai saat ini berkembang agama Kristen

Meskipun pemikir-pemikir sepakat bahwa kekuasan tertinggi itu ada pada Tuhan
namun permasyalahannya adalah:

Siapakah yang mewakili di dunia ini Raja ataukah Paus

Timbul 2 aliran yaitu:

1. Mereka yang menjadi penganut Raja disebut kaum Legist


2. Mereka yang menjadi pengnut paus disebut kaum Canonist

Akibatnya ada 2 macam hukum yaitu:

1. Hukum yang mengatur soal-aoal kenegaraan atau keduniawian


2. Hukum yang mengatur soal-soal keagamaan atau kerokhanian

Timbul 2 macam kodifikasi hukum yaitu:

1. Kodifikasi hukum yang diselenggarakan ole raja Theodosius dan raja


Justisianus, yaitu peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh negara dan
disebut Corpus Juris
2. Kodifikasi yang diselenggarakan oleh Paus Innocentius, yaitu kodifikasi dari
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh gereja yang disebut Corpus Juris
Canonisi

Corpus juris terdiri dari empat bagian yaitu:

1. Intituten
2. Pandecten
3. Codex
4. Novellen

Jaman abad pertengahan berlangsung sesudah jatuhna kerajaan Romawi barat


yaitu abad ke V (tahun 476) sampai abad ke XV (tahun 1453 yaitu jatuhnya
Kerajaan Romawi Timur)

Jaman abad pertengahan dibagi:

1. Jaman abad pertengahan sebelum perang salib yaitu abad ke v sampai abad
ke XII
2. Jaman abad perengahan sesudah perang salib yaitu abad ke XII sampai
abad ke XV

Sifat ajaran kenegaraan pada jaman abad pertengan sebelum perang salib yaitu
bersifat teokratis mutlak sedangkan sifat ajaran kenegaraan sesudah perang salib
bersifat teokratis kritis

Ajaran kenegaraan sebelum perang salib yaitu:

1. Agustinus , ajarannya bersifat teokratis yang mengatakan kedudukan gereja


yang dipimpin oleh Paus lebih tinggi darikedudukan negara yang dipimpin
oleh Raja. Sebab yang dicita-citakan oleh agama yaitu Kerajaan Tuhan.
Menurut Agustinus, negara yang ada di dunia itu hanyalah merupakan
organisasi yang mempunyai tugas untuk memusnahkan perintang-
perintang agama dan musuh-musuh gereja. Dalam bukunya Agustinus yang
terkenal itu, De Civitate Dei disebutkan ada 2 negara yaitu: Civetas Dei atau
negara Tuhan dan Civitas Terrena atau Diaboli atau negara Iblis atau negara
Duniawi (sangat dikecam)
2. Thomas Aquinas, ajarannya mengatakan bahwa organisasi negara yang
dipimpin oleh Raja mempunyai kedudukan sama dengan organisasi gereja
yang dipimpin Paus hanya tugasnya yang berbeda. Tugas negara adalah
dalam lapangan keduniawian sedang organisasi gereja dalam lapangan
kerokhanian

Ajaran kenegaraan sesudah perang salib yaitu tokohnya Marsillius

Menurut Marsillius terbentuknya negara tidak semata-mata karena kehendak


Tuhan atau karena kodrat Tuhan melainkan negara itu terjadi karena perjanjian
dari orang-orang yang hidup bersama untuk menylenggarakan perdamaian

Marsillius , tentang terjadinya negara karena perjanjian masyarakat, yang


merupakan kelanjutan dari arjaran Epicurus

Dalam perjanjian orang-orang menunjuk seseorang yang bertugas memelihara


perdamaian. Dan masing masing saling menundukkan diri dan ini yang disebut
perjanjian penundukan atau Factum subjections

Factum subjections itu ada 2 macam:

1. Penundukan yang sifatnya terbatas pada apa yang dikehendaki rayat, maka
sifat penundukan disebut consessio
2. Apabila rakyat tunduk secara penuh kepada penguasa disebut translasio

Menurut Marsillius individu-individu melakukan perjanjian masyarakat karena


dorongan Tuhan atau ilham dari Tuhan, oleh karenanya Tuhan merupakan sebab
yang jauh atau causa remota dari terbentunya negara
Jaman Renaissance

Ajaran-ajaran jaman renaissance banyak dipengaruhi paham-paham yaitu:

1. Berkembangnya kembali kebudayaan Yunani kuno


2. Keadaan jaman renaissance adalah sistem feodalisme yang berakar pada
kebudayaan Jerman kuno

Nicolo Machiavelli

Tujuan negara yaitu mengusahakan terselenggaranya ketertiban, keamanan dan


ketentraman

Hanya dapat dicapai oleh seorang raja yang mempunyai kekuasaan absolute

Keadaan di Itali pada waktu itu sedang mengalami kekacauan dan perpecahan,
maka Nocolo Machiavelli menginginkan pemerintahan yang Gewalt (sistem
pemerintahan sentral)

Thomas Morus

Membuat buku roman kenegaraan tentang negara entah berantah atau disebut
negara Utopia

Jean Bodin

Tujuan negara adalah kekuasaan

Negara adalah keseluruhan dari keluarga-keluarga dengan segala iliknya, yang


dimpin oleh akal dari seorang penguasa yang berdaulat

Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi terhadap para warga negara dan


rakyatnya, tanpa ada embatasan apapun dari undang-undang
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk membuat hukum di dalam suatu
negara yang sifatnya:

1. Tunggal
2. Asli
3. Abadi
4. Tidak dapat dibagi-bagi

System pemerintahan yang absolute tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh
ajaran teokratis yang mengatakan bahwa raja itu berdaulat karena kehendak
Tuhan.

Timbul gerakan-gerakan:

1. Di lapangan keagamaan yaitu aliran reformasi


2. Di lapangan kenegaraan disebut kaum monarkomaken

Tokoh-tokoh aliran reformasi:

Luther, Melancthon, Zwingli dan Calvin

Tokoh-tokoh Kaum Monarkomaken:

Hotman, Brutus, Buchanan, Johanes Althusius, Mariana, Bellarmin, Suarez dan


Milton

Aliran reformasi:

Luther

Merupakan gerakan pembaharuan, ajarannya yang menyerang keburukan gereja,


yaitu mengenai hierarki pada gereja dan pada hukum gereja yang tidak
berdasrkan Kitab suci, dan yang hanya diperginakan untuk megumpulkan
kekayaan dankekuasaan keduniawian, sehingga membuat teori-teori
kenegaraannya yang berdasarkan dalil-dalil agama ditolaknya.

Hubungan antara negara dan gereja adalah bahwa negara adalah dari umat
Kristen. Umat Kristen dapat memecat pendeta yang mengajarkan agama yang
menyesatkan. Penguasa negara sebagai anggota umat Kristen yang utama dapat
bertindak sebagai wakil dari umat Kristen harus menyediakan alat-alat kekuasaan
untuk kepentingan kehendak gereja

Melanchthon

Ajarannya dipengaruhi Aristoteles, yaitu ajarannya menitik beratkan pada hukum


alam, yang mengajarkan pada manusia supaya mengenal kehendak Tuhan.
Negara harus mengajarkan agama yang sebenarnya. Melanchthon menolak
adanya setiap hukum gereja yang bersifat memaksa

Zwingli dan Calvin

Ajarannya melindungi semangat negaranya dari pengruh-pengaruh buruk dari


negara lain

Negara mempunyai hak untuk mengatur sendiri kehidupan masyarakatnya


dengan kemauannya sendiri

Ajaran ini yang selanjutnya menuju kearah negara demokrasi

Sedangkan gerakan dari Calvin, yang selanjunya disebut ajaran Calvinisme


menjadi pejuang-pejuang untuk kebeasan politik dan menjadi perintis jalan untuk
kemerdekaan negara dan demokrasi

Dasar ajaran Calvin yaitu Tuhan adalah yang berdaulat yang mempunyai
kekuasaan tertinggi. Raja memerintah atas kehendak Tuhan dan sebagai wakil
Tuhan. Jika raja memerintah tidak sesuai kehendak Tuhan, maka akan menjadi
seorang Tyran atau raja yang lalim

Tujuan ajaran Calvin yaitu menundukkan raja atau negara kepada perintah-
perintah Tuhan. Dengan perkataan lain menjadikan negara sebagai alat pelaksana
dari kehendak gereja

Dante

Akibat pertentangan terus menerus antara penganut aja dan pengnut gereja
maka untuk menyelesaikan itu harus dibentuk kerajaan dunia. Antara negara dan
gereja harus hidup berdampingan dengan dasar sendiri-sendiri, untuk
menciptakan perdamaian dunia.

Hotman

Dasar-dasar untuk menentang absolutism dengan menggunakan dasar sejarah

Brutus

Ajarannya tentang prinsip-prinsip perlawanan terhadap raja-raja yang mempunyai


kekuasaan absolut

Buchanan

Ajarannya tentang perbedaan antara raja dan tyrani

Raja itu memegang pemerintahan dengan bantuan rakyat dan melaksanakan


pemerintahan atas dasar keadilan. Jika tidak ia adalah tyrani dan boleh dibunuh
Mariana

Sama ajaran Buchanan mencari batas-batas antar raja dan tyrani

Bellarmin

Sifat ajarannya Controversialis yang mengatakan bahwa sesungguhnya monarki


absolut merupakan bentuk pemerintahan yang aling baik dalam teori, akan tetapi
karena kekurangan-kekurangan aklak manusia menyebabkan praktek berbeda

Paus tidak mempunyai kekuasaan di lapangan keduniawian

Suarez

Negara adalah gabungan dari orang-orang yang merupakan kesatuan karena


perbuatan berdasarkan kemauan atau persetujuan umum

Dari ajaran ini tersimpul ajaran kedaulatan rakyat

Milton

Masa hidupnya mengalami pembunuhan raja Charles ke l, karena pembelaannya


menjadi terkenal

Johanes Althusius

Negara adalah merupakan kesatuan keluarga dalam bentuknya yang tertinggi dan
yang mempunyai tujuan bermacam-macam, secara berangsur-angsur kesatuan itu
berkembang dan akhirnya mencapai bentuknya sebagai negara

Tentang penguasa atau raja diangkat oleh rakyat untuk menjalankan undang-
undang, pengangkatan itu dilakukan dalam suatu perjanjian, maka raja disini
terikat perjanjian dengan rakyat untuk menjalankan undang-undangdan rakyat
berjanji akan taat dan tunduk kepada penguasa atau raja, rakyat merupakan
kesatuan boleh mengadakan perlawanan kepada raja yang bertindak sewenang-
wenang sebagai seorang tyran (ini sifat monarkomakennya)

Sedangkan sifat Calvinisnya:

Negara seharusnya tidak hanya menyelenggarakan kepentingan jasmani dari


warga negaranya, tetapi juga kepentingan rohkani, agama ,kesusilaan, pendidikan
dan menetapkan peraturan tentang tingkah laku manusia

Anda mungkin juga menyukai