Sedangkan Hukum Tata Negara memandang negara dalam sifatnya kokrit dalam
arti terbatas tempat, keadaan dan waktu tertentu
Menurut sejarah kenegaraan pemikiran tentang negara dan hukum dimulai pada
jaman Junani kuno abad ke 5 SM yaitu di Athena. Pada jaman ini dapat
berlangsung pemerintahan yang demokratis.
Pada jaman Junani kuno dapat berlangsung pemerintahan yang demokratis
karena:
1. Negara Junani pada wakt itu masih kecil, masih merupakan apa yang
disebut Polis atau City State atau negara kota
2. Permasalahan dalam negara masih sangat sederhana, termasuk juga jumlah
warga negaranya masih sedikit
3. Setiap warganegara kecuali yang masih bayi, sakit ingatan dan budak-budak
belian adalah negara minded yang selalu memikirkan penguasa negara,
cara memerintahnya dsb
Socrates
Sedang tugas negara adalah menciptakan hukum yang harus dilakukan oleh para
pemimpin atau para penguasa yang dipilih secara saksama oleh rakyat.
Plato
Buku-buku Plato yang terkenal mengenai negara dan hukum yaitu, Politea atau
Negara , Politikos atau ahli negara dan Nomoi atau Undang-undang
Plato adalah pencipta ajaran alam cita ( ideenleer) dank arena itu falsafahnya
disebut idealism
Menurut ajaran Plato maka hakekat kebenaran itu trdapat pad aide manusia.
Segala sesuatu yang ada di luar diri manusia sebetulnya hanyalah merupakan
bayangan saja dari apa yang telah ada di dalam ide manusia. Segala pengetahuan
yang diperoleh melalui pancaindera itu sifatnya relative
Asal mula negara menurut Plato, negara itu timbul atau ada karena adanya
kebutuhan atau keinginan manusia yang beranega ragam yang menyebabkan
manusia itu harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mereka. Selanjutnya
kesatuan itulah yang disebut masyarakat atau negara
Tujuan negara yang sebenarnya untuk mengetahui atau mencapai atau mengenal
idea yang sesungguhnya
Bentuk-bentuk negara:
1. Aristokrasi
2. Timokrasi
3. Oligarki
4. Demokrasi
5. Anarki
6. Tyrani
Aristoteles
Ajarannya adalah realistis, maka timbul ilmu pengetahuanbaru yaitu suatu ajaran
filsafat yang mencari makna keadaan kenyataan atau disebut ontologi
Asal mula negara karena penggabungan keluarga, keluarga menjadi kelompok
yang lebih besar, kelompok itu bergabung lagi hingga menjadi desa dan desa
bergabung lagi danseterunya akhirnys jadi negara
Tujuan negara,
1. Monarki
2. Tyrani
3. Aristokasi
4. Oligarki
5. Republik Konstitusionil
6. Demokrasi
Epicurus
Haekat negara menurut Epicurus adalah merupakan hasil dari perbuatan manusia
yang diciptakan untuk menyelenggarakan kepentingan para anggotanya.
Zeno
1. Monarki
2. Tyrani
3. Aristokrasi
4. Oligarki
5. Demokrasi
6. Okhlokrasi
Cicero
Menurut Cicero negara itu adalah merupakan suatu keharusan dan yang harus
didasarka atas rasio manusia. Rasio pengertiannya yang didasarkan atau menurut
hukum kodrat jani rasio murni
Hukum yang baik, adalah hukum yang didasarkan atas rasio murni, oleh karena itu
hukum positip harus didasarkan atas dalil-dalil atau asas-asas hukum alam kodrat
(rasio yang murni)
Seneca
Setelah jatuhnya imperium Romawi, maka pemikiran tentang negara dan hukum
tidak dikuasai hal-hal yang berhubungan dengan keduniawian , kepentingan
materie atau filsafat melainkan beralih ke pemikiran Ketuhanan
Ajaran tentang negara hukum pada jaman abad pertengahan bersifat teokratis,
yaitu segala hal yang terjadi di dunia itu selalu dikembalikan kepada asalnya yaitu
Tuhan dan mulai saat ini berkembang agama Kristen
Meskipun pemikir-pemikir sepakat bahwa kekuasan tertinggi itu ada pada Tuhan
namun permasyalahannya adalah:
1. Intituten
2. Pandecten
3. Codex
4. Novellen
1. Jaman abad pertengahan sebelum perang salib yaitu abad ke v sampai abad
ke XII
2. Jaman abad perengahan sesudah perang salib yaitu abad ke XII sampai
abad ke XV
Sifat ajaran kenegaraan pada jaman abad pertengan sebelum perang salib yaitu
bersifat teokratis mutlak sedangkan sifat ajaran kenegaraan sesudah perang salib
bersifat teokratis kritis
1. Penundukan yang sifatnya terbatas pada apa yang dikehendaki rayat, maka
sifat penundukan disebut consessio
2. Apabila rakyat tunduk secara penuh kepada penguasa disebut translasio
Nicolo Machiavelli
Hanya dapat dicapai oleh seorang raja yang mempunyai kekuasaan absolute
Keadaan di Itali pada waktu itu sedang mengalami kekacauan dan perpecahan,
maka Nocolo Machiavelli menginginkan pemerintahan yang Gewalt (sistem
pemerintahan sentral)
Thomas Morus
Membuat buku roman kenegaraan tentang negara entah berantah atau disebut
negara Utopia
Jean Bodin
1. Tunggal
2. Asli
3. Abadi
4. Tidak dapat dibagi-bagi
System pemerintahan yang absolute tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh
ajaran teokratis yang mengatakan bahwa raja itu berdaulat karena kehendak
Tuhan.
Timbul gerakan-gerakan:
Aliran reformasi:
Luther
Hubungan antara negara dan gereja adalah bahwa negara adalah dari umat
Kristen. Umat Kristen dapat memecat pendeta yang mengajarkan agama yang
menyesatkan. Penguasa negara sebagai anggota umat Kristen yang utama dapat
bertindak sebagai wakil dari umat Kristen harus menyediakan alat-alat kekuasaan
untuk kepentingan kehendak gereja
Melanchthon
Dasar ajaran Calvin yaitu Tuhan adalah yang berdaulat yang mempunyai
kekuasaan tertinggi. Raja memerintah atas kehendak Tuhan dan sebagai wakil
Tuhan. Jika raja memerintah tidak sesuai kehendak Tuhan, maka akan menjadi
seorang Tyran atau raja yang lalim
Tujuan ajaran Calvin yaitu menundukkan raja atau negara kepada perintah-
perintah Tuhan. Dengan perkataan lain menjadikan negara sebagai alat pelaksana
dari kehendak gereja
Dante
Akibat pertentangan terus menerus antara penganut aja dan pengnut gereja
maka untuk menyelesaikan itu harus dibentuk kerajaan dunia. Antara negara dan
gereja harus hidup berdampingan dengan dasar sendiri-sendiri, untuk
menciptakan perdamaian dunia.
Hotman
Brutus
Buchanan
Bellarmin
Suarez
Milton
Johanes Althusius
Negara adalah merupakan kesatuan keluarga dalam bentuknya yang tertinggi dan
yang mempunyai tujuan bermacam-macam, secara berangsur-angsur kesatuan itu
berkembang dan akhirnya mencapai bentuknya sebagai negara
Tentang penguasa atau raja diangkat oleh rakyat untuk menjalankan undang-
undang, pengangkatan itu dilakukan dalam suatu perjanjian, maka raja disini
terikat perjanjian dengan rakyat untuk menjalankan undang-undangdan rakyat
berjanji akan taat dan tunduk kepada penguasa atau raja, rakyat merupakan
kesatuan boleh mengadakan perlawanan kepada raja yang bertindak sewenang-
wenang sebagai seorang tyran (ini sifat monarkomakennya)