Anda di halaman 1dari 5

HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

ANALISIS TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGGUNAAN


DANA BOS UNTUK PENDIDIKAN DASAR YANG BERMUTU

Disusun Oleh:

I Made Kurniawan Arya Wangsa (2004551166)


Ni Nyoman Ayu Septiantari Wijaya (2004551167)
Gladys Vania Gracia (2004551168)
Dalam membantu penyelenggaraan Pemerintah Daerah demi terwujudnya pendidikan
yang berkualitas serta dapat meringankan beban biaya pendidikan bagi seluruh warga negara
dalam memperoleh pendidikan yang bermutu demi terwujudnya pemerintahan yang baik, maka
Inspektorat selaku Lembaga Pengawasan memiliki kewenangan untuk dapat melaksanakan
pengawasan terhadap penyelenggaraan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) seiring dengan
peningkatan saluran biaya satuan dan juga mekanisme penyaluran (mekanisme transfer secara
langsung dalam bentuk hibah).

Pola penggunaan dana BOS untuk pendidikan dasar belum berjalan efektif karena tidak
semua dapat mengeyam pendidikan gratis yang diprogramkan oleh pemerintah melalui dana
BOS. Beberapa kasus dalam penyelenggaraan pendidikan di Jawa Tengah terjadi
pungutan-pungutan liar dan pengelolaan dana BOS untuk SD dan SMP yang dilakukan Kepala
Sekolah sebagai berikut: (1) Kasus Pungutan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten
Purworejo pada tahun 2018 terjadi pungutan pada saat Penerimaan Siswa Baru; (2) Kasus
Pungutan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Magelang yang dilakukan Kepala Sekolah
terjadi pada saat penerimaan Siswa Baru Tahun 2017 yang dilaporkan kepada Polres Magelang
dan Kejaksaan Negeri Malang; dan (3) Kasus Pengelolaan dana BOS di Kabupaten Semarang
terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu Sekolah yang belum membuat
SK Tim BOS yang ditangani oleh Tim BOS Kabupaten.

Mekanisme Penggunaan Dana BOS

Dana BOS adalah program yang diusung Pemerintah untuk membantu sekolah di Indonesia agar
dapat memberikan pembelajaran dengan lebih optimal. Bantuan yang diberikan melalui dana
BOS yakni berbentuk dana. Dana tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan sekolah, seperti
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah hingga membeli alat multimedia untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar. Mekanisme penggunaan dana BOS adalah harus transparan dan
akuntabel.

Mekanisme penggunaan dana BOS dimulai dari sekolah mengirimkan data besaran Siswa
biasanya menyerahkan rencana kegiatan dan anggaran sekolah setelah PSB. (RKAS) kepada Tim
Pengelola BOS Kabupaten/Kota. Pelaksanaan pemanfaatan dana BOS Keterlibatan seluruh
sekolah: Kepala Sekolah, Bendahara, Staf, dll. Dewan pendidikan. Tanggung Jawab Pemerintah
Daerah Saat Menggunakan Dana BOS Pendidikan dasar yang berkualitas.
Mekanisme Pelaksanaan Program BOS Petunjuk teknis BOS telah mengatur mekanisme
penggunaan dana BOS di sekolah dengan melibatkan prinsip efisiensi, efektif, transparan,
akuntabel, kepatutan, dan manfaat.

Pemeriksaan dengan Acara Biasa

Philipus menjelaskan bahwa pemeriksaan dengan acara biasa diawali dengan pemeriksaan
persiapan. Pengadilan memeriksa dan memutus sengketa dengan 3 (tiga) orang hakim.

Philipus menambahkan, dalam acara biasa, tahapan penanganan sengketa adalah:

1. Prosedur dismisal

Pemeriksaan administratif untuk menetapkan apakah suatu gugatan dapat diterima tau tidak
dapat diterima.

2. Pemeriksaan persiapan

Tahap ini dimaksudkan untuk melengkapi gugatan yang kurang jelas.

3. Pemeriksaan di sidang pengadilan

Adapun alur pemeriksaan di Peradilan Tata Usaha Negara dengan Acara Biasa adalah
sebagai berikut:

1. Gugatan diajukan melalui kepaniteraan pengadilan. Kepaniteraan pengadilan lalu


menyerahkan berkas kepada Ketua Peradilan Tata Usaha Negara untuk dilakukan proses
dismissal;

2. Pada proses dismissal, Ketua Peradilan Tata Usaha Negara berwenang memutuskan dengan
suatu penetapan yang dilengkapi dengan pertimbangan-pertimbangan bahwa gugatan yang
diajukan dinyatakan tidak diterima atau tidak berdasar sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Pasal 62 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
(PTUN).

3. Jika suatu gugatan lolos dismissal, maka Ketua PTUN akan menetapkan Majelis Hakim
untuk memeriksanya. Namun, apabila gugatan tersebut tidak lolos (di-dismissal), Penggugat
yang keberatan dengan penetapan dismissal dapat mengajukan upaya perlawanan yang akan
diperiksa oleh Majelis Hakim dengan acara singkat

4. Pada acara biasa, Ketua PTUN akan menunjuk Majelis Hakim yang jumlahnya ganjil.
Biasanya tiga orang;

5. Majelis Hakim mulai memeriksa perkara dengan melakukan pemeriksaan, yakni suatu
tahapan yang harus dilakukan oleh Majelis Hakim sebelum pemeriksaan pokok sengketa
dimulai. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memperbaiki dan melengkapi gugatan
Penggugatan. Dalam waktu 30 hari, gugatan Penggugat harus sudah sempurna untuk
dilakukan persidangan terbuka untuk umum;

6. Tahap persidangan dimulai dengan pembacaan isi gugatan oleh Majelis Hakim. Setelah itu,
Tergugat dapat menyampaikan jawabannya. Kemudian, Penggugat dapat mengajukan replik,
dan Tergugat dapat mengajukan duplik terhadap replik;

7. Pembuktian (tiap pihak mengajukan surat, ahli, dan saksi)

8. Kesimpulan dari pada pihak;

9. Pembacaan putusan.

Selama peninjauan reguler PTUN, tahap pertama dari proses peninjauan reguler,
penggugat, dalam hal ini orang tua siswa yang terluka, dapat mengajukan spesifikasi administrasi
yang diperlukan. Setelah melalui pemeriksaan, gugatan yang diajukan oleh penggugat diajukan
kepada Ketua Mahkamah Agung sebagai bentuk pemberhentian atau peninjauan administrasi
untuk menentukan apakah gugatan tersebut dapat diterima atau tidak dapat diterima. Jika klaim
yang diajukan oleh penggugat dianggap tepat oleh Ketua, prosedur peninjauan persiapan akan
dimulai di mana klaim akan diperiksa dan, jika perlu, disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, investigasi program normal yang melibatkan replika dan pembacaan duplikat
dilanjutkan.

Selain itu, pemeriksaan di Pengadilan Tata Usaha Negara merupakan tahap pembuktian
dalam persidangan biasa. Di Peradilan Tata Usaha Negara, pengadilan yang terdiri dari tiga
orang hakim memeriksa dan memutus sengketa tata usaha negara. Hakim juga dapat
memutuskan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian dan penilaian pembuktian, dan agar
pembuktian itu sah, sekurang-kurangnya harus ada dua alat bukti yang diyakini oleh hakim.
Hakim ketua sidang dapat, jika dipandang perlu untuk keperluan pemeriksaan, memerintahkan
pemeriksaan terhadap surat yang ditahan oleh petugas TUN atau petugas lain yang menahan
surat itu, atau meminta sanggahan atas pernyataan-pernyataan yang bersangkutan dan informasi,
saya bisa melakukannya.
Langkah selanjutnya dalam peninjauan acara biasa di hadapan pengadilan tata usaha
negara setempat adalah kesimpulan. Penggugat dan tergugat diberi kesempatan untuk
menyampaikan pendapat terakhirnya. Setelah para pihak mencapai kesepakatan, langkah
selanjutnya adalah keputusan pengadilan. Putusan pengadilan dapat menolak tindakan,
mengizinkan tindakan, menolak tindakan, atau menyatakan tindakan batal demi hukum sesuai
dengan 97 No. 7. Dengan demikian, didasarkan pada kasus yang sedang dibahas:
penyalahgunaan kekuasaan dalam bentuk pajak ilegal. Penyelesaian perselisihan dapat
melibatkan pengenaan kompensasi terhadap orang tua siswa.

Tanggung jawab pemerintah daerah dalam penggunaan dana BOS untuk pendidikan dasar
dengan memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar
(SD dan SMP). Pemerintah Daerah bertanggung jawab membantu untuk meringankan beban
biaya pendidikan bagi seluruh warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu demi
terwujudnya pemerintahan yang baik. Pemerintah Daerah juga bertanggung jawab dalam
penggunaan dana BOS agar tidak terjadi penyimpangan prosedur dan penundaan berlarut seperti
penggalangan sumbangan yang mengarah pada pungutan tidak resmi, permintaan uang kepada
Orang Tua/Wali Siswa untuk studi lingkungan, pembelian baju seragam, pembuatan kartu
pelajar, uang gedung dan sebagainya.

Jika kita kaitkan dengan pemeriksaan acara biasa PTUN, pemeriksaan biasa dilakukan
terhadap perkara yang membutuhkan pembuktian dan penerapan hukum yang tidak mudah dan
sederhana. Maka jika terjadi penyelewengan dana BOS seperti pungutan tidak resmi, dengan
metode acara pemeriksaan persidangan biasa, dapat dilakukan banding ke Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara. Apabila tidak puas juga, melakukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah
Agung.

Anda mungkin juga menyukai