Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU DASAR DASAR ILMU SOSIAL

( Korupsi PT Bus Trans Jakarta )

Nama : Suci Sri Ramadhani


Prodi : PGMI/SD
Semester : I
Kelas : Ciamis

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


PUTRA GALUH CIAMIS
TAHUN 2022
Jalan Raya Banjar 141 Km. 3  085223487516, Cijantung Ciamis 46271

B. Penyebab Atau Latar Belakang Terjadinya Masalah


Pengadaan bus pada tahun itu memang bermasalah. Kejaksaan Agung
menemukan adanya korupsi dalam proyek pengadaan bus transjakarta 2013.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat itu, Udar Pristono, dinyatakan
bersalah dalam kasus tersebut. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
juga telah menyatakan bahwa terjadi persekongkolan dalam pengadaan bus-bus
itu. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah mengaudit masalah pengadaan
bus transjakarta pada 2013 itu. BPK menerbitkan laporan hasil pemeriksaan
(LHP) pada Mei 2017.
Sejak LHP BPK terbit pada 2017, Pemprov DKI berupaya menagih uang muka
pengadaan bus yang telah dibayarkan kepada beberapa perusahaan pemenang
lelang. Namun, perusahaan-perusahaan itu hingga kini belum mengembalikan
uang muka sebesar 20 persen dari nilai kontrak atau sebesar Rp 110,2 miliar.
Pemprov DKI berencana akan mengikuti rekomendasi kedua BPK, yakni
menggugat perusahaan penyedia bus transjakarta pengadaan tahun 2013 itu.
"Sampai dengan awal 2019, tidak terjadi pengembalian uang muka dari para
penyedia. Oleh sebab itu, ada saran kedua dari BPK, menindaklanjuti dengan
prosedur hukum," kata Syafrin, Minggu (28/7/2019) kemarin. Dinas
Perhubungan sudah mengirim surat ke Biro Hukum DKI Jakarta untuk meminta
arahan soal rencana gugatan tersebut. Dinas Perhubungan masih menunggu
arahan itu. "Arahan Biro Hukum seperti apa, itu yang kami tindak lanjuti," ucap
Syafrin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/29/08041591/buntut-
masalah-pengadaan-bus-transjakarta-2013-dki-berencana-gugat?page=all
Analisis Kasus Berita “ Korupsi PT Bus Trans Jakarta ’’

A. Masalah Utama

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dilaporkan ke Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK) karena penerapan sistem tap in dan
tap out. BUMD DKI Jakarta itu dilaporkan atas dugaan korupsi
pemotongan saldo pada penerapan sistem tap in dan tap out. Sistem
yang berlaku sejak Oktober 2022 ini diterapkan untuk proses
integrasi tarif. Adapun penanggung jawab sistem integrasi tarif
adalah PT JakLingko Indonesia, yang juga BUMD DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/16/05534381/saat-pt-
transjakarta-dituding-terindikasi-korupsi-gara-gara-sistem-
B.Solusi Permasalahan

A. Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat


Bagi KPK, pengaduan masyarakat merupakan salah satu sumber  informasi
terpenting. Sebagian besar kasus korupsi ditemukan melalui pengaduan 
masyarakat. Sebelum memutuskan apakah suatu pengaduan dapat masuk ke
tahap penyidikan, KPK melakukan proses verifikasi dan review.
B. Penyelidikan
Kegiatan yang dilakukan KPK bertujuan untuk menemukan. Alat bukti yang
cukup. Bukti permulaan yang cukup dianggap ada jika ditemukan sedikitnya 2
alat bukti. Jika  bukti  permulaan yang cukup tidak ditemukan, penyidik ??2
menghentikan  penyelidikan.

D. Penuntutan
Penuntutan dilakukan oleh penuntut umum setelah penyidik ??menerima
berkas. Dalam waktu 1 hari kerja setelah menerima berkas, berkas  tersebut
harus diserahkan ke pengadilan negeri. Dalam hal ini, Penuntut Umum KPK
dapat melakukan penahanan terhadap tersangka selama 20 hari dan dapat
diperpanjang lagi dengan izin pengadilan untuk paling lama 30 hari.
Pelimpahan ke Pengadilan Tipikor disertai berkas perkara dan surat dakwaan.
Dengan dilimpahkannya ke pengadilan, kewenangan penahanan secara yuridis
beralih ke hakim yang menangani.

E. Pelaksanaan Putusan Pengadilan

Jaksa melakukan eksekusi dengan kekuatan hukum tetap. Untuk itu, panitera
mengirimkan salinan putusan kepada jaksa.

Istilah Hukum dalam Penanganan Kasus Tindak Pidana Korupsi


1. Saksi: Orang yang dapat memberikan keterangan untuk kepentingan
penyidikan, penuntutan, dan peradilan  suatu perkara pidana yang pernah
didengar, dilihat, dan dialaminya sendiri.
2.Tersangka: Seseorang yang berdasarkan perbuatan atau keadaannya,
berdasarkan bukti permulaan, patut diduga telah melakukan kejahatan.
3.Terdakwa: Seorang tersangka yang dituntut, ditanyai, dan diadili oleh
pengadilan.
4.Dihukum: Seseorang yang dihukum oleh pengadilan dengan kekuatan hukum
tetap.
5.Tindakan perbaikan: Kejaksaan atau terdakwa dapat mengambil tindakan
perbaikan jika mereka menganggap keputusan pengadilan tingkat pertama di
pengadilan distrik tidak memuaskan.
6.Kasasi: Upaya hukum  dapat dilakukan oleh Penuntut Umum atau oleh
termohon jika keputusan akhir dari pengadilan  selain Mahkamah Agung
ditemukan tidak cukup.
7.Inkrah: Putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
8.Saksikan: Tindakan Hukum Luar Biasa Terhadap Mahkamah Agung setelah
adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap.
E. Perbaikan Sistem
Tidak dapat disangkal bahwa banyak sistem di Indonesia yang justru
menyisakan celah bagi terjadinya praktik korupsi. Misalnya, prosedur
kepegawaian menjadi lebih rumit, sehingga menimbulkan suap, dll.
Tentu saja, ada banyak lagi. Tidak hanya terkait dengan utilitas, tetapi juga
terkait dengan perizinan, pembelian barang dan jasa, dll. Tentu saja, perbaikan
diperlukan. Karena sistem yang baik dapat meminimalisir terjadinya korupsi.
Misalnya, melalui layanan publik online, sistem pemantauan terintegrasi, dll.
KPK juga telah melakukan berbagai upaya untuk membenahi sistem tersebut.
Berdasarkan berbagai kajian yang dilakukan, KPK memberikan rekomendasi
kepada kementerian/lembaga terkait untuk melakukan tindakan perbaikan.
Selain itu, juga dengan penataan pelayanan publik melalui koordinasi dan
pemantauan preventif (korsupgah), serta dengan mendorong transparansi
otoritas publik (PN). Sedangkan untuk mendorong transparansi dari
Penyelenggara Negara (PN), KPK menerima laporan dan bonus dari LHKPN.
Untuk LHKPN, setiap penyelenggara negara wajib melaporkan harta
kekayaannya kepada KPK.
https://www.gramedia.com/best-seller/strategi-cara-pemberantasan-korupsi/
D. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai